TETANUS
Oleh :
dr. Anggun Chairunnisa CP
Pendamping :
dr. Lia Febriyani, MARS
dr. Wayan Widyana
• Tanda pertama berupa trismus/Lock jaw, diikuti dengan kekakuan pada leher,
kesulitan menelan, dan spasme pada otot abdomen
General
ized • Gambaran klinis lainnya meliputi iritabilitas, gelisa, hiperhidrosis, dan disfagia dengan
tetanus hidrofobia, hipersalivasi, dan spasme otot punggung.
• terjadi pada ekstremitas dengan luka yang terkontaminasi serta memiliki derajat yang
Localiz bervariasi dan memiliki prognosis yang baik
ed
tetanus • Spasme dapat terjadi hingga beberapa minggu sebelum akhirnya menghilang secara
bertahap
Cephali
c • umumnya terjadi setelah trauma kepala atau terjadi setelah infeksi telinga tengah.
tetanus • Prognosis biasanya buruk
Tetanus
neonat • Terjadi pada neonatus
orum • menyumbang sekitar setengah dari seluruh kematian neonatus
• Selain berdasarkan gejala klinis, berdasarkan derajat
beratnya penyakit, tetanus dapat dibagi menjadi empat
(4) tingkatan menggunakan klasifikasi Ablett
Derajat Manifestasi klinis
I: Ringan Trismus ringan sampai sedang; spastisitas umum tanpa spasme atau
gangguan pernapasan; tanpa disfagia atau disfagia ringan
II: Sedang Trismus sedang; rigiditas dengan spasme ringan sampai sedang
dalam waktu singkat; laju napas >30x/menit; disfagia ringan
III: Berat Trismus berat; spastisitas umum; spasme lama; laju napas
>40x/menit; laju nadi >120x/menit, apneic spell, disfagia berat
IV: Sangat (derajat III + gangguan sistem otonom termasuk kardiovaskular)
berat Hipertensi berat dan takikardia yang dapat diselang-seling dengna
hipotensi relatif dan bradikardia, dan salah satu keadaan tersebut
dapat menetap.
Phillips score
Faktor Skor
Masa Inkubasi
- <48 jam 5
- 2-5 hari 4
- 5-10 hari 3
- 10-14 hari 2
- >14 hari 1
Lokasi Infeksi
- Organ dalam dan umbilikus 5
- Kepala, leher, dan badan 4
- Perifer prooksimal 3
- Perifel distal 2
- Tidak diketahui 1
Status Proteksi
- Tidak ada 10
- Mungkin ada atau imunisasi pada ibu bagi pasien-pasien neonatus 8
- Terlindungi >10 tahun 4
- Terlindungi <19 tahun 2
- Proteksi lengkap 0
Faktor-faktor komplikasi
- Cedera atau penyakit yang mengancam jiwa 10
- Cedera berat atau penyakit yang tidak segera mengancam nyawa 8
- Cedera atau penyakit yang tidak mengancam nyawa 4
- Cedera atau penyakit minor 2
- ASA grade I 0
Dakar score
Dakar score
Faktor Prognosis
Score 1 Score 2
Periode inkubasi ≥7 hari atau tidak
<7 hari
diketahui
Periode onset <2 hari ≥2 hari
Tempat masuk Umbilikus, luka bakar,
Selain dari yang telah
uterus, fraktur terbuka,
disebut atau tidak
luka operasi, injeksi
diketahui
intramuskular
Spasme Ada Tidak ada
Demam >38,4°C <38,4°C
takikardi Dewasa >120 kali/menit Dewasa <120 kali/menit
Neonatus >150 kali/menit Neonatus <150 kali/menit
• Selain skoring Ablett, terdapat sistem skoring untuk
menilai prognosis tetanus seperti Phillips scored an
Dakar score. Kedua sistem skoring ini memasukkan
kriteria periode inkubasi dan periode onset, begitu pula
manifestasi neurologis dan kardiak.
• Dakar score
• 0-1, severitas ringan dengan mortalitas 10%;
• 2-3, severitas sedang dengan mortalitas 10-20%;
• 4, severitas berat dengan mortalitas 20-40%;
• 5-6, severitas sangat berat.
Penegakan Diagnosis
• Diagnosis tetanus
sepenuhnya didasarkan
pada temuan klinis,
karena pemeriksaan
laboratorium tidak
spesifik.
• Jadi, penegakan
diagnosis sepenuhnya
didasarkan pada
anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Penatalaksaan
Ada tiga sasaran penatalaksanaan tetanus