Anda di halaman 1dari 24

‘’LUKA BAKAR’’

( COMBUSTIO )
OLEH
ANGGRA SAFITRO
M A R IA M AG DA LE N A W IS N AWAT I
KULIT TERBAGI
ATAS 4 LAPISAN :
A.EPIDERMIS
B. DERMIS
C.JARINGAN
SUBKUTAN
(SUBCUTIS)
DEFINISI
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh
panas arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit,
mukosa dan jaringan yang lebih dalam.
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan
yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti, api,
air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (Bararah&Jauhar,
2013).
1.LUKA BAKAR TERMAL E
AGEN PENCEDERA DAPAT BERUPA API,AIR PANAS,ATAU KONTAK
T
DENGAN OBJEK PANAS.
I
2.LUKA BAKAR SENGATAN LISTRIK O
CEDERA LISTRIK YANG DISEBABKAN OLEH ALIRAN LISTRIK DIRUMAH L
MERUPAKAN INSIDEN TERTINGGI PADA ANAK-ANAK YANG MASIH KECIL
O
,YANG SERING MEMASUKKAN BENDA KONDUKTIF KEDALAM COLOKAN
LISTRIK. G
I
3. LUKA BAKAR BAHAN BAKAR KIMIA
TERJADI DARI LIFE /KANDUNGAN AGEN PENCEDERA,SERTA
KONSENTRASI DAN SUHU AGEN.

4. LUKA BAKAR RADIASI (RADIASI LUKA)


LUKA BAKAR BILA TERPAPAR PADA BAHAN RADIOAKTIF DOSIS TINGGI
(DOENGES,E.M,2000) & ( LONG,1996)
KLASIFIKASI LUKA BAKAR

Kedalaman luka bakar :


1. Luka bakar serajat satu
Epidermis mengalami kerusakan atau cedera dan sebagian
dermis turud cedera.Luka tersebut bisa terasa nyeri,tampak merah dan
kering seperti luka matahari atau mengalami lepuh/bullae.
2.Luka Bakar derajat dua
Meliputi destruksi epidermis serta lapisan atas dermis
dan cedera pada bagian dermis yang lebih dalam .Luka bakar
tersebut terasa nyeri,tampak merah dan mengalami eksudasi
cairan.
3.Luka Bakar derajat tiga
Meliputi destruksi total epidermis serta dermis dan
pada sebagian kasus,jaringan yang berada dibawahnya.Warna
luka bakar sangat bervariasi mulai dari warna putih hingga
merah,coklat atau hitam.Daerah yang terbakar tidak terasa
nyeri karena serabut-serabut sarafnya hancur.
PENENTUAN LUAS LUKA
1.Penggunaan ‘’Rule of Nine’’
Metode ini membagi permukaan tubuh pada dewasa dalam persentase
yang sama dengan 100%.
Keterangan :
a.Kepala dan leher 9%
b.Ekstremitas atas kiri 9%
c.Ekstremitas atas kanan 9%
d.Tubuh bagian belakang 18%
e.Tubuh bagian depan 18%
f.Genetalia 1%
g.Ekstremitas bawah kiri kanan 18%
_____
100
2.Metode Lund dan Browder

Tabel 2.2 Metode Penentuan Luasnya Luka Bakar

Daerah Luka Bakar 0-1 th 1-4 th 5-3 th 10 th 11 th Dewasa


Kepala 19 17 13 11 9 7
Leher 2 2 2 2 2 2
Dada 13 13 13 13 13 13
Punggung 13 13 13 13 13 13
Lengan Kanan Atas 4 4 4 4 4 4
Lengan Kiri Atas 4 4 4 4 4 4
Lengan Kiri Bawah 3 3 3 3 3 3
Tangan Kanan 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Tangan Kiri 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Genetalia 1 1 1 1 1 1
Bokong Kanan 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Bokong Kiri 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Paha Kanan 5,5 6,5 8 8,5 9 9,5
Paha Kiri 5,5 6,5 8 8,5 9 9,5
Tungkai kanan 5 5 5,5 6 6,5 7
Tungkai kiri 5 5 5,5 6 6,5 7
Kaki kanan 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Kaki kiri 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
MANIFESTASI KLINIS
Menurut HUdak&Gallo (2010), manisfestasi klinis yang sering terjadi pada kasus
luka bakar antara lain :
a. Cedera Inhalasi
Cedera inhalasi biasanya timbul dalam 24 jam sampai 48 jam
pertama pasca luka bakar.
Jika luka bakar disebabkan oleh nyala api atau korban terbakar pada tempat
yang terkurung atau kedua-duanya. Maka, perlu diperhatikan tanda-tanda
sebagai berikut:
1) Keracunan Karbon Monoksida
2) Distress Pernafasan
3) Cedera Pulmonal

b. Manifestasi Hematologi
Hematokrit meningkat sekunder kebocoran kapiler dan kehilangan
volume plasma di sirkulasi.Menurunnya sel darah putih dan trombosit serta
meningkatnya leukosit.
c.Elektrolit
Menurunnya kalium dan meningkatnya Natrium, Klorida
d.Ginjal
Terjadi peningkatan pengeluaran urine dan mioglobinuria,
pengeluaran urine menurut karena hipotensi, penurunan aliran darah
ginjal dan sekresi hormon antidiuretik serta aldosteron.
e.Metabolik
Terjadi hipermetabolik serta kehilangan berat badan.
f. BurnShock : Syok hipovolemik
Respons pulmoner : Hipoksia
g. Sepsis
Sepsis terjadi sejak klien luka bakar luas dengan ketebalan penuh, hal ini
di sebabkan oleh bakteri yang menyerang luka masuk ke dalam aliran
darah.
KOMPLIKASI
• Gagal respirasi yang akut
• Syok sirkulasi
• Gagal ginjal akut
• Sindrom kompartemen : Kondisi yang terjadi akibat meningkatnya
tekanan didalam kompartemen otot,sehingga dapat mengakibatkan
cedera didalam kompartemen otot .
• Ileus paralitik: Ketidak mampuan usus berkontraksi secara normal dan
mengeluarkan kotoran dari tubuh.
• Ulkus curling :Ulserasi mukosa akut dari duodenal/area lambung yang
terjadi setelah kejadian penuh stress secara fisiologis.
PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Penanganan awal di tempat kejadian
Tindakan yang harus dilakukan terhadap korban luka
bakar:
1) Jauhkan korban dari sumber panas.
2) Buka pakaian dan perhiasan logam yang dikenakan
korban.
3) Kaji kelancaran jalan napas korban, beri bantuan
pernapasan (life support) dan oksigen jika diperlukan.
4) ) Beri pendinginan dengan merendam korban dalam air
bersih yang bersuhu 20 C .
5) Jika penyebab luka bakar adalah zat kimia, siram korban
dengan air sebanyak-banyaknya untuk menghilangkan zat kimia
dari tubuh korban.

6) Kaji kesadaran, keadaan umum, luas dan kedalaman luka


bakar dan cedera lain yang menyertai luka bakar.

7) Segera bawa penderita ke rumah sakit untuk penanganan


lebih lanjut (tutup tubuh korban dengan kain/kasa yang bersih
selama perjalanan ke rumah sakit).
A. Pengkajian
Menurut Wijaya & Putri (2013), pengkajian pada pasien luka bakar:
a.Identitas pasien
Resiko luka bakar setiap umur pasti berbeda : anak dibawah 2 tahun dan
dewasa diatas 60 tahun mempunyai angka Kematian lebih tinggi, pada umur 2
tahun lebih rentan terkena infeksi.
b. Keluhan Utama
Keluhan utama yang sering menjadi alasan klien untuk
meminta pertolongan kesehatan adalah pasien biasanya mengeluh nyeri, terasa
panas dan ada luka pada bagian luka bakar.
c. Riwayat kesehatan sekarang
1) Sumber panas atau penyebab yang berbahaya.
2) Faktor yang mungkin berpengaruh seperti alkohol dan obat-
obatan.
3) Sumber kecelakaan.
4) Gambaran bagaiman luka bakar bisa terjadi.
5) Bagaimana peristiwa yang terjadi saat terkena luka bakar.
6) Keadaan fisik disekitar luka.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut NANDA :

a.Nyeri akut berhubungan dengan cedera terbakar.

b. Gangguan pola nafas berhubungan dengan edematrakea.

c. Defisit volume cairan berhubungan dengan : kehilangan


cairan yang tidak normal (misalnya : pergeseran cairan
intravaskuler keruang interstitial).

d. Resiko infeksi berhubungan dengan : kehancuran


jaringan (kehilangan Barrier kulit).

e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan destruksi


lapisan kulit
TERIMA KASIH
Ns IDRAMSYAH M.kep Sp.KMB
DAN
TEMAN SEJAWAT

Anda mungkin juga menyukai