I. Latar Belakang
Menjadi tua memang bukan pilihan melainkan sesuatu yang pasti dialami.
Setiap orang, tanpa kecuali, jika berumur panjang akan menjadi tua. Hal ini sesuai
dengan siklus kehidupan dan perkembangan yang dialami manusia. Kebahagiaan
serta kesuksesan di masa tua merupakan dambaan setiap individu yang memasuki
masa dewasa akhir. Kebahagiaan dan kesuksesan lansia dapat tercapai dengan
terpenuhinya kebutuhan akan kesejahteraan psikologis (psychological well-being).
Pada kenyataannya masih banyak lansia yang sulit untuk dapat menerima
perubahan dalam dirinya, apalagi kalau lansia tersebut tinggal di Panti Wredha.
Sebagian besar lansia merasakan tinggal di Panti Wredha biasanya membuat lansia
tinggal dalam kondisi dimana hubungan dengan orang lain rendah, merasa
terisolasi, mobilitas terbatas, pengamanan sosial yang terbatas, terorientasi pada
kegiatan rutin, aktivitas yang tidak kreatif, merasa tidak dapat kumpul dengan
keluarga, merasa kesepian, dan merasa sudah tidak dibutuhkan lagi oleh keluarga
mereka. Lansia yang memiliki kesejahteraan psikologis yang baik walaupun tinggal
di Panti Wredha, maka lansia akan tetap merasa senang dengan hal-hal yang bisa
lansia lakukan di Panti tersebut, sedangkan lansia yang kurang kesejahteraan
psikologisnya bahkan yang tidak memiliki kesejahteraan psikologis maka akan
merasakan keterpurukan.
Melihat masalah-masalah yang terjadi pada lansia, maka perlu diperoleh suatu
cara untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia. Salah satu acara adalah
dengan melakukan kegiatan aktifitas kelompok: Spiritual. Aktifitas spiritual bukan
hanya terjadi ketika seseorang melakukan ibadah akan tetapi juga aktivitas lain
yang didorong oleh kekuatan spiritual.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapy spiritual dalam aktifitas kelompok diharapkan klien
lansia mampu memahami dan melaksanakan therapy spiritual secara
berkelompok.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan terapy spiritual, klien mampu :
Sesi I.
a. Mengenal therapy spiritual .
b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri masing – masing.
c. Mengungkapkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan.
d. Menerima keadaan dirinya sekarang.
Sesi II
a. Mengungkapkan kondisi yang masih baik yang dialami saat ini dan
merupakan nikmat dari Allah SWT.
b. Mensyukuri nikmat yang di masih berikan Tuhan secara lisan dengan
memberikan pujian kepada Allah SWT, seperti Alhamdulillah masih bisa
jalan dll.
IV. Sesi yang digunakan
1. Sesi I : Pengenalan diri.
2. Sesi II : Mensyukuri nikmat.
V. Klien
1. Kriteria klien :
a. Klien lansia usia diatas 60 tahun.
b. Klien tidak mengalami Gangguan berkomunikasi dan daya ingat.
c. Klien tidak mengalami Gangguan kesehatan / fisik yang mengakibatkan
tidak dapat melakukan aktifitas kelompok
2. Proses Seleksi
a. Melakukan pemeriksaan dan wawancara untuk menentukan klien yang
sesuai dengan criteria.
b. Mengumpulkan klien yang masuk criteria
c. Membuat perjanjian klien yang setuju mengikuti TAK meliputi tujuan,
kegiatan TAK selama 2 sesi dan aturan main dalam kelompok.
VI. Kriteria hasil
1. Evaluasi Terstruktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan dalam ruangan dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi pada kegiatan.
b. Peserta tempat dilantai atau dikursi.
c. Peserta bersedia dan sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yg digunakan dalam kondisi baik
e. Leader dan fasilitator/ observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Fasilitator mampu memotivasi peserta untuk aktif mengikuti acara
d. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggungjawab
dalam antisipasi masalah.
e. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir.
3. Evaluasi hasil.
Diharapkan 100 % peserta mampu :
Sesi I.
a. Menyebutkan pengertian therapy spiritual.
b. Menceritakan minimal satu pengalaman spiritual yang berhasil mengatasi
masalah klien.
c. Mengungkapkan bahwa klien Menerima keadaan dirinya sekarang.
Sesi II
a. Bercerita dengan bahasa sendiri, kondisi yang masih baik yang dialami
saat ini dan merupakan nikmat dari Allah SWT.
b. Memperagakan cara mensyukuri nikmat yang di masih berikan Tuhan
secara lisan dengan memberikan pujian / berzikir kepada Allah SWT,
seperti Alhamdulillah masih bisa jalan dll sesuai dengan kondisi masing –
masing.
c. Tahap Terminasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti therapy spiritual
dalam aktifitas kelompok
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
3) Leader membuat kesepakatan dengan semua anggota kelompok untuk
mengingat apa sudah dibahas hari ini.
4) Leader menyepakati kegiatan therapy spiritual sesi II meliputi waktu,
tempat, dan topic.
2. Sesi II.
a. Tahap Orientasi
1) Memberi salam pada semua klien
2) Mengingatkan kembali nama lengkap dan nama panggilan leader dan
fasilitator.
3) Menanyakan kembali nama masing – masing klien untuk memeriksa
kelengkapan kehadiran peserta.
4) Menanyakan apakah klien masih ingat apa yang sudah dibahas pada
pertemuan sebelumnya ( sesi I ).
5) Menjelaskan tujuan, menyepakati topic permainan, lama kegiatan dan
aturan permainan.
b. Tahap Kerja
1) Leader meminta klien untuk Bercerita dengan bahasa sendiri, kondisi /
keadaan tubuh dll yang masih baik yang dialami saat ini dan merupakan
nikmat dari Allah SWT.
2) Leader menanyakan kepada klien , apa yang sebaiknya kita lakukan
karena masih ada kondisi baik tersebut.
3) Leader menyimpulkan bahwa kita harus bersyukur karena masih banyak
nikmat yang masih kita peroleh sampai dengan saat ini.
4) Leader mendiskusikan cara mensyukuri nikmat yang masih kita peroleh .
5) Leader meminta salah satu lansia memberikan contoh salah satu cara
mensyukuri nikmat yaitu dengan cara berzikir ( subhanallah,
alhamdulillah, Allahuakbar )..
6) Leader meminta masing – masing peserta memperagakan cara mensyukuri
nikmat yang di masih berikan Tuhan secara lisan dengan memberikan
pujian kepada Allah SWT, seperti Alhamdulillah masih bisa jalan dll
sesuai dengan kondisi masing – masing, atau Alhamdulillah masih diberi
kesehatan
7) Leader memberikan pujian terhadap setiap kegiatan yang sudah dilakukan
dengan baik oleh klien.
c. Tahap Terminasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti therapy spiritual
dalam aktifitas kelompok
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
3) Leader membuat kesepakatan dengan semuan anngota kelompok untuk
melaksanakan mensyukuri nikmat dengan cara memberikan pujian kepada
Allah SWT.
4) Leader menyampaikan bahwa kegiatan Therapy spiritual dalam aktifitas
kelompok telah selesai dan meminta klien mengingat serta melaksanakan
apa yang sudah dibahas dalam tiga pertemuan aktifitas kelompok.
X. Evaluasi
1. Evaluasi
Untuk setiap klien diberi penilaian kemampuan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dengan memberikan tanda v jika klien mampu melaksanakannya.