Anda di halaman 1dari 32

ALUMINIUM (Al)

Oleh :
Nabila Naila Fatin (16504241025)
Prasetyo Budi Sasongko (16504241031)
Nyana Pintaka (16504241032)
Ade Viyan Surya Aji (16504241028)
M. Ridwan Sultoni (16504241027)
YogaWidiaprianto (16504241026)
Pengertian
 Aluminium adalah suatu mineral yang berasal dari magma
asam yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan
secara residual.
 Aluminium merupakan suatu metal reaktif, dan tidak terjadi
secara alami. Aluminium pertama kali diproduksi dengan
bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu fisika yang berasal dari
Denmark, Hans Oersted Kristen, dan ahli kimia Jerman,
Frederich Wohler, pada pertengahan tahun1820-an. Nama
aluminum diperoleh dari bahasa latin: alumen, yang berarti
tawas (suatu aluminium sulfate mineral).
Struktur Aluminium
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium)
dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada
golongan 13 periode 3. Lambang aluminium ialah Al, dan
nomor atomnya 13.
Struktur Atom

Jumlah aras tenaga :3


Aras tenaga pertama :2
Aras tenaga kedua :8
Aras tenaga ketiga :3
Data Teknis Aluminium
 Lambang : Al
 Nomor-Atom : 13
 Massa-Atom : 26.981539 amu
 Titik-Lebur : 660.37 ° C (1220.666 ° F)
 Mendidih Titik : 2467.0 ° C (4472.6 ° F)
 Jumlah Protons/Electrons : 13
 Jumlah Netron : 14
 Struktur hablur : Berbentuk kubus
 Kepadatan@ 293 K : 2.702 g/cm3
 Warna : Perak
Ciri – Ciri Aluminium
 Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih

 Aluminum dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena

memiliki sifat plastisitas yang cukup tinggi

 Merupakan unsur metalik yang paling berlimpah dalam kerak

bumi setelah setelah silisium dan oksigen.


Karakteristik Aluminium
 Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot
besi dan baja, atautembaga. Berat jenisnya
ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1
gr/ cm³)
 Sangat reaktif terhadap oksigen akan membentuk
lapisan oksidasi yang tipis bila diletakkan di
udara bebas.
 Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk
penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat
pemindah panas sehingga dapat memberikan
penghematanenergi
 Memiliki sel satuan FCC (Face Centre Cubic) dan
tidak mengalami perubahan sel satuan
 Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium
dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar
jika dibandingkan dengan tembaga. Karena
aluminium relatif tidak mahal dan ringan, maka
aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik
overhead maupun bawah tanah.
 Tak beracun : dan karenanya sangat baik untuk
penggunaan pada industry makanan, minuman,
danobat- batanyaituuntukpetikemasdanpembungkus
 Mudah di-fabrikasi/ dibentuk dengan semua proses
pengerjaan logam.
 Sulit di las
 Nonmagnetic dan nonsparking
Sifat Aluminium
 Berat Aluminium
 Kekuatan Alumunium
 Pemuaian Linier
 Konduktivitas
 Tahan Karat (Korosi)
 Non Magnetik
 Tidak Beracun
Sifat Alumium Jika Bereaksi dengan
Senyawa atau Unsur yang Lain
a. Reaksi Alumunium dengan Udara Bebas
Aluminium tidak bisa beraksi dengan udara kering, tetapi
dalam udara yang lebih lembab ia akan membentuk lapisan
oksida di permukaannya. Lapisan yang terbentuk sangat tipis
sekitar 10-8 m tetapi mampu mengcegah alumunium dari
reaksi oksidasi lanjutan dan mencegahnya bereaksi dengan
asam encer. lapisan tipis ini juga tidak dapat ditembus air.
Alumunium yang terbakar oleh oksigen akan menghasilkan
kilauan cahaya.
b. Reaksi Aluminium dengan Air.
Salah satu sifat alumunium yang unik adalah dalam keadaan
murni ia tidak bereaksi dengan air tetapi dalam bentuk
campurannya bisa bereaksi dengan air (korosi). Contohnya
seperti pada campuran Amalgam aluminium (Al-Hg)
digunakan sebagai zat reduktor karena ia bisa bereaksi dengan
air.
c. Reaksi dengan Nitrogen
Aluminium dapat bereeaksi dengan nitrogen membentuk
Aluminium Nitrida.
2Al + N2 → 2AlN
d. Reaksi dengan Asam dan Basa
Sifat alumunium salah satunya bisa laruta dalam basa kuat dan
asam kuat seperti sodium hidroksida (NaOH) dan asam
klorida (HCl) atau asam sulfat (H2SO4) berikut reaksinya :
1. 2Al + 2NaOH + 2H2O → 2NaAlO2 + 3H2 (reaksi dengan
NaOH)
2. 2Al + 6HCl → 2AlCl3 + 3H2 (reaksi dengan HCl)
3. 2Al + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2 (reaksi dengan H2SO4)
Proses Pengolahan Aluminium
Meliputi :
1. Proses Penambangan Aluminium
2. Proses Pemurnian Aluminium
3. Proses Peleburan Aluminium
1. Proses Penambangan Aluminium
Aluminium ditambang dari biji bauksit yang
banyak terdapat dipermukaan bumi,
kemudiandilakukan proses pemanasan untuk
mengurangi kadar air yang ada dari
penambangan dipermukaan bumi. Bauksit yang
ditambang untuk keperluan industri mempunyai
kadar aluminium sekitar 40 – 60 %. Setelah
ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan
supaya halus dan merata. Selanjutnya bauksit
mengalami proses pemurnian
2. Proses Pemurnian Aluminium
Pengolahan aluminium menjadi aluminium murni
dapat dilakukan melalui Proses pemurnian
dengan metode Bayer. Proses Bayer adalah
sarana industri utama bauksit pemurnian untuk
menghasilkan alumina. Bauksit, bijih paling
penting dari aluminium, berisi alumina hanya 30-
54 %, Al2O3, sisanya menjadi campuran dari silika
(SiO2), oksida besi (Fe2O3), dan titanium dioksida
(TiO2) dan. Caranya adalah dengan melarutkan
bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH).
3. Bayer Siklus
Proses Bayer adalah satu siklus dan sering
disebut Bayer siklus. Ini melibatkan empat
langkah:
a. Digestion (peluruhan),
b. Clarification (klarifikasi),
c. Precipitation (pengendapan), dan
d. Calcination (kalsinasi).
a. Digestion (Peluruhan)
Pada langkah pertama, bauksit adalah tanah,
slurried dengan larutan soda kostik
(natriumhidroksida), dan dipompa ke tank
tekanan besar disebut digester, dikontrol
mengalami panas uap 175 °C dan tekanan.
natrium hidroksida bereaksi dengan mineral
alumina bauksit untuk membentuk solusi jenuh
natrium aluminat; pengotor tak larut, disebut
lumpur merah (RM) , tetap dalam suspensi dan
dipisahkan pada langkah klarifikasi. Proses Bayer
menurut persamaankimia :
b. Clarification (klarifikasi)
Pengotor tak larut yang disebut lumpur merah
/red mud (RM) , tetap dalam suspensidan
dipisahkan dengan menyaring dari kotoran
padat, selanjutnya didinginkan di exchangers
panas, untuk meningkatkan derajat jenuh dari
alumina terlarut, dan dipompa menujutempat
yang lebih tinggi yaitu presipitator silolike
untuk proses precipitation (pengendapan)
c. Precipitation (Pengendapan)
Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara
mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.

Campuran dari kotoran padat disebut lumpur merah, dan


menyajikan masalah pembuangan. Selanjutnya, solusi hidroksida
didinginkan, dan aluminium hidroksida dilarutkan presipitat
sebagai putih solid halus.
d. Calcination (Kalsinasi)
Larutan aluminium hidroksida dipanaskan sampai
1050°C (dikalsinasi).
Aluminium hidroksida terurai menjadi alumina,
memancarkan uap air dalam proses:

Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3)


yang selanjutnyamenujuprosespeleburan dengan
proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material
aluminium.
Proses Peleburan Aluminium
Proses pembuatan Al pada tahap selanjutnya adalah
proses hall-heroult. Ini merupakan proses metode
elektrolisis yang ditemukan oleh Charles M. Hall dan
Paul Heroult. Berikut tahapan proses Hall-Heroult :
Proses Hall-Heroult
Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3
dilarutkan dalam larutan kriolit (Na3AlF6) dalam
bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi
sebagai katoda (-). Sebagai anoda (+) digunakan
batang grafit.
Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu
950oC. Dalam proses elektrolisis dihasilkan
aluminium di katoda dan di anoda terbentuk gas O2
dan CO2.
Reaksi yang terjadi:
Al2O3 Al3+ + 3O2-
Katode (-) : Al3+ + 3e Al x 4
Anode (+) : 2O2 O2 + 4e x 3
4Al3 + 6O2 4Al + 3O2
Lalu O2 bereaksi dengan C menjadi C02.
Jadi hasil akhirnya adalah
3C(s) + 4Al3+ + 6O2 4Al(l) + 3CO2 (s)
Klasifikasi Aluminium
Penggunaan atau Aplikasi
 Dalam bangunan seperti untuk dinding atap
 Dalam transportasi, aluminium banyak dipakai pada
pembuatan kapal terbang.
 Alat-alat elektronik
 Dalam industri kaleng dan alat-alat pembungkus lainnya
 Dalam industri mesin-mesin dan alat-alat untuk industri
kimia dan logam.
ARIGAT0U GOZAIMASU

Anda mungkin juga menyukai