Anda di halaman 1dari 24

IKAKOM 1

“DIABETES MELLITUS TIPE 2 TERKONTROL DENGAN


POLINEUROPATHY DM”

Farabillah Afifah
2014730027

Pembimbing :
dr. Marwi Vina
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. TY
 Usia : 56 tahun
 Jenis Kelamin : Wanita
 Alamat : Krp. 34/11 Balokang
 Pekerjaan : IRT
 Status Perkawinan : Menikah
 Jenis Anamnesis : Autoanamnesa
 Tanggal Pemeriksaan: 20 April 2018
 Jam Pemeriksaan : 10.00 WIB
ANAMNESIS

 KU : Pegal seluruh badan sejak 1 tahun yang lalu.

 RPS : Pasien datang ke Puskesmas Banjar 1 pada tanggal 20 April


2018 pukul 10.00 WIB dengan keluhan pegal seluruh badan.
Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien di
diagnose diabetes mellitus sejak 2 tahun yang lalu, awalnya pasien
datang ke Rumah Sakit Banjar Patroman dengan muntah-muntah
dan hasil pemeriksaan GDS pasien 500 mg/dL. Pasien mengeluh
sakit kepala dan merasa baal pada kedua jari tangan dan kakinya.
pasien tidak pernah bangun di malam hari karena buang air kecil.
Pasien tidak merasa cepat haus dan lapar. Di seluruh tubuh pasien
tidak terdapat luka. Pasien mengeluh kalau terdapat luka biasanya
langsung sembuh. Pasien rutin meminum obat DM. Pasien tidak
pernah mengeluh terjadi penurunan kesadaran. BAB dan BAK
normal.
ANAMNESIS

 RPD : Pasien dulu pernah merasakan hal yang sama.

 Riwayat Pengobatan : Pasien sudah menjalani pengobatan DM


sejak pasien di diagnose DM.

 Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu pasien memiliki riwayat penyakit


DM. Riwayat hipertensi disangkal.

 Riwayat Alergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan,


minuman, obat-obatan, cuaca, debu dsb.
ANAMNESIS

 Riwayat Psikososial : Pasien makan teratur 2-3 x sehari. Pasien


biasanya makan nasi sebanyak 2 centong. Pasien suka makan sayuran
dan sering minum air putih. Biasanya pasien setelah sholat magrib sudah
tidak makan lagi. Pasien sering berolah raga setelah sholat subuh
sebanyak 5 kali selama seminggu. Pasien mengeluh kurang tidur. Pasien
suka tidak memakai sandal saat beraktivitas.

 Riwayat Lingkungan : Orang di sekitar pasien mengalami gejala


yang sama (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
Pasien tampak sakit ringan
Kesadaran :
Composmentis

Tanda Vital :
 Suhu : 36,3 °C
 TD : 113/69 mmHg
 Nafas : 20x/menit
 Nadi : 90x/menit
 BB : 52 Kg
 TB : 160 cm
 IMT : 20,3125 (Normal)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata

Normocephal
• Konjungtiva
anemis -/- Serumen/darah
• Sklera ikterik -/- -/-
• Pupil isokor
• Reflek Pupil +/+ Sekret/darah -/-

• Bibir sianosis (-)


Pembesaran KGB
• Faring & tonsil
(-)
hiperemis (-)
• Tonsil T1/T1
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi :
• Ictus cordis tidak terlihat
1. Inspeksi : 2. Palpasi :
• Dinding dada simetris +/+ • Ictus cordis teraba
• Retraksi dinding dada -/- 3. Perkusi :
2. Palpasi : • Batas jantung kiri pada
• Vocal fremitus simetris mid klavikula sinistra.
• Nyeri tekan (-) • Batas jantung kanan
3. Perkusi : pada linea parasternalis
• Sonor di kedua lapang dextra.
paru 4. Auskultasi :
• Batas paru hepar • Bunyi jantung I & II
setinggi ICS 5 normal tidak ada suara
• Akral hangat
4. Auskultasi : tambahan.
• Edema tangan -/-
• Vesikuler, kanan = kiri
• Edema tungkai -/-
• Wheezing -/- Kulit: Tidak terdapat
• Baal pada jari
• Ronkhi -/- kelainan
tangan dan tungkai
PEMERIKSAAN FISIK

1. Inspeksi :
• Distensi abdomen (-)
• Asites (-)
2. Auskultasi :
• Bising usus (+)
15x/menit normal
3. Perkusi :
• Timpani di 4 kuadran
abdomen
4. Palpasi :
• Nyeri epigastrium (-)
• Nyeri tekan 4 kuadran
abdomen (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 GDS : 218 mg/dL


RESUME

Ny. TY Wanita berusia 56 tahun datang ke Puskesmas Banjar 1 pada


tanggal 20 April 2018 pukul 10.00 WIB dengan keluhan pegal seluruh badan
sejak 1 tahun yang lalu. Pasien di diagnosa diabetes mellitus sejak 2 tahun
yang lalu, awalnya pasien datang ke Rumah Sakit Banjar Patroman dengan
muntah-muntah dan hasil pemeriksaan GDS pasien 500 mg/dL. Pasien
mengeluh merasa baal pada kedua jari tangan dan kakinya. pasien tidak
pernah bangun di malam hari karena buang air kecil. Pasien tidak merasa
cepat haus dan lapar. Pasien mengeluh kalau terdapat luka biasanya
langsung sembuh. Pasien rutin meminum obat DM. Pasien tidak pernah
mengeluh terjadi penurunan kesadaran. Ibu pasien memiliki riwayat penyakit
DM. Pasien makan teratur 2-3 x sehari. Pasien biasanya makan nasi sebanyak
2 centong. Pasien sering berolah raga sebanyak 5 kali selama seminggu.
Pasien mengeluh kurang tidur. Pasien suka tidak memakai sandal saat
beraktivitas. Pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital TD = 113/69 mmHg, nadi
= 90x/ menit, pernafasan = 20x/ menit dan suhu = 36,3oC. Pada pemeriksaan
laboratorium, didapatkan GDS 218 mg/dL.
PERENCANAAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG

 Pemeriksaan laboratorium: menyingkirkan kausa-kausa lain


dari neuropati. Eritrosit, leukosit, & diff, Elektrolit, gula darah
puasa, HbA1c, vitamin B-12 dan kadar asam folat, thyroid-
stimulating hormone dan tiroksin, LED.
 Diabetic Neuropathy Symptom (DNS) dan skor Diabetic
Neuropathy Examination (DNE)
 Pemeriksaan elektrofisiologi: EMG (elektromiograf) dan
kecepatan daya hantar saraf (KHS/NCV)
 Urinalisis
DIAGNOSIS

DIAGNOSA KERJA DIAGNOSA BANDING

Diabetes Mellitus Tipe 2  Ketoasisdosis diabetikum


Terkontrol dengan
 Guillain-Barré syndrome
Polineuropathy DM.
 Diabetic amyotrophy
PENATALAKSANAAN

Non-Farmakologi Farmakologi

 Olahraga teratur  Metformin 500 mg


 Jaga berat badan  B Complex 2 x 1 no. X
 Menjaga pola makan  B 1 2 x 1 no. X
 Menjaga tubuh agar tidak ada  Ibuprofen 3 x 2 no. XX (bila
luka nyeri)
PROGNOSIS

 ad Vitam : Bonam
 ad Functionam : Bonam
 ad Sanationam : Bonam
DEFINISI

DIABETES MELLITUS POLINEUROPATI DM

Diabetes Mellitus tipe 2 Polineuropati merupakan


adalah kumulan gejala yang komplikasi yang sering terjadi
ditandai oleh hiperglikemia pada diabetes mellitus.
akibat defek pada kerja insulin Polineuropati diabetes
(resistensi insulin) dan sekresi adalah suatu kondisi yang
insulin atau kedua-duanya. mempengaruhi berberapa
saraf perifer yang disebabkan
oleh degenerasi saraf perifer
akibat langsung dari
peningkatan kadar glukosa
darah pada pasien diabetes
mellitus.
FAKTOR RISIKO DM

 Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2)


 Riwayat penyakit DM di keluarga
 Mengalami hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau sedang dalam
terapi hipertensi)
 Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau
pernah didiagnosis DM Gestasional
 Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary syndrome)
 Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) / TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu)
 Aktifitas jasmani yang kurang
GEJALA KLINIS

DIABETES MELLITUS POLINEUROPATI DM


Keluhan  Kesemutan, tingling atau
1. Polifagia nyeri pada kaki sering
2. Poliuri merupakan gejala pertama
3. Polidipsi  Parestesia selalu terjadi pada
4. Penurunan berat badan yang tidak jari kaki atau telapak kaki,
jelas sebabnya
terutama pada malam hari.
Keluhan tidak khas: Ada rasa tebal atau
1. Lemah kesemutan, terutama pada
2. Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung tungkai bawah
ekstremitas)
3. Gatal
 Kehilangan refleks Achilles
4. Mata kabur  Gejala bisa melibatkan sistem
5. Disfungsi ereksi pada pria saraf sensoris, motorik atau
6. Pruritus vulvae pada wanita
otonom.
7. Luka yang sulit sembuh
DIAGNOSIS DM
DIAGNOSIS POLINEUROPATI
DM

Diabetic Neuropathy Diabetic Neuropathy


Examination (DNE) Symptoms (DNS)
Alat ini mempunyai Diabetic Neuropathy
sensitivitas sebesar 96% dan Symptom (DNS) merupakan
spesifisitas sebesar 51%. Skor 4 poin yang bernilai untuk
Diabetic Neuropathy skor gejala dengan prediksi
Examination (DNE) adalah nilai yang tinggi untuk
sebuah sistem skor untuk menyaring polineuropati
mendiagnosa polineuropati pada diabetes. Dalam uji
distal pada diabetes melitus. reabilitas neurologikal skor
DNE adalah sistem skor yang untuk penilaian neuropati
sensitif dan telah divalidasi sensorimotor pada pasien
dengan baik dan dapat DM tipe 2 mendapatkan skor
dilakukan secara cepat dan DNS mempunyai sensitivitas
mudah 64,41% dan spesifitas 80,95 %
DIAGNOSIS POLINEUROPATI
DM

Diabetic Neuropathy Diabetic Neuropathy


Examination (DNE) Symptoms (DNS)
Skor DNE terdiri dari 8 item, yaitu:  Ketidakstabilan saat
A) Kekuatan otot: berjalan,
(1) quadrisep femoris (ekstensi sendi lutut);  Rasa nyeri terbakar atau
(2) tibialis anterior (dorsofleksi kaki). kelemahan pada kaki dan
B) Relfeks: atau jari kaki,
(3) trisep surae/ tendo achiles.  Rasa nyeri seperti ditusuk-
C) Sensibilitas jari telunjuk: tusuk pada kaki dan atau
jari kaki, dan
(4) sensitivitas terhadap tusukan jarum.
D) Sensibilitas ibujari kaki:  Adanya mati rasa pada
kaki.
(5) sensitivitas terhadap tusukan jarum;
(6) sensitivitas terhadap sentuhan; Skor lebih dari atau sama
(7) persepsi getar ; dan
dengan satu dikatakan positif
DPN.
(8) sensitivitas terhadap posisi sendi.
DIAGNOSIS POLINEUROPATI
DM

 PEMERIKSAAN ELEKTRODIAGNOSIS

Elektromiografi (EMG) adalah pemeriksaan elektrodiagnosis


untuk memeriksa saraf perifer dan otot. EMG dapat mengetahui
denervasi parsial pada otot kaki sebagai tanda dini neuropati
diabetik.
PENATALAKSANAAN

Non-Farmakologi Farmakologi
 Perencanaan makan:
 Golongan biguanid: Metformin
 Jumlah kalori (Karbohidrat sekitar
45-65%, lemak sekitar 20-25%, 500 & 850 mg, 3 x (sebelum/pada
protein 10-20%) saat/sesudah makan)
 Jenis makanan  Golongan sulfoniurea:
 Jadwal makan  glibenclamide 2,5 & 5 mg, 1-2 x
 Aktifitas fisik/olahraga teratur: 3-5 kali per  Glikuidon 30 mg, 1 x
minggu selama 30-60 menit per kali
latihan  Golongan penghambat
 Melakukan pemantauan berat badan glucosidase alfa: acarbose 50 & 100
dan lingkar pinggang secara mandiri mg, 3x (suapan makan pertama)
 Melakukan perawatan kaki secara  Glinid: Repaglinid, Nateglinid
berkala
 Tiozolidindion: Rosiglitazon,
 Memotivasi pasien agar kontrol dengan Pioglitazon
teratur
 Insulin
 Istirahat yang cukup
 OAINS (Bila nyeri)

Anda mungkin juga menyukai