Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN CKD ON HD

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK

RSUD PASAR REBO


DEFINISI
MENIFESTASI
KLINIS

ETIOLOGI
PATHWAY

PATOFISIOLOGI
ASKEP dan
RESUME

RSUD PASAR REBO


DEFINISI

Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah


kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal dan
ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen
lainnya yang beredar dalam darah serta komplikasinya
jika tidak dilakukan dialisis atau transplantasi ginjal).
(Nursalam, 2006 hal 47).
ETIOLOGI

Penyakit-penyakit sistemik seperti Diabetes Melitus, Glomerulonefritis


kronis, Pielonefritis, Hipertensi yang tidak dapat dikontrol, Obstruksi traktus
urinarius, lesi Herediter seperti penyakit Polikistik, gangguan vaskuler,
infeksi, (Syamsyir Alam dan Iwan Hadibroto. 2008).

Tahapan Gagal Ginjal Kronik


Gagal Ginjal Kronik bekaitan dengan kerusakan nefron dan
penurunan progresif GFR. Tahapan gagal ginjal kronik
didasarkan pada kerusakan nefron dan tingkat GFR yang tersisa
dan mencakup
LANJUTAN

 Stadium penurunan cadangan ginjal sekitar 40-75 % nefron


tidak berfungsi, laju glomerulus 40-50 % normal
Stadium gagal ginjal apabila laju glomerulus 10-20 %
normal, BUN dan kreatinin serum meningkat, anemia ,
azotemia, dan asidosis metabolik.
Penyakit ginjal stadium akhir, laju glomerulus kurang dari 5-
10 % lebih dari 85 % nefron tidak berfungsi.
LANJUTAN

Stadium gagal ginjal kronik; Tahap cronic kidney disease (CKD) menurut
kidney.org/professionals (2007) dan Kidney.org.uk (2007) adalah:
 Tahap I : kerusakan ginjal dengan GFR normal arau meningkat, GFR >
90 ml/menit/1,73 m.
 Tahap II : penurunan GFR ringan, GFR 60-89 ml/menit/1,73 m.
 Tahap III : penurunan GFR sedang yaitu 30-59 ml/menit/1,73 m.
 Tahap IV : penurunan GFR berat yaitu 15-29 ml/menit/1,73 m.
 Tahap V : gagal ginjal dengan GFR < 15 ml/menit/1,73 m.
PATOFISIOLOGI

Ginjal merupakan salah satu organ ekskretori yang


berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme didalam
tubuh diantaranya ureum, kreatinin, dan asam urat
sehingga terjadi keseimbangan dalam tubuh. Penyakit ini
diawali dengan kerusakan dan penurunan fungsi nefron
secara progresif akibat adanya pengurangan masa ginjal.
LANJUTAN

Pengurangan masa ginjal menimbulkan mekanisme kompensasi


yang mengakibatkan terjadinya hipertrofi struktural dan fungsional
nefron yang masih tersisa. Perubahan ini mengakibatkan
hiperfiltrasi yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan
aliran darah glomerulus. Selanjutnya penurunan fungsi ini akan
disertai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR) dan
peningkatan sisa metabolisme dalam tubuh.
MENIFESTASI
KLINIS

Gagal ginjal kronis atau penyakit ginjal kronis adalah


penurunan secara lambat dan progresif dari fungsi
ginjal. Biasanya terjadi akibat komplikasi dari kondisi
medis lain yang serius. Tidak seperti gagal ginjal akut
yang terjadi dengan cepat dan tiba-tiba, gagal ginjal
kronis terjadi secara bertahap.
LANJUTAN

Manifestasi klinis gagal ginjal kronik (Long 1996):


• Gejala dini: lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan
mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung,
depresi.
• Gejala yang lebih lanjut: anoreksia, mual disertai
muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik waktu
ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan,
pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat
parah.
Pemeriksaan 2. Urine
penunjang
urine rutin
urin khusus : benda keton,
1. Pemeriksaan lab.darah
Hematologi : Hb, Ht,
analisa kristal batu
Eritrosit, Lekosit, Trombosit 3. pemeriksaan kardiovaskuler
RFT ( renal fungsi test ): ureum ECG
dan kreatinin ECO
LFT (liver fungsi test )
Elektrolit 4. Radidiagnostik
: Klorida,
kalium, kalsium USG abdominal
koagulasi studi : PTT, PTTK
CT scan abdominal
BGA
BNO/IVP, FPA
Renogram
RPG ( retio pielografi
PATHWAY
penatalaksanaan

1. Konservatif
Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
Observasi balance cairan
Observasi adanya odema
Batasi cairan yang masuk 3. Operasi
 Pengambilan batu
2. Dialysis
Hemodialisa :
 transplantasi ginjal
AV fistule : menggabungkan
vena dan arteri
Double lumen : langsung pada
daerah jantung ( vaskularisasi ke
jantung )
hemodialisis
hemodialisis
Ada tiga prinsip yang
mendasari kerja
hemodialisis, yaitu
difusi, osmosis, dan
ultrafiltrasi.

difusi
KOMPLIKASI

1.HIPERKALEMI
2.PERIKARDITIS
3.HIPERTENSI
4.ANEMIA
ASUHAN KEPERAWATAN
1.PENGKAJIAN :
a. anamnesa
b.Pemeriksaan fisik

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.Kelebihan volume cairan b/d mekanisme
pengaturan melemah
b.Mual b/d paparan toksin
Diagnosa
N Tujuan dan Kriteria
Keperawata Intervensi
O Hasil
n
1. Kelebihan NOC: NIC:
volume cairan Fluid balance Fluid Management:
berhubungan Tujuan : 1. Pertahankan intake dan output secara akurat
dengan Setelah dilakukan tindakan 2. Kolaborasi dalam pemberian diuretik
mekanisme keperawatan selama 3x24 3. Monitor status hemodinamik (CVP, MAP, PAP, dan
pengaturan jam kelebihan volume cairan PCWP) jika tersedia
melemah teratasi dengan kriteria: 4. Monitor tanda vital
1. Tekanan darah (4)
2. Nilai nadi radial dan Hemodialysis Therapy:
perifer (4) 1. Timbang BB sebelum dan sesudah prosedur
3. MAP (4) 2. Observasi terhadap dehidrasi, kram otot dan aktivitas
4. CVP (4) kejang
5. Keseimbangan intake dan 3. Observasi reaksi tranfusi
output dalam 24 jam (4) 4. Monitor TD
6. Kestabilan berat badan 5. Monitor BUN,Creat, HMT danelektrolit
(4) 6. Monitor CT
Diagnosa
N Tujuan dan Kriteria
Keperawat Intervensi
O Hasil
an
Mual elebihan NOC: NIC:
volume cairan Nausea and Vomitting Nausea Management
berhubungan Control 1. Dorong pasien untuk memantau mual
dengan Tujuan: secara sendiri
mekanisme Setelah dilakukan tindakan 2. Dorong pasien untuk mempelajari
pengaturan keperawatan selama 2x24 strategi untuk mengelola mual sendiri
melemah jam mual teratasi dengan 3. Lakukan penilaian lengkap mual,
kriteria hasil: termasuk frekuensi, durasi, tingkat
1. Mengenali awitan mual keparahan.
(4)
2. Menjelaskan faktor
penyebab (4)
3. Penggunaan anti emetik
(4)
RESUME HEMODIALISA

Resume Pre Hemodialisa


a) Pengkajian
1. Biodata Pasien
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : perempuan
Diagnosa Medis : CKD ON HT
Alamat : Cimanggis
Pendidikan : SMA
2. Tgl & Jam Pengkajian
Tanggal : 22/05/2019
Jam : 07.30
RESUME HEMODIALISA

3.Data Fokus
1) Data Subjektif :
K/ mengatakan tidak ada keluhan
2) Data Objektif
K/U : Baik, kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 175/65 mmHg, N : 70x/m, Rr : 17x/m, Sh : 36C
BB Sekarang :50,7 Kg
BB Lalu : 49,7 Kg
BB Kering : 50.1 kg
( BB bertambah 11 Kg dalam 3 Hari sejak Hd terakhir )
RESUME HEMODIALISA
PEMERIKSAAN LAB
Jenis Hasil Nilai Normal
pemeriksaan
HB 23 % 37,0 – 54,0 %
Ureum 165 mg/dl 17 – 42 mg/dl
Creatinin 6,87 mg/dl 0,7 – 1,3 mg/dl
HbSag - -
Kalium 6,2 mmol/L 3,40 – 4,50 mmol/L
SGOT - -
SGPT - -
RESUME HEMODIALISA

b) Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan b.d kegagalan mekanisme
pengaturan tubuh
c) Tindakan Keperawatan
1.Mengkaji status cairan : Timbang BB pasien pre HD
2.Monitoring TTV
3.Membatasi masukan priming
4.Melakukan HD dengan UFG sesuai anjuran : 4.000 ml
5.Melakukan setting mesin HD, UFG : 4000 , Time HD : 4 Jam
RESUME HEMODIALISA

d) Evaluasi
S : K/ mengatakan perut membesar
O: K/U : Baik, Kesadaran : Composmentis, GCS : 15
TTV : TD : 175/65 mmHg, S : 36C, N : 70x/m, Rr : 17x/m
A : masalah belum teratasi
P : Lanjut tindakan HD selama 4 jam dengan UFG : 4000 ml, QB : 150
RESUME HEMODIALISA
Resume Intra HD
Tanggal Pengkajian : 22/05/2019
Jam Pengkajian : 07.30
Persiapan hd : 7. Inisiasi : 3000 u
1.Type dializer : elision 13 h 8. Kontinue : 1000
2.Rause ke : R3 9. Jenis acces : AVF
3.Lama dialysis : 4 jam 10.Ukuran jarum vistula : 16 G
4.Conductiviti : 11.Total blood volume: 200
5.Aliran dialisat : 500 12.Waktu SU : 4 JAM
6.Antikoagulan : heparin 13.TUF : 4000 ML
RESUME HEMODIALISA

.) Data Fokus
1. Data Subjektif : K/ mengatakan kram kaki sebelah kanan
2. Data Objektif : K/U : Baik, Kesadaran : Composmentis, GCS : 15
TTV : TD : 187/93 mmHg, Nadi : 59x/m, Sh : 37C, Rr : 20x/m
Waktu dialisis : 4 jam, mulai dialisis : 07.30, QB : 150 ml/mnt,
UFG : 4000 ml, Jenis akses : AVF, Letak : Tangan kiri
c) Masalah Keperawatan
1. Gangguan Rasa Nyaman B/d kram pada kaki sebelah kanan
RESUME HEMODIALISA
d) Tindakan Keperawatan Selama HD:
1. Observasi

Jam Qb Vena TMP UF TD Nadi Suhu Catt


I 200 60 0 0057 175/65 92 36 C Hd dimulai
07.30
II 350 102 60 1611 - - 36C Hd lancar
08.30
III 09.30 350 220 60 2611 153/93 82 36C Hd lancar
IV 350 80 60 3400 180/70 80 36 C Hd lancar
10.30
RESUME HEMODIALISA
c. Obat yang diberikan

Nama Obat Dosis


Heparin 3000 ui/ml
Nepidipine 10 mg
Oral
RESUME HEMODIALISA

. Penyulit Selama HD
Shunt Problem : Klien Tidak Ada Masalah
Perdarahan : Klien Tidak Ada Perdarahan
Mual muntah : Klien Tidak Ada Mual Muntah
Kejang : Klien Tidak Ada Kejang
Kram : Klien Mengatakan Adanya Kram Pada Kaki Sebelah kanan
Panas /menggigil : Klien Tidak Panas/Mengigil
Koma : Klien Tidak Koma
Sakit dada : Klien Tidak Sakit Dada
Gatal-gatal : Klien Tidak Gatal-gatal
Hypotensi : Klien Tidak Hypotensi
Hypertensi : Klien Mengatakan Adanya Hipertensi
Alergi Dializer : Klien Tidak Alergi
RESUME HEMODIALISA

Evaluasi
S : K/ mengatakan kaki kanan sudah tidak kram
O : K/U : Baik, Kesadaran : Composmentis, GCS : 15
TTV : TD : 173/93 mmHg, N : 93x/m, S: 36,4C, Rr :
18x/m
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Intervensi dihentikan, K/ lanjut HD Hari Jumat
RESUME HEMODIALISA
. Resume Post Hemodialisa
Tanggal Pengkajian: 22/05/2019
Jam Pengkajian : 11.30 wib
1. Data Subjektif : K/ mengatakan tidak ada keluhan
2. Data Objektif : K/U : Baik, Kesadaran : Composmentis, GCS : 15
TTV : TD : 173/93 mmHg, N : 93x/m, Sh : 36,4C, Rr :
20x/m
3. Lama Dialisis : 4jam Mulai jam : 07.30 WIB selesai : 11.30 WIB
4. Ultra Filtrasi : 4.000 liter Qb : 200 ml/mnt TBV
:.........liter
5. Pemberian Heparine :
a. Kontinyu : Bolus 3.000 iu, Dosis maintenance 1000 iu/jam
b. Intermitten : Bolus...........iu, Dosis maintenance..........iu/jam
c. Mini Heparine: Bolus........iu, Dosis maintenance..........iu/jam
d. Free Heparine
RESUME HEMODIALISA
6. Jenis Dializer : a. F6HPS Rause ke 3
7. Jenis Dialisat : Bicarbonate, Asid
8. Jenis dialisat : AVF
. Diagnosa Keperawatan
1. resiko injury b/d adanya luka
C. Tindakan Keperawatan
1. Mengobservasi TTV
2. mengobservasi bekas penusukan AVF
Planing : HD rutin selanjutnya tgl : 25/05/2019 Lama HD : 4 jam
D. Evaluasi
S : K/ mengatakan sudah merasa membaik, lebih nyaman
O : K/U : Baik, Kesadaran : Composmentis, GCS :15
TTV : TD : N : 93x/m, Sh : 36,4C, Rr : 20 x/m
UFG : 4000 tercapai - BB Post : 50,1 Kg Lama HD : 4 Jam
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan
KESIMPULAN

Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal atau


penurunan kemampuan filtrasi glomelurus (Glomerular
Filtration Rate/GFR) kurang dari 60 mL/min/1,73 m2 selama
3 bulan atau lebih yang irreversible dan didasari oleh banyak
faktor
penyebab gagal ginjal kronik sering terjadi karena
glomerulonefritis, diabetes mellitus, obstruksi, dan infeksi
pada ginjal, hipertensi
Terapi pengganti dapat berupa hemodialisis, peritoneal
dialisis atau transplantasi ginjal.

Anda mungkin juga menyukai