Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PANEL EXPERT

Asuhan Keperawatan Ny.N. R

Dengan Diagnosa Medis Ca. Endometrium

Di Ruang Mawar

RSUD. A.W. Sjahranie Samarinda


ANGGOTA KELOMPOK

Bertolomeus Seda
Edi Purwanto
Hana Yolanda
Putri Rahmah Jamal
Ramsyah
Ratu Kardina

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
TAHUN 2019
Salah satu jenis penyakit kanker
yaitu kanker endometrium. Kanker
endometrium merupakan tumor
Kanker merupakan sekelompok penyakit yang
ganas yang terjadi akibat
disebabkan pertumbuhan dan penyebaran sel
pertumbuhan dan perkembangan
abnormal yang tidak terkendali (American Cancer sel-sel yang berproliferasi secara
Society, 2017). Penyakit kanker menempati abnormal di dalam lapisan dalam
posisi kedua di dunia setelah penyakit jantung rahim (endometrium) (Godjali dkk.,
yang dapat menyebabkan kematian. Kanker 2012).
termasuk penyakit yang tidak menular tetapi
kasus mengenai kanker cenderung terus
meningkat setiap tahunnya.
Kanker
endometrium Prevalensi Menurut data Cancer Research
adalah kanker karsinoma UK (2013), persentase kasus
keenam yang endometrium
kanker endometrium di Negara
paling sering adalah 46% dari
keseluruhan Inggris pada tahun 2009-2011
terjadi pada
wanita di kanker yaitu sebanyak 73 % ditemukan
ginekologi dan pada wanita berusia antara 40-
seluruh dunia. 11% dari
70 tahun dan sekitar 25% pada
keseluruhan
kanker pada usia >75 tahun.
wanita

80% 50% 90%


Pasien bernama Ny.N berjenis kelamin
perempuan, lahir di Tarakan 25 Mei 1961.
Bertempat tinggal di Jl. Jendral
Sudirman,NunukanUtara RT 01 No 05.
Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas
(SMA), Agama Islam, Suku NTB, Status
perkawinan menikah, dan tidak bekerja.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Alasan
Masuk Rumah Sakit Sesak napas 4 jam sebelum
Pasien mengeluh masuk rumah sakit, kondisi
sesak napas 4 jam
pasien terlihat lemas dan pasien
sebelum masuk
rumah sakit mengeluh batuk, riwayat Ca.
Endometrium Stadium IV dan
akan menjalani radioterapi,
pasien post chest tube pada
tanggal 27/6/2019.

Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien tidak pernah mengalami penyakit

yang sama sejak dulu, dan umur

manarce 12 tahun, lama haid 7 hari

dengan jumalah darah haid 3x ganti

pembalut/hari. Pasien pernah

menggunakan alat kontrasepsi spiral

selama 7 tahun, riwayat persalinan

G3P2A1 (Abortus anak ke-1).


.
Keadaan umum pasien warna kulit putih
TD: 110/80 mmHg,
baik, kesadaran compos kemerahan, turgor
N: 80x/I, RR: 28x/I,
kullit baik, terdapat
mentis (E4V5M6). T: 36,5 C
luka chest tub
bagian abdomen terlihat
bentuk abdomen bulat,
terasa nyeri saat dilakukan
palpasi pada bagian
umbilical hingga hipogastrik,
terdapat masa pada daerah
simpisis, bising usus 10x/i.

bagian leher tidak


Pada rambut didapatkan bagian mata terlihat
mengalami pembesaran
data warna rambut hitam, konjungtiva anemis,
kelenjar tiroid dan tidak ada
distribusi merata sclera pucat dan pupil
bendungan vena jugularis
isokor
Pola istirahat dan tidur Ny. N
pada saat dirumah dan dirumah

Pada saat dirumah pasien sakit tidak mengalami


perubahan. Pasien tidur pikul
makan 1x/hari (bubur),
Pasien terpasang kateter 22.00 WITA dan bangun pukul
dirumah sakit pasien diberi
urine 05.00 WITA, pasien akan
diit susu
Mandi dan gosok gigi terbangun jika terasa nyeri pada

2x/hari, dan keramas bagian perut.

2x/minggu.
ANALISA DATA

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations.
I hope and I believe that this Template will your
Time, Money and Reputation.

Your Text Here

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations.
I hope and I believe that this Template will your
Time, Money and Reputation.
LANJUTAN..
Daftar Diagnosa Keperawatan

Pola napas tidak Perfusi perifer tidak


Nyeri kronis
efektif b.d kerusakan efektif b.d penurunan
b.dinfiltrasitumor
inervasi diafragma konsentrasi
(D.0078)
(D.0005) hemoglobin (D.0009)

Defisit nutrisib.d
ketidakmampuan Risiko infeksi
mengabsorbsi (D.0142)
nutrient (D.0019)
Rencana Tindakan

.
08 juli 2019

Intervensi 1
Manajemen jalan nafas (I.0102)
Observasi :
monitor pola nafas(frekuensi, kedalaman, usaha nafas )
Diagnosa keperawatan monitor bunyi nafas tambahan
Pola napas tidak efektif b.d kerusakan inervasi monitor sputum ( jumlah,warna, aroma )
Terapeutik
diafragma (D.0005) pertahankan kepatenan jalan nafas
posisikan semi fowler/fowler
berikan minum hangat
Kriteria hasil : Pola napas lakukan fisioterapi dada (JP)
(L.01004) berikan O2 (JP)

Intervensi 2
pemantauan Respirasi
(I.01014)
Dispneu monitor frekuensi, irama,kedalaman dan upaya nafas
monitor pola nafas
pengunaan otot monitor produksi sputum
bantu napas monitor adanya sumbatan jalan nafas
palpasi kesimetrisan ekspansi paru
pernapasan auskultasi bunyi nafas
cuping hidung monitor saturasi O2
monitor nilai AGD
monitor rontgen thorax

Terapeutik
atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien dokumentasi hasil
5 = menurun pemantauan
Edukasi
menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
08 juli 2019

Intervensi 1 Intervensi 2
Perawatan sirkulasi (I.02079) dukungan kepatuhan program pengobatan (I.12361)
Observasi Observasi
periksa sirkulasi perifer(mis,nadi perifer, edema,pengisian identifikasi kepatuhan menjalani pengobatan
Diagnosa keperawatan kapiler,warna,suhu)
Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan Terapeutik
monitor,panas, kemerahan,nyeri/bengkak pada ekstremitas
buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
konsentrasi hemoglobin (D.0009) diskusikanhalhal yang dapat mendukung/menghambat berjalannya
Terapeutik program pengobatan
hindari pemasangan infus/pengambilan darah di area libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang
Kriteria hasil : Perfusi perifer keterbatasan perfusi dijalani
( L.02011) hindari pengukuran tekanan darah pada area ekstremitas dan
keterbatasan perfusi Edukasi
lakukan perawatan kaki dan kuku informasikan programpengobatan yang harus dijalani

menurun membaik
informasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan
Edukasi
ajarkan melakukan perawatan kulityang tepat (misalnya
melembapkan kulit kering pada kaki )
pengisian anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi Intervensi 3
warna kulit
kapiler Edukasi diet (I.12369)
pucat
(CRT)
Observasi
identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
edema Intervensi 4 identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
turgor kulit Edukasi teknik ambulasi (I.12450)
perifer identifikasi persepsi pasiendan keluarga tentang dietyang di
Observasi terapeutik programkan
identifikasi kesiapan dankemampuan menerimainformasi
monitor kemajuann pasien dalam ambulasi Edukasi
Akral jelaskan tentang kepatuhan diet terhadap kesehatan
Edukasi informasikan makanan yang diperbolehkan dan dilarang
jelaskan prosedur dan ambulasi tanpaalat bantu anjurkan mempertahankan posisi semi fowler (30-45) – 20/30 menit
ajarkan cara mengidentifikasi kemampuan ambulasi mis setelah makan
(kekuatan otot ,rentang gerak)
Kolaborasi
ajarkan duduk di tempat tidur disisi tempat tidur( menjuntai, rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga (JP)
dikursi sesuai toleransi)
08 juli 2019

Diagnosa keperawatan
Intervensi
Nyeri kronis b.dinfiltrasitumor (D.0078)
Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi
Kriteria hasil : Tingkat nyeri
identifikasi lokasi , karakteristik , durasi frekuensi kualitas dan intensitas nyeri
(L.08066)
identifikasi skala nyeri , respon nyeri non verbal
Keluhan Terapeutik
nyeri berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
kontrol lingkungan yangmemperbesar rasa nyeri
meringis
Edukasi
gelisah jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
Mual dan ajarkan teknik non farmakologis
muntah
Kolaborasi
pemberian analgetik (JP)

Menurun
08 juli 2019

Intervensi 1
Manajemen nutrisi (I.03119)
Observasi
Diagnosa keperawatan identifikasi statusnutrisi
identifikasi alergi dan intoleran makanan
Defisit nutrisib.d ketidakmampuan mengabsorbsi
identifikasi makanan yang disukai
nutrient (D.0019)
Terapeutik
Kriteria hasil : lakukan oral hygiene sebelummakan (JP)
(L.03030)
Edukasi
anjurkan posisi duduk (JP)
• Nyeri
Kolaborasi
abdomen
kolaborasi denganahli gizi untukmenentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan (JP)
menurun • Sariawan
• Rambut rontok Intervensi 2
Edukasi Diet (I.12369)
Observasi
identifikasikemampuan pasien dan keluarga menerima informasi

Edukasi
membaik • Bising usus jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan,informasikan makanan yang diperbolehkan dan
dilarang

Kolaborasi
rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga (JP)
08 juli 2019

Diagnosa keperawatan
Risiko infeksi (D.0142)
Intervensi
Kriteria hasil : Pencegahan infeksi
(L.14137) Observasi
monitor tanda gejala infeksi ( rubor, tumor,color ,dolor ,
kalor,fungsiolesa )
Meningkat
- Kebersihan
Membaik tangan
Terapeutik
- Kadar sel darah Kebersihan
putih badan batasi jumlah pengunjung
Menurun berikan perawatan kulit pada daerah edema
- Kemerahan cuci tangan sebelumdan sesudah kontakdengan pasien
- Nyeri dan lingkungan
- Bengkak
Tindakan
09 juli 2019
9 juli 2019
9 juli 2019
9 April 2019
April 2019
10 juli 2019
10 juli 2019 EVALUASI
Pola nafas tidak efektif b.d kerusakan
Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan
inervasi diafragma (D.0005)
konsentrasi hemoglobin (D.0009)
S : saya merasa lemas dan pusing
S :saya masih merasa sesak napas
O : akral terasa dingin, warna kulit pucat, turgor kulit
O : rr : 28x/ menit , n: 110 x/ menit , terdapat menurun,
penggunaan otot bantu pernapasan secara berlebihan,
A :masalah perfusi perifer belum teratasi
A : masalah ketidakefektifan pola napas belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
Manajemen jalan napas,
12 P : lanjutkan intervensi
Perawatan sirkulasi
Dukungan kepatuhan program pengobatan
Pemantauan respirasi

Nyeri kronis b.dinfiltrasitumor (D.0078)


34 Edukasi diit
Edukasi klinik ambulasi

Defisit nutrisib.d ketidakmampuan


mengabsorbsi nutrient (D.0019)

S : saya masih merasa nyeri


S : saya merasakan nyeri perut , kadang kram,

O : klien tanpak meringis, gelisah, bersikap O : berat badan menurun, bising usus hiperaktif,
protektif, waspada, dan berfokus pada diri membrane mukosa pucat, rambut rontok berlebihan.
sendiri
A : masalah nyeri kronis belum teratasi A : masalah deficit nutrisi belum teratasi

P : lanjutkan intervensi manajemen nutrisi, edukasi diit


P : lanjutkan intervensi manajemen nyeri
Lanjutan…

S:-

P:
pertahankan
5. Risiko O:
terpansang
intervensi
pencegahan
infeksi wsd, ngt,
ivfd dan
infeksi (D.0142) cateter urin

A : risiko
infekis idak
terjadi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai