Anda di halaman 1dari 45

BOTANI KELAPA SAWIT

SEAI
Institut Pertanian STIPER, Yogyakarta
2017
ASAL USUL SAWIT DI INDONESIA
 Kelapa sawit mulai diuji-coba
ditanam di Kebun Raya Bogor
tahun 1848 (2 tanaman dari
Bourbon/Mauritius dan 2 tan
dari Hortus Botanicus
Amsterdam), tahun 1853
dilaporkan tanaman ini tumbuh
subur, kelak menjadi induk
tanaman kelapa sawit di
Indonesia.
 Hallet (pengusaha Belgia)
tahun 1910 membuka
perkebunan kelapa sawit di
Sumatera Utara (Pulau Raja,
Deli Muda dan Sungai Liput).
 Origin benih kelapa sawit
untuk perkebunan di Asia
Tenggara.
Kebun kelapa sawit : unit bisnis berbasis sumber
daya alam dan tanaman

Keberlanjutan Usaha PKS memperhatikan :


1.Ekonomi/finansial
2.Sosial
3.Lingkungan

Prasyarat :
Pilihan Teknologi  Kelapa Sawit dan Agronominya
ASPEK USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

TANAH &
IKLIM

SUMBERDAYA PRODUKTIVITAS MANAJEMEN


INSANI DAN FINANSIAL
KELAPA SAWIT

LINGKUNGAN
BIOTIK
BOTANI KELAPA SAWIT
Pengelolaan tanaman perlu pengetahuan botani KS
KS tumbuh baik di Indonesia daripada di daerah asalnya
(Afrika Barat)
A.Sistem perakaran
-Mempengaruhi efisiensi pemupukan
-Mrpk sistem perakaran yang kecil melimpah dan akar
adventif yang keluar dari bonggol, bagian yang aktif
menyerap air pada kedalaman 50 cm.
-Berdasarkan diamaternya, akar KS dibedakan atas : akar
primer (6-10 mm), akar sekunder (2-4 mm), akar tersier
(0,7-1,2 mm), akar kuartener (0,1-0,3 mm, tidak
terlignifikasi)
SISTEM PERAKARAN KELAPA SAWIT
AERENKIM
KELAPA SAWIT RELATIF TOLERAN TERHADAP KONDISI TERGENANG
B.Batang (tinggi dapat mencapai 25-30 m)
-Berfungsi untuk :
1.Memberikan dukungan pelapah pada tajuk
2.Tersusun atas sistem pembuluh untuk pengangkutan
hara dan air.
3.Menyimpan karbohidrat dan hara (terutama K)
-Perkembangan batang melalui 2 tahap, yaitu :
a.Fase pertama (0-3,5 tahun setelah tanam) batang
membesar membentuk pangkal batang tetapi pertam-
bahan tinggi kecil.
b.Fase kedua : pertumbuhan tinggi 0,3-0,6 m/tahun dan
setelah 15 tahun berkurang menjadi 0,2-0,4 m/tahun.
-Umur ekonomis KS tergantung pada tinggi batang,
efisiensi panen (maksimum 15 m)
-Tunas apikal di ujung batang (Ǿ 10-12 cm dlm 2,5-4,0 cm.
-Pelepah daun (panjang 7-8 m), tersusun atas :
a.Petiola : panjang 1,0-1,5 m, terdapat duri-duri.
Potongan melintang petiola mrpk indikator penting
pertumbuhan vegetatif.
b.Rakis : panjang 5-6 m, menjadi tempat anak daun.
c.Anak daun (150-250 per rakis), tersusun atas lidi dan
lamina.
-Filotaksis 3/8 (tiga kali putaran dijumpai 8 pelepah daun)
Pelepah daun yang di-
beri tanda 1, 9, 17, 25,
33 untuk sampel daun
(analisis hara)
a.Perbandingan panjang pelepah
tanaman yg dipelihara & tidak
dipelihara
b & c. Pengukuran petiole-cross
section
d.Tanda pohon sampel untuk ana-
lisis daun
e.GPS untuk mendokumentasi
pohon sampel yang kahat hara
selama survey
Morfologi Daun Kelapa
Sawit
Keterangan :
1.Potongan melintang rakis, dan
2.Potongan melintang petiola AD :
permukaan atas daun, AB : permukaan
bawah daun, LF : permukaan lateral, SP :
duri.
3.Potongan melintang daun yang
menunjukkan dua helai daun berselang-
seling.
4.Skema pelapah daun kelapa sawit, TL :
sepasang helai daun terminal, LL : helai
daun, RA : rakis, VL : helai daun yang
tidak berkembang, PR : petiola, BS :
bagian bawah rakis yang menggem-bung,
LR : helai daun bagian bawah, LF : tempat
duduk daun lateral.
a. Filotaksis searah
dengan jarum jam
b. Filotaksis
berlawanan dengan
arah jarum jam
C.Bunga
-Bunga berumah satu (monoecious : bunga ♂ dan
bunga ♀ terpisah tetapi terdapat pada pohon yang
sama)
-Masaknya bunga tidak bersamaan  penyerbukan
silang
-Inisiasi bunga sampai buah dipenan memerlukan
waktu 30 bulan, tetapi ada variasi antar lokasi.
-Perkembangan bunga rentan terhadap pengaruh
iklim dan kultur teknis  variasi produksi.
-Seks rasio (bunga betina/total bunga) dipengaruhi
oleh faktor genetik dan lingkungan.
BUNGA JANTAN KELAPA SAWIT
BUNGA BETINA
KELAPA SAWIT

 Masa krisis pembungaan:


perubahan primordia
batang menjadi primordia
bunga.

 Primordia (bakal) bunga


mempunyai potensi
membentuk bunga jantan
dan bunga betina.

 Tandan bunga keluar dari


ketiak pelepah daun.
D.Buah
-Merpk buah batu (drupa), di dalam terdapat kernel
-Buah tersusun atas :
1.Eksokarp (kulit)
2.Mesokarp, menghasilkan CPO
3.Endokarp (kernel), menghasilkan PKO
-Berdasarkan kenampakan saat masak, buah dibedakan
atas :
1.Buah nigrescens : buah berwarna ungu sampai hitam
pada bagian ujung dan tidak berwarna pada bagian
pangkal saat masak.
2.Virescens : buah masak berwarna jingga sampai merah,
karena perubahan karoten, dan berwarna hijau saat
mentah.
3.Albescens : buah masak berwarna jingga kemerah-
merahan, mesokarpnya tidak mengandung karoten
(jarang dijumpai)

E.Biji
-Ditemukan gen pengendali ketebalan cangkang
-Biji mempunyai cangkang keras dan di dalamnya
terdapat endosperm yang menghasilkan PKO
BUAH DURA

BUAH PISIFERA BUAH TENERA


TANAH DAN IKLIM KELAPA SAWIT
PENGUSAHAAN KS : FUNGSI {BAHAN TANAM, TANAH &
IKLIM, KULTUR TEKNIS)

ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN DLM SURVEI KESE-


SUAIAN LAHAN :
1.KESESUAIAN LOKASI UTK PENGEMBANGAN KEBUN (JENIS
& KESUBURAN TANAH, CURAH HUJAN & SINAR MTHR)
2.POTENSI HASIL PADA TEMPAT TERTENTU (POTENSI
KEUNTUNGAN)
3.BIAYA PEMBANGUNAN KEBUN
4.BIAYA PEMELIHARAAN (PUPUK, PESTISIDA, PERALATAN
MEKANISASI, TENAGA KERJA)
UNTUK MENCAPAI POTENSI HASIL BAHAN TANAM KS
PERLU DILAKUKAN PENDEKATAN BERIKUT :
1.GUNAKAN BAHAN GENETIK TERBAIK SESUAI KONDISI
TANAH & IKLIM
2.IDENTIFIKASI KENDALA FISIK/KIMIA YANG ADA DI LOKA-
SI KEBUN  FAKTOR PEMBATAS & FAKTOR PENGURANG
HASIL
3.MENGURANGI CEKAMAN BIOEKOLOGI THD TANAMAN
DGN TEKNIK KONSERVASI TANAH & AIR TERBAIK
3.GUNAKAN GAP UTK OPTIMASI TINGKAT INPUT NUTRIEN
AKIBAT PENGARUH FAKTOR EKOLOGI, TEKNIS & SOSIO-
EKONOMI.
KRITERIA KESESUAIAN LAHAN
A.TANAH
-Kondisi tanah berpengaruh thd cara penyiapan lahan,
drainase, konservasi tanah, mekanisasi serta jumlah dan
macam pupuk yang akan dipergunakan.
-Sifat fisik lebih penting  ketersediaan air tanah
-Sistem perakaran jarang dan feeder root sedalam 30 cm
sedang KS memerlukan pupuk dalam jumlah banyak 
sifat tanah berpengaruh thd biaya produksi.
BEBERAPA KONDISI TANAH
Ada 4 ciri utama dari faktor tanah dalam kesesuaian lahan:
1.Topografi dan kemiringan
- Tinggi tempat mempengaruhi kematangan buah  maks
200 m dpl.
- Kemiringan tanah mempengaruhi tingkat erosi dan biaya
konservasi (teras).
- KS baik ditanam pada kemiringan < 12o
-Topografi mempengaruhi kemudahan panen, pengawetan
tanah dan air, pembuatan jaringan jalan dan efektivitas
pemupukan.
2.Ketersediaan air
- KS perlu aerasi tanah yang baik dengan ketersediaan air
cukup sepanjang tahun, terutama tanaman muda.
- Keadaan anaerob mengganggu pertumbuhan akar.
- Pertumbuhan akar buruk pada tanah gambut  pH mem-
pengaruhi ketersediaan unsur hara.

3.Sifat kimia tanah


- Sifat kimia yang diperhatikan dalam perkebunan KS : kan-
dungan BO dan N dlm top soil, kandungan P,K,Ca dan Mg,
KPK, tingkat kejenuhan basa top-soil, pH tanah, salinitas
dan keracunan unsur hara mikro
-Status hara ditentukan melalui analisis jaringan dan
analisis tanah yang dilakukan secara periodik.
-Manfaat analisis tanah :
a. memperkirakan hara dalam tanah
b. memperkirakan kapasitas tanah utk menyimpan dan
mempertahankan hara
c. mengukur perbedaan kesuburan tanah antara 2 lapisan
(horizon)
d. mengukur perbedaan spasial dan temporal sifat-sifat
kimia tanah.
- Perombakan BO menghasilkan N yang diserap akar KS.
Konservasi BO dapat dilakukan dengan :
a. zero burning pada penyiapan lahan
b. penanaman tanaman penutup tanah
c. pengendalian erosi
d. pelepah yang ditunas diletakkan di permukaan tanah
e. penggunaan tandan kosong.
B. IKLIM
-Informasi iklim bagi KS bermanfaat utk menyelidiki per-
tumbuhan, hasil, nutrisi, hama /penyakit.
- Ada 4 faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi KS :
1.Jumlah dan distribusi curah hujan
- KS mentranspirasikan 12-13 liter air per hari
- Air berpengaruh thd fungsi fisiologi jaringan, tranportasi
hara dan asimilat serta produksi tnm.
- Cekaman lengas menurunkan nisbah seks, aborsi bunga
betina, dan resiko kebakaran. RH optimum 75-85%
- Fluktuasi curah hujan tahunan dan bulanan yang besar
menyebabkan fluktuasi TBS yang besar.
2.Radiasi sinar matahari
- Perlu lama penyinaran > 5 jam/hari
- Hubungan antara SM dan hasil KS sbb :
a.Pertumbuhan, asimilasi bersih, dan produksi bunga
betina berkurang pada tanaman yang kurang menda-
pat SM.
b.Hasil selama 28 bulan mempunyai korelasi positif
dengan SM selama 12 bulan sebelumnya.
c.Ekstraksi minyak meningkat sekitar 18-20 bulan sete-
lah periode penyinaran yang panjang.
d.Asap menyebabkan penurunan produksi TBS sebesar
1,3-3,4 ton per hektar
3.Suhu
- Suhu optimum pertumbuhan KS 22-32oC (daerah tropika)
- KS mampu mentoleransi suhu sampai ≤38oC asal tersedia
cukup air.
- Kelembaban udara yang rendah dan suhu udara tinggi
menyebabkan stomata menutup & fotosintesis berkurang.
- Produksi TBS lebih rendah, buah matang memerlukan waktu
yang lebih lama dan pertumbuhan vegetatif lebih dominan
pada lahan > 500 m dpl.

4.Angin
-KS tidak tahan angin kencang, kecepatan optm 0–10 m/detik
-Angin dan kelembaban mempengaruhi aktivitas serangga
penyerbuk.
C.VEGETASI
- Vegetasi harus diperhatikan saat survei lahan karena
memberi informasi mengenai kesuburan tanah, biaya
pembukaan lahan, drainase dan pengelolaan air, dan
penampilan tan KS.
- Tanaman penutup tanah bermanfaat menciptakan kon-
disi top soil yang sesuai untuk pertumbuhan akar.
- Vegetasi dapat sbg tempat tinggal mussuh alami
(predator dan parasit) hama.

Anda mungkin juga menyukai