Anda di halaman 1dari 30

DOSAGE FORM

Maya Dian Rakhmawatie

Page 1
SEDIAAN OBAT YANG TEPAT

D.O.K.T.E.R
R/
AGEN OBAT
diformulasikan  bentuk sediaan (dosage form)

- ketepatan dosis
- stabilitas sediaan

Page 2
SOLUTION/LARUTAN
Larutan  sediaan cair yang mengandung satu jenis atau
lebih obat dalam pelarut air suling

Larutan dapat dibagi menjadi :


1.Larutan steril, meliputi larutan penggunaan luar sebagai
pengobatan luka atau kulit terbuka, larutan intraperitonium
(alat maupun larutannya harus steril)

2. Larutan tidak steril, meliputi larutan obat dalam, larutan


obat untuk kulit utuh

Page 3
SEDIAAN CAIR ORAL

• Solutio  small volume (drop)


 large volume (sirup)
- Obat larut,
- Absorpsi baik  cepat melalui dinding saluran
cerna masuk ke peredaran sistemik,
- Onset of action obat relatif cepat
Contoh : Parasetamol Sirup/Drop

Page 4
SEDIAAN CAIR ORAL

• Suspensi
- kecepatan absorpsi obat sediaan suspense <<
solutio,
- terdapat partikel obat yang tidak larut
- kocok sebelum digunakan
Contoh : Chloramphenicol Suspensi

Page 5
SEDIAAN CAIR ORAL
• Emulsi
- obat minum biasanya emulsi minyak dalam air
- onset of action relatif lebih lama dari solutio

* Dosis sediaan cair ditentukan jumlah drop atau


menentukan sendok yang digunakan (5 ml atau
15 ml)

Page 6
ADVANTAGES AND DISADVANTAGES

Page 7
LIQUID PREPARATIONS

Page 8
Sediaan farmasi larutan lainnya antara lain :

1. collyria (sediaan steril, jernih, bebas partikel asing, isotonis


dan digunakan untuk mencuci mata

2. Elixir, sediaan larutan obat dengan zat tambahan seperti gula,


zat pengawet, zat pewarna, dan pewangi, digunakan untuk obat
dalam, sebagai pelarut utama adalah etanol 90%.

Page 9
Lanjutan
4. Gargarisma (obat kumur)
5. Sirup, larutan pekat dari gula diambah obat
atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih
berasa manis

Page 10
SEDIAAN PADAT ORAL

Page 11
SEDIAAN PADAT ORAL

TABLET
• Tablet berbentuk lempeng
• Dibuat dengan cara kompresi
• Selain zat aktif, tablet ditambah zat pengisi
(laktosa, kalsium sulfat) dan zat tambahan lain

Page 12
MACAM SEDIAAN TABLET

Tablet coated
Tablet dilapisi selaput dengan tujuan :
• Meningkatkan stabilitas bahan obat
• Menutupi rasa bahan obat tidak enak
• Memperbaiki tampilan tablet

Page 13
TABLET COATED…..lanjutan

Beberapa cara macam tablet salut antara lain :


• Tablet bersalut gula, biasa disebut dragee
• Tablet salut selaput (film coated)
• Tablet salut enterik (enteric coated), disalut dengan
bahan atau zat penyalut yang tidak hancur dalam
suasana asam di lambung, tetapi hancur dalam
suasana relatif basa di usus.

Page 14
SEDIAAN TABLET LAIN

• Tablet effervescent, tablet yang bila


dimasukkan ke dalam air akan melarut serta
membebaskan CO2 yang berfungsi sebagai
korigens (memperbaiki rasa)
• Lozenges, tablet dihisap seperti permen dengan
memberikan efek lokal pada mukosa mulut
atau tenggorokan

Page 15
SEDIAAN TABLET LAIN
• Tablet sublingual, diletakkan di bawah lidah, larut
dengan cepat dan obatnya diabsorpsi melalui mukosa.
• Tablet intrabuccal, dimasukkan di pipi bagian dalam.
• Tablet sustained release, dibuat dengan tujuan bahan
obat dibebaskan dan diabsorpsi sebagian demi
sebagian atau penundaan penyerapan obat.
• Tablet Vaginal

Page 16
Kapsul
Kapsul  bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul
keras atau lunak.

Tujuan obat dibuat bentuk kapsul adalah :


- menghindari rasa tidak enak
- menghindari bau yang tidak enak
(contoh : supertetra)

Kapsul :
kapsul gelatin yang bisa dibuka, biasanya berisi serbuk obat
kapsul lunak  kapsul tertutup berisi obat bentuk cair atau
minyak

Page 17
INHALER
Inhaler (MDI-Aerosol Metered-Dose Inhaler)  alat yang
dapat menghantarkan obat ke dalam tubuh melalui paru-paru.

Inhaler biasanya digunakan pada terapi penderita asma atau


CPOD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease).

Pada MDI, obat biasanya berupa larutan atau suspensi yang


mengandung propelant. MDI melepaskan dosis tetap dalam
bnetuk aerosol.

Page 18
INHALER
Prosedur dalam menggunakan MDI :
- pertama kali penderita menghembuskan
nafasnya kuat-kuat
- kemudian letakkan pompa ke dalam mulut
- tekan pompa kemudian bernafas biasa
- Setelah itu tahan nafas kurang lebih 10 detik
agar aerosol menempel pada reseptor di bronkial
atau di paru-paru.

Page 19
NEBULIZER
• Nebulizer  tipe lain dari inhaler

• Nebulizer biasanya digunakan pada pasien di


rumah sakit, oleh pasien yang merasa kesulitan
menggunakan inhaler seperti pasien dengan kasus
serangan asma berat

• Obat dalam nebulizer biasanya adalah


bronkodilator seperti salbutamol

Page 20
INHALER DAN NEBULIZER

Page 21
TRANSDERMAL
A. SALEP
- Sediaan semi padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai bahan luar,
- Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen
dalam dasar salep yang cocok
- Salep tidak boleh berbau tengik,
- Biasanya mengandung obat keras tidak lebih dari
10%.

Page 22
Salep…Lanjutan…

Fungsi salep :
- sebagai bahan pembawa substansi obat untuk
pengobatan kulit
- bahan pelumas pada kulit
- pelindung kulit yaitu mencegah kontak
permukaan kulit dengan larutan berair

B. CREAM

Page 23
C. TRANSDERMAL PATCH
Medicated adhesive patch, yang cara penggunaannya
dengan cara ditempelkan pada kulit. Contoh : salonpas
(analgetik), nitrogliserin (obat jantung)

D. GEL
Suatu salep yang lebih halus, umumnya cair dan
mengandung sedikit atau tanpa lilin

Page 24
Transdermal…Lanjutan…
E. OCULENTA
salep mata dengan bahan dasar biasanya vaselin.
Syarat okulenta :
- tidak boleh mengandung bagian-bagian kasar,
- dasar salep tidak boleh merangsang mata dan harus
memberi kemungkinan obat tersebar dengan perantaraan
air mata,
- harus steril
F. PASTA
salep yang mengandung lebih dari 50% zat padak (serbuk)

Page 25
INJEKSI
Injeksi  sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspense, atau serbuk
yang harus dilarutkan lebih dahulu sebelum digunakan.

Cara penggunaan injeksi atau penyuntikannya adalah :


a.Intrakutan/intradermal, disuntikkan kedalam kulit sebenarnya, untuk
tujuan diagnose, biasanya yang dipakai adalah ekstrak alergenik.
b. Subkutan/hipodermik, ke dalam jaringan dibawah kulit
b. Intra vena, disuntikkan langsung ke pembuluh darah
c. Intra muscular, disuntikkan masuk otot daging
d. Intrasisternal, disuntikkan ke dalam saluran sumsum tulang belakang
pada dasar otak
e. Intrakardial, langsung ke jantung

Page 26
Vaginal
a. vaginal suppositoria/ovula
b. Douche
Douche  alat yang digunakan untuk menyemprotkan air ke dalam
tubuh untuk pengobatan atau alasan higienitas. Vaginal douche
biasanya terdiri dari air atau bahan antiseptik.
Vaginal douche biasa digunakan oleh wanita agar vagina tetap bersih dan
terhindar dari bau yang tidak diinginkan, misalnya saat intercourse
selama menstruasi. Sekarang ini, douching biasa digunakan sebagai
alat mencegah kehamilan, walaupun tidak efektif.
Antiseptik yang digunakan dalam douching akan dapat menyebabkan
ketidakseimbangan bakteri di vagina dan meningkatkan kejadian
infeksi.
Douching juga dapat menyebabkan bakteri masuk ke uterus dan tuba
fallopi dan menyebabkan problem infertilitas.

Page 27
Rektal
a. Suppositoria
Suppositoria  sediaan yang berbentuk peluru, digunakan lewat
rektal/anus, dan biasa digunakan untuk pasien inkooperatif dan
menginginkan efek yang lebih cepat dibandingkan oral.
Suppositoria biasanya digunakan untuk efek sistemik, antara lain obat
wasir, laksatif, analgetik.
Suppositoria digunakan  memasukkannya ke dalam rektal sepanjang
2/3 panjang sediaan, tubuh dijaga berbaring paling tidak 30 menit,
kemudian sediaan akan meleleh dengan sendirinya. Basis yang digunakan
pada sediaan suppo biasanya adalah oleum cacao.
b. Enema
Enema  sediaan cair yang berbasis sorbitol atau gliserin, biasa
digunakan sebagai pencahar sperto microlax® dan laxarec®.

Page 28
Tetes Mata Dan Tetes Telinga
Tetes mata dan tetes telinga  sediaan berbentuk larutan
steril yang digunakan untuk diteteskan pada mata dan telinga.
Tetes mata mengandung :
- dekongestan seperti fenileprin untuk meredakan radang
pada mata (mata merah, gatal)
- antibiotika (untuk mata yang terkena infeksi)
- vitamin A
- mengandung tonik mata.
Sediaan tetes telinga mengandung :
- antibiotik (untuk infeksi)
- anestesi (lidokain)
- pembersih kotoran dalam telinga (NaCl, Na dokusinat).

Page 29
Page 30

Anda mungkin juga menyukai