Anda di halaman 1dari 71

Pemeriksaan Fisis Neonatus

DR. R. Adhi Teguh P.I, Sp.A


Divisi Perinatologi FKUI-RSCM
Anamnesis

Sebelum PF neonatus lakukan anamnesis


cermat meliputi :
◦ Riwayat Penyakit kongenital
◦ Riwayat Kehamilan sebelumnya
◦ Riwayat Kehamilan Sekarang
◦ Riwayat Persalinan Sekarang
Pemeriksaan Fisis
 Bayi telanjang
 Pencahayaan cukup
 Kehangatan Cukup  infant warmer
 Tangan dan alat harus bersih dan hangat
Pemeriksaan Fisis
 Minimal 3 kali
◦ Saat Lahir
◦ 24 jam Pasca lahir
◦ Sebelum Pulang
 Pemeriksan usia kehamilan;
◦ HPHT
◦ USG
◦ Dubowitz : 11 kriteria klinis, 10 neurologis
◦ Ballard : 6 kriteria klinis, 6 neurologis
Pemeriksaan saat lahir
untuk menilai
◦ Adaptasi neonatus
◦ Mencari kelainan kongenital yang perlu
penanganan segera
Menilai Adaptasi Neonatus
APGAR SCORE
Tanda 0 1 2

Laju Jantung Tidak ada < 100 >=100

Usaha Bernafas Tidak ada Lambat Menangis Kuat

Tonus Otot Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif


sedikit
Refleks Tidak Bereaksi Gerkan Sedikit Refleks Melawan

Warna Kulit Seluruh Tubuh Tubuh kemerahan, Seluruh Tubuh


biru/pucat ekstremitas biru kemerahan

Dinilai menit pertama dan menit ke 5


0-3 : Asfiksia berat
4-6 : Asfiksia sedang
7-10: neonatus beradaptasi dengan bik
Evaluasi distres napas adaptasi neonatus
Skor Downe
0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis
dengan O2 menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
Cairan Amnion
 Amati jumlah cairan ketuban/amnion
◦ > 2 liter  Polihidramnion :  kelainan
traktus digestifus, anensefalus, ibu DM atau
preklamsia
◦ < 500 ml  Oligohidramnion :  agenesis
renal, sidrom potter, kelainan ekstremitas
Plasenta
 Harus di timbang
 Adakah : perkapuran , nekrosis, tuberkel
dsv
 Bayi kembar : tentukan satu atau dua
korion , anastomosis vaskular
Talipusat
 Kesegaran Tali pusat
 Adakah simpul tali pusat
 Jumlah pembuluh darah tali pusat  2
arteri satu vena
 1 % bayi Single umbilical artery  15 %
diantaranya memiliki kelainan saluran
cerna, kemih, jantung dan paru
Ukuran Antopometrik
 Berat badan : 2500 – 4000 gram
◦ Panjang 45-54 cm
◦ Lingkar Kepala 33 sd 37 cm
◦ Lingkar dada : 2 cm lebih kecil dari lingkar
kepala
Pola pertumbuhan yang diharapkan pada Bulan
1 Kehidupan

 Berat: 20-30 g/hari


 Panjang: 0.5-1 cm/minggu
 Lingkar kepala 0.5 cm/minggu

16
Suhu
 Suhu tubuh inti dan permukaan
 Normal 36,5 sd 37,5 (suhu permukaan)
Kulit
 Edema daerah presentasi
 Verniks kaseosa  lemak
 Lanugo  rambut halus
 Petekie, ekimosis  perdarahan bawah
kulit
 Milia   kista epidermal berisi keratin
 Ikterus  Kuning
PENILAIAN KLINIS IKTERUS

 Laju Cephalocaudal
◦ Wajah 5 mg/ dL (kurang lebih)
◦ Dada atas 10 mg/ dL (kurang lebih)
◦ Abdomen dan paha atas 15 mg/ dL ( kurang lebih)
◦ Telapak kaki 20 mg/ dL ( kurang lebih)

 Sebenarnya pemeriksaan secara visual kurang akurat


USAID. Hyperbilirubinemia pada neonatus. Dalam : Essential Neonatal Care,
A Competency Based Training Module for Physicians. 2005
Kepala dan Leher
 Molding  Tulang kepala yang tumpang
tindih
 Kaput suksadenum  perdarahan tidak
melewai garis sutura
 Hematom sefal  melewati garis sutura
 Kraniosinostosis  sutura menutup
 Kelainan kepala ukuran kepala di bahas
di kuliah selanjutnya
Hidrosefalus
Wajah
 Perhatikan simetrisasi wajah  paralisis N
fasialis, patah tulang zigomatikus
 Wajah dismorfik  kelainan kongenital
yang khas : sindrom pierre robin , sindrom
down
Mata
 Bayi cenderung menutup mata 
goyangkan kepala  bayi membuka mata
 Katarak kongenital
 Konjungtivitis
 Jarak antara kedua kantus
 galukoma
Telinga
 Cukup Bulan  Tulang rawan telingan
sudah sempurna  kembali ke bentuk
semula bila ditekuk
 Low set ears  bagian dari sindrom
 Sisa brachial cleft  lubang di depan
telinga
 Membran tympani
Hidung
 Atresia Koana  bayi bernafas via mulut
 Sesak  pernafasan cuping hidung
 Ensefalokel  dapat menonjol ke
nasofaring
Mulut
 Labiognatopalatischizis
 Lidah menjulur keluar  tande foote 
peningkatan Tekanan intra kranial
 Lidah selalu bergerak  sindrom down
 Lidah membesar  sindrom bacwith,
hipotyroid , sindrom down
 Hipersalivasi  pasang OGT untuk
menyingkirkan atresia esofagus
Central Cyanosis

8/12/2019 41
Leher
 Leher Pendek  dapat bergerak dengan
baik
 Adakah tumor di daerah leher  potensi
menekan trakea
 Trauma leher saat bersalin  kelumpuhan
lengan dan diagfragma
 Adakah web neck  sindrom turner
Dada (Inspeksi)
 Bentuk dada
◦ Pektus ekskavatum
◦ Pektus karinatum
 Saat bernafas dinding dada bergerak bersama dinding
perut
 Adakah retraksi : interkostal, supraklavukula,
supragastrik
 Gerakan asimetris : pneumothorax,
herniadiagfragmatika, paresis diagfragma
 Frekuensi nafas : 40-60 x/menit
 Apnea : henti nafas > 20 detik, atau kurang dari 20
detik disertai desaturasi
 Periodic breathing : henti nafas < 20 detik
Hernia diagfragmatika
Dada (Palpasi)
 Fraktur klavikula
 Iktus kordis  menentukan posisi jantung
Dada (auskultasi)
 Laju jantung : 120-160x/menit
 Dengarkan irama dan bising jantung
 Dengarkan suara nafas bronkovesikular
 Terdengar suara usus di dada  hernia
diagfragmatika
Abdomen
 Buncit  karena ukuran hati yang
membesar
 Buncit dan Tegang  NEC, perforasi usus,
Ileus
 Dinding perut Gastroschizis, Omphalocele,
Sindrom prune belly
 Hati 2-3 cm dibawah arcus costae
 Limpa 1 cm dibawah arcus costae
 Palpasi dalam  teraba ginjal  sulit
dilakukan bila bayi tidak tenang
Genital
 Labia mayora menutup labia minora cukup
bulan
 Sekret berdarah dari vagina (withdrawal
bleeding)
 Fimosis, Hipospadia, Epispadia, Ekstrofia buli
 Skrotum banyak rugae  cukup bulan
 Kriptokismus testis belum turun
 Genitalia ambigu  hati hati jangan langsung
menentukan jenis kelamin bayi  periksa
kromosom terlebih dahulu!!
ANUS
 Atresia ani tidak terbentuk anus
 Fistel  muara saluran cerna bukan pada
anus
 Mekonium keluar dalam 24 jam pertama
 bila belum  hati penyakit Histcprung
 colok dubur  menyemprot
 BAB berdarah  uji apt test 
menentukan darah bayi atau darah ibu
Gambaran tinja pada popok
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 5
Tulang Belakang
 Letakkan bayi dalam posisi tengkurap
 Raba sepanjang tulang belakang dari
bawah ke atas
 Skoliosis, Meningocele, spina bifida okulta
dll.
Ekstremitas
 Paralisis Erbs  servikal 5 dan 6
 Paralisis Klumpke  servikal 7 torakal 1ili
 Floppy infant  tonus hilang  kelainan
susunan saraf pusat
 Pes equinovarus
 Pes equinovalgus
 Plidaktili, sindaktili
 Dislokasi panggul
Peripheral Cyanosis

8/12/2019 65
Komplikasi hiperbilirubinemia pada bayi
prematur
MENGAPA KITA KHAWATIR ?
 bilirubin indirek bilirubin encepalopati
Kernikterus

USAID. Hyperbilirubinemia pada neonatus. Dalam : Essential Neonatal Care, A Competency Based Training
Module for Physicians. 2005
Club Foot
Kesimpulan
TERIMAKASIH
Tanda
Bahaya

Anda mungkin juga menyukai