Anda di halaman 1dari 14

A Systematic Review and Meta-Analysis of Intensive

Multidisciplinary Intervention for Pediatric Feeding Disorders: How


Standard Is the Standard of Care?
Tinjauan Sistematik dan Meta-Analisis Intervensi Multidisiplin Intensif untuk
Gangguan Makan pada Pediatrik: Bagaimana Standar dari Standar Perawatan?

Oleh :

Pembimbing :
Konten
Pendahuluan

Metode

Hasil Penelitian

Kesimpulan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Avoidant/restrictive intake disorder /ARFID) (± 5% di dunia)
intervensi multidisiplin
 Gangguan makan, kegagalan memenuhi kebutuhan nutrisi
intensif di program rumah
dan/atau energi sebagai akibat dari penghindaran/
sakit sebagai standar
pembatasan asupan makanan oral
penatalaksanaan untuk
anak-anak dengan masalah
makan melaporkan efek
positif
• kegagalan pertumbuhan
• defisiensi nutrisi yang signifikan
• ketergantungan makanan enteral/suplementasi
nutrisi oral
• gangguan perkembangan kognitif & emosional
• fungsi kekebalan tubuh terganggu
• rawat inap berulang
• stres orangtua
• stigmatisasi sosial
• Sharp WG, Volkert VM, Scahill L, McCracken CE dan McElhanon B. A systematic review and meta-analysis of intensive multidisciplinary intervention for pediatric feeding disorders: how
standard Is the standard of care?. J Pediatr 2017;181:116-24.
PENDAHULUAN

TUJUAN PENELITIAN

Menilai model penatalaksanaan dan


meta-analisis hasil program anak-anak
dengan intervensi multidisiplin intensif
untuk gangguan makan.
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN

Data sekunder dari Kriteria inklusi


Medline, PsycINFO, dan mensyaratkan Perkiraan ukuran
PubMed (2000-2015) penyajian data efek (Effect size)
yang meneliti ARFID kuantitatif tentang dihitung
dengan intervensi konsumsi makanan,
multidisiplin dalam perilaku makan, dan/ berdasarkan
tatalaksana day care / atau status proporsi meta-
program rawat inap pertumbuhan sebelum analisis.
rumah sakit. dan sesudah intervensi.

• Sharp WG, Volkert VM, Scahill L, McCracken CE dan McElhanon B. A systematic review and meta-analysis of intensive multidisciplinary intervention for pediatric feeding disorders: how standard Is the standard of care?. J Pediatr
2017;181:116-24.
HASIL PENELITIAN
HASIL
11 artikel dari • 9 RCT dan 2 NRS
dari kumpulan • 8 studi di AS, 2 studi di Belanda, dan 1 dari Austria
2.436 studi

• Rentang usia 15,7-48 bulan;


Sampel 593
• 314 anak laki-laki dan 279 anak perempuan
anak

• 535 anak (90,2%) menerima pengobatan untuk ketergantungan makan melalui


tabung (tube weaning).
Metode • 22 (3,7%) dari 2 studi yang mengandalkan formula cair untuk memenuhi
kebutuhan gizi.
Intervensi • 36 subjek memiliki berbagai masalah makan tetapi tidak tergantung pada tabung
atau formula.

Sharp WG, Volkert VM, Scahill L, McCracken CE dan McElhanon B. A systematic review and meta-analysis of intensive multidisciplinary intervention for pediatric feeding disorders: how standard
Is the standard of care?. J Pediatr 2017;181:116-24.
HASIL PENELITIAN
Pada follow up :
6 penelitian  peningkatan intake per
8 studi melaporkan persentase pasien 4 penelitian yang berhasil dalam tube oral 38%-100%
yang disapih dari makanan enteral weaning  peningkatan berat badan
43-100% (69,8% [21,6%]), Pada follow up, 3 studi yang melaporkan
3 Penelitian  pemasangan kembali peningkatan intake per oral
tube feeding

4 penelitian yang menggunakan terapi


- Kindermann et al dan Hartdoff et al  perilaku tanpa tube weaning  BB
melaporkan terjadinya penurunan BB stabil, dan meningkat
2 studi  berkurangnya stres pengasuh
saat follow up 6 penelitian yang melibatkan tube setelah intervensi dan peningkatan
- 4 Studi melaporkan peningkatan weaning sebagai tata laksana utama  interaksi waktu makan berdasarkan
signikan pada jumlah konsumsi makanan penurunan BB saat KRSt, 4 dari 6 kuesioner yang dinilai orang tua.
(dalam Kcal atau gram) melaporkan persentase penurunan BB
antara 4-9,2%

Sharp WG, Volkert VM, Scahill L, McCracken CE dan McElhanon B. A systematic review and meta-analysis of intensive multidisciplinary intervention for pediatric feeding disorders: how standard Is the standard of care?. J Pediatr 2017;181:116-24.
Greer AJ, Gulotta CS, Masler EA, Laud RB. Caregiver stress and outcomes of children with pediatric feeding disorders treated in an intensive interdisciplinary program. J Pediatr Psychol 2009;33:520-36.
Kindermann A, Kneepkens CMF, Stok A, van Dijk EM, EngelsM,Douwes AC. Discontinuation of tube feeding in young children by hunger provocation. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2008;47:87-91.
Silverman AH, Kirby M, Clifford LM, Fischer E, Berlin KS, Rudolph CD, et al. Nutritional and psychosocial outcomes of gastrostomy tubedependent children completing an intensive inpatient behavioral treatment program. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2013;57:668-72.
Brown J, Kim C, Lim A, Brown S, Desai H, Volker L, et al. Successful gastrostomy tube weaning programusing an intensivemultidisciplinary team approach. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2014;58:743-9.
Hasil Estimasi Keseluruhan Effect Size

Rata-rata, ketergantungan pada makanan enteral diperbaiki pada 71% (95% CI 54% - 83%) anak-anak saat
dipulangkan.

80% (95% CI 66% -89%) berhasil bebas tube weaning pada kontrol terakhir.

Pengobatan juga meningkatkan asupan oral, perilaku makan yang lebih baik, dan mengurangi stres
orang tua .

Bukti sebagian besar berasal dari NRS; Namun, 2 RCT terbaru memberikan kepercayaan lebih lanjut
untuk hasil positif dari program ini.

• Sharp WG, Volkert VM, Scahill L, McCracken CE dan McElhanon B. A systematic review and meta-analysis of intensive multidisciplinary
intervention for pediatric feeding disorders: how standard Is the standard of care?. J Pediatr 2017;181:116-24.
KESIMPULAN
Simpulan

• Penatalaksanaan multidisiplin intensif memberikan manfaat bagi anak-


anak dengan kesulitan makan yang parah.

• Penelitian di masa depan  keterbatasan metodologis utama pada


literatur  peningkatan pengukuran, definisi kasus yang lebih
komprehensif, dan standardisasi/pemeriksaan dalam pendekatan
pengobatan.
Terima Kasih

Meridian

Anda mungkin juga menyukai