Anda di halaman 1dari 39

CASE REPORT

EFUSI PLEURA
Pembimbing :
dr. Tantri Dwi Kaniya, Sp. Rad

Oleh :
I wayan ardana putra
Siti maimunah
Soni setiya wardana
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. BS

Umur : 57 tahun 2 bulan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Terbanggi Besar

Masuk RS : 1 1 /7/201 9

Tgl periksa : 1 6/7/201 9


ANAMNESIS

Keluhan Utama Keluhan Tambahan

• Nyeri dada sejak 1 • Batuk berdahak


tahun SMRS memberat • Demam
dal 1 bulan terakhir • Penurunan berat badan
• Penurunan nafsu makan
• R/ putus OAT
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke RSAM dengan keluhan sesak napas semakin memberat sejak 1 bulan
SMRS
• Sesak napas dirasakan pasien hilang timbul sejak ±1 tahun dan dalam 1 bulan terakhir sesak
menjadi lebih berat, sesak dirasakan terus menerus, semakin hari semakin memberat, dada
terasa seperti terikat.
• Sesak napas dirasakan sepanjang hari, baik saat beraktifitas maupun saat istirahat.
• Sesak yang dirasakan pasien terkadang sedikit berkurang ketika pasien dalam posisi duduk
atau pasien berubah posisi miring ke kiri.
• Saat pasien tidur dengan bantal tinggi tidak membuat keluhan sesak nafas membaik.

Sebelumnya, pasien mengeluhkan adanya batuk berdahak sejak 1 tahun yang lalu.
• Batuk dirasakan terus–menerus tanpa dipengaruhi waktu dan cuaca, dan setelah batuk, sesak
yang dirasa pasien kerap kali terasa memberat.
• Adanya riwayat batuk darah disangkal.
• Pasien mengaku sudah pernah mengonsumsi obat TB selama 4 bulan, namun berhenti 6
bulan yang lalu.
Pasien terkadang mengalami demam, demam yang dirasakan tidak terlalu tinggi dan tidak
membuat pasien mengonsumsi obat-obatan penurun panas.

Pasien juga merasakan bahwa berat badannya mulai banyak perubahan, semakin hari
dirasakan semakin turun. Pasien mengatakan penurunan BB yang dirasakan sekitar 8-10 kg
dari sebelum mengonsumsi obat TB

Selain itu, nafsu makan makan pasien juga menurun. Hal ini membuat pasien semakin lemah.

Dalam 6 bulan terakhir pasien tidak pernah mengonsumsi obat-obatan dokter karena pasien
memilih berobat secara alternatif.
Sekitar 1 bulan SMRS, pasien mulai merasakan keluhan sesaknya semakin memberat,
sehingga pasien berobat ke puskesmas. Pasien mendapat obat batuk dan obat untuk
meredakan sesak, selain itu pasien juga dianjurkan untuk ke RS, namun pasien tidak
menolak. Karena sesak semakin memberat pasien akhirnya dibawa ke IGD RSAM pada 11 juli
2019
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Keluhan seperti ini tidak pernah dirasakan sebelumnya.

Tidak ada riwayat penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, dan asma.

Adanya riwayat trauma dada disangkal.

Riwayat pengobatan paru dengan minum obat paket (OAT) (+) selama
4 bulan dan berhenti 6 bulan yang lalu
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA & PRIBADI

Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan, dan


Riwayat Penyakit Keluarga
Sosial Ekonomi
• Adanya anggota keluarga yang mengalami • Pasien memiliki riwayat merokok ± 1
keluhan serupa disangkal. bungkus perhari, namun saat ini ia sudah
tidak merokok.
• Pasien menyangkal adanya tetangga atau
kerabat terdekatnya yang mengalami
batuk lama dan keluhan lainnya yang
serupa dengan keluhannya saat ini.
• Pasien mengaku lingkungan rumahnya
cukup padat penduduk, dan ventilasi yang
cukup baik.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS

Tanda tanda
Keadaan Umum Kesadaran
Vital
• Tampak sakit • Compos • TD : 130/80 mmHg
sedang mentis • HR : 94x/menit
• RR : 22x/menit
• T : 36,5 oC
• SpO2 : 95%
KEPALA DAN LEHER
PEMERIKSAAN FISIK Mata :
• Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
• Pupil isokor, 3mm/ 3mm
THORAKS • Reflex cahaya langsung (+/+), Reflex cahaya
Paru : tidak langsung (+/+)
I : Bentuk dada normal. Kedua hemithoraks Leher :
simetris saat statis. Hemithoraks simetris • Pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat
saat dinamis.
P : Benjolan (-), fremitus KIRI melemah ABDOMEN
dibanding KANAN I : Perut datar, venektasi (-), inflamasi
P : Lapang paru kiri redup. Lapang paru kanan (-), scar (-)
sonor A : Bising usus (+) normal.
A : Vesikuler melemah pada paru kiri, ronki + P : Timpani.
pada lapang paru kanan atas, wheezing -/- P : Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri
Jantung : tekan (-)
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis teraba di ICS 6
EKSTREMITAS
P : Batas jantung sedikit melebar −/−
A : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler, murmur (-), Akral hangat, edema , clubbing finger (-/-)
−/−
gallop (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Rontgen Thoraks PA RONTGEN THORAKS PA
Pemeriksaan tanggal 12/7/2019

Kesan:
▣ Efusi pleura kiri curiga disertai
penebalan pleura, adanya masa
belum dapat disingkirkan
▣ Cor sulit dinilai batas kiri tertutup
perselubungan tampak sedikit
terdorong ke kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hematologi Rutin dan Lainnya

▣PEMERIKSAAN DARAH RUTIN ( 11 / 7 / 2019 )


▣Hb : 11,5 (13,00-18,00) g/dl
▣Eritrosit : 4,5 (4,7-6,1) juta/uL
▣Hematokrit : 34 (42-52) %
▣MCV : 77 (79-99) fL
▣MCH : 26 (27-31) pg
▣Albumin : 3,0 (3,5-5,2) u/L

▣PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA
▣GeneXpert : MBT NOT DETECTED
RESUME

▣ Pasien Tn. BS, usia 57 tahun, datang ke RSAM dengan keluhan sesak napas semakin memberat
sejak 1 bulan SMRS. Sesak napas dirasakan pasien hilang timbul sejak ±1 tahun yang lalu dan 1
bulan terakhir sesak dirasakan terus menerus dan semakin memberat. Pasien memiliki riwayat
batuk berdahak sejak ±1 tahun yang lalu. Adanya batuk darah disangkal. Adanya demam (+),
penurunan nafsu makan (+), dan penurunan BB (+). Riwayat OAT (+) selama 4 bulan berhenti 6
bulan yang lalu, Adanya keluarga/ tetangga/ kerabat terdekat yang memiliki riwayat keluhan
serupa disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien compos mentis, tampak sakit
sedang, TD 130/80 mmHg, HR 94 x/menit, RR 22x/menit, suhu afebris. Dari pemeriksaan fisik
paru, didapatkan pergerakan dada kiri tertinggal saat dinamis, fremitus kiri melemah, perkusi
redup pada paru kiri di seluruh lapang paru, sonor pada paru kanan, suara napas vesikuler
melemah pada paru kiri dan rhonkhi halus pada paru kanan terutama bagian atas. Status
generalis lain dalam batas normal. Hasil foto rontgen thorax menunjukkan kesan Efusi pleura
kiri curiga disertai penebalan pleura, adanya masa belum dapat disingkirkan.
DIAGNOSIS

Diagnosis
Kerja

Efusi pleura
sinistra ec.
susp. TB
paru DD/
malignansi
TATALAKSANA

Rencana Pemeriksaan Rencana Penatalaksanaan

• Non Farmakologi
• Bed rest
•CT Scan Thorax • Pemasangan WSD
•Sitologi dan analisis cairan • Pemberian O2
• Farmakologi :
pleura • IVFD RL XX gtt/mnt
• Inj. Metil prednisolon 62,5mg/12jam
• Inj. Ranitidin amp/12jam
• Inj ceftriaxone 1g/12 jam
• Salbutamol 10,5 mg
• Trotillion 25 mg
• GG TAB 1
• Cetirizin ½ tab
• Mf. Da in caps dtd no.IX
• S 3 dd 1
Hasil Pemeriksaan CT Scan thorax (18/7/2019)
Kesan

▣Efusi Pleura Sinistra


▣Sulit diidentifikasi adanya massa paru kiri
▣Cor dalam batas normal
TINJAUAN PUSTAKA
PLEURA
EFUSI PLEURA

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura


dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura.

Cairan pleura terakumulasi jika pembentukan cairan pleura


melampaui absorpsi (drainase) yang mampu dilakukan oleh limfatik.

Efusi dapat terjadi apabila terjadi kelebihan produksi (berasal dari


interstisial paru atau pleura visceral, pleura parietal, dan rongga
peritoneal) serta kegagalan absorpsi (akibat obstruksi limfatik).
KLASIFIKASI

Efusi Pleura

Transudat Eksudat
Terjadi akibat faktor sistemik yang Terjadi jika faktor lokal yang
mempengaruhi pembentukan dan mempengaruhi pembentukan dan
penyerapan cairan pleura mengalami penyerapan cairan pleura mengalami
perubahan. perubahan
PATOFISIOLOGI Peningkatan cairan
interstisial paru
Gagal jantung kiri,
pneumonia, emboli paru
EFUSI PLEURA
Peningkatan permeabilitas
Inflamasi pleura
kapiler pleura
Gangguan pembentukan
cairan pleura
Penurunan gradient tekanan Atelektasis, peningkatan
onkotik pleura recoil elastic paru

Peningkatan akumulasi
Ascites, peritoneal dialysis
cairan peritoneum

Gangguan reabsorbsi Obstruksi limfatik


Penurunan eliminasi cairan
pleura
Peningkatan tekanan vena Sindrom vena kava superior,
sistemik gagal jantung kanan
ETIOLOGI

Efusi Pleura Transudatif Efusi Pleura Eksudatif


(paling sering) (paling sering)
• Left ventricle failure • Malignancy (including
• Liver cirrhosis mesothelioma)
• Hypoalbuminaemia • Parapnemonic
• Peritoneal dialysis effusions
• Tuberculosis
• Pulmonary embolism
Kriteria Light
▣ Efusi pleura dikatakan eksudat
apabila memenuhi satu atau lebih
dari kriteria berikut ini:
□ Rasio cairan pleura dengan serum
protein > 0.5
□ Rasio cairan pleura dengan serum
LDH > 0.6
□ LDH cairan pleura > 2/3 batas atas
nilai serum LDH normal
DIAGNOSIS

Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Gejala yang sering • Pemeriksaan fisik pada efusi • Chest radiography


dikeluhkan pasien yaitu cairan yang lebih dari 300 ml • USG (TUS)
dyspnea, batuk, dan nyeri dapat menunjukkan hasil, • CT Scan
dada seperti : • Torakosentesis  analisis dan
• Manifestasi klinis efusi • suara dullness pada perkusi sitologi cairan pleura
pleura beragam sesuai • ↓ fremitus taktil • Biopsi pleura
dengan penyakit yang • Pengembangan dada
mendasarinya asimetris
• Pengembangan dada yang
tidak terjadi atau terlambat
pada sisi yang mengalami
efusi
• Egofoni
• Pleural friction rub
DIAGNOSIS
TATALAKSANA

Tatalaksana efusi pleura

Terapi penyakit yang


mendasarinya

Torakosintesis

WSD

Pleurodesis
Torakosentesis
Indikasi :

□Adanya keluhan subjektif yang berat misalnya nyeri dada,


perasaan tertekan pada dada.

□Cairan sudah mencapai sela iga ke-2 atau lebih, sehingga akan
mendorong dan menekan jantung dan alat mediastinum lainnya,
yang dapat menyebabkan kematian secara tiba-tiba.

□Suhu badan dan keluhan subjektif masih ada, walaupun sudah


melewati masa 3 minggu. Dalam hal seperti ini biasanya cairan
sudah berubah menjadi pyotoraks.

□Penyerapan cairan yang terlambat dan waktu sudah mendekati 6


minggu, namun cairan masih tetap banyak
.
EVALUASI FOTO THORAKS

▣ Identitas nama, tanggal pengambilan,


dan posisi tertera pada foto
▣ Marker tertera pada foto Thoraks
▣ Kualitas foto
□ Posisi : Posteroanterior
□ Inspirasi : Inspirasi Maksimum
dinilai dari Tampak Coste Anterior
sulit untuk dinilai dan Costae
Posterior ke VII
□ Centering : Jarak antara Clavikular
Head dengan Processus spinosus
equidistance.
EVALUASI FOTO THORAKS

▣ Dinding Thoraks
□ Iga dan Ruang Intercosta : Simetirs,
Tidak tampak adanya fraktur dan
jarak antar costa dalam batas
normal
□ Os Vertebrae: Tampak jelas hingga
VT4. Tidak tampak adanya fraktur,
lesi litik, lesi sklerotik ataupun
kalsifikasi
□ Soft Tissue tidak tampak adanya
kelainan
EVALUASI FOTO THORAKS

Lapang Paru
□ Tampak opasitas di hemithorax dextra
mendorong trakea dan mediastinum ke arah
sinistra
□ Sinus Costoprenicus : Tidak dapat dinilai
akibat tertutupi oleh bayangan opak pada
hemitoraks dextra, sinus sinistra lancip
□ Diafragma : Hemidiafragma kanan tidak
dapat dinilai. Hemidiafragma kiri normal.
□ Jantung : CTR tidak dapat dinilai
PEMERIKSAAN PENUNJANG

▣ Permukaan cairan yang terdapat dalam


rongga pleura akan membentuk bayangan
seperti kurva, dengan permukaan daerah
lateral lebih tinggi dari pada bagian medial.
▣ Tampak peningkatan corakan bronkovaskular
▣ Tampak sudut kostrofrenikus menumpul
▣ Pada pemeriksaan foto dada posisi lateral
dekubitus, cairan bebas akan mengikuti
posisi gravitasi
GAMBARAN RADIOLOGIS
EFUSI PLEURA
Posteroanterior chest film in a patient
with a recent right lower pneumonia
demonstrates an oval opacity in the right
lateral costophrenic sulcus containing gas
(arrow).

Chest radiograph in a 26-year-old


man with nodular Sclerosing
Hodgkin lymphoma shows an
anterior mediastinal mass (arrows)
with bilateral pleural effusions.
Apakah Diagnosis Sudah Tepat?
• Pada kasus : Efusi pleura dextra ec. suspek TBC

Apakah Tatalaksana Sudah Tepat?


• Rencana diagnosis
• Sputum SPS
• Thorakosintesis  analisis dan sitologi cairan pleura
• Rencana terapi
• SPS (++/+++)  Pemberian OAT
• Kortikosteroid
• Pungsi pleura

Anda mungkin juga menyukai