Flash
engine
3.4. Memahami proses
mesin konversi energy
Kompetensi
Dasar (KD) 4.4. Mendemontrasikan
proses mesin konversi
energy
Memahami dan menjelaskan
komponen dan fungsi komponen
Tujuan mesin konversi energi
Pembelajaran
Memahami dan menjelaskan konsep
mesin konversi energi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengaplikasikan sikap disiplin, toleransi, dan bertanggung jawab dalam penggunaan alat
dan bahan, serta teliti dan rapi saat memahami materi mesin konversi energi.
Menjelaskan definisi hukum kekekalan energi
Mengidentifikasi bentuk energi
Menjelaskan prinsip kerja mesin konversi energi
Menunjukan bagian-bagian utama motor bakar
Pengertian Energi
kemampuan untuk melakukan usaha
Energi merupakan suatu besaran turunan
dengan satuan Newton meter (Nm) atau
Joule. Energi dan kerja mempunyai satuan
yang sama. Sedangkan kerja dapat
didefinisikan sebagai usaha yang dapat
dilakukan oleh gaya sebesar F (Newton)
untuk memindahkan benda sejauh S
(meter).
Hukum Kekekalan Energi
Energi Kinetik
Energi potensial
Energi mekanik
Energi listrik
Energi elektromagnetik
Energi kimia
Energi nuklir
Energi termal
Energi angin
Mesin Konversi Energi
1. Motor bakar
a. Motor pembakaran luar
b. Motor pembakaran dalam
Motor bensin
Motor diesel
Motor wankel
2. Turbin gas
3. Motor listrik
4. Kompresor
5. Mesin refigerasi
6. Sel bahan bakar
7. Solar cell
Motor Bensin Empat Tak
Cara Kerja Motor Bensin 4 Langkah
a. Silinder, yaitu tempat untuk berlangsungnya proses atau siklus dari motor
b. Torak, untuk mengubah gerakan bolak-balik menjadi gerakan isap dan tekan,juga
sebaliknya untuk mengubah tekanan pembakaran menjadi tenaga mekanik (gerak bolak-
balik).
c. Cincin-torak, untuk mencegah kebocoran antara dinding silinder dengan torak.
d. Pena torak, untuk menghubungkan torak dengan batang torak.
e. Pena engkol, untuk menghubungkan poros engkol dengan batang torak.
f. Poros engkol; untuk mengubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak putar pada
sumbu utama motor.
g. Batang torak, untuk meneruskan gaya dari torak ke poros engkol.
h. Saluran masuk, yaitu saluran udara dan bensin dapat masuk dalam silinder.
i. Saluran buang, untuk mengeluarkan gas-gas buang yang dihubungkan dengan
knalpot.
j. Katup masuk, untuk mengatur pemasukan bensin dan udara ke dalam silinder
yang digerakkan poros nok dan ditutup oleh pegas katup.
k) Katup buang, untuk mengatur pembuangan gas-gas bekas pembakaran yang
digerakkan oleh poros nok dan ditutup oleh pegas katup sebagaimana halnya
pada katup masuk.
l) Busi, untuk memulainya pembakaran bahan bakar di dalam silinder dengan
bunga api listrik yang meloncat dari elektrode tengah ke elektrode sisi.
m) Ruang engkol (carter), untuk oli pelumas dan ruang gerak sumbu engkol.
Disamping bagian-bagian yang tampak pada gambar 1 tersebut ada juga bagian
utama lain yang sangat penting perannya bagi motor bensin, misalnya: karburator,
sistem pengapian, dan juga poros nok.
n) Karburator, untuk mencampur bahan bakar (bensin) dengan udara (untuk
motor bensin konvensional)
o) Sistem pengapian, untuk membangkitkan bunga api listrik pada busi yang
digunakan untuk keperluan pembakaran bahan bakar di dalam silinder.
p) Poros nok, untük membuka katup masuk dan katup keluar yang digerakkan oleh
timing gear melalui sabuk gilir atau rantai.
Perhitungan Daya Motor
Daya adalah besarnya kerja motor selama selang waktu tertentu. satuan daya
dipilih watt
Spesifikasi
1. Volume langkah yang mempunyai satuan cc.,
2. Daya motor dalam satuan dk.,
3. Perbandingan (rasio) kompresi, dan
4. Putaran mesin dalam satuan rpm
a. Volume Langkah
𝜋 2
VL = 𝐷 .𝐿
4
𝑉𝐿+𝑉𝑐 𝑉𝐿+1
C= =
𝑉𝑐 𝑉𝑐
𝑉𝐿
Vc =
𝐶−1
𝑉𝐿+𝑉𝑐 𝑉𝐿+1
C= =
𝑉𝑐 𝑉𝑐
𝑉𝐿
Vc =
𝐶−1
Daya adalah usaha tiap satuan waktu. Jika motor berputar n putaran
tiap menit, maka usaha yang dilakükan oleh motor 4 langkah setiap
menitnya sebanyak 1/2 n. Hal ini dikarenakan tiap 2 putaran engkol
menghasilkan satu kali langkah usaha. Daya motor 4 langkah untuk setiap
silindernya adalah :
N. = W . 1/2 . n (kg.cm/menit)
sedangkan usaha yang dilakukan oleh motor 2 Iangkah adalah :
N=W.n (kg.cm/menit)
N. Z N. Z
(dk
Ni = (dk ) atau Ni = )
60 . 75. 100 450.000
Untuk motor 2 langkah
╥/4 D2 . P . L . n . Z
Ni = (dk)
450.000
Untuk motor 4 langkah:
╥/4 D2 . Pr . L . ½ n . Z
Ni = (dk)
450.000
Keterangan :
1.= Daya untuk tiap silinder (kg.cm/menit) Ni = Daya indikator (dk)
Z = Jumlah silinder
D = Diameter torak (cm)
P = Tekanan rata-rata (kg/cm2) L = Panjang langkah torak (cm)
n = Banyaknya putaran engkol (putaran tiap menit atau rpm)
4) Daya efektif
Daya hasil perhitungan di atas (Ni) tidak seluruhnya bekerja pada poros
penggerak karena adanya sebagian daya yang hilang akibat gesekan-gesekan
antara bantalan-bantalan. Hal itu mengakibatkan daya yang sebenarnya atau
daya efektif (Ne) lebih kecil daripada daya hasil perhitungan (Ni) atau Ne <
Ni.
Adapun Daya Efektif merupakan hasil perkalian antara daya indikator
dengan efisiensi mekanisnya, maka rumusnya menjadi:
Ne = Ni . ηm (dk)
Keterangan
hm = Efisiensi mekanis
SELESAI