Anda di halaman 1dari 14

Pembimbing : Dr Daniel Henry Usmany Sp.

OG (K)
Oleh : Eka Dewi Novitasari, S.ked
Latar Belakang
Plasenta Akreta merupakan kondisi yang mengancam jiwa dimana terjadi defek
pada desidua basalis yang menyebabkan villi korionik berhubungan langsung
dengan miometrium

Kondisi tersebut menyababkan plasenta tidak bisa dipisahkan


setelah proses persalinan dan bisa menimbulkan perdarahan yang
berat
Latar Belakang

Diagnosa PA sebelum kelahiran


memungkinkan managemen
perencenaan dan pencegahan angka
kesakitan dan kematian ibu
Adanya defek pada implantasi
trophoblast yang mengarah ke
PA dapat diidentifikasi pada
Insiden PA meningkat 4 kali kehamilan 11-14 minggu dengan
lipat dari tahun 1994 sampai USG
2002

Evaluasi pemeriksaan rutin untuk


deteksi Plasenta Acreta pada wanita
dengan kehamilan minggu ke 11-14
dengan riwayat Sectio Cesarea pada
segmen bawah rahim
Gambaran
Radiologi

Terlihatnya kekosongan plasenta


(adanya gambaran pembuluh
Tidak adanya ruang kosong Penipisan miometrium yang
darah yang tidak teratur dengan
retroplasenta melapisi plasenta
turbulensi aliran darah pada
gambaran Dopler)

Adanya tonjolan dari plasenta ke


kandung kemih yang menghalangi Hipervaskularisasi
garis kandung kemih
Metode

Kriteria Inklusi:
Pasien dengan riwayat LSCS dalam periode
1,5 tahun ( September 2008-Maret 2010) Scar uterus dan posisi trophoblast dikenali
yang datang untuk pemeriksaan pada TM I dan diketahui letaknya
yaitu 11-13+6 minggu yang didefinisikan dari
panjang kepala-bokong antara 45-84 mm

Periode I: Tidak secara khusus dinilai lokasi


placenta dan scar
Periode II: Penilaian PA dengan USG
transvaginal
Metode

Resiko Tinggi

Scar mengenai rongga


uterus dan berada di atas
bagian terbawah dari
kantung kehamilan

Bagian terbawah tersebut


meliputi serviks dan
segmen bagian bawahyang
ditutupi oleh placenta letak
rendah
Metode

Resiko Rendah

Scar uterine
tertutup oleh canal
cervicoisthmic

Thropoblast tidak
tertutup oleh
tulang internal
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Plasenta Akreta

Tanpa Screening Screening

• Dilakukan SC elektif pada usia kehamilan • Follow up dengan USG dan MRI pada usia
39+5 minggu kehamilan minggu ke 16+1, 18+1, 22+1,
• Pasien berusia 31 tahun, dengan riwayat 25+1, dan 29+1
SC 2 kali • SC pada usia kehamilan 35 minggu dan
• Setelah peritoneum dibuka, terlihat sebelumnya diberikan betamethasone
placenta menggembung pada uterus untk pematangan paru janin
anterior sehingga dibutuhkan insisi fundal • SC dengan insisi fundal vertikal,
• Plasenta dan uterus dipisahkan perdarahan 300 mL
• Tidak ada tanda-tanda infeksi • Plasenta tetap di intrauterine selama 3
• Dengan pemeriksaan MRI terlihat involusi bulan dan kemudian dilakukan
yang progresive dari plasenta 8 bulan histerektomi karena adanya endometritis
setelah SC • Hasil PA mnunjukkan gambaran plasenta
inkreta
Kesimpulan

Screening Plasenta Akreta pada wanita Selain itu, screening PA juga dapat
hamil dengan resiko tinggi dan riwayat menghindari keadaan yang tidak
sectio cesarea pada usia kehamilan 11-14 diinginkan pada saat persalinan dan dapat
minggu sangat membantu perencanaaan membantu meyakinkan pasien jika tidak
pengelolaan yang optimal ada faktor resiko

Screening kehamilan pada usia 11-14


minggu juga dapat megkinfirmasi usia dan
Dengan adanya screening PA pada usia
kelayakan kehamilan, mendeteksi dan
kehamilan 11-14 minggu dapat menurunkan
mendiagnosa korionisitas kehamilan
angka morbiditas maternal
kembar, screening fetal eneuploidy, dan
malformasi berat yang lain

Anda mungkin juga menyukai