Anda di halaman 1dari 32

Sistem Kardiovaskuler

Presented by:
Dr. Rahmi Handayani
Sistem Kardiovaskuler
Terdiri dari:
1. Jantung
2. Arteri
3. Vena
4. Mikrosirkulasi*: arteriol, kapiler,
venula paska kapiler
5. Sistem pembuluh limfe

*) Mikrosirkulasi penting untuk pertukaran


O2, nutrien, metabolit, elektrolit antara
darah dan jaringan
Pembuluh Kapiler
 Pembuluh darah terkecil, termasuk vasa vasorum
 Dindingnya adalah 2 sel endotel yang membentuk
saluran, dibungkus lamina basal
 Diameter 7-9μm. Panjang total seluruh tubuh: 96.000
km
 Inti menonjol ke lumen
 Taut antar sel endotel disebut zonula okludens 
permeabilitas thd makromolekul
pada peradangan  terjadi edema
 Terdapat sel perisit, berfungsi kontraktilitas, membantu
proses pemulihan pada cedera jaringan.
 Kapiler membentuk jaring-jaring halus. Jaring yang
padat terdapat pada paru, hati, ginjal, membran
mukosa, kelenjar, otot rangka, s. grisea otak
Penggolongan Kapiler

 Kapiler Sempurna (Jenis I)


 Dijumpai pada banyak jaringan, terutama otot
(rangka, jantung), paru, ssp, kulit.
 Dindingnya utuh, tak ada fenestra, sitoplasma tebal
 Dilapisi lamina basalis
 Ciri khas: vesikel kecil (vesikel pinositotik/ kaveol
intrasel) sepanjang permukaan sel.
 Fungsi: transpor cairan/ makromolekul melintasi
sitoplasma endotel
Penggolongan Kapiler
………..lanjutan

 Kapiler Bertingkap (Jenis II)


 Dijumpai dalam mukosa usus, kelenjar endokrin,
gromerulus ginjal, pankreas
 Dindingnya ada fenestra, sitoplasma sangat tipiks.
Pori-pori/ tingkap ditutup katup tipis (diafragma)
kecuali pada kapiler glomerulus
 Sel-sel endotel dipisahkan satu dengan lainnya:
taut rekah (gap junction)
Penggolongan Kapiler
………..lanjutan

 Kapiler Sinusoid
 Terdapat di hepar, organ hemopoitik, limpa
 Dinding tidak utuh, sel endotel diskontinu, celah
lebar, lamina basal tidak utuh
 Terdapat macrofag diantara sel endotel/ dinding
sinusoid
Permeabilitas
 Adalah kemampuan untuk
memindahkan zat-zat melewati dinding
kapiler
 Berbeda tingkatnya di berbagai organ
 Tergantung pada:
 Celah diantara sel endotel yang berdekatan
 Vesikel pinositotik

 Tingkap fenestra

 Permeabilitas lebih besar pada kapiler


bertingkap
Meta Arteriol & Kapiler Vena
 Mempunyai lumen lebih besar dari jaring-
jaring kapiler
 Mempunyai otot polos tersusun memanjang
 Terdapat sfingter pro-kapiler, untuk mengatur
besar arus darah yang melewati kapiler
Arteri
Terdiri dari 3 lapis/ tunika:

 Paling dalam (tunika intima)


 Terdiriatas selapis endotel
 Di lapis luar: lapisan sub-endotel terdiri
jaringan ikat fibroelastik
 Berikutnya tunika elastika/ membrana elastika
interna
Arteri …lanjutan
 Lapis tengah (tunika media)
 Terdiriatas sel otot polos melingkar
 Diselipi serat-serat elastin & calogen
 Terdapat tunika elastika externa

 Lapis luar (tunika adventisia)


 Terdiri
atas jaringan ikat
 Terdapat vasa vasorum
Penggolongan arteri

 Arteriol
 Terdiri atas1 – 5 lapis serat otot polos, dan serat elastin
di tunika media
 Tak didapati jaringan sub-endotel
 T. advertensia: - selapis jaringan kolagen tipis
- elastin memanjang
- t.elastik eksterna (-)
 Dinding relatif tebal, lumen sempit
 Fungsi: - mengontrol distribusi darah sel kapiler
- pengendali tekanan darah sistemik
Penggolongan arteri

…lanjutan
 Arteri kecil dan sedang: tipe muskuler
 Dinding tebal karena otot >> di tunika media
 T.intima:
 Endotel, membran basal, lapisan sub-endotel

 Tunika elastik interna (jar. Elastin) bergelombang

 kontraksi
 T. media: terdiri otot polos s.d. 40 lapis, diselingi jar.
Elastin, kolagen, retikulin, fibroblas
 Disebut arteri distribusi
Penggolongan arteri

…lanjutan
 Arteri besar: tipe elastis
 Dinding relatif tipis dibanding ukuran pembuluh
 Tunika intima:
 Sel endotel bentuk poligonal
 Lap. Subendotel t.d.: serat elastin + kolagen

 Tunika media:
 Terdapat otot polos, banyak serat elastin 40-60 lapis
tersusun melingkar
Penggolongan arteri

…lanjutan
 T. adventisia:
 Selubung tipis
 Tak jelas membran elastis eksterna

 Fungsi:
 Tekanan nadi dengan pengembangan jar. elastis
 Menghasilkan aliran darah tidak terlalu
berdenyut
 Pengantar darah dalam cabang kecil p.drh,
disebut: arteri penghububung
Vena
 Darah di dalam sistem vena bertekanan
1/10 dari tek. darah arteri
 Vena menampung volume darah > arteri
 Diameter lebih besar, dinding jauh lebih
tipis dp Arteri
 Penggolongan vena:
1. Venula
2. Vena kecil dan sedang
3. Vena besar
Venula
 Perubahan dari kapiler vena bertahap:
• Penambahan jar.ikat & serat otot polos
• Selapis endotel.serat otot polos 1-3 lapispada
venula diameter > 200 μm
 Tunika adventisia tebal
Vena kecil dan sedang
 Diameter 1 – 9 mm
 T.intima & t.media tipis
 Jar.subendotel tidak ada
 T.adventisia tebal: jar ikat longgar, sedikit
serat otot polos memanjang
 Vena yang tidak punya otot polos: v.serebral
& meningeal, retina, tulang, penis, placenta
Vena besar
 Terdapat pada v.kava inferior & superior,
v.porta dan cabang utamanya
 Tunika intima lebih tebal
 Tunika media tipis: tidak ada otot polos
 Tunika adventisia paling tebal: 3 lapis
Katup Vena
 Vena kecil & sedang terutama pada
anggota gerak bawah dilengkapi katup
yang mencegah aliran balik
 Berupa lipatan seperti bulan sabit, dari
t.intima setempat
 Permukaannya diliputi endotel, pd sisi yg
menghadap aliran darah: elastin
Anastomosis Arteriovenosa
 Pembuluh pintas: arteri dihubungkan langsung
dengan vena tanpa melalui kapiler
 Endotel langsung di atas tunia media
 Terdapat pada kulit tubuh yang tak tertutup:
telapak tangan, kaki, bibir, hidung, juga pada
keljr tiroid, sistem pencernaan
 Glomus: anastomosis yg bergelung
Vasa vasorum
 Pembuluh darah yang menyuplai arteri/
vena yang berdiameter > 1mm
 Terdapat pada tunika adventisia, berakhir
sebagai kapiler
Jantung…
Dinding Jantung
 Endocardium ~ tunika intima
 Endotel bersambungan
 Lap subednotel
 Serat elastin & otot polos
 Lap subendocardial (jar ikat longgar: banyak syaraf s-
hantar
Dinding Jantung
…lanjutan
 Miokardium ~ t. media
 Otot jantung pd atrium: serat otot  jala-jala
 Pola tipis pada kedua atrium
 Pola tebal pada ventrikel kiri
 Auricula atrium disebut m.pektinatus
 Ventrikel otot 2 lapis permukaan & dalam
 Permukaan: spiral dr ventr ke apex  m.papilaris
 Serat-2 lapis dalam: berjalan melingkari dinding ventrikel dg
jalur bentuk S dari vent ke ventrikel lain lewat sekat inter-
ventrikel

Trabecula karnae/ karnosa (miokardium yang di permk. dlm


terbungkus endokardium
Dinding Jantung
…lanjutan
 Epikardium = Perikardium visceral
 Lap dalam terdiri dari membrana serosa
 Lap luar: - selapis sel mesotel
- jaringan ikat elastin
- jaringan ikat longgar (subperikardial
Kerangka Jantung

 Penyangga utama jantung tediri dari jar. fibro


tempat melekat otot jantung & katupnya
 Terdiri dari:
 Septum membranaseum
 Triagonum fibrosum (jar fibrosa antara pintu arteri &
pintu ventricularis)
 Anulus fibrosus (cincin fibrosa). Melingkari pangkal aorta
& a.pulmonalis dan pintu atrioventrikuler  tempat
tambatan katup-2 atrioventrikuler
Katup Jantung
 Katup atrioventrikuler: lipatan endokardium
• Trikuspida
• Mitral
Banyak serat elastin, yang menghadap atrium lbh
tebal. Katup dihubungkan korda tendinea ke
musc. papillaris untuk mencegah katup terbalik
saat ventrikel kontraksi
 Katup semilunaris
• Katup aorta
• Katup a.pulmonalis
Terdiri 3 daun, daun tengah tebal disebut nodulus arantius
Sistem Hantar Ruang
 Serat otot jantung mengatur denyut dengan cara mengatur
kontraksi atrium dan ventrikel

Sino Atrial Nodus (SAN)

Atrio Ventrikuler Nodus (AVN)

Atrio Ventrikuler Bundle (AVB)


(His)
Berkas

RBB LBB
Seluruh ventrikel

Serat-2 purkinye bergabung dg


serat otot jantung (miokardium)
Otot Jantung
 Sel-sel jantung bentuk tautan di dalam rantai
yang bersambung
 berkas-2 sel yang teranyam erat
 Gelombang kontraksi khas  pemerasan isi ventrikel
 Inti sel-2 1 – 2 di tengah pucat
 Selubung halus: jar ikat endomisium
 Baris gelap melintang tak teratur disebut Diskus
Interkalaris: kompleks pertautan yg tdp pd
pertemuan antar sel-2 otot jtg yg bersebelahan
 Polanya mirip tangga. Taut tsb. Ta:
Otot Jantung …lanjutan
1. Bag. Transversal: Fasia adherens
ex: tempat penambat filamen aktin
2. Makula adherens (desmosom)
ex: mengikat sel-2 jantung agar tdk terpisah
pada aktivitas kontraktil konstan
3. Bag. Lastral: taut rekah
ex: pertukaran ion diantara sel-2 jtg.
sel bekerja sebagai 1 sinsitium
sinyal utk kontraksi  gelombang
Depolarisasi jantung
 Banyak mengandung mitokondria 40% dr vol
sitoplasma (terlihat kebutuhan oksigen/ metab.
aerob dlm otot jtg (kalau o.rangka mitokondria-
nya 2%)
 Otot atrium sel-nya lbh kecil, tubulus T lbh
sedikit. Granul atrium mgd prekursor hormon =
Faktor natriuretik atrium  reseptor di ginjal (
natriuresis & diuresis) berlawanan dg aldosteron
+ ADH (retensi air + Na)
 O. jtg tak punya kemampuan regenerasi. Stlh
kanak-2. defek/ infark  proliferasi jar ikat  jar
parut miokardium
Sistem Limfe
 Terdiri dari kapiler limfe yang buntu
berupa tubulus, terdapat di jar.ikat 
sistem limfoid limfonodulus (kelebihan
cairan disaring)
 Terdapat di semua jaringan kecuali:
• SSP
• Tulang rawan
• Tulang
• Sumsum tulang
• Timus
• Placenta
• Gigi
Terima Kasih

Rahmi Handayani, DR., June, 14, ‘09

Anda mungkin juga menyukai