LBP Why LC
LBP Why LC
1. Pendahuluan
mengganggu kualitas hidup dan penampilan kerja, dan menjadi alasan utama
menyebabkan pasien datang ke dokter. Berdasar data pada poli rawat jalan
Rehabilitasi Medik RSUD dr. Soetomo tahun 2014 nyeri punggung bawah
Hernia nucleus pulposus dan stenosis spinalis. Penyebab yang jarang antara lain
normal vertebra, lordosis servikal, kifosis thorakal, dan lordosis lumbal. Keadaan
1
ini mengakibatkan posisi L5-S1 membentuk sudut miring terhadap garis
horizontal (sudut lumbosacralis/ Ferguson angle) sebesar 30. Faktor berat badan
dan kemiringan sudut menyebabkan daerah L5-S1 akan selalu terkena tenaga
melebihi tempat lain, makin besar sudut ini, makin besar pula tenaga yang
belakang diperkuat oleh jaringan yang sangat kuat yaitu ligamen dan otot.
anterior dan posterior yang menghubungkan seluruh vertebra dari ujung ke ujung,
stabilitas tulang belakang antara lain adalah otot dinding perut, otot ekstensor
tulang punggung, otot gluteus maximus, otot fleksor paha, dan otot hamstring.
Korpus vertebra, arkus vertebra, ligamentum, otot, saraf spinalis dan sendi facet
merupakan struktur yang peka dengan rangsang nyeri karena terdapat saraf
peka nyeri karena tidak ada saraf sensoris yang merawatnya (Reyes, 1978;
Santoso, 1980) .
articularisnya. Gerakan utama fleksi dan ekstensi ada para region lumbal karena
Pelvic-lumbar rhytm memungkinkan gerakan simultan lumbal dan hip joint untuk
2
fleksi. Center of gravity / COG merupakan titik imajiner dimana seluruh berat
tubuh terkonsentrasi sedangkan gravity line merupakan garis tegak lurus ke arah
bumi yang melalui COG. Normalnya COG terletak 2,5 cm di depan S2 pada garis
median tubuh. Bila kita berdiri tegak dan COG berada pada tempat normal, maka
posisi tegak ini akan dipertahankan oleh tenaga yang sangat minimal karena tidak
ekstra dari otot-otot tubuh. Bila hal ini terjadi terus menerus dalam waktu yang
lama, akan timbul kelelahan otot yang selanjutnya menimbulkan nyeri (Cailliet,
1962).
3. Spondylolisthesis
3.1 Definisi
berasal dari bahasa Yunani Spondyl berarti vertebrae dan olistheses yang berarti
tertentu dari kolumna vertebra, namun paling sering terjadi pergeseran vertebra
lumbal ke-5 (70%) di atas sakrum, 25% terjadi pada lumbal ke-4 dan 4% pada
level yang lebih tinggi (Cailliet, 1981; Barr & Harrast, 2011; Negrini et al, 2010).
3
3.2 Klasifikasi
Tabel 4.2 Klasifikasi spondylolisthesis berdasarkan etiologi (Freeman & Freeman, 2010)
3.3.Gejala klinis
penjalaran nyeri ke sendi sakroiliaka. Nyeri bisa menjalar ke panggul, paha dan
bahkan ke kaki (10%), namun biasanya gejala terdapat di area punggung bawah
pemeriksaan. Spasme otot sering ditemukan, dan pasien mengeluh tidak nyaman
saat mengangkat dan menekuk punggung. Pada palpasi teraba depresi diatas
4
khas karena tilting posterior dari pelvis, lordosis lumbal, stiffness spinal, dan
fleksi panggul dan lutut. Seluruh pasien memiliki keterbatasan straight-leg raising
diketahui, tetapi berhubungan dengan traksi cauda equina dengan iritasi pada
elongasi arkus, atau angulasi berat, seluruhnya dapat dilihat pada x-ray polos. X-
Tabel 4.3 Sistem grading dari Meyerding untuk spondylolisthesis (Barr & Harrast, 2011)
3.5. Pengobatan
konservatif dilakukan pada grade 1, 2 dan grade 3 yang tanpa gejala, meliputi
modifikasi gaya hidup dan aktivitas, obat-obatan, dan latihan. Modifikasi gaya
hidup dan aktivitas termasuk kontrol berat badan, istirahat relatif, dan membatasi
5
analgesik seperti asetaminofen dan NSAID. Pada grade 1 tanpa gejala, pasien
dapat kembali ke aktifitas apapun namun pada grade 2-3 tanpa gejala, dilarang
peningkatan pergeseran (Cailliet, 1981; Freeman & Freeman, 2010; Barr &
Harrast, 2011).
lumbar lordosis yang berlebihan, hal ini dapat dilakukan melalui peregangan hip
fleksor, pelvic tilt, dan dengan melatih otot penyangga tulang belakang (meliputi
pelvis dan menurunkan gaya geser yang potensial terjadi di vertebra lumbal
posterolateral bilateral atau fusi anterior interbody dengan atau tanpa dekompresi
laminektomi (Cailliet, 1981; Freeman & Freeman, 2010; Barr & Harrast, 2011).
6
Target penurunan berat badan minimal adalah 5-10% dari berat badan awal
selama 3-6 bulan. Target meliputi perubahan pola makan dan exercise secara
berat badan, dengan penurunan intake lemak <30% dari total energy intake.
dengan obesitas.
2014).
4. Canal Stenosis
4.1. Patofisologi
(didapat), traumatik, maupun kombinasi. Tipe kongenital dapat terjadi pada awal
akondroplasia atau dwarfisme. Selain itu juga bisa diakibatkan oleh gangguan
pertumbuhan pada elemen posterior (Barr KP et al, 2011; Freeman et al, 2010;
7
kali disebabkan oleh perubahan artritik : degenerasi diskus, degenerasi dan
Hal inilah yang akan mengakibatkan stenosis pada canal sentral, lateral recess,
atau neuroforamina dan dapat menyebabkan penjepitan saraf. Pada stenosis canal
sentral, dapat menyebabkan kompresi pada root saraf cauda equina. Sedangkan
stenosis pada lateral recess dan neuroforamina dapat menyebabkan kompresi root
saraf yang akan keluar dari spine. Kompresi atau iskemia pada saraf dapat
menyebabkan sindroma nyeri pada tungkai yang biasanya muncul pada usia 50
tahun. Tipe degeneratif merupakan tipe yang paling sering terjadi, terutama pada
pasien dengan usia lebih dari 50 tahun (Freeman et al, 2010; Negrini S et al,
2010).
Terdapat tiga macam keluhan pada pasien dengan canal stenosis yaitu :
punggung bawah sulit dibedakan dengan nyeri punggung bawah non spesifik.
Keluhan tungkai disebabkan oleh radikulopati dengan nyeri dan atau rasa
terbakar, rasa tebal, dan parestesia sesuai dengan distribusi dermatomal pada satu
ekstremitas bawah. Yang paling sering terlibat pada canal stenosis daerah lumbal
4.3 Diagnosis
berhubungan dengan usia lanjut, nyeri hebat pada anggota gerak bawah, dan
8
berkurangnya nyeri saat duduk. Sedangkan pemeriksaan fisik yang sangat
mengarah pada diagnosis ini adalah wide base gait, hasil tes Romberg yang
abnormal, nyeri tungkai setelah 30 detik ekstensi lumbal, dan adanya defisit
dengan menilai waktu timbulnya gejala dan waktu pemulihan setelah berjalan,
atau dengan berjalan menanjak membutuhkan waktu yang lebih lama (Negrini S
et al, 2010).
scan atau MRI. Dari pemeriksaan ini bisa ditemukan adanya osteofit corpus
vertebra yang multipel, hipertrofi ligamen flavum, dan artropati sendi facet. Dari
pemeriksaan CT scan atau MRI, dapat dilihat diameter anteroposterior dari canal.
diameter 10-13 mm dikatakan sebagai stenosis relatif. Namun diameter canal ini
kurang berhubungan dengan gejala klinis (Freeman et al, 2010; Negrini S et al,
2010).
Elektromiografi dan studi hantar saraf dapat berguna untuk diagnosis canal
kelainan lain yang lebih spesifik dan dapat mendeteksi adanya komorbid lainnya
4.4 Penatalaksanaan
Banyak studi yang telah dilakukan untuk mengatasi gejala subyektif yang
berupa nyeri punggung bawah kronis, baik itu berupa obat-obatan, latihan, dan
manipulasi, namun perbaikannya hanya 10-20 poin dari 100 poin visual analogue
9
scale. Banyak klinisi menggunakan terapi multipel sehingga efek kumulatifnya
akan mengurangi nyeri dan perbaikan gejala. Tatalaksana yang bisa diberikan
antara lain edukasi, terapi latihan, obat-obatan, mobilisasi atau manipulasi manual,
hidup, dan kandidat pembedahan ini adalah pasien dengan keluhan tungkai
persisten dan limitasi fungsional (Freeman et al, 2010; Negrini S et al, 2010).
Canal stenosis lumbal bisa disebabkan oleh terbentuknya tulang baru dan
penebalan jaringan lunak. Jika disebabkan oleh penebalan jaringan lunak, masih
dimungkinkan untuk memberikan aliran darah yang lebih baik saat berjalan dan
adalah untuk meningkatkan elastisitas jaringan. Tujuan ini bisa dicapai dengan
itu dengan koreksi postur dan mempertahankan postur tegak yang baik saat
berjalan, hal ini sekaligus untuk mencegah postur fleksi (Negrini S et al, 2010).
menjadi penting karena dua hal, yang pertama bahwa latihan lebih efektif jika
dikerjakan pada posisi yang tepat sehingga mendukung pola gerakan dan fungsi
sendi yang optimal. Yang kedua, pasien akan lebih banyak menggunakan
10
waktunya dengan postur yang sudah dilatih saat duduk maupun berjalan,
dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk latihan. Jika postur yang baik
ini bisa mengurangi strain jaringan yang abnormal, maka akan ada kesempatan
yang lebih baik untuk mengurangi nyeri dan mempermudah penyembuhan (Barr
KP et al, 2011).
Program latihan lain yang bisa diberikan adalah latihan aerobik yang akan
weight support treadmill training, latihan dalam air, traksi, dan teknik mobilisasi
neural. Namun bukti mengenai efektifitas prosedur ini masih belum tersedia di
4.4.2Farmakoterapi
nyeri punggung bawah. Obat-obatan yang bisa diberikan untuk kondisi nyeri
4.4.3 Modalitas
mengurangi nyeri melalui teori gate control, dimana stimulasi terhadap serabut
aferen yang lebih besar menghambat serabut nosiseptif kecil, sehingga nyeri
11
berkurang. Berbagai macam tipe TENS dapat digunakan, seperti frekuensi tinggi
intensitas sedang, frekuensi rendah intensitas tinggi, dan frekuensi burst (Barr KP
et al, 2011).
4.4.4 Orthosis
perbaikan subyektif yang lebih dibandingkan dengan mereka yang tanpa rigid
spinal yang berlebihan, baik itu dengan menahan gerakan yang ekstrim secara
supaya tidak bergerak berlebihan. Teori lain yaitu dengan meningkatkan tekanan
gaya otot, fatigue, dan beban kompresif pada tulang punggung. Namun bukti
4.4.5. Pembedahan
al, 2010).
12
Beberapa studi menunjukkan adanya manfaat pembedahan pada kandidat
tertentu. Sekitar 64% pasien yang menjalani pembedahan karena canal stenosis
lumbal dilaporkan mempunyai outcome yang sangat baik. Namun perlu diingat
bahwa angka reoperasi dan kegagalan relatif tinggi, dan lagi pembedahan ini
hanya berguna untuk menghilangkan nyeri pada tungkai dan tidak terlalu
buruk setelah pembedahan, dan hal ini perlu dijadikan pertimbangan saat akan
4.5 Prognosis
Pada suatu studi selama periode 4 tahun yang melibatkan pasien stenosis
15% membaik, dan 15% memburuk. Kapasitas berjalan membaik pada 42%
pasien, 32% tidak berubah, dan 26% menurun (Barr KP et al, 2011).
13
DAFTAR PUSTAKA
Barr, KP and Harrast, MA, 2011. Low Back Pain.In: Braddom, R. L. (ed)
Physical Medicine and Rehabilitation. Fourth ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders.871-98.
Cailliet R, 1981. Low Back Pain Syndrome. 3rded, Philadelphia, F.A Davis
Company.187-93.
Casazza, Brian. 2012. Diagnosis and Treatment of Acute Low Back Pain. Am
Fam Physician. 2012;85(4):343-350.
Duthey, Beatrice. 2013. Low Back Pain. Updated on 2004 background paper.
Priority medicine for Europe
Jankey et al. 2007. Overview of the relationship between pain and obesity: what
do we know? Where do we go next? Jornal of Rehabilitation Research and
Development Vol.44(2)
Linda, S (eds.). 2014. ACSMs Guidelines for Exercise Testing and Prescription.
9th Edition. Philadelphia.
Santoso, Bayu. 1980. Patokinesiologi dari sindroma nyeri punggung bawah serta
hubungannya dengan pengobatan fisik dan latihan. Dalam symposium Low
Back Pain Perhimpunan Neurologi, Psikiatri dan Neurochirurgi Indonesia
cabang Jawa Timur, p 50-61
14
CASE REPORT
Name: Mrs. AP
Sex: Female
Occupation: Housewife
Religion: Moslem
She felt pain at low back area since 3 years ago. The pain was a dull pain
(VAS=6/10) and sometimes radiate to both legs. The pain is accompanied with
tingling sensation at her right buttock until leg. It felt after she walk in a long
distance (+ 300m), when she changed her position from lying to sitting, or when
she had to stand for a long time. She had to take a break for a moment if she has to
walk in a long distance (due to pain and tingling sensation), and then she can
15
continue to walk again. The pain decreased when she took a rest and take some
bladder disturbances.
She felt disturbed in her daily activities (cooking, cleaning and washing
clothes) and there was no psychological stress. She still can do her daily activity
by her self, but sometimes this condition disturbed her when she doing sholat
DM (-)
History of trauma (+) : 8 years ago she slipped and fell down in sitting
position from early position standing on the table, because she wants to
2 years ago, she worked at Paint Factory (Nippon Paint), and had to lift for
about 50 cans of paint every day. The weight of each can was 25kg. She
had to work 8 hours a day, 5 days a week. She worked for one year, and
16
1.6. Physical Examination
17
Supination Full/Full (0-90) 5/5
Wrist Flexion Full/Full (0-80) 5/5
Extension Full/Full (0-70) 5/5
Radial deviation Full/Full (0-20) 5/5
Ulnar deviation Full/Full (0-35) 5/5
Fingers Flexion Full/Full 5/5
Extension Full/Full (0-30) 5/5
Abduction Full/Full 5/5
Adduction Full/Full 5/5
Hip Flexion Full/Full (0-125) 5/5
Extension Full/Full (0-30) 5/5
Abduction Full/Full (0-45) 5/5
Adduction Full/Full (0-20) 5/5
Internal Rotation Full/Full (0-45) 5/5
External Rotation Full/Full (0-45) 5/5
Knee Flexion Full/Full (0-135) 5/5
Extension Full/Full (135-0) 5/5
Ankle Dorsoflexion Full/Full (0-20) 5/5
Plantarflexion Full/Full (0-50) 5/5-
EvertionInvertion Full/Full (0-15) 5/5
Full/Full (0-35) 5/5
Toes Flexion Full/Full (0-50) 5/5
Extension Full/Full (0-80) 5/5
Big toes Flexion Full/Full (0-25) 5/5
Extension Full/Full (0-80) 5-/5
Deep tendon reflexes: BPR ++/++ KPR ++/++ TPR ++/++APR ++/++
18
- Propioseptif : Joint position N/N
SLR: -/-
Braggard: -/-
Siccard: -/-
Patrick: -/-
Thomas: -/-
Gaenslen: -/-
Barthel Index :
Feeding 10
Bathing 5
Grooming 5
Dressing 10
Bowels 10
Bladder 10
Toilet use 10
Transfer 15
19
Mobility 15
Stairs 10
Total 100 (independent)
Alignment normal
Trabekulasi tulang normal
Corpus dan pedicle normal
Celah dan permukaan sendi normal
Intervertebral space dan end plate baik
Tidak tampak fraktur
Tampak Lysthesis VL4 terhadap VL5
Kesimpulan :
20
1.7.2. MRI (September 22nd 2015)
Results :
21
1.7.3. EMG & NCV Finding (16 November 2015) :
Impression :
2. PROBLEM LIST
Medical:
Surgical: -
Rehabilitation Medicine :
R1(Mobilization):
Disturbance in transfer (lying to sitting) and ambulation ( if she had to
walk for a long distance + 300 m she had to stop for a moment than
Antalgic gait
R2 (ADL) :
and cleaning her house because she had to stand for more than 10
minutes)
position, also when changing position from ruku and sujud to standing
position
R3 (Communication) : -
22
R4 (Psychological) : -
R5 (Social Economy): -
R6 (Vocational) : -
R7 (Others) :
HT (controlled)
Overweight
Spondilolisthesis VL4-VL5
3. ASSESMENT
DIAGNOSIS :
FUNCTIONAL DIAGNOSIS
Impairment:
Hamstring tightness
23
Canal Stenosis VL4-VL5
Overweight
Controlled Hypertension
Disability:
Pain when walking for a long distance, had to stop for a moment before
continue walking
Handicap:
ICF CLASSIFICATION:
Body Structure:
Body Function
b28013 pain in back: pain in low back area with VAS 6/10
24
b 7101 mobility of several joint: difficulty in forward bending
hamstring tightness
Environment
4. TREATMENT GOALS
Reducing pain
25
5. PROGNOSA
Vitam : ad bonam
Fungsionam : ad bonam
Sanationam : ad bonam
6. PLANNING
Medical:
o P. Dx: -
o P. Tx:
weight 6 kg in 3-6 months with reduce energy intake 500 1000 kkal/day)
Surgical: -
Rehabilitation Medicine:
R1 (Ambulation)
o PDx: -
26
o PTx:
Modality :
High TENS at tender point (L4-L5 area) with frequency 100 Hz,
frequency 3x/week
Therapeutic exercise :
Ortesa :
Lumbosacral Corset
27
Continue exercise at home (aerobic exercise, core exercise, SLR
R2 (ADL) :
o P. Dx: ( - )
o P. Tx: (-)
o P. Mx: ability to perform ADL
Proper back mechanic (while get up from lying in bed, sitting, and standing)
R3 (Communication): (-)
R4 (Social economic): (-)
R5 (Psychological) : (-)
R6 (Vocational) : (-)
R7 (Others) :
o P. Dx : (- )
o P. Tx :
Modality :
High TENS at tender point (L4-L5 area) with frequency 100 MHz,
28
Therapeutic exercise :
Ortesa :
Lumbosacral Corset
29
VII. RESUME
Female 38 years old complaint about low back pain since 3 years ago,
with VAS 6. Pain radiating until both of her legs. The pain is accompanied
with tingling sensation at her right buttock until leg. It felt after she walk in
a long distance (+ 300m), when she changed her position from lying to
sitting, or when she had to stand for a long time. She had to take a break for
a moment if she has to walk in a long distance (due to pain and tingling
sensation), and then she can continue to walk again.. From the examination
VL4-L5, MRI examination found Listhesis with Canal Stenosis and from
EMG-NCV result shows right nerve root irritation L5. We diagnose this
Corset. And then the pain relieved, manual muscle test improve after 3
months, she can reduce 2 kg of her body weight, and the patient has been
satisfied enough with the improvement and she can do her daily activity.
30