Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP DASAR

KEGAWATDARURATAN
OBSTETRIC & GYNECOLOGIC DEPARTMENT
RSSA MALANG

Rahmatan Lil Alamin


Rethy Swastriayuri Wijaya
Muhamad Adiwibowo
Bagoes Tjahjono

Pembimbing : dr. Dyta Loverita (LOR)


Kasus gawat darurat obstetri
ialah kasus obstetri yang apabila
tidak segera ditangani akan
berakibat kesakitan yang berat,
bahkan kematian ibu dan janin
nya
Penyebab Utama dan Manifestasi Klinis Ke
matian Ibu, Janin, dan Bayi Baru Lahir
• Mulai dari bercak, merembes, profus, sampai syok
Perdarahan

• Keluar cairan pervaginam yang bau, air ketuban hijau, demam


Infeksi dan Sepsis sampai syok

Hipertensi dan • Keluhan sakit/ pusing kepala, bengkak, penglihatan kabur,


kejang-kejang, sampai koma/ pingsan/ tidak sadar
Preeklampsia/Eklampsia

• Kemajuan persalinan tidak berlangsung sesuai dengan batas


Persalinan Macet (Distosia) waktu yang normal, bisa merupakan manifestasi dari rupture
uteri

• Kasus lain baik yang berhubungan secara langsung (emboli)


Lain-lain maupun tidak langsung (kecelakaan, luka bakar, syok anafilaktik)
Prinsip Komunikasi dan Hubungan
antara Dokter-Pasien
• Menghormati pasien (respect)
– Memperlakukan pasien dengan hormat,tanpa memandang status sosial
dan ekonomi. Menghargai kecemasan, ketakutan dan keprihatinan
pasien
• Kelembutan (gentleness)
– Penuh kelembutan, menjelaskan rasa nyeri atau kurang nyaman tidak
dapat dihindari selama pemeriksaan maupun pengobatan
• Komunikatif
– Menggunakan kalimat yag tepat, mudah dipahami dan memperhatikan
norma kultur setempat
• Perhatikan hak pasien
– Termasuk bila pasien menolakl pengobatan dan kerahasiaan status
medik pasien
• Dukungan keluarga (Family support)
– Memberikan penjelasan kondisi terkahir pasien, peka terhadap masalah
keterbatasan keuangan maupun transportasi. Meminta informed
consent
Penilaian Awal

• Pemeriksaan untuk mengenali kegawatdaruratan meliputi


anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan
obstetrik
• Penilaian awal adalah langkah pertama untuk dengan cepat
menentukan kasus obstetriyang dicurigai agar pertolongan
segera dapat diberikan
• Inspeksi (GCS, keadaan umum, menilai wajah penderita,
pernafasan, perdarahandari kemaluan)
• Palpasi (kulit : dingin, demam. Nadi : Lemah/ kuat? Kaki /
tungkai : Bengkak?)
• Penilaian Tanda Vital ( tekanan darah, nadi, suhu, dan
pernafasan)
Penilaian Klinik
Lengkap

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Penilaian Imbang


Anamnesis
Fisik Umum Obstetri Panggul Feto-pelvic
Keluhan utama

Riwayat penyakit saat ini

HPHT

Riwayat kehamilan saat ini


Anamnesis
Riwayat kehamilan, persalinan, dan n
ifas yang lalu termasuk kondisi
anaknya
Riwayat penyakit dahulu dan
keluarga
Riwayat pembedahan dan alergi
obat
Keadaan umum &
kesadaran
Tanda vital (TD, RR, Tax,
HR)

Kepala dan leher


Pemeriksaan Fisik
Umum
Dada (Jantung dan paru)

Perut (kembung, nyeri)

Anggota gerak (edema


tungkai)
Vulva dan perineum

Vagina

Serviks

Pemeriksaan Obstet Rahim (besarnya, kelainan bentuk, tumor)


rik

Adneksa

HIS (frekuensi, lama, kekuatan, relaksasi


simetri, dan dominasi fundus)

Janin : di dalam /luar rahim, jumlah janin, letak janin,


presentasi dan penurunan, posisi
Pemeriksaan Panggul

Pintu Atas Pangg Ruang Tengah Pintu Bawah Adanya tumor Penilaian
ul Panggul Panggul jalan lahir Panggul

 Tulang sacru  Arcus pu Luas, sedang,


m (cekung/ bis (>/< 9
 Promontorium sempit atau pan
datar) 00)
teraba/ tidak ggul patologik
 Dinding  Tulang
 Ukuran konju samping koksigis
gata diagonali (lurus/ konver (kedepan
s & vera gen) / tidak)
 Penilaian line  Spina ischiadi
a inominata ca (runcing/
yg teraba tumpul)
 Ukuran jarak
antar spina
ischiadica
Penilaian imbang feto-pelvik

Baik Disproporsi sefalo-pelvik


Pemeriksaan Labolatorium

Pemeriksaan Pemeriksaan
Darah: Urin

Urin lengkap dan kultur


-Golongan darah dan crossmatch
-Darah lengkap termasuk trombosit
(Upayakan Hb > 10, Ht >30%)
-Ureum dan kreatinin
-Glukosa darah
-PH dan elektrolit (HCO3, Na, K, dan Cl)
-Koagulasi (PT, PTT, dan fibrinogen)
-Fungsi hati, bilirubin, fosfatase alkalin,
kadar lipase
-Kultur darah
Prinsip Umum Penanganan
Kasus Gawatdarurat

Pastikan Jalan • Hati-hati dalam pemberian makanan dan minuman


• Putar kepala kesamping untuk mencegah aspirasi saat muntah

Nafas Bebas • Posisi Syok

Pemberian • Pemberian Oksigen 6-8 liter/ menit

Oksigen
• Intubasi atau ventilasi tekanan positif hanya bila ada indikasi

Pemberian
• Diberikan pada tahap awal untuk mengantisipasi kebutuhan penambahan
cairan
• Menggunakan jarum 16-18
Cairan Intravena • Hati-hati overload cairan : pembengkakan, nafas pendek, pipi bengkak
Prinsip Umum Penanganan Kasus
Gawatdarurat
• Bertujuan untuk lifesaving seperti syok

Pemberian • Hati-hati komplikasi dan risiko yang dapat muncul seperti


penyebaran mikroorganisme

Transfusi Darah

• Mengukur jumlah urine yang keluar untuk menilai fungsi

Pasang Kateter ginjal dan keseimbangan cairan tubuh


• Bila tidak bisa, pertimbangkan urine tampung. Observasi

Kandung Kemih warna kencing (konsentrasi) dan jumlah (N = 0.5 cc /


kgbb/ jam)

• Sifatnya wajib diberikan apabila terdapat infeksi : sepsis,

Pemberian syok sepsis, cidera intraabdominal, dan perforasi uterus


• Diberikan sebagai profilaksis pada persiapan pembedahan

Antibiotika
Prinsip Umum Penanganan Kasus
Gawatdarurat

• Pemberian obat antinyeri diberikan bila pasien mengalami nyeri


Obat Pengurang yang sangat. Jangan sampai menyembunyikan gejala untuk
menentukan diagnosis
Rasa Nyeri • Hati-hati obat narkotika menekan pernafasan

Penanganan • Mencari segera sumber kegawatdaruratan dan menentukan


diagnosis serta menangani secepatnya. Bila tidak, kegawatan
Masalah Utama dapat muncul kembali, bahkan lebih buruk

• Harus sudah menghubungi fasilitas kesehatan yang dituju dan


Rujukan telah diberitahu sebelumnya persiapan rawat inap ataupun
perawatn agar tidak sampai ditolak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai