Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

• Ainun Salsabila
• Anisa Jamiluha
• Siti Andiani Zahra
• Wahyu Tri Mulyana
• Dana Kirana
• Ulfa Ilmiah To Rahmah
• Atika Oktavia Ningrum
• Siti Nurazizah Rosdi
• Rafirda Nur Aminati
• Elsa Tria Narlike Putri
• Leny Rahayu Lestari
• Anggun Wirabuana
BIOLOGI REPRODUKSI

PUERPERIUM NORMAL
& PENANGANANNYA
Puerperium disebut juga masa nifas yaitu
dimulai setelah partus selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu.
Perubahan pada Genetalia
Interna dan Eksterna
 Perubahan-perubahan alat-alat genital (interna &
eksterna) dalam keseluruhannya disebut involusi.
 Disamping involusi terjadi juga hemokonsentrasi
dan timbulnya laktasi.
 Laktasi terjadi karena pengaruh Lactogenic
hormone dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-
kelenjar mammae.
1.Perubahan Uterus

• Fundus uteri kira-kira setinggi pusat : segera setelah plasenta


lahir, tinggi fundus uteri bertambah 2 jari di bawah pusat.

• Dinding uterus bertambah 5 cm, pada bekas implantasi


plasenta lebih tipis dari pada bagian lain.

• Bagian bekas implantasi plasenta merupakan suatu luka yang


kasar & menonjol ke dalam kavum uteri setelah persalinan.
• Uterus gravidus aterm beratnya kira-kira 1000 gr
- 1 minggu post partum menjadi bertambah
500 gr
- 2 minggu post partum menjadi 300 gr dan
- Setelah 6 minggu post partum, berat uterus
menjadi 40-60 gr.
• Perubahan pada serviks post partum : serviks
agak menganga seperti corong, disebabkan
korpus berkontraksi sedangkan serviks tidak.
Warna serviks merah kehitaman karena penuh
pembuluh darah.
• Perubahan pada endometrium = timbul
trombosis, degenerasi & nekrosis di tempat
implantasi plasenta.
- Hari 1 = tebal endometrium 2-5 mm,
permukaan kasar
- Hari 3 = permukaan endometrium mulai rata
akibat pelepasan sel-sel di bagian-bagian yang
berdegenerasi.
• Pelepasan jaringan berdegenerasi ini
berlangsung lengkap, sehingga tidak ada
pembentukan jaringan parut pada bekas
tempat implementasi plasenta. Setelah janin
lahir, berangsur-angsur ciut, seperti sedia kala.
HEMOKONSENTRASI
• Pada kehamilan terdapat shunt antara sirkulasi ibu &
plasenta.
• Setelah melahirkan, shunt tersebut hilang tiba-tiba.
• Volume darah pada ibu relatif bertambah yang dapat
menimbulkan beban jantung sehingga dapat terjadi
dekompensasi kordis pada penderita vitum kardis.
• Keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme
kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi yang
terjadi pada hari-hari ke 3-15 hari post partum.
LAKTASI
Perubahan yang terdapat pada kedua mammae
pada sejak kehamilan muda :
• Proliferasi jaringan, terutama kelenjar-kelenjar
& alveolus & lemak.
• Pada duktus laksiferus terdapat colostrum.
• Hipervaskularisasi terdapat pada permukaan
maupun pada bagian dalam mammae.
• Pengaruh oksitosin mengakibatkan
mioepitelium kelenjar-kelenjar susu
berkontraksi, sehingga pengeluaran ASI
dilaksanakan.
• ASI dapat melindungi bayi terhadap infeksi
seperti :
- Gastroenteris
- Radang jalan nafas & paru-paru
- Otitis media
Perubahan Lain Pada Nifas
• Mules-mules akibat kontraksi uterus. Kadang-kadang sangat
menganggu selama 2-3 hari post partum. Lebih terasa bila menyusui.
• Sesudah partus, suhu tubuh wanita dapat naik 0,50⁰ C dari keadaan
normal, sesudah 12 jam pertama post partum, umumnya suhu kembali
normal. Bila suhu > 380⁰C, mungkin ada infeksi.
• Pada masa nifas umumnya denyut nadi lebih labil dibandingkan
dengan suhu badan.
• Pada beberapa kasus ditemukan hipertensi post partum. Biasanya akan
hilang sendiri bila tidak ada penyakit-penyakit lain yang menyertainya.
• Lokia = sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa
nifas.
Hari I = Lokia nibra/ lokia kruenta

1 – 6 hari = Lokia sanguinolenta

1 – 2 mg = Lokia serosa

> 2 mg = Lokia alba

• Biasanya lokia berbau sedikit amis, kecuali bila


terdapat infeksi akan berbau busuk.
• contoh : lokiostasis & infeksi.
Perawatan Post Partum
• Dimulai sejak ini dengan menghindari kemungkinan perdarahan &
infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir/ luka bekas episiotomi, lakukan
penjahitan & perawatan luka sebaik-baiknya 8 jam post partum. Ibu
harus tidur telentang untuk mencegah terjadinya perdarahan sesudah 8
jam, badan miring kiri dan kanan untuk mencegah trombosis.

• Ibu dan bayi bisa diletakkan dalam 1 kamar (rooming in) atau terpisah.
Pada hari ke-2 bila perlu dapat dilakukan latihan-latihan senam. Hari ke-
3 duduk, ke-4 berjalan, ke-5 dapat dipulangkan.

• Diet yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori, cukup
protein, cairan serta buah-buahan karena wanita mengalami
hemokosentrasi.
• Miksi/ berkemih harus cepat dapat dilakukan sendi. Bila kandung
kencing penuh & wanita tidak dapat berkemih sendiri, sebaiknya
dilakukan kateterisasi dengan memperhatikan jangan sampai infeksi.

• Defekasi harus ada 3 hari post partum.

• Kontra indikasi menyusui :


- Typus abdominalis
- TBC aktif
- Vitium kardis berat
- Tineotoksikosis
- DM berat
- Psikosis
- Retraded nipples
- Morbus hansen
Perawatan Mammae
Cuci areola mammae & putting susu
dengan teratur dengan sabun dan beri
minyak/ cream agar tetap lemas. Jangan
sampai kelak mudah lecet/ pecah-pecah.
Sebelum menyusui mammae harus dibiarkan
lemas dengan melakukan message secara
menyeluruh. Bersihkan sebelum menyusui.

Anda mungkin juga menyukai