Anda di halaman 1dari 83

Post histerektomi ec.

Atonia uteri
Syok hipovolemi
Asidosis Metabolik
Sepsis
oleh
Ridho Hidayatulloh
Identitas pasien
• Nama : Ny. Wida Hardianti
• Usia : 25 tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Kp. Gembrong
• No. CM : 682***
• Tanggal masuk : 01 Januari 2019
• Tanggal periksa : 05 Januari 2019
• Ruangan : ICU RSUD Ciawi
Anamnesa

•Ibu mengatakan mules


Keluhan sejak 1 hari SMRS
Utama

•Keluar air-air (-)


Keluhan •Lendir & darah (+)
Tambahan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke ruang bersalin RSUD Ciawi
rujukan dari bidan Aidah, dengan pembukaan
tidak maju sejak pukul ± 08.00 WIB.
• Pasien mengatakan, merasa mules – mules
seperti ingin melahirkan sejak 15 jam SMRS.
Mules dirasakan menjalar hingga pinggang dan
semakin lama semakin kuat dan semakin
teratur.
• Pasien mengatakan tidak keluar air – air dari jalan
lahir, namun keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir.
• Pasien mengatakan, tidak ada riwayat darah tinggi
sebelumnya, baik pada kehamilannya yang
sebelumnya, atau pada masa awal kehamilannya saat
ini.
• Pasien mengatakan ini adalah kehamilannya yang
pertama dengan usia kehamilan 35 minggu.
• Pasien mengatakan merasa mual – mual dan
muntah pada masa awal kehamilan ini, dan
merasa berat badannya naik sesuai dengan
umur kehamilan. Pasien juga merasakan
payudaranya membesar dan menonjol, puting
menghitam, serta perutnya menegang saat
hamil.
• Gerakan janin mulai dirasakan pasien sejak usia
kehamilan lima bulan dan dirasakan hingga saat
ini.pasien rutin kontrol kehamilannya tiap bulan
ke bidan.
Riwayat Penyakit
• Terdahulu • Keluarga
– Asma : Disangkal – Asma : Disangkal
– DM : Disangkal – DM : Disangkal
– Hipertensi : Disangkal – Hipertensi : Disangkal
– Hepatitis : Disangkal – Hepatitis : Disangkal
– Penyakit Jantung : – Penyakit Jantung :
Disangkal Disangkal
• Riwayat Menstruasi • Riwayat Perkawinan
– Menarche: 13 tahun – Menikah 1x
– Siklus : Teratur tiap bulan – Selama 10 bulan
– Banyak : 5 x ganti pembalut per hari – Usia saat menikah :
– Lama : 5 hari – Istri : 25 tahun,
– Disminore ( - ) – Suami : 22 tahun
– Fluor Albus ( - )
– HPHT : 10 April 2018
– TP : 17 Januari 2019
• Riwayat Kehamilan dan Persalinan
• G1P0A0
– I : Hamil ini

• Riwayat ANC
– Pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan
– Pasien mengonsumsi vitamin dan penambah
darah,.
– Pasien mengaku badannya naik sesuai dengan usia
kehamilan
• Riwayat Kontrasepsi
– Pasien belum pernah menggunakan
kontrasepsi apapun.

• Riwayat Imunisasi
– Imunisasi TT, suntik 2x, saat usia
kehamilan 4 bulan dan 7 bulan
Pemeriksaan status Generalis
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Sakit sedang
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 98 x/menit lemah
Suhu : 36,4o C
Pernafasan : 20x/menit
BB/TB : 74kg/152cm
Status Generalis
• Kepala : • Pulmo :
– Normocephale, rambut – Vesikuler (+/+), wheezing (-/-
hitam, tidak mudah dicabut ), ronkhi (-/-)
• Mata : • Cor :
– Konjungtiva anemis (-/-), – S1S2 Reguler, murmur (-),
Sklera ikterik (-/-), Refleks gallop (-)
cahaya (+/+) • Abdomen :
• THT : – Bising usus (+), Status
– Tidak ada keluhan, dalam obstetrikus
batas normal • Extremitas :
• Leher : – Akral hangat, edema tungkai
– Pembesaran KGB (-), (+/+)
pembesaran tiroid (-)
• Thorax :
– Simetris saat statis dan
dinamis, mammae
membesar, papilla mammae
menonjol, areola mammae
menghitam
Status Obstetrik
• Inspeksi : – Leopold III :
– Perut terlihat membesar dan • Teraba bagian
memanjang, linea nigra (+), striae bulat, besar, keras
gravidarum (-) – Leopold IV :
• Palpasi : • Sudah masuk PAP
– Leopold I : • 3/5
• TFU : 30 cm
– His : 2 kali dalam
• Teraba bagian bagian bulat, besar,
lunak, tidak melenting 10menit, lama
– Leopold II : 20detik
• Kiri : Teraba bagian kecil janin – Taksiran Berat
• Kanan: Teraba tahanan Janin : 2750 gram
memanjang
• Auskultasi :
– DJJ : 140 x/menit
Pemeriksaan Dalam

• Portio : Tipis
• Pembukaan : 4 cm
• Ketuban (+)
• Bagian terendah janin : Kepala
• Penurunan : Hodge I
LABORATURIUM
Tanggal : 01 Desember 2018

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


Darah Rutin
Hemoglobin 9,4 11,5 – 13,5 g/dL
Hematrokit 28,0 45 - 52 %
Leukosit 15,0 4 – 13.5 10^3/uL
Trombosit 263 150 - 440 10^3/Ul
Masa Pembekuan 12’30’’ 8 – 18 Menit
Masa Perdarahan 2’30’’ 1–6 Menit
Golongan Darah B A/B/O/AB mg/L
Rhesus (+) POS POSITIF mg/L
GD Sewaktu 88 80 – 120 mg/dL
HBSAg NON REAKTIF Non Reaktif mg/L
HIV I/II Rapid NON REAKTIF Non Reaktif mg/L
Tatalaksana
Diagnosa

IGD
G1P0A0  IVFD RL 20tpm

Hamil 38  R/ Partus pervaginam

minggu
Inpartu
kala I fase
aktif
prognosis

Qua ad vitam • Dubia ad bonam

Quo ad
fungsionam
• Dubia ad bonam

Quo ad
sanactionam
• Dubia ad bonam
Follow up
Tanggal : 2 Januari 2019(VK) dr. Syamsu Sp.OG / 12.55WIB
TD: 120/80 mmHg R: 22x/menit

N: 82x/menit S: 36,5°C

S: O: A: P:

Ibu mengatakan mulas • KU: TSS G1P0A0 gravid 38mgg Non farmakologis :
masih jarang • KS: CM + Kala I fase aktif Anjurkan ibu utntuk miring
• Kepala: Normocephale kiri
• Mata: CA (-/-) SI (-/-) Observasi TTV
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- Observasi DJJ
) Observasi kemajuan
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-) persalinan
• Abd: BU(+) Djj 150x/m, his
(+) TFU 30cm Farmakologis :
• Eks: akral hangat. Edema -/- Drip oxytocin 5iu dalam RL /
12 tpm
• PD: Ø 6cm, ketuban (+)
Tanggal : 2 Januari 2019 dr. Syamsu Sp.OG / 19.30WIB
TD: 120/80 mmHg R: 22x/menit

N: 82x/menit S: 36,5°C

S: O: A: P:

Ibu mengatakan mulas • KU: TSS G1P0A0 gravid 38mgg Non farmakologis :
semakin kuat, kram perut • KS: CM + Kala I fase aktif Anjurkan ibu utntuk miring
(+) • Kepala: Normocephale kiri
• Mata: CA (-/-) SI (-/-) Observasi TTV
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- Observasi DJJ
) Observasi kemajuan
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-) persalinan
• Abd: BU(+) Djj 140x/m, his Ajarkan ibu cara mengejan
(+) yang benar
• Eks: akral hangat. Edema -/-
Farmakologis :
• PD: Ø 8cm, ketuban (-) Drip oxytocin labu ke 2
Tanggal : 3 Januari 2019 dr. Syamsu Sp.OG / 06.30WIB
TD: 120/80 mmHg R: 22x/menit

N: 82x/menit S: 36,5°C

S: O: A: P:

Ibu mengatakan mulas • KU: TSS G1P0A0 gravid 38mgg Non farmakologis :
masih ada, mulai lelah • KS: CM + Kala II lama Anjurkan ibu utntuk miring
mengejan • Kepala: Normocephale kiri
• Mata: CA (-/-) SI (-/-) Observasi TTV
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- Observasi DJJ
) Observasi kemajuan
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-) persalinan
• Abd: BU(+) Djj 140x/m, his Ajarkan ibu cara mengejan
(+) yang benar
• Eks: akral hangat. Edema -/-
Farmakologis :
• PD: Ø lengkap Drip oxytocin lanjut labu ke
3, habis ½ labu tidak lahir
siapkan SC
Tanggal : 3 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 06.30WIB
TD: 120/70 mmHg R: 18x/menit

N: 80x/menit S: 36,5°C

S: O: A: P:

Perut mulas (+), gerakan • KU: TSS G1P0A0 gravid 38mgg Lapor dr. Rudi, Sp.An:
janin aktif • KS: CM Kala II lama + gagal Acc operasi SC
• Kepala: Normocephale induksi pro SC Pasang DC
Riw HT (-), DM(-), asma (- • Mata: CA (-/-) SI (-/-)
), Tb paru (-) • Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(-
)
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
• Abd: buncit, BU(+) Djj
134x/m, his (+)
• Eks: akral hangat. Edema -/-
• PD: Ø lengkap
• GDS: 143
Tanggal : 3 Januari 2019 dr. Syamsu, Sp.OG / 13.40WIB
TD: 90/70 mmHg R: 26x/menit

N: 120x/menit S: 36°C

S: O: A: P:

Ibu mengatakan pusing • KU: TSS Post SC a/I gagal IV line 2 jalur
(+), PPV (+) • KS: CM induksi + kala II lama
• Kepala: Normocephale O2 nasal 5lpm
Hb post op 6,9, Leukosit • Mata: CA (+/+) SI (-/-)
Tranfusi PRC 4 labu
29.000 • Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(-
) Metronidzole infus 3x1
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
• Abd: BU(-)
• Eks: akral hangat. Edema -/-
• Kontraksi Uterus (-), DC (+)
LABORATURIUM
Tanggal : 03 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


A. Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 6,9 11,5 – 13,5 g/dL
Hematrokit 21.1 45 - 52 %
Leukosit 29 4 – 13.5 10^3/uL
Trombosit 298 150 - 440 10^3/uL
Tanggal : 3 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 15.30WIB
TD: 60/40 mmHg R: 28x/menit

N: 150x/menit S: 36°C

S: O: A: P:

Perdarahan dari jalan • KU: TSB Post SC a/i gagal Resusitasi RL 2500cc
lahir (+), penurunan • KS: Delirium induksi + kala II lama Tranfusi prc 250cc
kesadaran (+), pucat (+) • Kepala: Normocephale 02 NRM 10 lpm
• Mata: CA (+/+) SI (-/-) Kalnex 1000mg
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- Pantau urin & ttv
) Cek H2TL & GDS serial (CITO),
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-) ada hasil lapor
• Abd: supel, BU (-) IC keluarga
• Eks: akral dingin.
Lapor dr Syamsu Sp.OG:
• Urin 100cc Oxytocin 2amp dalam RL
dilanjutkan
Tranfusi PRC
Lapor ulang pagi
Konsul anastesi pro ICU

Lapor dr. Rudi Sp.An:


NE 0,1 titrasi naik
Pindah ICU
LABORATURIUM
Tanggal : 03 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


A. Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 5,9 11,5 – 13,5 g/dL
Hematrokit 21.1 45 - 52 %
Leukosit 29 4 – 13.5 10^3/uL
Trombosit 298 150 - 440 10^3/uL
Tanggal : 3 Januari 2019 (ICU) dr. Jaga Ruangan / 16.35WIB
TD: 104/39 mmHg (56) R: 14x/menit

N: 113x/menit SpO2: 100%

S: O: A: P:

Perdarahan dari jalan • KU: TSB Post SC a/i gagal IC terkait kondisi s/d
lahir (+), penurunan • KS: DPO induksi + kala II lama histerektomi (suami)
kesadaran (+), pucat (+) • Kepala: Normocephale POD 0 H2TL serial/2jam
• Mata: CA (+/+) SI (-/-) pupil AGD – ada hasil lapor
isokor (+/+) Syok hipovolemi ec Tranfusi s/d Hb>10
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- atonia uteri Pantau perdarahan
) pervaginam
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-) Asidosis Metabolik Balance Cairan
• Abd: supel, BU (-) Ro. Thorax
• Eks: akral dingin. Sepsis IV. 3 line
Kaltropen supp 3x100mg
Kalnex 500mg (k/p)

Lapor dr. Syamsu Sp.OG:


≠ rencana tindakan
Meropenem 1gr/24jam
Metronidazole 500mg/8jam
Pantau ketat u/ perdarahan,
bila masih perdarahan IC
keluarga kemungkinan
histerektomi
Oxytocin 2 amp dalam RL
dilanjutkan
LABORATURIUM
Tanggal : 03 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


Gas Darah
pH <6,90 7,35 – 7,45 mg/L
pCO2 47 35 - 45 mmHg
pO2 136 71 – 104 mmHg
HCO3 9 22 – 29 mmol/L
SatO2 96.0 94,00 – 98,00 %
BE -21.6 (-2)- (+3) mmol/L
Tanggal : 3 Januari 2019 dr. Rudi Sp.An
TD: 83/50 mmHg R: 20x/menit

N: 108x/menit

S: O: A: P:

DPO • KU: TSB Post SC a/i gagal Ventilator VCAC Flo2


• KS: DPO induksi + kala II lama
• Kepala: Normocephale Dobutamin 5 micro
POD 0
• Mata: CA (+/+) SI (-/-) pupil
Omeprazole 2x40mg
isokor (+/+) Syok hipovolemi ec
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- atonia uteri Meropenem 3x1gr
)
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-) Asidosis Metabolik Metronidazole 3x500mg
• Abd: supel, BU (-)
• Eks: akral dingin. Sepsis Tramadol 3x1amp

Kalnex 3x500mg

Vit k 3x10mg

Tranfusi PRC target Hb>8


Tanggal : 3 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 20.00WIB
TD: 125/107 mmHg (114) R: 28x/menit

N: 114x/menit SpO2: 100%

S: O: A: P: Terapi hipoglikemi

Pucat (+) • KU: TSB Post SC a/i gagal Lapor dr. Syamsu Sp.OG:
• KS: DPO induksi + kala II lama
• Kepala: Normocephale Kosul Sp.PD
POD 0
• Mata: CA (+/+) SI (-/-) pupil
Observasi tanda-tanda
isokor (+/+) Syok hipovolemi ec
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- perdarahan
atonia uteri
)
Lapor Sp.An
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-) Asidosis Metabolik
• Abd: supel, BU (-) Konsul dr. Devi Sp.PD
• Eks: akral dingin. Sepsis
Tranfusi WB 2 kolf
• GDS 16
Meylon 100meq dalam Nacl
0,9% 500cc/4jam

Meropenem 3x1gr

Kultur darah

Lapor dr. Syamsu Sp.OG:

R/ LE

Siapkan darah 4 labu

IC keluarga
LABORATURIUM
Tanggal : 03 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


A. Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 7,8 11,5 – 13,5 g/dL
Hematrokit 24 45 - 52 %
Leukosit 55.1 4 – 13.5 10^3/uL
Trombosit 168 150 - 440 10^3/uL
Gas Darah
pH 6.93 7,35 – 7,45 mg/L
pCO2 24 35 - 45 mmHg
pO2 269 35 - 45 mmHg
HCO3 5 22 – 29 mmol/L
Sat O2 99.5 94,00 – 98,00 %
BE -25.1 (-2)- (+3) mmol/L
Tanggal : 3 Januari 2019 dr. Rudi Sp.An / 23.00WIB
TD: 90/60 mmHg

N: 118x/menit

S: O: A: P:

DPO • KU: TSB Post SC a/i gagal Ventilator VC


• KS: DPO induksi + kala II lama
• Kepala: Normocephale TU 400cc
POD 0
• Mata: CA (+/+) SI (-/-) pupil
Flo2 80 L
isokor (+/+) Syok hipovolemi ec
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- atonia uteri Satur 100 L
)
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-) Asidosis Metabolik IVFD RL 1000cc

Sepsis Tranfusi FFP 5 kolf

Wb 2 kolf

Ca Gluconas 1amp

Lasix bila MAP> 70 2x1amp

Dobutamin 5 micro

Nor Epinefrin 0,3 micro

Midazolam 3-5mg/jam

k/p atracurium 10mg (knock


down)
Tanggal : 4 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 07.30WIB
TD: 108/54 mmHg (68) R: 24x/menit

N: 134x/menit SpO2: 100%

S: O: A: P:

DPO • KU: TSB Post histerektomi ec. Konsul dr. Kornadi Sp.JP:
• KS: DPO Atonia uteri
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- ECHO:
) Syok hipovolemi
Terpasang ventilator, DPO
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
• Abd: supel, BU (-) Asidosis Metabolik
TD131/97 (MAP 108)
• Eks: akral dingin.
Sepsis
EF: 64%
• GDS 106 Post SC a/I gagal
Katup baik
induksi + kala II lama
IVS 18/15
EKG
Radiologi
Tanggal : 4 Januari 2019

Thorax AP/PA CR
• Cor : Ukuran kesan tidak membesar
• Pulmo : Tidak tampak infiltrate, bronchovascular
pattern baik
• Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
• Diafragma baik
• Terpasang ETT dengan ujung setinggi carina
• Terpasang CVP dengan ujung setinggi VTh8

Kesan : Cor dan Pulmo tidak tampak kelainan


Terpasang ETT dengan ujung setinggi carina
Terpasang CVP dengan ujung setinggi VTh8
Tanggal : 4 Januari 2019 dr. Devi Sp.PD / 11.00WIB
TD: 79/57 mmHg (68)

N: 160x/menit

S: O: A: P:

(-) • KU: TSB Post histerektomi ec. Bicnat 100meq dalam Nacl
• KS: DPO Atonia uteri 100cc habis dalam 4 jam
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(-
) Syok hipovolemi Px ur, cr, albumin, PT, APTT
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
• Abd: supel, BU (-) Asidosis Metabolik
• Eks: akral dingin.
Sepsis
• GDS 106 Post SC a/I gagal
induksi + kala II lama

AKI st III
LABORATURIUM
Tanggal : 04 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


A. Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 5,9 11,5 – 13,5 g/dL
Hematrokit 17 45 - 52 %
Leukosit 19,8 4 – 13.5 10^3/uL
Trombosit 21 150 - 440 10^3/uL
GDS 43 80 - 120 mg/dL
B. Kimia
Ureum 35.3 10 - 50 null
Kreatinin 3.00 0,6 – 1, 3 mg/dL
SGOT 3.11 0 - 50 U/L
SGPT 1.379 0 – 50 U/L
LABORATURIUM
Tanggal : 04 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


PT 22,6 13 - 15 detik
APTT 70,4 30 - 45 detik

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


Gas Darah
pH 7,19 7,35 – 7,45 mg/L
pCO2 29 35 - 45 mmHg
pO2 46 35 - 45 mmHg
HCO3 11 22 – 29 mmol/L
Sat O2 70.9 94,00 – 98,00 %
BE -15,9 (-2)- (+3) mmol/L
Tanggal : 4 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 11.06WIB
TD: 78/61 mmHg (67) R: 28x/menit

N: 149x/menit SpO2: 85% -> Bagging

S: O: A: P:

DPO • KU: TSB Post histerektomi ec. IVFD RL 1000cc/24jam


• KS: DPO Atonia uteri
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- NE 0,1 mikro/jam
) Syok hipovolemi
Miloz 5mg/jam
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
• Abd: supel, BU (-) Asidosis Metabolik
Kalnex 3x500mg
• Eks: akral dingin.
Sepsis
Vit K 3x10mg
• Urine 10cc/6jam
• NGT hijau 5cc Lasix 2x2amp

Kaltropen supp k/p


• Mode venti
• VC Konsul dr. Helen Sp.An:
• TV 410
• Flo2 80% FFP 5unit
• Rr 22
• Peep 5 TC 5 unit

PRC 3 labu

Loading Gelofusin

IC perburukan
Tanggal : 4 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 11.40WIB
TD: 111/84 mmHg (93) R: 26x/menit

N: 148x/menit SpO2: 100%

S: O: A: P:

DPO • KU: TSB Post histerektomi ec. Konsul dr. Syamsu Sp.OG:
• KS: DPO Atonia uteri
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- IC Perburukan
) Syok hipovolemi
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
• Abd: supel, BU (-) Asidosis Metabolik
• Eks: akral dingin.
Sepsis
• Urine 10cc/6jam
• NGT hijau 5cc
LABORATURIUM
Tanggal : 04 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan

Gas Darah

pH 7,24 7,35 – 7,45 mg/L

pCO2 24 35 - 45 mmHg

pO2 172 35 - 45 mmHg

HCO3 10 22 – 29 mmol/L

Sat O2 99.3 94,00 – 98,00 %

BE -15,6 (-2)- (+3) mmol/L


LABORATURIUM
Tanggal : 04 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


A. Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 8,8 11,5 – 13,5 g/dL
Hematrokit 25 45 - 52 %
Leukosit 16.0 4 – 13.5 10^3/uL
Trombosit 20 150 - 440 10^3/uL
GDS 58 80 - 120 mg/dL
PT 23,7 13 – 15 detik
APTT 69,9 30 - 45 detik
Na 140 135 – 145 mmol/L
K 3,9 3,5 – 5,3 mmol/L
Cl 110 95 - 106 mmol/L
Tanggal : 5 Januari 2019 dr. Devi Sp.PD / 08.51WIB
TD: 137/73 mmHg SpO2: 81%

N: 136x/menit

S: O: A: P:

(-) • KU: TSB Post histerektomi ec. Furosemid 2x20mg iv


• KS: DPO Atonia uteri
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- Bicnat 100meq dalam Nacl
) Syok hipovolemi 100cc habis dalam 4 jam
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
• Abd: supel, BU (-) Asidosis Metabolik SNMC 3 siklus
• Eks: akral dingin.
Sepsis HD

Post SC a/I gagal Px H2TL, PT, APTT, SGOT,


induksi + kala II lama SGPT

AKI st III
LABORATURIUM
Tanggal : 05 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


A. Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 6,1 11,5 – 13,5 g/dL
Hematrokit 17,4 45 - 52 %
Leukosit 12,8 4 – 13.5 10^3/uL
Trombosit 25 150 - 440 10^3/uL

B. Kimia
Ureum 50.5 10 - 50 null
Kreatinin 5.00 0,6 – 1, 3 mg/dL
SGOT 4.980 0 - 50 U/L
SGPT 1.412 0 – 50 U/L
LABORATURIUM
Tanggal : 05 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan

Gas Darah

pH 7,24 7,35 – 7,45 mg/L

pCO2 42 35 - 45 mmHg

pO2 70 35 - 45 mmHg

HCO3 18 22 – 29 mmol/L

Sat O2 90.3 94,00 – 98,00 %

BE -9,1 (-2)- (+3) mmol/L


Tanggal : 5 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 10.00WIB
TD: 127/77 mmHg (90) R: 19x/menit

N: 137x/menit SpO2: 99%

S: O: A: P:

DPO • KU: TSB Post histerektomi ec. NGT decompresi


• KS: DPO Atonia uteri
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(- Fentanyl 5cc/jam
) Syok hipovolemi
Kaltrofen supp 3x100mg
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
• Abd: supel, BU (-) Asidosis Metabolik
Meropenem 3x1gr
• Eks: akral dingin.
Sepsis
Metronidazole 3x500mg
• Urine (-)
• Input: 3.464/24 jam Kalnex 3x1gr
• Output 1.990/24jam
Lasix 2x4amp
• BC/24jam +1.474
Lapor dr. Rudi Sp.An:
• NGT 5 cc hitam
• Drain 80cc kemerahan Sementara konsul di alihkan
ke dr. Cahyo Sp.An atau dr.
Helen Sp.An

Lapor dr. Syamsu Sp.OG:

Th lanjut

Lapor Dr. Helen Sp.An:

Menunggu jawaban
LABORATURIUM
Tanggal : 05 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan

Gas Darah

pH 7,17 7,35 – 7,45 mg/L

pCO2 45 35 - 45 mmHg

pO2 62 35 - 45 mmHg

HCO3 16 22 – 29 mmol/L

Sat O2 84.5 94,00 – 98,00 %

BE -12,0 (-2)- (+3) mmol/L


Tanggal : 6 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 10.00WIB
TD: 115/70 mmHg R: 14x/menit

N: 145x/menit SpO2: 93%

S: O: A: P:

Pucat (+), badan bengkak, • KU: TSB Post histerektomi ec. Konsul dr. Syamsu Sp.OG:
kejang (-) • KS: DPO Atonia uteri
• Mata: pupil RCL(-/-) RTCL (-/- Menunggu jawaban
) midriasis 5mm/5mm Syok hipovolemi
• Cor: BJI-BJII regular, G(-), M(-
) Asidosis Metabolik
Konsul dr. Devi Sp.PD:
• Pulmo: SNV, rh (-/-), wh (-/-)
Sepsis
• Abd: tegang, BU (-), Menunggu jawaban
rembesan di perban (+)
• Eks: akral dingin. Edema +/+
Konsul dr. Kornadi Sp.JP:
• NGT 100 cc hitam
Menunggu jawaban
LABORATURIUM
Tanggal : 06 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan


A. Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 5,2 11,5 – 13,5 g/dL
Hematrokit 15,4 45 - 52 %
Leukosit 13 4 – 13.5 10^3/uL
Trombosit 24 150 - 440 10^3/uL
GDS 75 80 - 120 mg/dL
B. Kimia
Ureum 35.3 10 - 50 null
Kreatinin 3.00 0,6 – 1, 3 mg/dL
SGOT 1.886 0 - 50 U/L
SGPT 880 0 – 50 U/L
LABORATURIUM
Tanggal : 6 Januari 2019

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan

pH 7,19 7,35 – 7,45 mg/L

pCO2 29 35 - 45 mmHg

pO2 46 35 - 45 mmHg

HCO3 11 22 – 29 mmol/L

Sat O2 70.9 94,00 – 98,00 %

BE -15,9 (-2)- (+3) mmol/L

Na 144 135 – 145 mmol/L

K 6,1 3.5 – 5.3 mmol/L

Cl 108 95 - 106 mmol/L


Tanggal : 6 Januari 2019 dr. Jaga Ruangan / 15.00WIB

S: O: A: P:

Pasien Apneu, keluarga Post histerektomi ec. Pasien dinyatakan meninggal


menolak resusitasi. Atonia uteri dunia pukul 15.12WIB.

Syok hipovolemi Lapor:

Asidosis Metabolik dr. Sp.An

Sepsis dr. Sp. OG

dr. Sp.PD

dr. Sp.JP
Tinjauan pustaka
DEFINISI

Pendarahan pervaginam 500 ml atau lebih sesudah


anak lahir
Perdarahan → penyebab kematian nomor satu
(40%-60%) kematian ibu melahirkan di Indonesia
PPP Dini (Early Postpartum
Haemorrhage, atau Perdarahan
Postpartum Primer, atau Perdarahan
Pasca Persalinan Segera).

Klasifikasi Klinis

Perdarahan masa nifas (PPH kasep


atau Perdarahan Persalinan Sekunder
atau Perdarahan Pasca Persalinan
Lambat, atau Late PPH).
Patofisiologi
Dalam keadaan normal perdarahan post partum terjadi
pada sisi plasenta melekat ke uterus (plasental site ) dan
dikontrol dengan adanya kontraksi otot miometrium,
agregasi platelet dan adanya pembentukan trombus
arteri serta vena spiralis di desisua.Efektifitas
hemoestasis ini terutama ditentukan oleh kontraksi
serat-serat otot miometrium yang akan menjepit arteri
dan vena.Kegagalan kontraksi otot-otot ini akan
menyebabkan perdarahan postpartum
Etiologi
• Perdarahan dari tempat implantasi plasenta
Terbanyak = Hipotonia sampai atonia uteri
Komplikasi Diagnosis
Gejala dan Tanda

 Perdarahan segera  Syok Atonia uteri


setelah anak lahir
 Uterus lembek dan tak
berkontraksi
 Perdarahan segera  Pucat Robekan jalan lahir
setelah anak lahir  Lemah
 Uterus berkontraksi  Menggigil
keras
 Plasenta lengkap
 Plasenta belum lahir  Tali pusat putus akibat Retensio plasenta
setelah 30 menit bayi lahir traksi
 Perdarahan segera  Inversio uteri
 Uterus berkontraksi dan  Perdarahan lanjut
keras

 Plasenta atau selaput tidak  Uterusberkontraksi tetapi Sisa plasenta tertinggal


lengkap TFU tidak berkurang
 Perdarahan segera

 Uterus tak teraba  Neurogeniksyok Inversiouteri


 Lumenvagina terisi massa  Pucat

 Perdarahan segera  Syok Rupturuteri


(vagina/intra abdomen)  Peruttegang
 Nyeri perut hebat  Nadi cepat

 Perdarahan > 24 jam  Perdarahan yang bervariasi Perdarahan pascasalin lambat


setelah anak lahir dan bau
 Uterus lunak dan lebih  Anemia
besar
Atonia Uteri

• DEFINISI
Atonia uteria adalah uterus tidak berkontraksi dalam 15
detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri (plasenta
telah lahir).

Kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk


mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Atonia uteri
terjadi karena kegagalan mekanisme ini.
Etiologi
Kesalahan
kala III

Disfungsi
Multipara
uterus

Anestesi yg
Etiologi Distensi
dalam & uterus
lama berlebihan

Miomauteri Partus lama


patofisiologi

Sinus -sinus Partus


Pelepasan maternalis pd Kontraksi &
retraksi otot lama
plasenta dinding uterus
terbuka uterus

Atonia Kelelahan
uteri otot uterus

PD tetap
HPP
terbuka
Gejala Klinis
• Gejala dan tanda :
– Uterus tidak berkontraksi & lembek
– Perdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan pasca
persalinan primer)
– Syok (tekanan darah rendah, denyut nadi cepat & kecil,
ekstremitas dingin, gelisah, mual, dll).
Diagnosis

1. Palpasi uterus  bagaimana


kontraksi uterus & tinggi FU
2. Memeriksa plasenta & ketuban 
apakah lengkap atau tidak
3. Lakukan eksplorasi kavum uteri
4. Inspekulo  melihat robekan cx,
HPP
vagina & varises yang pecah
5. Pemeriksaan Lab  periksa darah,
Hb, clot observation,dll
Penanganan Perdarahan Postpartum
Penatalaksanaan Umum
Perdarahan post partum
Upaya preventif umum: Faktor Predisposisi :
Tingkatkan gizi/ KU melalui ANC KU rendah
Persalinan legeartis oAnemia kehamilan
Tingkatkan KB oKekurangan gizi
Tingkatkan rujukan Overdistensi hamil
Kelemahan otot rahim
Persalinan operatif
Partus lama
Dx:
Perdarahan > 500 cc/24 jam atau 25% volume
darah
Menimbulkan gejala klinis:
o Gg. Kardiovaskuler
oKesadaran menurun
oSyok-kematian
Evaluasi penyebab HPP

Atonia uteri: Retensi plasenta: Trauma persalinan:


Kontraksi lembek Persiapan, tak lahir > ½ jam Kontraksi rahim baik
Penanganan khusus Tindakan plasenta manual Perdarahan baru
Evaluasi penyebabnya dari uterus
Terapi ligasi A.hipogastrica

Persiapan tindakan khusus dan perbaikan KU:


Persiapan infus dan transfuse
Profilaksis antibiotika
Observasi KU
Persiapan tindakan lokal
Penatalaksanaan Khusus Atoni Uteri

Upaya preventif umum: Faktor Predisposisi :


Persalinan legeartis Overdistensi uterus
Tingkatkan KB Persalinan presipatus
Solusio plasenta
Persalinan operatif
Partus lama
Multipara

Penanganan perdarahan karena atonia utero:


Memasang infuse dan transfuse darah
Memberikan uteronika
oOksitosin IV 20 U dlm 1 L larutan grm fisiologis 60 tts/mnt
oMetergin IM o,2 mg
Masase uterus
Kompresi bimanual

Reaksi uterus tidak ada Reaksi uterus baik, perdarahan tetap

Ligasi arteri hipogastrica Suspek plasenta rest:


Jepit arteri uterine menurut henkel DC-pemeriksaan PA
Uterovaginal tampon

Perdarahan berlanjut: Reaksi uterus baik:


Reaksi uteronika gagal Kontraksi membaik
Tampon basah Perdarahan berhenti

Konservatif:
Histerektomi: Profilaksis dan antibiotic
Pertimbangan paritas dan umur Suportif:
oPreparat Fe
oVitamin dan diet tinggi kalori
Kompresi bimanual

Interna  Eksterna
KBI & KBE
Kompresi bimanual interna dan eksterna merupakan
salah satu upaya pertolongan pertama pada
perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh
atoniauteri. Tindakan ini bertujuan menjepit pembuluh
darah dalam dinding uterus serta merangsang
miometrium untuk berkontraksi.
• Kompresi Bimanual Interna harus segera
dilakukan apabila uterus tidak berkontraksi
dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan
taktil (masase) pada fundus uteri. Karena ada
intervensi tangan penolong yang masuk ke
dalam jalan lahir, tindakan ini lebih dapat
meningkatkan resiko terjadinya infeksi pada
pasca partum. Oleh karena itu,Terapkan teknik
septik-aseptik
KAA
Bila kompresi bimanual pada uterus tidak berhasil dan
perdarahan tetap terjadilakukan kompresi aorta
abdominal, cara ini dilakukan pada keadaan darurat
sementara penyebab perdarahan sedang dicari
Kompresi Tampon Ligasi Arteri
Bimanual Uterus Uterovagina Hipogastrica
SHOCK

Anemia
Komplikasi

Koagulasi Intravaskuler
Diseminata
Pencegahan
Perdarahan Postpartum

 Antenatal care yang baik


 Obati anemia dlm kehamilan
 Px dgn riwayat HPP  persalinan harus di RS
 10 unit oksitosin IM segera setelah bayi lahir dan
ergometrin 0,2 mg IM setelah plasenta lahir
Prognosis

• Prognosis dari perdarahan pascasalin ini


tergantung dari:
– penyebab terjadinya perdarahan
– lama terjadinya perdarahan
– jumlah darah yang hilang
– efektivitas dari tindakan pengobatan
• kecepatan pengobatan
SYOK
• Tanda dan gejala :
• Nadi cepat dan lemah (110 x/mnt atau lebih)
• Tekanan darah yang rendah (sistolik < 90 mmHg)
• Tanda lain : pernafasan cepat, pucat, akral dingin,
gelisah, urin sedikit
Prinsip dasar penanganan :
Tujuan utama menstabilkan kondisi pasien,
memperbaiki volume cairan sirkulasi darah,
mengefisiensikan sistem sirkulasi darah.
SEPSIS
Sepsis didefinisikan sebagai respon tubuh terhadap infeksi. Istilah lainnya,
sepsis adalah sindrom klinis yang berasal dari respon inflamasi terhadap
infeksi. Dalam klinis, sepsis didiagnosis bila adanya infeksi nyata atau curiga
infeksi dengan respon sistemik yang disebut Systemic Inflammatory Response
Syndrome (SIRS). Sesuai dengan North American Consensus Conference
tahun 1991, SIRS didefi nisikan dengan adanya paling sedikit 2 dari gejala
dibawah ini.
1. Suhu >38OC atau < 36OC
2. HR > 90x/m
3. RR > 20x/m (PaCO2 < 30 torr)
4. Lekosit >12.000 atau < 3000/mm3
Severe sepsis berhubungan dengan adanya sepsis dan satu atau lebih gangguan
organ. Syok septik didiagnosis dengan adanya Severe sepsis dan adanya gagal
sirkulasi akut walaupun telah dilakukan resusitasi cairan.
Analisa Kasus
Apakah penegakan diagnosis akhir pada pasien ini sudah
benar?

Pasien masuk rujukan bidan Aidah dengan G1P0A0 gravid 38mgg impartu kala I
fase aktif. Lalu diinduksi namun gagal induksi sehingga pasien harus di SC a/I
Inpartu kala II lama + gagal induksi. Setelah SC, PPV(+), uterus lembek
meskipun sudah diberikan uterotonika sehingga pasien di diagnosis Atonia
uteri hingga harus dilakukan histerektomi. Perdarahan pervaginam yang masih
menyebabkan pasien syok hipovolemi ec hemoragic. Sepesis ditegakan
bedasarkan klinis dan hasil pemeriksaan penunjang.

Kesimpulannya diagnosis akhir pada pasien ini sudah benar.


Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah adekuat?

IGD Followup terakhir


Infus RL 20 tpm - Infus Gelofusin
R/ Partus Pervaginam - Kaltrofen Supp 3x100mg
- SNMC siklus ke 3
- Meropenem 3x1gr iv
- Metronidazole 3x500mg iv
- Vit K 3x10mg iv
- Kalnex 3x500mg iv
- Lasix 2x1amp iv
- Pantoprazole 1x1amp
- Dobutamin start 5mikro
- NE start 0,2mikro titrasi naik
- Amiodaron 540mg/8jam
Daftar pustaka
• Cunningham FG etc, editor. Williams Obstetrics 20th edition.
Connecticut: Applenton Lange. 1998.
• Febrianto H.N. Perdarahan Pasca Persalinan. Fakultas
Kedokteran. Universitas Sriwijaya. 2007.
• Heller, Luz. Gawat darurat ginekologi dan obstetric. Alih
bahasa H. Mochamad martoprawiro, Adji Dharma. Jakarta:
EGC, 1997.
• James R Scott, et al. Danforth buku saku obstetric dan
ginekologi. Alih bahasa TMA Chalik. Jakarta: Widya Medika,
2002.
• Mochtar, Rustam. Sinopsis obstetrik. Ed. 2. Jakarta: EGC, 1998.
• Wiknjosatro H, dkk. Editor. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo. Jakarta. 1994.

Anda mungkin juga menyukai