Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PELAKSANAAN

THERAPY SPIRITUAL DALAM KEGIATAN AKTIFITAS KELOMPOK

I. Latar Belakang
Menjadi tua memang bukan pilihan melainkan sesuatu yang pasti dialami.
Setiap orang, tanpa kecuali, jika berumur panjang akan menjadi tua. Hal ini sesuai
dengan siklus kehidupan dan perkembangan yang dialami manusia. Kebahagiaan
serta kesuksesan di masa tua merupakan dambaan setiap individu yang memasuki
masa dewasa akhir. Kebahagiaan dan kesuksesan lansia dapat tercapai dengan
terpenuhinya kebutuhan akan kesejahteraan psikologis (psychological well-being).
Pada kenyataannya masih banyak lansia yang sulit untuk dapat menerima
perubahan dalam dirinya, apalagi kalau lansia tersebut tinggal di Panti Wredha.
Sebagian besar lansia merasakan tinggal di Panti Wredha biasanya membuat lansia
tinggal dalam kondisi dimana hubungan dengan orang lain rendah, merasa
terisolasi, mobilitas terbatas, pengamanan sosial yang terbatas, terorientasi pada
kegiatan rutin, aktivitas yang tidak kreatif, merasa tidak dapat kumpul dengan
keluarga, merasa kesepian, dan merasa sudah tidak dibutuhkan lagi oleh keluarga
mereka. Lansia yang memiliki kesejahteraan psikologis yang baik walaupun tinggal
di Panti Wredha, maka lansia akan tetap merasa senang dengan hal-hal yang bisa
lansia lakukan di Panti tersebut, sedangkan lansia yang kurang kesejahteraan
psikologisnya bahkan yang tidak memiliki kesejahteraan psikologis maka akan
merasakan keterpurukan.
Melihat masalah-masalah yang terjadi pada lansia, maka perlu diperoleh suatu
cara untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia. Salah satu acara adalah
dengan melakukan kegiatan aktifitas kelompok: Spiritual. Aktifitas spiritual bukan
hanya terjadi ketika seseorang melakukan ibadah akan tetapi juga aktivitas lain
yang didorong oleh kekuatan spiritual.

II. Landasan Teori


Kelompok merupakan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang
lain saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama ( Suart & Sundeen,
1998). Aktifitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau
hubungan satu dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama – sama mengikuti
norma yang sama.
Prinsip memilih pasien untuk terapi aktifitas kelompok adalah
homogenitas, seperti kelompok umur hampir sama dimana tingkat perkembangan
yang sama akan memudahkan interaksi antar pasien. Jumlah efektif aktifitas
kelompok adalah 8 - 15 orang per kelompok terapi. Terlalu banyak peserta maka
tujuan terapi akan sulit tercapai karena akan terlalu ramai dan kurang
perhatian terapis pada pasien. Bila terlalu sedikitpun, terapi akan terasa sepi
interaksi dan tujuanya sulit tercapai.
Manfaat terapi aktivitas kelompok bagi lansia adalah: Agar anggota
kelompok merasa dimiliki, diakui, dan di hargai eksistensinya oleh anggota
kelompok yang lain, Membantu anggota kelompok berhubungan dengan yang lain
serta merubah perilaku yang destrkutif dan maladaptive. Sebagai tempat untuk
berbagi pengalaman dan saling mambantu satu sama lain untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah.
Spiritual berasal dari kata spirit yang berarti “semangat, jiwa, roh, sukma,
mental, batin, rohani dan keagamaan” ( Kamus besar bahasa Indonesia,1998 )
Sedangkan Anshari dalam kamus psikologi mengatakan bahwa spiritual adalah
asumsi mengenai nilai-nilai transcendental. Dengan begini maka, dapat di paparkan
bahwa makna dari spiritualitas ialah merupakan sebagai pengalaman manusia secara
umum dari suatu pengertian akan makna, tujuan dan moralitas
Bila mengharap kesukses hidup di dunia, kita berjuang mengerahkan segenap
daya upaya, berupa kekuatan fisik dan mental. Maka pertanyaannya adalah
bagaimana cara kita mengerahkan kekuatan spiritual (ruh) agar mampu bertarung
memenangkan kehidupan ukhrawi yang pasti akan kita hadapi kelak. Jawaban
singkat dari Alquran adalah “dan sembahlah rabb mu sampai datang ajal
menjemputmu” (Q.S. Al-Hijr [15]: 99). Artinya : Mengabdilah kepada Allah sampai
ajal yang pasti menjemputmu (sebelum amalmu dihisab di hari akhirat).

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapy spiritual dalam aktifitas kelompok diharapkan klien
lansia mampu memahami dan melaksanakan therapy spiritual secara
berkelompok.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan terapy spiritual, klien mampu :
Sesi I.
a. Mengenal therapy spiritual .
b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri masing – masing.
c. Mengungkapkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan.
d. Menerima keadaan dirinya sekarang.
Sesi II
a. Mengungkapkan kondisi yang masih baik yang dialami saat ini dan
merupakan nikmat dari Allah SWT.
b. Mensyukuri nikmat yang di masih berikan Tuhan secara lisan dengan
memberikan pujian kepada Allah SWT, seperti Alhamdulillah masih bisa
jalan dll.
IV. Sesi yang digunakan
1. Sesi I : Pengenalan diri.
2. Sesi II : Mensyukuri nikmat.
V. Klien
1. Kriteria klien :
a. Klien lansia usia diatas 60 tahun.
b. Klien tidak mengalami Gangguan berkomunikasi dan daya ingat.
c. Klien tidak mengalami Gangguan kesehatan / fisik yang mengakibatkan
tidak dapat melakukan aktifitas kelompok
2. Proses Seleksi
a. Melakukan pemeriksaan dan wawancara untuk menentukan klien yang
sesuai dengan criteria.
b. Mengumpulkan klien yang masuk criteria
c. Membuat perjanjian klien yang setuju mengikuti TAK meliputi tujuan,
kegiatan TAK selama 2 sesi dan aturan main dalam kelompok.
VI. Kriteria hasil
1. Evaluasi Terstruktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan dalam ruangan dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi pada kegiatan.
b. Peserta tempat dilantai atau dikursi.
c. Peserta bersedia dan sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yg digunakan dalam kondisi baik
e. Leader dan fasilitator/ observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Fasilitator mampu memotivasi peserta untuk aktif mengikuti acara
d. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggungjawab
dalam antisipasi masalah.
e. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir.
3. Evaluasi hasil.
Diharapkan 100 % peserta mampu :
Sesi I.
a. Menyebutkan pengertian therapy spiritual.
b. Menceritakan minimal satu pengalaman spiritual yang berhasil mengatasi
masalah klien.
c. Mengungkapkan bahwa klien Menerima keadaan dirinya sekarang.
Sesi II
a. Bercerita dengan bahasa sendiri, kondisi yang masih baik yang dialami
saat ini dan merupakan nikmat dari Allah SWT.
b. Memperagakan cara mensyukuri nikmat yang di masih berikan Tuhan
secara lisan dengan memberikan pujian / berzikir kepada Allah SWT,
seperti Alhamdulillah masih bisa jalan dll sesuai dengan kondisi masing –
masing.

VII. Antisipasi Masalah


1. Penanganan klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab.
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan .
3. Bila klien lain ingin ikut.
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yg telah
terpilih.
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin diikuti oleh
klien tersebut.
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini.
VIII. Pengorganisasian
1. Pelaksanaan
a. Alokasi waktu untuk masing – masing sesi adalah minimal 60 menit terdiri
dari perkenalan dan pengarahan 10 menit, pelaksanaan 45 menit dan
penutup 5 menit.
b. Jumlah klien lansia 10 sd. 12 orang perkelompok.
2. Tim Therapy
a. Leader
Leader bertugas untuk memimpin jalannya kegiatan terapy spiritual
dalam aktifitas kelompok, mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan
memimpin diskusi.
b. Fasilitator merangkap observer.
Fasilitator bertugas memotivasi peserta untuk aktif mengikuti kegiatan,
mengatur posisi peserta, membimbing peserta melaksanakan kegiatan
sesuai arahan leader. Sebagai observer bertugas mengamati semua proses
kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara.
3. Metode dan Media
Metode yang digunakan diskusi, permainan dan role play dengan media yang
perlu disiapkan adalah : papan nama dari petugas dan klien lansia, sound
system.
IX. Proses Pelaksanaan
1. Sesi I.
a. Tahap Orientasi
1) Memberi salam pada semua klien
2) Memperkenalkan nama lengkap dan nama panggilan leader dan fasilitator.
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari masing – masing
klien.
4) Menanyakan perasaan klien saat ini
5) Menjelaskan tujuan, menyepakati topic permainan, lama kegiatan dan
aturan permainan.
b. Tahap Kerja
1) Leader menjelaskan pengertian therapy spiritual.yaitu usaha pengobatan
melalui membangkitkan semangat, jiwa, rohani, dengan pendekatan
keyakinan terhadap tuhan (agama ).
2) Leader meminta masing peserta menceritakan kembali pengertian therapy
spiritual.
3) Berikan pujian pada klien yang melakukannya dengan baik
4) Leader meminta klien menceritakan minimal satu pengalaman spiritual
yang menyenangkan / berhasi mengatasi masalah secara bergantian.
5) Leader memimpin Diskusi bahwa semua yang diceritakan oleh klien
adalah sudah ditakdirkan oleh Allah SWT, dan meminta klien
mengungkapkan bahwa klien Menerima keadaan dirinya sekarang.
6) Beri pujian untuk setiap kegiatan yang dilakukan klien dengan baik.

c. Tahap Terminasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti therapy spiritual
dalam aktifitas kelompok
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
3) Leader membuat kesepakatan dengan semua anggota kelompok untuk
mengingat apa sudah dibahas hari ini.
4) Leader menyepakati kegiatan therapy spiritual sesi II meliputi waktu,
tempat, dan topic.

2. Sesi II.
a. Tahap Orientasi
1) Memberi salam pada semua klien
2) Mengingatkan kembali nama lengkap dan nama panggilan leader dan
fasilitator.
3) Menanyakan kembali nama masing – masing klien untuk memeriksa
kelengkapan kehadiran peserta.
4) Menanyakan apakah klien masih ingat apa yang sudah dibahas pada
pertemuan sebelumnya ( sesi I ).
5) Menjelaskan tujuan, menyepakati topic permainan, lama kegiatan dan
aturan permainan.

b. Tahap Kerja
1) Leader meminta klien untuk Bercerita dengan bahasa sendiri, kondisi /
keadaan tubuh dll yang masih baik yang dialami saat ini dan merupakan
nikmat dari Allah SWT.
2) Leader menanyakan kepada klien , apa yang sebaiknya kita lakukan
karena masih ada kondisi baik tersebut.
3) Leader menyimpulkan bahwa kita harus bersyukur karena masih banyak
nikmat yang masih kita peroleh sampai dengan saat ini.
4) Leader mendiskusikan cara mensyukuri nikmat yang masih kita peroleh .
5) Leader meminta salah satu lansia memberikan contoh salah satu cara
mensyukuri nikmat yaitu dengan cara berzikir ( subhanallah,
alhamdulillah, Allahuakbar )..
6) Leader meminta masing – masing peserta memperagakan cara mensyukuri
nikmat yang di masih berikan Tuhan secara lisan dengan memberikan
pujian kepada Allah SWT, seperti Alhamdulillah masih bisa jalan dll
sesuai dengan kondisi masing – masing, atau Alhamdulillah masih diberi
kesehatan
7) Leader memberikan pujian terhadap setiap kegiatan yang sudah dilakukan
dengan baik oleh klien.

c. Tahap Terminasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti therapy spiritual
dalam aktifitas kelompok
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
3) Leader membuat kesepakatan dengan semuan anngota kelompok untuk
melaksanakan mensyukuri nikmat dengan cara memberikan pujian kepada
Allah SWT.
4) Leader menyampaikan bahwa kegiatan Therapy spiritual dalam aktifitas
kelompok telah selesai dan meminta klien mengingat serta melaksanakan
apa yang sudah dibahas dalam tiga pertemuan aktifitas kelompok.

X. Evaluasi
1. Evaluasi
Untuk setiap klien diberi penilaian kemampuan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dengan memberikan tanda v jika klien mampu melaksanakannya.

Format Evaluasi Sesi I :

Nama Klien Menyebutkan Menceritakan Mengungkapkan


pengertian therapy minimal satu bahwa klien
spiritual pengalaman Menerima
spiritual yg keadaan dirinya
mampu sekarang
mengatasi
masalah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Format Evaluasi Sesi II :


NO Nama Klien Mengungkapkan Mensyukuri nikmat
kondisi yang masih yang di masih berikan
baik yang dialami saat Tuhan secara lisan
ini dan merupakan dengan memberikan
nikmat dari Allah SWT. pujian kepada Allah
SWT, seperti
Alhamdulillah masih
bisa jalan dll.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Anda mungkin juga menyukai