TB LK
TB LK
Pembimbing :
dr. Amir, sp.P
Disusun oleh:
Nia Karima
PENDAHULUAN
Keluhan Utama :
Sesak nafas dirasakan memberat sejak 3 hari SMRS
Riwayat Perjalanan penyakit
Pada tanggal 17/07/2018 • Os juga mengeluhkan adanya
demam (+) disertai keringat
Os datang dengan keluhan malam tanpa menggigil,
sesak nafas yang dirasakan penurunan nafsu makan, dan
sejak 1 bulan SMRS dan penurunan BB beberapa
dirasa memberat sejak 3 hari bulan terakhir.
SMRS.
• Os mengatakan ada riwayat
Os juga mengeluhkan adanya batuk dahak bercampur
batuk lama sejak 2 bulan sedikit darah.
SMRS dengan dahak
berwarna kuning-kehijauan. • Mual-muntah (-), nyeri ulu
hati (+) hilang timbul, nyeri
Os juga mengeluhkan kejang dada (-), BAK dan BAB
saat di rumah 3 hari SMRS normal
sebanyak 3 kali dengan
durasi 3 menit saat di rumah
Riwayat Penyakit Dahulu : os tidak pernah mengalami gejala serupa, hipertensi (-
),DM (-),hepatitis (-),penyakit jantung (-),asma(-),TB(-).
Riwayat Penyakit Keluarga : keluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa,
DM (-), Asma (-), HT (-), Tb(-), penyakit jantung (-), riw.keganasan (-).
Riwayat Pribadi Sosial : Pasien merupakan seorang buruh, mengaku sejak sesak
aktivitasnya terhambat dan pekerjaannya terganggu, os merokok sejak remaja dan
mulai berhenti sejak 1 tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik
• Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Tingkat kesadaran : compos mentis
Vital sign
Tekanan darah: 127/80mmHg
RR: 28x/mnt
HR: 88x/mnt
Suhu: 37,6 derajat celcius
Head to Toe Examination
kepala • normocephal
• Lesi (-),deformitas (-), kaku kuduk (-)
Diagnosa Banding
• CAP
• Ca Paru
• SOL
• Elektrolit imbalance
Rencana Diagnostik
Periksa DL, sgot/sgpt.ur/cr,elektrolit, GDS
Periksa BTA,TCM
Rontgen thorax, EKG, head CT-scan
Periksa kultur sputum, periksa LCS
Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Normal
Ureum 53.93 20 – 40
SGOT 19 < 50
SGPT 24 < 50
135-147/3.5-5.0/95-105
Na/K/Cl 122/3.6/88
Gatal dan kemerahan kulit Semua jenis OAT Ikuti petunjuk penatalaksanaan dibawah *).
Ikterus tanpa penyebab lain Hampir semua Hentikan semua OAT sampai
OAT ikterus menghilang.
Tidak ada nafsu makan, Rifampisin Semua OAT diminum malam sebelum tidur
mual, sakit perut
Kesemutan s/d rasa terbakar INH Beri vitamin B6 (piridoxin) 100mg per hari
di kaki
Warna kemerahan pada air Rifampisin Tidak perlu diberi apa-apa, tapi perlu penjelasan
seni (urine) kepada pasien
KESIMPULAN
• Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang banyak terjadi di Indonesia. Penyakit TB merupakan suatu penyakit yang terjadi
akibat dari infeksi Mycobacterium tuberculosa yang merupakan suatu kuman aerob dengan focus infeksi utamanya terjadi di
paru, namun dapat juga menyebabkan infeksi yang menyebar ke organ lain seperti otak, usus, kelenjar getah bening, dan
lain-lain. Gejala klinis yang umum didapatkan pada penderita Tuberkulosis berupa gejala respiratorik seperti batuk lama >
2minggu,dan bila infeksi sudah berlangsung lama lebih lanjut dapat menimbulkan gejala sesak nafas, dapat juga timbul
gejala sistemik seperti, demam yang biasanya tidak terlalu tinggi namun tidak kembali ke suhu normal disertai adanya
keringat malam, penurunan nafsu makan, serta adanya penurunan berat badan yang cukup signifikan dalam beberapa bulan
terakhir.
• Dalam mendiagnosa tuberculosis pada pemeriksaan fisik biasanya terdapat kelainan pada pemeriksaan auskultasi paru
diantaranya adalah suara ronkhi basah yang sering terdapat di bagian apeks paru, bila sudah pada tahap lanjut sampai
dimana dapat terjadi komplikasi berupa efusi pleura pada palpasi dan perkusi dapat terjadi abnormalitas berupa penurunan
vocal fremitus dan perkusi menjadi redup, selain pemeriksaan fisik dapat dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang yaitu,
BTA dimana harus didapatkan minimal 2 kali hasil BTA positif dari total 3 kali pemeriksaan BTA, dan ditambah dengan foto
thorax yang biasanya memberi gambaran adanya perselubungan, infiltrate atau cavitas pada paru.
• Dalam pengobatan tb terdapat kategori lini I dan II dimana hal ini didasarkan pada kategori penderita apakah kasus baru,
relaps atau drop out dan sebagainya, untuk kategori I diberikan 2RHZE 4H3R3 dengan total pengobatan 6 bulan dari mulai
fase intensif sampai fase lanjutan. Pada kasus tb dengan focus infeksi paru dan organ lain seperti misalnya otak, lama
pengobatan biasanya lebih panjang sekitar 9 bulan dan obat yang diberikan bukan hanya kombinasi obat tb namun diberikan
obat terkait simtomatik dan manifestasi terkait focus infeksi di organ lain seperti pada ME TB diberikan juga kortikosteroid
dan bebrapa neuroprotektor serta antikonvulsan.
• Sampai saat ini tuberkulosa masih memiliki angka persebaran yang tinggi di Indonesia, hal ini terkait dengan factor tingkat
social ekonomi yang berpengaruh pada tingkat pengetahuan, semakin tinggi patogenitas kuman terkait semakin tingginya
resistensi akibat ketidakpatuhan pasien dalam berobat, semakin meningkatnya pasieng imunodefisiensi terkait pola hidup
masa kini yang tidak sehat, dan factor lingkungan dan perilaku lainnya. Maka dari itu, sebagai tenaga kesehatan kita dituntut
lebih teliti dalam menyaring, mendata dan menggerakkan pelaporan terkait pasien TB terutama di fasilitas kesehatan primer
agar dapat dilakukan diagnose dini sehingga dapat diberikan pengobatan efektif efisien sesegera mungkin agar
meningkatkan angka kesembuhan pasien guna meningkatkan derajat kesehatn masyarakat.
•TERIMA
KASIH