TERMODINAMIKA
Oleh:
Rena Juwita
Perbedaan Kualitatif antara Panas dan Kerja
◦ Hukum pertama termodinamika : menyatakan bahwa kesetimbangan energi akan
terpenuhi apabila sebuah sistem mengalami perubahan keadaan atau proses
termodinamika.
◦ Tetapi tidak memberikan suatu informasi apakah perubahan keadaan atau proses
tersebut memungkinkan atau tidak.
◦ Hukum pertama juga tidak dapat menunjukkan apakah temperatunya secara spontan
menjadi panas pada salah satu ujungnya dan menjadi dingin pada ujung lainnya.
◦ Seluruh hukum dapat menunjukkan bahwa apabila proses ini terjadi, maka kenaikan
energi salah satu ujungnya sama dengan yang hilang oleh yang lainnya.
◦ Dari semua statement diatas maka inilah yang disebut dengan Hukum kedua
termodinamika
◦ Proses spontan di alam hanya terjadi dalam satu arah. Panas selalu mengalir dari benda
bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur rendah, air selalu mengalir ke bawah,
waktu selalu kedepan .
◦ Kejadian kebalikan tidak pernah terjadi secara spontan , biasanya proses spontan
diakibatkan oleh potensial,kadang-kadang disebut gaya atau penyebab dan apa yang telah
terjadi disebut flux, arus atau efek.
◦ Gaya biasanya seperti gradien temperatur , gradien konsentrasi dan gradien potensial
listrik, masing-masing mempunyai fluks konjugasi pada perpindahan panas, perpindahan
massa, dan aliran arus listrik.
◦ Proses perpindahan ini tidak pernah terjadi secara spontan dari potensial rendah ke
potensial tinggi.
◦ Tujuan hukum ini terbatas untuk transformasi energi dari pada ditentukan oleh hukum
pertama.
◦ Percobaan Joule menunjukkan bahwa energi apabila disuplai ke sistem dalam bentuk kerja, dapat
seluruhnya diubah menjadi panas (Perpidahan kerja kenaikan enegi dalam perpindahan
panas).
◦ Tetapi konversi dari panas kedalam kerja di dalam siklus tidak mungkin terjadi.
◦ Sehingga panas dan kerja bentuknya tidak dapat dipertukarkan sepenuhnya dari energi, Apabila
kerja dikonversikan ke dalam panas, kita selalu mempunyai:
◦ Tetapi apabila panas dikonversikan ke dalam kerja di dalam prose siklus penuh,
Gambar b) Didalam siklus mesin panas, panas 𝑄1 dipindahkan dari tungku ke air didalam
boiler terbentuklah uap yang kemudian kerja pada rotor turbin untuk menghasilkan kerja
𝑊𝑇 , kemudian uap kondensasi menjadi air dengan melepaskan panas 𝑄2 dari sistem dan
akhirnya kerja 𝑊𝑃 dilakukan pada sistem (air) dipompa ke boiler. Sistem berulang-ulang
mengalami siklus.
Jumlah total perpindahan panas didalam siklus untuk masing-masing mesin panas
(7.1)
atau (7.2)
Fungsi dari mesin panas adalah untuk menghasilkan kerja secara kontinu pada masukan
panas ke sistem. Sehingga kerja total 𝑊𝑡𝑜𝑡 dan masukan panas 𝑄1 menunjukkan siklus
adalah sangat penting. Efisiensi dari mesin panas atau siklus mesin panas didefinisikan
sebagai :
(7.4)
Dari persamaan (7.1), (7.2),(7.3) dan (7.4) diperoleh
Ini juga diketahui sebagai efisiensi termal dari siklus mesin panas. Mesin panas sering
dikatakan dapat menghasilkan kerja total besar yang memungkinkan dari masukan panas
tertentu untuk memaksimalkan efisiensi siklus.
RESERVOIR PANAS
◦ Reservoir panas didefiniskan sebagai sebuah benda berkapasitas panas tak terbatas, yang
mampu menyerap atau membebaskan kuantitas panas yang tidak terbatas tanpa mengalami
perubahan dari properti termodinamika.
◦ Reservoir panas dimana panas 𝑄1 dipindahkan ke operasi sistem dalam siklus mesin panas
yang disebut sumber (source). Reservoir panas dimana panas 𝑄2 yang dikeluarkam dari
sistem selama siklus disebut sink.
◦ Tipe sumber adalah tungku bertemperatur konstan dimana bahan bakar nya secara kontinu
dibakar dan tipe sink adalah sungai atau laut atau atsmosfer itu sendiri.
Memperlihatkan siklus mesin panas
mempertukarkan panas sumber dengan
sink dan menghasilkan 𝑊𝑡𝑜𝑡 didalam siklus