Anda di halaman 1dari 25

PEMBERIAN OBAT

VAGINAL DAN REKTAL


KELOMPOK 13

 Bima adinata putra


 Firman fitrianto
 Muhammad farhan baihaqi
 Muhammad taufik
PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA

 Pemberian Obat pada Vagina merupakan cara memberikan


obat dengan memasukkan obat melalui vagina, yang
bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati
saluran vagina atau serviks
INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PEMBERIAN
OBAT PERVAGINA

 Indikasi : Pada bagian Vaginitis, keputihan vagina dan serviks


(leher rahim) karena berbagai etiologi, ektropia dan parsio
dan serviks
 Kontra Indikasi : Jangan diberikan pada orang yang
mempunyai kecenderungan hipersensitif atau alergi.
 Pemberian Obat Melalui Vagina Tidak Boleh dilakukan pada
Saat Pasien:
a. Menstruasi
b. Khusus pada paisen spartus antara lain :
-Perdarahan
-Plasenta previa
-Ketuban pecah dini
-Persalinan paterm
TUJUAN PEMBERIAN OBAT PERVAGINA
ADALAH

 Mengobati Infeksi pada vagina


 Menghilangkan rasa nyeri, terbakar, dan ketidaknyamanan
pada Vagina
 Mengurangi Peradangan
PERSIAPAN ALAT DALAM PEMBERIAN OBAT
PERVAGINA

Alat dan Bahan :


 Sarung tangan sekali pakai
 Obat dalam tempatnya
 kain kasa, kapas
 Pelumas untuk supositoria
 Handuk bersih
 Pengalas
 Gorden
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

 Pemberian bentuk, rute dosis waktu yang tepat


 simpankanlah obat supostoria padat pada tempatnya
 minimalkan rasa malu klien
 kurangi dan cegah penularan infeksi
 Jaga kenyamanan klien
 Pertahankan hygienie perineum
 jaga privasi kerja
 Hindarkan tindakan yang menyebabkan pasien merasa sakit
 Perhatikan teknik septik dan antiseptik
 Pemberian obat harus dalam posisi rekumben
 Menginformasikan kepada pasien apa yang terjadi
PERSIAPAN PASIEN SEBELUM PEMBERIAN
OBAT PERVAGINA, YAITU

 a) Mengindentifikasikan Klien dengan tepat dan tanyakan


namanya
 b) Menjaga Privasi, meminta Klien untuk berkemih terlebih
dahulu
 c) Mengatur posisi Klien berbaring supinasi dengan Kalik
fleksi dan pinggul supinasi eksternal
 d) Menutup dengan selimut mandi dan ekpose hanya pada
area perineal saja
PERSIAPAN PASIEN DAN LINGKUNGAN
DALAM PEMBERIAN OBAT PERVAGINA

 Menjelaskan kepada Pasien tujuan tindakan yang akan


dilakukan.
 Memberitahukan Prosedur Tindakan yang akan dilakukan.
 Menutup Jendela, Korden, dan memasang sampiran atau
sketsel apabila diperlukan.
 Menganjurkan Orang yang tidak berkepentingan untuk keluar
ruangan.
PROSEDUR KERJA

1 . Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.
6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.
7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan
berikan pelumas pada obat.
8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan
obat sepanjang dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5 -10
cm.
9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan
labia dengan tisu.
10. Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit
agar obat bereaksi.
11 . Cuci tangan.
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
PENGERTIAN PEMBERIAN OBAT MELALUI
REKTAL

 Pemberian Obat via Anus/Rektum Merupakan cara


memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus
atau rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan
sistemik.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
PEMBERIAN OBAT MELALUI REKTUM
 INDIKASI
1. Konstipasi
2. Impaksi Feses (tertahannya feses)
3. Persiapan pre operasi
4. Untuk tindakan diagnostik misalnya pemeriksaan radiologi
5. Pasien dengan melena
 Kontra Indikasi
Irigasi kolon tidak boleh diberikan pada pasien dengan
diverticulitis,ulcerative colitis,crohn’s disease, post operasi,
pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal,
PERSIAPAN ALAT DALAM PEMBERIAN
OBAT MELALUI REKTUM BENTUK ENEMA
 Persiapan pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang Prosedur dan
tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.
4. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas,
sistematis serta tidak mengancam.
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
Menjaga privasi klien.
7. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan
perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan
tindakan
8. Pasien disiapkan dalam posisi yang sesuai
 Pelaksanaan
1. Tutup pintu/pasang sampiran (screen).
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
3. Kaji kondisi anal dan deformitas.
4. Jelaskan prosedur kepada klien bahwa ia mungkin akan
merasakan gembung ketika larutan dimasukkan.
5. Bantu klien orang dewasa atau usia toddle untuk
mengambil posisi lateral kiri, dengan kali kanan fleksi dan beri
selimut mandi
6. Letakkan perlak di bawah bokong klien agar sprey tidak
basah.
7. Beri pelumas pada rectal tube 5cm jika untuk orang
dewasa. Untuk anak -anak beberapa enema yang dijual sudah
mempunyai tube yang sudah dilumasi.
8. Buka klem lewatkan beberapa larutan melalui pipa
penghubung dan rectal tube, kemudian tutup klem.
9. Masukkan rectal tube dengan lembut dan perlahan ke
dalam rektum, tujukan ke unbilikus. Masukkan tube dengan
jarak yang tepat.
10. Jika terjadi tahanan di spinkter internal, suruh klien untuk
bernapas dalam dan lewatkan sedikit larutan melalui pipa. Jika
tahanan berlangsung lama, tarik pipa dan laporkan pada
perawat yang bertanggung jawab
11 . Jika tidak ada tahanan, buka klem dan angkat wadah
larutan ke atas rektum pada ketinggian yang tepat ; 30 -45cm
untuk dewasa dan 7,5 untuk bayi
12. Masukkan cairan dengan perlahan. Jika klien mengeluh
merasa gembung atau nyeri, gunakan klem untuk
menghentikan aliran selama 30 detik, kaji warna kulit,
keringat, dyspnoe. Jika tidak dijupai kelainan buka kembali
alirannya dengan kecepatan yang rendah.
13. Setelah semua larutan dimasukkan atau ketika klien tidak
bisa menerima lagi dan ingin b.a.b, tutup klem dan keluarkan
rectal tube dari anus
14. Gunakan tekanan yang tetap pada anus dengan tissu atau
tekan bokong untuk membantu menahan enema. Biarkan klien
dalam posisi berbaring.
15. Bantu klien untuk duduk pada bedpan atau toilet. Jika
spesimen feses dibutuhkan anjurkan klien menggunakan
bedpan
16. Suruh klien agar tidak menyiram toilet jika ia selesai
menggunakannya.
17. Catat pemasukan dan pengeluaran enema; jumlah, warna,
konsistensi, pengeluaran flatus dan perenggangan abdomen
PERSIAPAN ALAT DALAM PEMBERIAN OBAT
MELALUI REKTUM BENTUK SUPPOSITORIA

1 .Persiapan Alat
 Obat sesuai yang diperlukan (krim, jelly, foam, supositoria )
 Aplikator untuk krim vagina
 Pelumas untuk supositoria
 Sarung tangan sekali pakai
 Pembalut
 Handuk bersih
 Gorden / sampiran
2. Persiapan Pasien dan Lingkungan
 Menjelaskan kepada pasien tujuan tindakan yang akan
dilakukan.
 Memebritahukan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
 Menutup jendela, korden, dan memasang sampiran atau
sketsel bila perlu.
 Menganjurkan orang yang tidak berkepentingan untuk keluar
ruangan.
3. Pelaksanaan
 Periksa kembali order pengobatan mengenai jenis
pengobatan waktu, jumlah dan dosis obat.
 Siapkan klien
 Kenakan sarung tangan
 Buka supositoria dari kemasannya dan beri pelumas pada
ujung bulatan dengan jeli, beri pelumas sarung tangan pada
jari telunjuk dan tangan dominan anda.
 Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan
untuk merelaksasikan sfingterani. Mendorong supositoria
melalui spinter yang kontriksi menyebabkan timbulnya nyeri
 Regangkan bokong klien dengan tangan dominan, dengan jari
telunjuk yang tersarungi, masukan supusitoria ke dalam anus
melalui sfingterani dan mengenai dinding rektal 10 cm pada
orang dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak -anak.
 Tarik jari anda dan bersihkan areal anal klien dcngan tisu.
 Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring
selama 5 menit untuk mencegah keluarnya suppositoria
 Jika suppositoria mengandung laktosit atau pelunak fases,
letakan tombol pemanggil dalam jangkauan klien agar klien
dapat mencari bantuan untuk mengambil pispot atau ke
kamar mandi
 Buang sarung tangan pada tempatnya dengan benar
 Kaji respon klien
 Cuci tangan
 Dokumentasikan seluruh tindakan.

Anda mungkin juga menyukai