Anda di halaman 1dari 20

PENDAHULUAN

Wendianing Putri Luketsi, STP, MSi


Teknologi Hasil Perkebunan
Teknologi Industri Pertanian - UNIDA Gontor Ponorogo
KONTRAK KULIAH
UAS 30%

UTS 25%
Toleransi 15’
Praktikum 20%
Good Attitude
Tugas 15%

Attitude 10%
Materi Kuliah Teknologi Hasil Perkebunan
1. Teknologi Pengolahan Tebu
2. Teknologi Pengolahan Teh
3. Teknologi Pengolahan Kakao
4. Teknologi Pengolahan Kopi
5. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit
6. Teknologi Pengolahan Karet
7. Teknologi Pengolahan Kelapa
Sejarah Pengembangan Perkebunan di Indonesia
1. Periode Sebelum Kemerdekaan
• Periode kerajaan (sebelum 1600)
• Periode VOC (1600-1800)
• Periode kekacauan dan ketidakpastian (1800-1830)
• Periode tanam paksa (1830-1850)
• Periode peralihan ke liberalisme (1850-1870)
• Periode liberalisme (1870-1900)
• Periode politik etik (1900-1930)
• Periode depresi dan perang (1930-1945)
2. Periode Setelah Kemerdekaan
• Tahun 1957-1958 semua perkebunan besar Belanda
• diambil alih pemerintah Indonesia NASIONALISASI
Tri Dharma Perkebunan
1. Menghasilkan Devisa Sebesar-besarnya
2. Membantu Menciptakan Kesempatan Kerja
3. Melestarikan Sumber Daya Alam

Potensi Pengembangan Perkebunan


1. Lahan
2. Teknologi
3. Sarana Produksi
Peranan dan Dampak Pengembangan Perkebunan
1. Dukungan terhadap Pengembangan Industri
2. Diversifikasi Ekspor
3. Peningkatan Ekspor Komoditas Perkebunan
4. Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan
5. Penyerapan Tenaga Kerja
6. Mendukung Program Transmigrasi
7. Pemerataan Pembangunan Wilayah
8. Pemeliharaan dan Peningkatan Kelestarian SDA
Bentuk usaha perkebunan
1. Perkebunan Rakyat
• Luas tanah yang diusahakan kecil
• Tingkat teknologi sederhana
• Masih berada pada taraf subsistance

2. Perkebunan Besar
• Luas tanah diatas 25 Ha – puluhan ribu Ha
• Pengusahaannya berbentuk badan hukum
• Diusahakan dengan prinsip manajemen perusahaan
• Menggunakan teknologi maju
• Tenaga buruh tetap
• Business Oriented
Potensi Perkebunan di Indonesia
PTPN Petani

27.00% Minyak
sawit
0.05% 0.03% 2.00% Karet
6.00% 11.99%
Teh
2.00% 48.96%
3.00% Cokelat
Kopi
Gula
25.98%
Tembakau
73.00%
Kina
Lainnya
Pertanian Modern Berwawasan Agribisnis dan
Penerapan Teknologi Dilaksanakan Secara Terpadu
Ciri-ciri:
1. Pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal dan
berkelanjutan (lahan, air, plasma nutfah, modal, tenaga kerja, dan
teknologi)
2. Diversifikasi komprehensif (vertikal, horisontal, regional)
3. Rekayasa teknologi spesifik lokasi
4. Peningkatan efisiensi sistem agribisnis
Analisis umum agribisnis perkebunan
Agroindustri
 Industri Pertanian
 Industri Berbasis Pertanian

Pengolahan hasil pertanian dan kegiatan penunjangnya


 Industri Pengolahan Hasil Pertanian
 Industri Pengolahan Hasil Perkebunan
 Industri Pengolahan Hasil Perikanan
 Industri Pengolahan Hasil Peternakan
 Industri Pengolahan Hasil Kehutanan
 Industri Jasa Pendukung
Agroindustri – sebuah peluang bisnis
Nilai tambah pertanian
• Konversi hasil pertanian menjadi produk yang lebih bernilai
• Peningkatan nilai ekonomi produk/ komoditas melalui
perubahan genetik, pengolahan atau diversifikasi
• Proses peningkatan penilaian konsumen terhadap komoditas
pertanian
Pembentukan nilai tambah
• Perbaikan mutu
• Menekan susut
• Penanganan pascapanen
• PENGOLAHAN HASIL
• Diversifikasi
Distribusi Nilai Tambah
Petani : 5-10%
Pengumpul/pengolah primer : 20-30%
Pengolah hilir : 30-40%
Distributor : 20-15%

Pertanian modern dapat memperbaiki distribusi marjin


Revitalisasi Pertanian Perikanan dan Kehutanan
(RPPK):
• Peningkatan ketahanan pangan masyarakat
• Menumbuhkembangkan usaha pertanian di pedesaan
• Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
• Meningkatkan potensi perkebunan yang mampu
menumbuhkan industri hulu, hilir dan penunjang dalam
upaya meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk
pertanian
Sasaran Program RPPK:
• Meningkatkan produksi pertanian diantaranya perkebunan sebesar 5%/tahun
• Pendapatan riil petani meningkat 3.5%/tahun dan
• Nilai ekspor produk pertanian segar dan olahan meningkat

Sasaran Agroindustri
Nilai tambah pengembangan produk olahan (hilir) jauh lebih tinggi dari produk
primer

Arah
Pengembangan produk dan difokuskan pada pengembangan pengolahan hasil
dan diversivikasi produk
Pengolahan Hasil
Ciri usaha perkebunan
1. Merupakan Tanaman Tahunan
 Jangka waktu panjang hingga produksi
2. Merupakan Komoditas “Bulk Product”
 Komponen biaya angkut tinggi
 Agroindustri terpadu
3. Produk Berorientasi Ekspor/Pasar Internasional
 Pasar bebas tanpa proteksi
4. Perlu Tata Ruang yang Besar
 Usaha Pedesaan dengan Prasarana Ekonomi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai