Anda di halaman 1dari 23

TUBAGUS IZZUL BARR YUSUF

 Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan


atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
 Luka bakar karena api
 Luka bakar karena air panas  penyebab utama
luka bakar pada anak
 Luka bakar karena listrik dan petir
 Luka bakar karena bahan kimia ( yang bersifat
asam atau basa kuat )
 Luka bakar karena radiasi
 Cedera akibat suhu sangat rendah ( frost bite )
1. Zona Koagulasi
Daerah yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi
protein) akibat pengaruh panas.
2. Zona Statis
Daerah yang berada langsung di luar zona koagulasi,
terjadi kerusakan endotel pembuluh, trombosit dan
leukosit  gangguan perfusi (no flow phenomena)
perubahan permeabilitas kapiler dan respons
inflamasi lokal (12-24 jam pasca cedera)  nekrosis.
3. Zona Hiperemi
Daerah di luar zona statis, ikut mengalami reaksi
berupa vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi
seluler.
1. Fase awal, fase akut, fase syok
Gangguan saluran nafas, gangguan sirkulasi,
gangguan elektrolit.

2. Fase setelah syok berakhir / diatasi / fase subakut


a. Proses inflamasi
b. Infeksi  sepsis
c. Penguapan cairan tubuh disertai panas
(evaporative heat loss)

3. Fase lanjut
Parut hipertrofik, kontraktur dan deformitas
 Luka bakar  Pembuluh kapiler  rusak dan
permeabilitas meninggi  oedem  bula byk
elektrolit  volume cairan intravaskuler  
syok hipovolemik (bila luka bakar >20%)
 Sel darah rusak  anemia
 gas, asap, atau uap panas terhisap oedem
laring  hambatan jalan napas
 keracunan gas CO atau gas beracun lain 
lemas, bingung, pusing, mual dan muntah,
koma, meninggal.
1. Luka bakar grade I
= luka bakar superficial (epidermal burn)
Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem,
dan terasa nyeri
Hari ke 4 : deskuamasi epitel (peeling).
Superficial partial Deep partial thickness :
thickness:
 Meliputi epidermis & – Meliputi epidermis dan
lapisan atas dari dermis lapisan dalam dari dermis
 Kulit kemerahan, oedem – Juga dengan bula
dan rasa nyeri lebih berat
daripada luka bakar – Permukaan luka berbercak
grade I merah muda dan putih
 Ditandai dengan bula karena variasi dari
yang muncul beberapa vaskularisasi pembuluh
jam setelah terkena luka darah
 Seluruh lapisan kulit dan kerusakan jaringan
yang permanen
 Gejala kulit yang kering (dry and leathery
skin)
 Kulit hitam, kuning, coklat, putih maupun
kuning pembengkakan
 Sakit tidak terlalu terasa karena ujung-ujung
saraf dan pembuluh darah sudah hancur.
1. WALLACE RULES OF
NINE

 cara yang baik dan


cepat untuk
mengukur luas luka
bakar pada orang
dewasa. Tapi tidak
akurat untuk bayi
dan anak-anak.

 Tubuh dibagi
menjadi area 9%, dan
total daerah yang
terkena luka bakar
dapat dihitung.
2. LUND AND BOWDER CHART
 Merupakan cara yang paling akurat.
 Mengkompensasi variasi bentuk tubuh
dengan umur
 akurat pada anak-anak
I. Luka Bakar Berat ( Major Burn Injury )
· Derajat II, terbakar >25% area permukaan tubuh pada dewasa
· Derajat III, terbakar >25% area permukaan tubuh pada anak-anak
· Derajat III, terbakar >10% area permukaan
· Kebanyakan meliputi tangan, muka, mata, telinga, kaki atau perineum

II. Luka Bakar Sedang


· Derajat II, terbakar 15-25% area permukaan tubuh pada dewasa
· Derajat II, terbakar 10-20% are permukaan tubuh pada anak-anak
· Derajat III, terbakar <10% area permukaan tubuh.

III. Luka Bakar Ringan


· Derajat II, terbakar <15% area permukaan tubuh pada dewasa
· Derajat II, terbakar <10% area permukaan tubuh pada anak-anak
· Derajat III, terbakar <2% area permukaan tubuh.
 Derajat 2 lebih dari 15% pada dewasa, dan
lebih dari 10% pada anak
 Derajat 2 pada muka, tangan, kaki, perineum
 Derajat 3 lebih dari 2% pada dewasa, dan
setiap derajat 3 pada anak
 Luka bakar yang disertai trauma visera,
tulang, dan jalan napas
Secara sistematik dapat dilakukan 6c :
 Clothing  Singkirkan semua pakaian yang panas
atau terbakar
 Cooling  Dinginkan daerah yang terkena luka bakar
 Cleaning  Pembersihan luka / membuang jaringan
yang sudah mati
 Chemoprophylaxis  Pemberian anti tetanus, krim
silver sulvadiazin, antibiotik sistemik
 Covering  Penutupan luka bakar dengan kassa
 Comforting  Pemberian pengurang rasa nyeri

*Pertolongan pertama dapat dilakukan Clothing dan


Cooling
Selanjutnya pertolongan diarahkan untuk
mengawasi tanda-tanda bahaya dari ABC
(Airway, Breathing, Circulation).
 Tujuanutama :
menjaga & mengembalikan perfusi jaringan
tanpa menimbulkan edema.

 Prinsipdari pemberian cairan pertama kali:


pemberian garam ekstraseluler dan air yang
hilang pada jaringan yang terbakar, dan sel-
sel tubuh.
Dilakukan pemasangan kateter  untuk mengukur output
urine

24 jam pertama  Kristaloid : 4ml/kgBB/%luka bakar


Separuh dari jumlah cairan : 8 jam pertama, sisanya : 16
jam berikutnya.

contoh: pria BB 80 kg & luas luka bakar 25 %


butuh cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dlm 24
jam pertama
½ jumlah cairan 4000 ml diberikan dalam 8 jam
½ jumlah cairan sisanya  4000 ml diberikan dalam
16 jam berikutnya

Output urin yang adekuat adalah 0.5 sampai


1.5mL/kgBB/jam
Pemeriksaan Laboratorium
 pemeriksaan Hb, Ht tiap 8 jam pada 2 hari
pertama, dan tiap 2 hari pada 10 hari
selanjutnya
 Fungsi hati dan ginjal tiap minggu
 Pemeriksaan elektrolit tiap hari pada minggu
pertama
 Pemeriksaan AGD bila nafas lebih dari
32x/menit
 Kultur jaringan pada hari ke-1, 3, 7.
 Syok hipovolemik
 Udem laring
 Keracunan gas CO
 SIRS (systemic inflammatory respone
syndrome)
 MOF (Multi Organ Failure)
 Kontraktur
Tergantung dari :
 faktor penderita ( usia, gizi, jenis kelamin, dan
kelainan sistemik)
 faktor trauma ( jenis, luas, kedalaman luka bakar,
dan trauma penyerta)
 faktor penatalaksanaan (prehospital and inhospital
treatment).

Anda mungkin juga menyukai