Anda di halaman 1dari 8

TRAUMA TUMPUL MATA

Epidemiologi
• Dalam populasi perkotaan di India untuk kasus trauma mata dilaporkan
sekitar 4% (Dandonna, et al., 2000). Tesfaye dan Bejiga pada tahun 2008
melaporkan prevalensi trauma mata di daerah pedesaan Ethiopia sebesar
3,5%. Negussie dan Bejiga pada tahun 2011 melaporkan bahwa trauma
mata merupakan 75,6% dari seluruh kasus kedaruratan mata rumah sakit
tersier di Addis Ababa. Data-data ini merupakan 3% dari seluruh kunjungan
untuk perawatan mata di rumah sakit tersebut.
• Prevalensi trauma mata yang lebih tinggi pada laki-laki dibanding
perempuan (Mukherjee, et al., 1984). Hal ini karena laki-laki lebih aktif dan
umumnya lebih banyak terlibat aktivitas di luar ruangan dan lebih berisiko
daripada perempuan. (Jahangir, et al., 2011; Otoibhi, et al., 2003; dan
Omoti, et al., 2004).
Definisi
• Trauma tumpul okuli adalah trauma pada mata yang diakibatkan
benda yang keras atau benda tidak keras dengan ujung tumpul,
dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan kencang atau
lambat sehingga terjadi kerusakan pada jaringan bola mata atau
daerah sekitarnya
Etiologi
Penyebab dari trauma ini adalah :
1.Benda tumpul
2.Benturan atau ledakan di mana terjadi pemadatan udara
Patofisiologi
Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada
pembuluh darah iris, akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan
perdarahan dalam bilik mata depan. Iris bagian perifer merupakan bagian
paling lemah. Suatu trauma yang mengenai mata akan menimbulkan
kekuatan hidralis yang dapat menyebabkan hifema dan iridodialisis, serta
merobek lapisan otot spingter sehingga pupil menjadi ovoid dan non reaktif.
Tenaga yang timbul dari suatu trauma diperkirakan akan terus ke dalam isi
bola mata melalui sumbu anterior posterior sehingga menyebabkan
kompresi ke posterior serta menegangkan bola mata ke lateral sesuai dengan
garis ekuator. Hifema yang terjadi dalam beberapa hari akan berhenti, oleh
karena adanya proses homeostatis. Darah dalam bilik mata depan akan
diserap sehingga akan menjadi jernih kembali.
Klasifikasi
Trauma tumpul dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
• Kontusio, yaitu kerusakan disebabkan oleh kontak langsung dengan
benda dari luarterhadap bola mata, tanpa menyebabkab robekan
pada dinding bola mata
• Konkusio, yaitu bila kerusakan terjadi secara tidak langsung. Trauma
terjadi pada jaringan di sekitar mata, kemudian getarannya sampai ke
bola mata.
Manifestasi klinis
Tanda dan gejala trauma tumpul adalah sebgi berikut.
• Mata merah
• Rasa sakit
• Mual dan muntah karena kenaikan Tekanan Intra Okuler (TIO).
• Penglihatan kabur
• Penurunan visus
• Infeksi konjunctiva
• Pada anak-anak sering terjadi somnolen
Tatalaksana
Prinsip penanganan trauma tumpul bola mata adalah apabila tampak
jelas adanya ruptur bola mata, maka manipulasi lebih lanjut harus
dihindari sampai pasien mendapat anestesi umum. Sebelum
pembedahan, tidak boleh diberikan sikloplegik atau antibiotik topikal
karena kemungkinan toksisitas obat akan meningkat pada jaringan
intraokular yang terpajan. Antibiotik dapat diberikan secara parenteral
spektrum luas dan pakai pelindung pada mata. Analgetik, antiemetik,
dan antitoksin tetanus diberikan sesuai kebutuhan, dengan restriksi
makan dan minum. Induksi anestesi umum harus menghindari
substansi yang dapat menghambat depolarisasi neuromuskular, karena
dapat meningkatkan secara transien tekanan bola mata, sehingga dapat
memicu terjadinya herniasi isi intraokular.

Anda mungkin juga menyukai