Anda di halaman 1dari 31

Gizi Pada

4 TH C O F F E E

Ibu
Ve ny R a c h m a l i n d a
1711223005

Menyusui
Outline
PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA
MASA MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI PADA IBU MENYUSUI DAN
4 TH C O F F E E

MENU SEHAT UNTUK IBU


MASALAH KESEHATAN DAN GIZI SERTA
PENYEBABNYA
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL
Ibu Menyusui
• Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang,
panggilan yang lazim pada wanita baik yang sudah
bersuami maupun belum. Menyusui adalah proses
pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu.
4 TH C O F F E E

• Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi


atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara
imbu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu.
Perubahan Fisiologis
4 TH C O F F E E

1. Rahim 1. Sistem Pencernaan


2. Jalan lahir 2. Sistem Peredaran Darah
(serviks,vulva,vagina) 3. Penaikkan Berat Badan
3. Darah Nifas 4. Nadi
4. Payudara 5. Sistem Pernafasan
5. Sistem Urin
Rahim

• Setelah melahirkan rahim akan berkontraksi (gerakan


meremas) untuk merapatkan dinding rahim sehingga tidak
4 TH C O F F E E

terjadi perdarahan, kontraksi inilah yang menimbulkan rasa


mulas pada perut ibu. Berangsur angsur rahim akan mengecil
seperti sebelum hamil, sesaat setelah melahirkan normalnya
rahim teraba keras setinggi 2 jari dibawah pusar, 2 pekan
setelah melahirkan rahim sudah tak teraba, 6 pekan akan
pulih seperti semula. Akan tetapi biasanya perut ibu masih
terlihat buncit dan muncul garis-garis putih atau coklat
berkelok, hal ini dikarenakan peregangan kulit perut yang
berlebihan selama hamil, sehingga perlu waktu untuk
memulihkannya, senam nifas akan sangat membantu
mengencangkan kembali otot perut.
Rahim
• Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan
suatu prosesdimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil.
Proses involusi uterus adalah sebagai berikut:
4 TH C O F F E E

• 1. Iskemia Miometrium – Hal ini disebabkan oleh kontraksi danretraksi yang


terus menerus dari uterus setelah pengeluaranplasenta sehingga
membuat uterus menjadi relatif anemi dan menyebabkan serat otot atrofi.
• 2. Atrofi jaringan – Atrofi jaringan terjadi sebagai reaksi
penghentian hormon esterogen saat pelepasan plasenta.
• 3. Autolysis – Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di
dalam otot uterus. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah
mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan lebarnya 5 kali
lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena
penurunan hormon estrogen danprogesteron.
4. Efek Oksitosin – Oksitosin menyebabkan
terjadinya kontraksidan retraksi otot uterus sehingga akan menekan pembuluh
darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah keuterus. Proses ini
membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta
mengurangi perdarahan.
4 TH C O F F E E

Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti


sebelumhamil. Perubahan-
perubahan normal pada uterus selamapostpartum adalah sebagai berikut:

Involusi Uteri Tinggi Fundus Berat Uterus Diameter


Uteri Uterus
Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
7 hari (minggu 1) Pertengahan 500 gram 7,5 cm
pusat
dan simipis
14 hari (minggu Tidak teraba 350 gram 5 cm
2)
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
Rahim

• Perubahan Ligamen
4 TH C O F F E E

Setelah bayi lahir, ligamen dan diafragma pelvis fasia y


ang meregang sewaktu kehamilan dan
saat melahirkan, kembali seperti sedia
kala. Perubahan ligamen yang dapat terjadi pasca
melahirkan antara lain: ligamentum
rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan
letak uterus menjadi retrofleksi; ligamen, fasia,
jaringan penunjang alat genetalia menjadi agak
kendor.
Jalan Lahir (Serviks,Vulva,Vagina)
• Jalan lahir mengalami penekanan serta peregangan
yang sangat besar selama proses melahirkan bayi,
sehingga penyebabkan mengendurnya organ ini
bahkan robekan yang memerlukan penjahitan, namun
4 TH C O F F E E

insyaalloh akan pulih setelah 2-3 pekan (tergantung


elastis tidak atau seberapa sering melahirkan),
walaupun tetap lebih kendur dibanding sebelum
melahirkan. Jaga kebersihan daerah kewanitaan agar
tidak timbul infeksi (tanda infeksi jalan lahir bau
busuk, rasa perih, panas, merah dan terdapat nanah).
• Perubahan Pada Serviks
Setelah melahirkan, serviks menjadi lembek, kendor, terkulai dan
4 TH C O F F E E

berbentuk seperti corong. Hal ini disebabkan korpus


uteri berkontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi, sehingga
perbatasan antara korpus dan serviks uteri berbentuk cincin.
Warnaserviks merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh
darah. Segera setelah bayi dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat
dimasukan 2–3 jari dan setelah 1 minggu hanya 1 jari saja yang dapat
masuk. Oleh karena hiperpalpasi dan retraksi serviks,
robekan serviksdapat sembuh. Namun demikian,
selesai involusi, ostium eksternum tidak sama waktu sebelum hamil.
Pada umumnyaostium eksternum lebih besar, tetap ada retak-retak
dan robekan-robekan pada pinggirnya, terutama pada pinggir
sampingnya.
• Perubahan pada vulva,vagina dan perinium
Selama proses persalinan vulva dan vagina meng
4 TH C O F F E E

alami penekanan serta peregangan, setelah


beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali
dalam keadaan kendor. Rugae timbul kembali
pada minggu ke tiga. Himen tampak sebagai
tonjolan kecil dan dalamproses pembentukan
berubah menjadi karankulae mitiformis yang
khas bagi wanita multipara. Ukuran vagina akan
selalu lebih besar dibandingkan keadaan saat
sebelum persalinan pertama.
Darah Nifas
• Darah nifas hingga hari ke dua terdiri dari darah
segar bercampur sisa ketuban, berikutnya berupa
darah dan lendir, setelah satu pekan darah
4 TH C O F F E E

berangsur-angsur berubah menjadi berwarna


kuning kecoklatan lalu lendir keruh sampai keluar
cairan bening di akhir masa nifas. Darah nifas yang
berbau sangat amis atau busuk dapat menjadi
salah satu petunjuk adanya infeksi dalam rahim.
• Lochia
Lokia adalah ekskresi cairan rahim selama
4 TH C O F F E E

masa nifas dan mempunyai reaksi basa/alkalis yang


membuat organisme berkembang lebih cepat dari
pada kondisi asam yang ada padavagina normal.

Umumnya jumlah lochia lebih sedikit


bila wanita postpartum dalam
posisi berbaring daripada berdiri. Hal ini terjadi
akibat pembuangan bersatu di vagina bagian atas
saat wanita dalam posisi berbaringdan kemudian
akan mengalir keluar saat berdiri. Total jumlah rata-
rata pengeluaran lokia sekitar 240 hingga 270 ml.
Payudara
• Payudara
Payudara menjadi besar, keras dan menghitam di
sekitar puting susu, ini menandakan dimulainya
4 TH C O F F E E

proses menyusui. Segera menyusui bayi sesaat


setelah lahir (walaupun ASI belum keluar) dapat
mencegah perdarahan dan merangsang produksi
ASI. Pada hari ke 2 hingga ke 3 akan diproduksi
kolostrum atau susu jolong yaitu ASI berwarna
kuning keruh yang kaya akan anti body, dan
protein, sebagian ibu membuangnya karena
dianggap kotor, sebaliknya justru ASI ini sangat
bagus untuk bayi.
Sistem Urin
• Sistem Urin
Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan
buang air kecil, selain khawatir nyeri jahitan juga
karena penyempitan saluran kencing akibat
4 TH C O F F E E

penekanan kepala bayi saat proses melahirkan.


Namun usahakan tetap kencing secara teratur,
buang rasa takut dan khawatir, karena kandung
kencing yang terlalu penuh dapat menghambat
kontraksi rahim yang berakibat terjadi
perdarahan.
Sistem Pencernaan
• Sistem Pencernaan
Perubahan kadar hormon dan gerak tubuh yang
kurang menyebabkan menurunnya fungsi usus,
sehingga ibu tidak merasa ingin atau sulit BAB (buang
air besar). Terkadang muncul wasir atau ambein pada
4 TH C O F F E E

ibu setelah melahirkan, ini kemungkinan karena


kesalahan cara mengejan saat bersalin juga karena
sembelit berkepanjangan sebelum dan setelah
melahirkan. Dengan memperbanyak asupan serat
(buah-sayur) dan senam nifas insyaalloh akan
mengurangi bahkan menghilangkan keluhan ambein
ini.
Peradaran Darah
• Peredaran darah
Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta hemoglobin
(keeping darah) akan berkurang, ini akan normal kembali setelah 1 minggu.
Tekanan dan jumlah darah ke jantung akan lebih tinggi dan kembali normal
4 TH C O F F E E

hingga 2 pekan.
• Tekanan darah.
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada
pembuluharteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuhmanusia. Tekanan darah normal manusia adalah sistolik
antara 90-120 mmHg dan diastolik 60-80 mmHg. Pasca melahirkan pada
kasus normal, tekanan darah biasanya tidak berubah. Perubahantekanan
darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan dapat diakibatkan
oleh perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post
partum merupakan tanda terjadinya pre eklamsia post partum. Namun
demikian, hal tersebut sangat jarang terjadi.
• Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.Pasca
melahirkan, denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih cepat.
Denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit, harus waspada
kemungkinan infeksi atau perdarahan post partum.
Penurunan Berat Badan
• Penurunan berat badan
• Setelah melahirkan ibu akan kehilangan 5-6 kg
berat badannya yang berasal dari bayi, ari-ari, air
4 TH C O F F E E

ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 kg lagi


melalui air kencing sebagai usaha tubuh untuk
mengeluarkan timbunan cairan waktu hamil.
Rata-rata ibu kembali ke berat idealnya setelah 6
bulan, walaupun sebagian besar tetap akan lebih
berat daripada sebelumnya.
Sistem Pernafasan

• Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada
orang dewasa adalah 16-24 kali per menit. Pada
4 TH C O F F E E

ibu post partum umumnya pernafasan lambat


atau normal. Hal ini dikarenakan ibu dalam keadaan
pemulihan atau dalam kondisi istirahat.
Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan
keadaan suhu dan denyut nadi. Bila
suhunadi tidak normal, pernafasan juga akan
mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus
pada saluran nafas. Bilapernafasan pada masa post
partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada
tanda-tanda syok
Perubahan Psikologis

• 1. Fase Honeymoon
Phase Honeymoon ialah Phase anak lahir dimana terjadi
intimasi dan kontak yang lama antara ibu – ayah – anak.
4 TH C O F F E E

Hal ini dapat dikatakan sebagai “ Psikis Honeymoon “


yang tidak memerlukan hal-hal yang romantik. Masing-
masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan
hubungan yang baru.
• 2. Ikatan kasih ( Bonding dan Attachment )
Terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu-
ayah-anak, dan tetap dalam ikatan kasih, penting bagi
perawat untuk memikirkan bagaimana agar hal tersebut
dapat terlaksana partisipasi suami dalam proses
persalinan merupakan salah satu upaya untuk proses
ikatan kasih tersebut.
• 3. Fase Pada Masa Nifas
• a) Fase dependent
Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan,
4 TH C O F F E E

ketergantungan ibu sangat menonjol. Pada saat ini ibu


mengharapkan segala kebutuhannya dapat dipenuhi oleh
orang lain. Rubin (1991) menetapkan periode beberapa
hari ini sebagai fase menerima yang disebut
dengan taking in phase. Dalam penjelasan klasik Rubin,
fase menerima ini berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Ia
akan mengulang-ulang pengalamannya waktu bersalin
dan melahirkan. Pada saat ini, ibu memerlukan istirahat
yang cukup agar ibu dapat menjalan masa nifas
selanjutnya dengan baik. Membutuhkan nutrisi yang
lebih, karena biasanya selera makan ibu menjadi
bertambah. Akan tetapi jika ibu kurang makan, bisa
mengganggu proses masa nifas.
• b) Fase independent
Pada ibu-ibu yang mendapat perawatan yang memadai pada hari-hari
pertama setelah melahirkan, maka pada hari kedua sampai keempat mulai
muncul kembali keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas sendiri. Di
4 TH C O F F E E

satu sisi ibu masih membutuhkan bantuan orang lain tetapi disisi lain ia ingin
melakukan aktivitasnya sendiri. Dengan penuh semangat ia belajar
mempraktekkan cara-cara merawat bayi. Rubin (1961) menggambarkan fase
ini sebagai fase taking hold.
Pada fase taking hold, ibu berusaha keras untuk menguasai tentang
ketrampilan perawatan bayi, misalnya menggendong, menyusui,
memandikan dan memasang popok. Pada masa ini ibu agak sensitive dan
merasa tidak mahir dalam melakukan hal-hal tsb, cenderung menerima
nasihat bidan atau perawat karena ia terbuka untuk menerima pengetahuan
dan kritikan yang bersifat pribadi. Pada tahap ini Bidan penting
memperhatikan perubahan yang mungkin terjadi.
Pada beberapa wanita yang sulit menyesuaikan diri dengan perannya,
sehingga memerlukan dukungan tambahan. Hal ini dapat ditemukan pada :
1) Orang tua yang baru melahirkan untuk pertama kali dan belum pernah
mempunyai pengalaman mengasuh anak
2) Wanita karir
3) Wanita yang tidak mempunyai keluarga atau teman dekat untuk
membagi suka dan duka
4) Ibu dengan anak yang sudah remaja
5) Single parent
• c) Fase interdependent
• Periode ini biasanya terjadi “after back to home” dan sangat
berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan
4 TH C O F F E E

oleh keluarga. Ibu akan mengambil tanggung jawab terhadap


perawatan bayi, ia harus beradaptasi dengan kebutuhan bayi
yang sangat tergantung, yang menyebabkan berkurangnya hak
ibu, kebebasan dan hubungan sosial.
• Pada fase ini, kegiatan-kegiatan yang ada kadang-kadang
melibatkan seluruh anggota keluarga, tetapi kadang-kadang
juga tidak melibatkan salah satu anggota keluarga. Misalnya,
dalam menjalankan perannya, ibu begitu sibuk dengan bayinya
sehingga sering menimbulkan kecemburuan atau rasa iri pada
diri suami atau anak yang lain.
• Pada fase ini harus dimulai fase mandiri (letting go) dimana
masing-masing individu mempunyai kebutuhan sendiri-sendiri,
namun tetap dapat menjalankan perannya dan masing-masing
harus berusaha memperkuat relasi sebagai orang dewasa yang
menjadi unit dasar dari sebuah keluarga.
Kebutuhan Zat Gizi
• 1. Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat
sebesar 65 gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi.
4 TH C O F F E E

• 2. Protein
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu
menyusui membutuhkan tambahan protein 17 gr atau setara
dengan 1 porsi daging (35 gr) dan 1 porsi tempe (50gr).
• 3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam
produksi ASI serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI.
Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi seimbang sebanyak 4
porsi atau setara dengan 4 sendok the minyak (20 gr). Lemak
yang dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak jenuh
ganda seperti omega-3 dan omega-6.
• 4. Vitamin

• Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin &


4 TH C O F F E E

mineral dari ibu hamil.8 Kadar vitamin dalam ASI sangat


dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi
suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar
vitamin ASI.
• Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah
vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin A, yodium & selenium.
Jumlah kebutuhan vitamin & mineral adalah 3 porsi
sehari dari sayuran dan buah-buahan.
• ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk
mencegahnya, Anda memerlukan suplemen baik berupa
makanan maupun vitamin dan mineral
khususnya vitamin A dan zat besi.
4 TH C O F F E E
• 5. Cairan
• Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar
dapat menghasilkan air susu dengan
4 TH C O F F E E

cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per


hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13 gelas
sehari). Terutama saat udara panas, banyak
berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk
minum >8 gelas sehari.
• Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi
sedang menyusui atau sebelumnya, sehingga cairan
yang diminum bayi dapat diganti.10 Kebutuhan cairan
dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-
buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.
Kekurangan Zat Gizi Pada Ibu
Menyusui
• Anemia Zat Gizi
Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat
besi (Fe) dan asam folat yang seharusnya tak perlu
4 TH C O F F E E

terjadi bila makanan sehari hari beraneka ragam dan


memenuhi gizi seimbang. Sumber makanan yang
mengandung zat besi yang mudah diabsopsi tubuh
manusia adalah sumber protein hewani seperti ikan,
daging, telur, dsb. Sayuran seperti daun singkong,
kangkung dan bayam juga mengandung zat besi akan
tetapi lebih sulit absorpsinya di dalam tubuh.
• Asupan folat cukup penting untuk melindungi
kesehatan ibu dan bayi. Hal ini berkaitan dengan
pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah.
Seorang wanita menyusui menbutuhkan 280
mikrogram per hari.
• Kekurangan Kalsium dan Vitamin D
Kebutuhan kalsium meningkat selama menyusui karena
digunakan untuk memproduksi ASI yang mengandung
4 TH C O F F E E

kalsium tinggi. Fungsi utama vitamin D pada ibu menyusui


adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan
tulang bersama vitamin A dan C. Vitamin D diperoleh
tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Apabila
asupan kalsium tidak mencukupi maka ibu akan
mengalami pengeroposan tulang dan gigi karena
cadangan kalsium dalam tubuh ibu di gunakan untuk
produksi asi.
• Pada ibu menyusui dianjurkan makan makanan hewani
yang merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk
kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan
minyak hati-ikan. Penyerapan kalsium akam maksimal jika
ibu membiakan diri berjemur di bawah sinar matahari
pada pagi hari.
Menu Makan Ibu Menyusui
4 TH C O F F E E
Daftar Pustaka
• Angga, 2016. “Gizi Seimbang Ibu Menyusui”
dalam http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-
menyusui/ . Diakses pada 19 Oktober 2018 pukul
15.47 WIB.
4 TH C O F F E E

• Maura, Andi 2015. “PERUBAHAN FISIOLOGI DAN


PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS & MENYUSUI”
dalam
http://andimaura.blogspot.com/2015/10/peruba
han-fisiologi-dan-psikologis-pada.html . Diakses
pada 19 oktober 2018 pukul 15.00 WIB.
• Pritasari, dkk. 2017. Gizi dalam Daur Kehidupan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai