Anda di halaman 1dari 53

CASE REPORTS

Dengue Shock Syndrome

Oleh:
Rizki Ovianti 2010730093
Pembimbing:
dr.Desiana Darmayani,SpA

Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran dan Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Jakarta
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Identitas Pasien

• Nama : An. N
• JK :laki-laki
• Umur : 10 tahun 2 bulan
• Tgl MRS : 1 Januari 2015

• Nama Ortu : Tn. T

• No. RM : 00-85-77-85

2
ANAMNESIS (ALLOANAMNESIS)

• Keluhan Tambahan
Demam
• Keluhan Utama
Badan terasa nyeri-nyeri
Demam 4 hari
sakit tenggorokan
nyeri ulu hati
muntah
lemas
nafsu makan menurun 3
Riwayat Penyakit sekarang

3 HSMRS 1 HMRS
HMRS

• Demam sudah • Sakit tenggorokan


• Demam menetap, turun menurun, namun • Nyeri ulu hati
saat diberikan obat namun pasien menggigil • Nafsu makan menurun
demam naik kembali. • Nyeri tenggorokan, • Badan terasa sakit-
• Demam disertai nyeri nyeri ulu hati, nafsu sakit
tenggorokan, nyeri ulu hati, makan menurun (+), • Lemas
muntah 2x isi makanan, BAB (N), BAK (N) • Pasien menggigil
darah (-), BAB (N), BAK (+) badan dingin
Riwayat Lain

Riwayat Penyakit Dahulu

5 tahun lalu pernah dirawat di RS karena sakit Thyfoid

Riwayat Penyakit Keluarga

Di tetangga ada yang sakit seperti ini sekitar 3 orang


Riwayat Lain

Riwayat Pengobatan

Sudah perbah berobat, diberi paracetamol, obat yang lain OR OS lupa

Riwayat Psikososial

OS merupakan anak 2 dari 2, tinggal bersama orang tua dan nenek.


Lingkungan rumah baik
Riwayat Lain

• Riwayat Kehamilan • Riwayat Kelahiran

ANC ke bidan dan dokter rutin. Selama Lahir caesar, cukup bulan, langsung
kehamilan tidak pernah mengalami menangis.
perdarahan, sakit sampai dirawat, dan BBL: 3800 gr
hipertensi. PBL : 52 cm
Kesan : riwayat kehamilan tidak
bermasalah
Kesan : Imunisasi dasar lengkap

14 August 2019 FK UMJ - RSIJ CEMPAKA PUTIH 8


• Riwayat Makanan
makan 3 kali sehari, os kurang suka makan
sayur (+), dan makan ayam (+)

• Riwayat Tumbuh kembang


Saat ini anak kelas 5 SD dan tidak pernah
tinggal kelas

9
Pemeriksaan Fisik
• GCS : E4V5M6 (15) Antropometri
• BB : 48 kg
• Kesadaran : CM, TSS • TB : 146 cm
• Tanda-tanda Vital • LILA : 26 cm
• LK : 54 cm
– Suhu : 35,6 C axila
– Nadi : teraba halus, tidak • Status Gizi
dapat dihitung • BB/U : 48/32 x 100% = 150 %
– Nafas : 25 x/mnt teratur • TB/U : 146/104 x 100% = 140 %
– TD : tidak dapat diukur • BB/TB : 48/38 x 100% = 126 %

Kesan : status gizi lebih


Status Generalis
Kepala Normocephal
Ubun-ubun Kecil Menutup Sempurna
Mata
Konjungtiva - -
anemis
Sclera icterus - -
Edema palpebra - -
Mata cekung - -
Hidung
Pernapasan cuping -
hidung -
Deviasi septum (-/-)
Sekret (-/-)
Perdarahan (-/-)
Telinga
Normotia + +
Sekret - -
Mulut
Mukosa bibir kering
Perdarahan gusi -
Stomatitis -
Tonsil T1/T1
Faring -
Hiperemis

Leher
Pembesaran KGB
- -
Pembesaran
- -
Kelenjar Thyroid
Thorax
Inspeksi Gerak dada simetris, tidak terdapat retraksi dada
Perkusi Sonor/Sonor
Palpasi Vokal fremitus simetris, nyeri tekan (-/-)
Auskultasi Bunyi paru vesikular (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Bunyi jantung I dan II murni, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi kembung (-), Scar (-)
Auskultasi BU (+)

Perkusi Tymphani pada seluruh kuadran abdomen


Palpasi Supel, nyeri tekan(+), deffans muscular (-)
Turgor Kulit Baik, Kembali dalam waktu < 2 detik
Pembesaran KGB inguinal - -
Genitalia Fimosis (-)

Akral Superior
Akral Dingin Dingin
Edema - -
Sianosis - -
RCT > 2 detik > 2 detik
Akral Inferior
Akral Dingin Dingin
Edema - -
Sianosis - -
RCT > 2 detik > 2 detik
Status Generalis

Anus dan Rectum : Tidak nampak lecet di sekitar anus

Genitalia : laki-laki
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1 Januari 2014/ 09:45
• Hematologi Rutin
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 18.2 g/dL 11.8-15.0

Jumlah Leukosit 5.80 Ribu/uL 4.50-13.50

Hematokrit 54 % 40-52

Jumlah Trombosit 63 Ribu/uL 156-408

Eritrosit 7.09 10ˆ6/uL 4.40-5.90

MCV/VER 78 fL 80-100

MCH/HER 26 Pg 26-34

MCHC/KHER
14 August 2019 33 FK UMJ - RSIJg/dL
CEMPAKA PUTIH 32-36 16
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1 Januari 2014/ 09:45
• Elektrolit
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Natrium (Na) Darah 130 mEq/L 135-147

Kalium (K) Darah 3.5 mEq/L 3.5-5.0

Klorida (Cl) Darh 106 mEq/L 94-111

14 August 2019 FK UMJ - RSIJ CEMPAKA PUTIH 17


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1 Januari 2014/ 09:45

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Glukosa Sewaktu

Gula Darah Sewaktu 111 mg/dL 70-200

Immunoserologi

Anti Salmonella IgM 2.0 (-) Negatif <=2: Negatif

14 August 2019 FK UMJ - RSIJ CEMPAKA PUTIH 18


Resume
• An. Laki-laki, usia 10 tahun datang dengan keluhan demam 4 hari, di sertai sakit
tenggorokan, nyeri ulu hati, terdapat terdapat nyeri-nyeri otot, muntah 3x isi makanan, hari
ke 3 demam turun namun OS menggigil, nafsu makan menurun, badan dingin dan pasien
lemas. Di lingkungan sekitar ada yang meimiliki gejala yang serupa dengan OS

• Suhu: 35,6C; Nadi: halus, tidak dapat dihitung; RR: 25x/menit; TD: tidak dapat diukur

• Dari pemeriksaan fisik di dapatkan:

Bibir kering, akral ekstremitas atas dan bawah dingn, RCT >2”

• Pemeriksaan Laboratorium di dapatkan

Hb:18,2 g/dL Ht: 54% Tr:63.000/uL


Assesment
• Febris
• Abdominal Discomfort
• Anoreksia
• Syok
• Trombositopenia

FK UMJ - RSIJ CEMPAKA PUTIH 14 August 2019 20


Diagnosis Banding

Gejala DHF Demam ITP


tifoid
Demam + + -
Keluar bintik bintik + - +
merah
Nyeri perut + + -
Pusing + + -
Trombositopenia + + +
Hemokonsentrasi + - -
Diagnosis
- Klinis : DSS Febris hari ke 4
- Gizi : gizi lebih
- Imunisasi dasar : lengkap
- Tumbang : sesuai usia

Penatalaksanaan
• IVFD RL
48 x 20 kg/BB secepat-cepatnya dalam 30 menit
= 960cc 1000 cc
• Paracetamol 3x1tab
• Isoprinosin 3x1 tab
• Ranitidin inj 2x40 mg
Prognosis
• Quo ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : dubia ad bonam

14 August 2019 FK UMJ - RSIJ CEMPAKA UTIH 23


Follow Up
Monitoring Pasien DBD
Tanggal 1 Januari 2015
PICU
Tanggal Jam HB HT Trombosit Leukosit

1/1/2015 09:45 18,2 54 63000 5800/uL

16.00 14,0 43 44000 4440

18.00 13,1 36 31.000 4610


2 Januari 2015 (PICU)
S O A P
Demam (-) Kesadaran: CM baik DSS Hari ke-5 IVFD RL 2000 CC/hari
Sesak (-) TD: 120/60mmHg Cek HHTL/6jam bila TTV baik
N: 96x/menit, nadi kuat atau HHTL baik turunkan 500
RR: 25x/mnt
cc/jam menjadi 1500 cc/jam
Akral hangat
Sanmol 3x1 tab
Isoprinosin 3x1 tab
Ranitidine Inj 2x 40mg
Monitoring Pasien DBD
Tanggal 2 Januari 2015
PICU

Tanggal Jam HB HT Trombosit Leukosit

2/1/2015 01.00 15,1 46 27000 7830

08.00 13,6 40 15.000 6820

12.00 12,5 38 14.000 7060

20.00 12,3 38 19000 7210


3 Januari 2015 (PICU)
S O A P
Demam (-) Kesadaran CM baik DSS hari ke-6 Sanmol 3x1 tab
Sesak (+) TD: 130/70 mmHg
N: 90x/menit Ranitidin 2x40mg
RR: 30 x/menit Lasix
Thorax: Efusi Pleura HHTL/6jam
Kanan
Abdomen: Asites (+) Ro Thorax RLD
Ekstremitas
CTR: <2”
Akral Hangat
Monitoring Pasien DBD
Tanggal 3 Januari 2015
PICU

Tanggal Jam HB HT Trombosit Leukosit

3/1/2015 02.00 12,6 36 26000 9000

08.00 12,3 36 52.000 9640

13.00 12,5 35 55.000 9390

23.00 11,9 35 73.000 9300


FOTO THORAX RLD

14 August 2019 FK UMJ - RSIJ CEMPAKA PUTIH 30


4 Januari 2015
S O A P
- Demam (-) Kesadaran: kompos DSS dengan IVFD RL: 1000 cc/24jam14
- Sesak (-) mentis perbaikan tpm/12 jam
TD: 120/70 Sanmol 3x1 tab
N:98 kuat angkat
Isoprinosine 3x1 tab
RR: 23x/menit
Ranitidine Inj 2x40mg
Akral hangat
Cek TTV dan HHTL ulang bila
hasil baik, rencana pulang besok
Monitoring Pasien DBD
Tanggal 4 Januari 2015
Pav Melati
Tanggal Jam HB HT Trombosit Leukosit

4/1/2015 10.00 11,8 35 94000 6700

22.00 12,1 35 148.000 9550


TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue atau
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan


melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
Perbedaan patofisiologik utama antara DD/DBD/DSS dan
penyakit lain ialah adanya peningkatan permeabilitas kapiler
yang menyebabkan perembesan plasma dan gangguan
hemostasis.
Dengue shock syndrome adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh
renjatan /syok
EPIDEMIOLOGI
• Di Jakarta kasus pertama dilaporkan pada tahun 1969
• Berdasarkan jumlah kasus DBD, Indonesia menempati urutan
kedua setelah Thailand
• Angka kesakitan rata-rata DBD di Indonesia terus meningkat,
angka tertinggi pada tahun 1998 yaitu 35,19 per 100.000
penduduk dengan jumlah penderita sebanyak 72.133 orang
ETIOLOGI
 Famili flaviviridae (arbovirus)
 4 serotipe : den-1, den-2 , den-3, & den-4
 Infeksi pada manusia oleh satu jenis serotipe virus
 menghasilkan imunitas jangka panjang guna melawan reinfeksi virus
dengue serotipe yang sama
Patofisiologi
Manifestasi Klinik Perbedaan DD dengan DBD
Kurva panas pada DBD

Pada hari ke 4, suhu


turun menjadi 35,6
KRITERIA DIAGNOSIS DBD
(WHO)

• Demam atau riwayat demam akut (antara 2 sampai 7 hari), biasanya bifasik
• Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut :
- torniquet positif
- petekie, ekimosis, purpura
- perdarahan mukosa atau di tempat lain
- hematemesis atau melena
• Trombositopenia
• Terdapat minimal satu dari tanda-tanda kebocoran plasma:
- peningkatan hematokrit > 20%
- tanda kebocoran plasma : efusi pleura, asites atau hipoproteinemia

Anak demam 4 hari SMRS, trombosit: 63 rb, Ht: 54%


DERAJAT PENYAKIT DBD (WHO)
• Derajat I
– demam tidak khas, uji Tourniquet positif
• Derajat II
– derajat I + perdarahan spontan
• Derajat III
kegagalantrombositopeni,
–Demam, sirkulasi (gelisah, nadi cepat &(-),
petechie lembut, tek.nadi
Tekanan <20mmHg,
nadi hipotensi,
tidak dapat
sianosis, akral dingin & lembab)
diukur, akral dingin,.
• Derajat IV (DHF Grade III)
– syok berat, nadi tak teraba, tek.darah tak terukur
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Darah perifer lengkap


Lab. Klinis • Urin lengkap untuk cek hematuria

• Dengue blood
Uji Dengue- • NS1
specific • Tubex Tf (untuk menghilangkan DD demam
tifoid)
Indikasi untuk rawat di rumah sakit
– Takikardia
– Peningkatan Hematokrit
– Akral pucat atau dingin
– Oliguria
– Hipotensi
– Tekanan nadi melemah (<20 mmHg)
– Penurunan kesadaran
– Capillary refill time > 2 detik atau memanjang
Kriteria Memulangkan Pasien:

Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik

Nafsu makan membaik

Klinis perbaikan hematokrit stabil

Trombosit > 50.000/ul dan cenderung meningkat

Tidak dijumpai distres pernapasan

3 hari setelah syok teratasi


Komplikasi
• Perdarahan organ interna
• DIC
• Ensefalopati Dengue
– Pada umumnya ensefalopati terjadi sebagai komplikasi syok yang berkepanjangan dengan perdarahan, tetapi dapat juga
terjadi pada DBD yang tidak disertai syok.
– Gangguan metabolik seperti hipoksemia, hiponatremia, atau perdarahan, dapat menjadi penyebab terjadinya
ensefalopati.
• Kelainan Ginjal
– Gagal ginjal akut pada umumnya terjadi pada fase terminal, sebagai akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik.
• Edema Paru
– Edema paru adalah komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat berlebihan pemberian cairan.
– Pemberian cairan pada hari ketiga sampai kelima sesuai panduan yang diberikan, biasanya tidak akan menyebabkan
edema paru oleh karena perembesan plasma masih terjadi.
REFERENSI
• Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Cetakan 1. WHO. 2009.

• Garna, Herry. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Edisi ke-3. Bandung: FK UNPAD.
2005.

• Soedarmo, Sumarno S. Purwo, dkk. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi
kedua. Jakarta: IDAI. 2010.

• Standar Pelayanan Medis RSUP DR. SARDJITO Fakultas Kedokteran UGM 1999.

• www.ejorunal.unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai