Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN
KETUBAN PECAH
DINI (KPD)
OLEH :

KELOMPOK 6

1. DWI JULIA PUTRI (1711316021)


2. DARA AVIOLIN (1711316022)
3. REFMAIZA FARZI (1711316024)
4. YOLANDA ROVA (1711316025)
Konsep Ketuban Pecah Dini
(KPD)
 Pengertian

Ketuban pecah dini (KPD) adalah


pecahnya ketuban sebelum waktu
melahirkan / sebelum inpartu, pada
pembukaan < 4 cm (faselaten)
(Nugroho,2012)
 Etiologi

kemungkinan yang menjadi


faktor predisposisi KPD adalah :
 Infeksi
 Servik yang inkompetensia, kanalis
servikalis yang selalu terbuka
 Tekanan intra uterine yang meninggi
 Trauma yang didapat
 Kelainan letak
 Faktor-faktor lain:
a. Faktor golongan darah
b. Faktor disproporsi antara kepala
janin dan panggul ibu.
c. Faktor multi graviditas, merokok,
dan perdarahan antepartum.
d. Defesiensi gizi dari tembaga atau
asam askorbat (vit. C)
Tanda dan Gejala
 Keluarnya cairan ketuban merembes
melalui vagina.
 Aroma air ketuban berbau manis dan
tidak seperti bau amoniak
 Cairan yang mengalir tidak berhenti
 Tanda infeksi seperti Demam, bercak
vagina yang banyak, nyeri perut, denyut
jantung janin bertambah cepat
Patofisiologi
Ketuban pecah dalam persalinan
secara umum disebabkan oleh kontraksi
uterus dan pergangan berulang. Selaput
ketuban pecah karena pada daerah
tertentu terjadi perubahan biokimia yang
menyebabkan selaput ketuban inferior
rapuh yang sering terjadi pada
polihidramnion, inkompeten servik, solusio
plasenta
WOC KPD
Komplikasi
 sindrom distress pernapasan
 Resiko infeksi
 kemungkinan terjadinya korioamnionitis
 prolaps atau keluarnya tali pusar
 Risiko kecacatan dan kematian janin
 Hipoplasia paru
Penatalaksanaan
 Konservatif
1. Rawat dirumah sakit, beri antibiotic (ampisilin 4x500
mg atau gentamycin 1x80 mg).
2. Nilai tanda- tanda infeksi. Pada usia kehamilan 32-
34 minggu beri steroid untuk memacu kematangan
paru janin.

 Aktif
1. Kehamilan > 35 minggu, induksi dengan oksitosin
2. Pada keadaan CPD (Cepallo Pelvix Dispoportion),
letak lintang dilakukan Seksio saesaria
3. Bila ada tanda tanda infeksi beri Anitibotic dengan
dosis tinggi dan akhiri persalinan.
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Laboratorium
 Tes Lakmus (tes Nitrazin)
 Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
Asuhan Keperawatan
 Pengkajian
1. Anamnesa
2. Inspeksi
3. Pemeriksaan dengan speculum
4. Pemeriksaan dalam
Diagnosa Keperawatan
 Resiko infeksi berhubungan dengan ketuban
pecah dini
 Cemas berhubungan dengan kemajuan
persalinan lambat ancaman bagi ibu dan bayi
 Resiko kekurangan volume cairan
 Tidak efektif koping individu berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang kemampuan
persalinan
 Resiko injury pada fetal berhubungan dengan
prosedur diagnostik
 Resiko injury pada ibu
Intervensi
 Resiko infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini
1. Kaji adanya pendarahan, bau cairan, pengeluaran
mekonium
2. Kaji perubahan denyut jantung janin
3. Kaji tanda-tanda fetal distress
4. Monitor tanda-tanda vital ibu dan denyut jantung janin
5. Pantau keadaan ibu dan bayi, termasuk perkiraan usia
gestasi (Hutahean 2009, h. 91-92).
6. Ukur suhu tubuh ibu setiap 4 jam
7. Lakukan tirah baring termodifikasi
8. Tidak memasukkan apapun ke dalam vagina
9. Kaji kontraksi uterus
10. Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik
 Kecemasan
1. Kaji penyebab dan tingkat kecemasan
ibu
2. Orientasikan ibu terhadap lingkungan
3. Monitor tanda-tanda vital
4. Demonstrasikan metode relaksasi nafas
dalam dan tehnik pengaturan nafas
5. Libatkan support sistem dalam
membantu ibu mengatasi nyeri
persalinan
 Resiko kurangnya volume cairan
1. Monitor intake dan out put
2. Berikan cairan peroral
3. Cairan intravena
 Tidak efektif koping individu berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang
kemampuan persalinan
1. Kaji sosial ekonomi, pengalaman dan
kebiasaan koping
2. ANC dan respon terhadap rasa sakit
3. Support sistem yang ada
4. Kaji tingkat pengetahuan ibu mengenai
persalinan
5. Beri informasi tentang proses persalinan dan
pertolongan yang akan dilakukan
6. Demonstrasikan tehnik pengaturan nafas
7. Jelaskan Informed consent
 Potensial injury pada fetal
1. Palpasi leopold fetal posisi dan
presentasi
2. Monitor denyut jantung janin
3. Kaji perineum: laserasi/ruptur
4. Perineal care
5. Monitor prolaps tali pusat
 Potensial injury pada ibu
1. Observasi keadaan vagina
2. Lakukan tehnik alat septik setiap
tindakan
3. Kaji sekresi vagina
4. Monitor karakter amnion
5. Lakukan enema
6. Monitor tanda-tanda vital
7. Berikan oxytosin sesuai program

Anda mungkin juga menyukai