Anda di halaman 1dari 27

Panduan oleh IRA

RHEUMATOID
ARTHRITIS

Divisi rematologi Bagian IPD


RSUP PROF DR RD KANDOU
FK UNSRAT MANADO
2015
Definisi
• Penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan ditandai oleh
sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai
keterlibatan jaringan ekstraartikular

• Monosiklik, polisiklik dan progresif

• Kronik & fluktuatif


EPIDEMIOLOGI
• USA & Eropa  1% kaukasia dewasa

• Indonesia  0,3-0,6%

• Penduduk pada usia produktif


Kriteria Diagnosis menurut
ACR/EULAR 2010

Positif AR  skor≥6
• Kriteria ditujukan untuk klasifikasi pasien baru
• Terkenanya sendi : adanya bengkak atau nyeri sendi pada pemeriksaan yang dapat
didukung oleh adanya bukti sinovitis secara pencitraan
• Sendi besar : bahu, siku, lutut, pangkal paha dan pergelangan kaki
• Sendi kecil : MCP, PIP, MTP II-V, IP ibu jari dan pergelangan tangan
• Hasil lab (-) adalah nilai yang kurang atau sama dengan batas atas ambang batas normal;
(+) rendah adalah nilai yang lebih tinggi dari batas atas normal tapi sama atau kurang dari
3 kali nilai tersebut; (+) tinggi adalah nilai yang lebih tinggi dari 3 kali batas atas. Jika RF
hanya diketahui (+) atau (-), maka positif harus dianggap sebagai positif rendah
• Lamanya sakit : keluhan pasien tentang lamanya keluhan atau tanda sinovitis (nyeri,
bengkak atau nyeri pada perabaan)  recent onset jika sudah menderita < 2 tahun
Diagnosis Banding
1. Spondiloartropati seronegatif, misalnya artritis psoriatik
2. Artritis gout poliartikular
3. Lupus eritematosus sistemik
4. Artritis reaktif
TATALAKSANA
• Evaluasi Awal Pasien
• Aktivitas penyakit (LED,CRP, sinovitis), status fungsional, masalah mekanik
sendi, gejala ekstraartikular serta adanya kerusakan radiologis pada sendi
yang terlibat
• Darah perifer lengkap, LED, CRP, RF atau ACPA
• TFH, TFG, Hep B & C sblm memulai MTX
• Pemeriksaan mata sblm memulai klorokuin
• Ro thorax  DMARD dpt menyebabkan kerentanan infeksi paru
• Hamil / tidak
SASARAN PENGELOLAAN
1. Remisi klinis  tidak adanya keluhan dan tanda dari aktivitas keradangan
penyakit / Kadar CRP baik
2. obat-obatan hendaknya disesuaikan minimal setiap 3 bulan
3. pencatatan data mengenai aktivitas penyakit setiap 1bln - 3/6 bln

• Edukasi
• Manfaat dan efek samping obat
• Mencegah obesitas
• Diit  tdk ada pengaruh
• Aerobik dan fisioterapi
PENGOBATAN
• Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARD)
• Mengurangi kerusakan sendi, mempertahankan integritas dan fungsi sendi
• MTX, azathioprine, klorokuin, sulfasalazine, leflunomide,siklosporin
• Slow acting 1-6 bln & hati2 toksisitas
• Harus dimulai < 3bln saat gejala muncul
• Monoterapi / kombinasi
• HAMIL 
• 60-94% perbaikan gejala sendiri ,terutama trimester I
• Hati2 DMARD  toksisitas dan washout period
• Aman  klorokuin & azathioprine & kortikosteroid
• Risiko abortus / kematian ibu  tidak ada peningkatan risiko
• Agen Biologik
• Beberapa pasien tidak menunjukkan respon yang memuaskan bahkan dengan
kombinasi DMARD nonbiologik
• Efikasi lebih baik pada pengobatan AR
• HATI2  infeksi bacterial yang serius, aktif kembalinya hepatitis B dan aktivasi
TB
• Kortikosteroid
• Kortikosteroid oral dosis rendah/sedang
• Jgn dikombinasi dgn NSAID
• Rendah  < 7.5mg/hari prednisone & eq
• Sedang  7.5 – 30 mg/hari prednisone & eq
• Bridging therapy

• NSAID
• Dosis efektif serendah mungkin dalam waktu sesingkat mungkin
• Pembedahan
• Sinovitis refrakter terhadap pengobatan
• Keterbatasan gerak
• Deformitas sendi / nyeri terus menerus
PEMANTAUAN PENGOBATAN
• DAS28 atau kriteria remisi dari ACR 1987

• LED atau CRP merupakan kunci untuk pemantauan penyakit

• Perubahan terapi dilakukan bila target tdk tercapai selama 6bln


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai