Anda di halaman 1dari 27

SELAMAT DATANG

PESERTA PERTEMUAN TEKNIS


PROGRAM RUJUKAN

SEMARANG, 29 MARET 2017


PROGRAM PRIORITAS
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
DI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH

DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN KOORDINASI PROGRAM RUJUKAN, SEMARANG 29 MARET 2017


PERPRES 2
2015
NAWACITA –
9 AGENDA PRIORITAS
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
JANGKA MENENGAH KESEIMBANGAN
SUPPLY and
SEMUA ORANG DEMAND
RPJMN III mendapatkan hak
2015 -2019 AKSES pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan di tempat
AKSES pelayanan kesehatan yang
masyarakat terstandart, dilayani oleh
terhadap YANKES tenaga kesehatan yang LEADERSHIP
YANKES YANG BERMUTU kompeten, menggunakan
BERKUALITAS standart pelayanan, dengan
semakin biaya yang terjangkau serta
MANTAP informasi yang adekuat atas
MANTAP kebutuhan pelayanan
kesehatannya Pencapaian SPM
Bid Kesehatan

KURATIF REHABILITATIF PROMOTIF - PREVENTIF KEWENANGAN


KAB/KOTA/PROV
 Terdiri dari 17 Goals 3 Dimensi SDGs:
terbagi menjadi 169
Target dan ±300 indikator LINGKUNGAN
(sesuai kebutuhan masing-
masing negara dan masih SOSIAL
dalam proses
pembahasan)
 Adalah kelanjutan dari apa EKONOMI
yang sudah dibangun
pada MDGs
Goal 1 • Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun
7 target
• Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
Goal 2 meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang
8 target berkelanjutan
Goal 3 • Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan
13 target bagi semua orang di segala usia
Goal 4 • Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta
10 target mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
Goal 5 • Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh
9 target wanita dan perempuan
Goal 6 • Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
8 target berkelanjutan bagi semua orang
Goal 7 • Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan
5 target dan modern bagi semua orang
• Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan
Goal 8 berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan
12 target pekerjaan yang layak bagi semua orang
• Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong
Goal 9 industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina
8 target inovasi
Tantangan Pencapaian MDGs
• Kesenjangan pencapaian MDGs yang
umumnya terkait kondisi geografis dan
determinan sosial;
• Perlu upaya khusus untuk memenangkan
komitmen tertinggi Pemerintah daerah agar
memprioritaskan bidang kesehatan dalam
agenda pembangunan daerah.
• Pemenuhan sumber daya sangat penting
untuk kesuksesan implementasi strategi yang
direncanakan.
PENYELARASAN RPJMN DAN RPJMD
BIDANG KESEHATAN

MAKRO SUBSTANSIAL MANAJERIAL TEKNIS OPERASIONAL

KERJASAMA PENGUATAN
KOLABORATIF KONSOLIDASI
KOMPETENSI -
PERENCANAAN INTEGRITAS
PENGUATAN
PERAN PUSKESMAS PENGUATAN
PEMANTAUAN
MANAJEMEN
PENDAMPINGAN
PROGRAM
PP 61 TAHUN 2014 –
KESPRO ADVOKASI PENGUATAN
PP 103 /2014 - yankestrad
• Permenkes 25/2014 – PEMBIAYAAN PERAN PROVINSI
Upaya Kesehatan Anak
• Permenkes 97/2014 –
Upaya Kes Ibu FOKUS PADA
• Permenkes 23/2014-Upaya AKI – AKB – Gizi Buruk – ASI Eksklusif – KB
Perbaikan Gizi
PROVINSI BESAR – KAB/KOTA dg KASUS
Permenkes 75/2014 PUSKESMAS 18
TINGGI/Capaian rendah
Tantangan : STANDAR
ARAH NORMA PELAYANAN
AKI ↑

DARI SISI YANKES RUJUKAN…RS MAMPU MENANGKAP


KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MINIMAL
& STRATEGI KABINET KERJA

PERAN DALAM PENGEMBANGAN LAYANANNYA


NORMA STANDART
NASIONAL TIGA DIMENSI PROSEDUR DAN
(RPJMN PEMBANGUNAN KRITERIA
2015-2019)
PROGRAM ADVOKASI DAN
Tantangan :
INDONESIA SEHAT DUKUNGAN
AKB ↑ PEMBIAYAAN
ARAH
KEBIJAKAN
KEMENKES IBU HAMIL
BAYI - INTERVENSI INSTITUSI
: BALITA KELEMBAGAAN KESEHATAN
•Penguata
n primary 1. RUMAH SAKIT
INTERVENSI
health (Pusat/Daerah/Swasta)
BERBASIS 2. DINAS KESEHATAN
care (UKP
HEALTH RISK (Prov/Kab/Kota)
dan UKM)
3. BALAI KESEHATAN
•Continum PASANGAN Tantangan : ANAK
4. PUSKESMAS
of care USIA SUBUR
Usia USIA
thru life
Pernikahan SEKOLAH
cycle
dini, anemia OPERASIONALISASI
•Intervensi UPAYA KESEHATAN
berbasis Tantangan :
unmeet REMAJA Tantangan TERMASUK
health risk
need KB : Gizi, PTM PERBAIKAN GIZI
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Paradigma Penguatan Yankes JKN


Sehat Program Program
• Peningkatan Akses • Benefit
Program terutama pd FKTP • Sistem pembiayaan:
• Pengarusutamaan • Optimalisasi Sistem asuransi – azas
kesehatan dalam Rujukan gotong royong
pembangunan • Peningkatan Mutu • Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Promotif - Preventif Penerapan pendekatan • Sasaran: PBI & Non
sebagai pilar utama continuum of care PBI
upaya kesehatan Tanda
• Pemberdayaan Intervensi berbasis risiko kepesertaan
kesehatan (health risk)
masyarakat
KIS
PROGRAM RUJUKAN
DI JAWA TENGAH
PROGRAM RUJUKAN

• Program rujukan merupakan


KEGIATAN dalam sistem pelayanan
kesehatan yang pelaksanaannya
diintegrasikan dalam pelayanan
kesehatan spesialistik (di rumah
sakit, laboratorium dan faskes lain)
PROGRAM RUJUKAN di Jawa Tengah

• Klasifikasi dan perizinan RS


• Akreditasi RS dan Faskes Lain
• Sistem rujukan – PMK 001/2012
• SPGDT / PSC 119
• Yankes arus mudik - balik
• Percepatan program PONEK
• Penguatan perencanaan  E-planning
• Perizinan laboratorium, CTKI, Klinik, Balai
• Dukungan RS terhadap penyakit / masalah kesehatan
prioritas (DBD, HIV – AIDS, TB, AKI – AKB, Gizi Buruk)
KLASIFIKASI dan PERIZINAN
(Permenkes 56/2014)
1. Semua RS wajib mempunyai IZIN operasional dan
mendapat klasifikasi RS
2. Proses PERIZINAN dan KLASIFIKASI RS merupakan
upaya PEMENUHAN STANDAR.
3. Dinas Kesehatan Kab / Kota agar membentuk TIM
klasifikasi dan perizinan RS di wilayahnya.
4. Direktur RS bersama OWNER/PEMILIK wajib
memenuhi STANDAR RS, melalui proses KLASIFIKASI
dan PERIZINAN.
AKREDITASI RUMAH SAKIT
(UU No. 44/2009, Permenkes 012/2012
1. Semua RS wajib mengikuti AKREDITASI
2. Direktur RS agar mengirim sertifikat akreditasi
(untuk yg sudah lulus) kepada Dinas Kesehatan Kab
/ Kota dan Provinsi.
3. Direktur RS memberi tembusan surat kepada Dinkes
Kab / Kota dan Provinsi, ketika RS minta bimbingan /
survei akreditasi ke KARS. Hal ini akan bermanfaat
untuk pemetaan wilayah, kaitannya dg akreditasi.
4. Sampai dengan Februari 2017 di Jateng telah lulus
105 RS (dengan segala tingkat kelulusan)
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT
DARURAT TERPADU (SPGDT) – PSC 119
1. Wajib di bentuk di Kab / Kota
2. Kepala Dinas Kesehatan Kab / Kota dimohon
malakukan percepatan dalam pembentukan SPGDT
/ PSC di Kab / Kota
3. TARGET (universal coverage) seluruh Kab / Kota
mempunyai PSC 119 pada tahun 2017 (dengan
segala variasinya)
4. PSC 119 Kabupaten / Kota dapat menekan fatalitas
kasus, menekan kecacatan dan mempercepat
respon time penanganan gadar sehari – hari.
SISTEM RUJUKAN
1. RUH nya : Sistem rujukan dirancang untuk mempermudah
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kondisi / diagnosis penyakit.
2. Regulasi terkait sistem rujukan : Permenkes 001/2012, SK
Gubernur Jawa Tengah no : 440/101 th 2013, Juknis
Regionalisasi Sistem rujukan Jawa Tengah no :
447/4415/2013/5.2 th 2013 serta Kebijakan lokal Kab / Kota.
3. Di ERA JKN : Rujukan dilakukan secara berjenjang (kecuali
dalam kondisi emergensi)
4. Rujukan kasus – kasus penyakit tertentu “DIHARAPKAN”
boleh tidak dilakukan dg berjenjang – Perlu DISEPAKATI
bersama.
5. Sistem Rujukan terintegrasi yang dibangun  kolaborasi &
SINKRON dengan PSC 119 Kab / Kota
RS PONEK
1. Dinas Kesehatan Kab / Kota melalui SK Bupati /
Walikota, menetapkan minimal 1 RS PONEK.
2. RS PONEK tidak harus RS Pemerintah, ketika RS
Swasta siap, bisa ditetapkan sebagai RS PONEK.
3. Penetapan RS PONEK, berbasis kewilayahan,
sehingga Bupati / Walikota yang menetapkan RS
PONEK, yang diinisiasi oleh Dinkes Kab / Kota
4. RS PONEK agar membangun dashboard untuk
evaluasi kualitas layanan
Masalah UTAMA dalam RUJUKAN KIA

• Sistem rujukan yang belum tertata


• Stabilisasi pra rujukan  PSC 119 ?
• Pengambilan keputusan
• Kecepatan & ketepatan tindakan di FKRTL
(respon time 30 menit PONEK ???)
• Kapasitas SDM, kondisi SARPRAS di FKRTL
• MORAL HAZARD SDM ( apakah masih ADA ?)
PENGUATAN PERENCANAAN

• Dinas Kesehatan Kab / Kota dan Rumah Sakit agar


membuat prioritas dalam perencanaan program –
program pelayanan kesehatan
• Prosedur pengajuan usulan E-Planning, harus
melalui SIPERMON, dengan terlebih dahulu
melakukan update data RS Online, e-monev,
SIMAK BMN dan ASPAK.
• RS / Satker agar memperhatikan hal tersebut,
untuk kelancaran usulan E-Planning
PERAN RS DALAM PROGRAM PEMBERANTASAN
PENYAKIT / MASALAH KESEHATAN PRIORITAS

OWNER & PERAN RS DALAM MENEKAN CFR DBD


JAJARAN DIREKSI
UU
36/2009 PERAN RS DALAM MENEKAN JALU
INFEKSI HIV AIDS  VCT, CST, PMTCT,
UU PITC
44/2009
RUMAH PERAN RS DALAM TEMUKAN OBATI
PMK SAKIT SAMPAI SEMBUH TUBERKULOSIS
TERKAIT

RPJMN PERAN RS DALAM PENANGANAN


GIZI BURUK
RPJMD
KOMITE MEDIK &
PERAN RS DALAM MENEKAN
CIVITAS HOSPITALIA
KEMATIAN IBU & BAYI  RS PONEK
LABORATORIUM ( PMK No. 411 Th. 2016 )

• Berdasarkan Jenis Pelayanan, terdiri dari :


1. Lab. Klinik Umum
2. Lab. Klinik Khusus
• Berdasarkan Klasifikasi, terdiri dari :
1. Lab. Klinik Umum Pratama
WAJIB 2. Lab. Klinik Umum Madya
MEMILIK 3. Lab. Klinik Umum Utama
• Kewenangan Perizinan :
I IZIN 1. Pratama : Ka Dinkes Kab/Kota
2. Madya : Ka Dinkes Prov atas Rekomendasi Ka
Dinkes Kab/Kota
3. Utama : Dirjen Yankes atas Rekomendasi Ka Dinkes
Prov.
4. Khusus : Dirjen Yankes atas Rekomendasi Ka Dinkes
Prov.
BALAI KESEHATAN MASYARAKAT (BALKESMAS)
( Pergub No. 73 Th. 2012 ttg Balkesmas )
(Pergub No. 95 Th. 2016 tentang Struktur Organisasi Dinkes Prov. Jateng)

• Pergub No. 95/2016, Fasyankes UPT Dinkes :


1. Balkesmas Wilayah Pati
2. Balkesmas Wilayah Semarang
3. Balkesmas Wilayah Ambarawa
4. Balkesmas Wilayah Magelang
5. Balkesmas Wilayah Klaten
6. BKIM Prov. Jateng
7. Balai Laboratorium Semarang
• Izin diterbitkan oleh Ka Dinkes Prov. Jateng (proses
dilimpahkan di DPMPTSP Prov. Jateng)
• Nomenklatur tidak ada di PP No.47 th. 2016 (proses
penyesuaian)
• Reregistrasi Kemenkes ??
PROGRAM PRIORITAS TH. 2017
Seksi PKR….(1)
1.Percepatan PEMENUHAN RS PONEK yang
terstandar, melalui pendekatan struktural dan
fungsional
2.Percepatan PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN RUJUKAN, melalui Klasifikasi,
Perizinan FASYANKES (Rujukan dan Penunjang)
dan Akreditasi RS.
3.Percepatan Pembentukan Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu di
Tingkat KAB / KOTA melalui PSC 119
PROGRAM PRIORITAS TH. 2017
Seksi PKR….(2)

4. Penguatan pelayanan penyakit POTENSIAL /


masalah kesehatan di RS, termasuk DBD, TB,
HIV dan AIDS dan Gizi Buruk
5. Peningkatan pelayanan penunjang
(laboratorium) Klinik dan Kesmas di Kab /
Kota.
HARAPAN
PELAJARI PERUNDANGAN,
BENTUK KOMITMEN
PEMPROV/ PELAYANAN KESEHATAN
KAB/KOTA DUKUNG PROGRAM (IZIN FASKES,
RUJUKAN / FKRTL
AKREDITASI, DBD, AKI – AKB - PONEK,
TB, HIV AIDS ,GIZI BURUK & PSC 119 OPTIMAL
RUMAH
SAKIT & JADILAH PELAKU
FASKES SIAPKAN SISTEM
LAIN TARGET INDIKATOR
TINGKATKAN SDM & RPJMD TERCAPAI
DINKES SARPRAS
JAGA STANDAR MUTU
PROV/KAB/KOTA
LAKUKAN SUNGGUH2

BIMBINGAN TEKNIS
DUKUNGAN REGULASI DAERAH

Anda mungkin juga menyukai