Anda di halaman 1dari 23

LUKA BAKAR

• Kerusakan permukaan/kulit akibat


kontak langsung/terpapar oleh panas,
bahan kimia, listrik, radiasi.
• Penyebab :
1. Panas  Api, cairan panas, objek
panas
2. Bahan kimia  asam/basa kuat
(konsentrasi zat, lama kontak, jumlah
jaringan terpapar)
3. Listrik  Voltase, lama kontak
4. Radiasi  Ultra violet, radio aktif
Kedalaman Luka Bakar
Luas Luka Bakar Rule Of Nine
9

9 9

18 18

1
18 18
Patofisiologi Luka bakar

• LB disebabkan oleh perpindahan energi


dari sumber panas ke tubuh, melalui
konduksi / radiasi elektromagnetik
• Saraf & pembuluh darah merupakan
struktur yang kurang tahan terhadap
konduksi dibanding tulang
• Sel-sel tahan s.d suhu 44 derajat
• Perubahan2 sistem tubuh :
PERUBAHAN TUBUH AKIBAT LUKA BAKAR
1. Cairan Tubuh
Kebocoran pembuluh darah : syok hipovolemik
½ s/d 1% volume darah untuk 1% luas yang
terbakar
Insensible water loss : plasma + protein 4% s/d 6%
PERUBAHAN TUBUH AKIBAT LUKA BAKAR
2. Eritrosit
 Pecah : anemia
 Hb stabil pada hari ke 3
3. Ginjal
 ARF
 Penyebab : syok dan kerusakan mioglobin
4. Kortison  Meningkat dalam darah
5. Kelenjar Tiroid
 Aktifitas meningkat : metabolisme meningkat
 Nutrisi TKTP
6. Lambung  Ulkus lambung
PERUBAHAN TUBUH AKIBAT LUKA BAKAR
7. Jantung
 Jaringan nekrotik  Myocardial Depressant Factor
(MDF)  Disfungsi jantung
8. Mekanisme daya tahan tubuh
 Menurun  respon terhadap syok, perubahan
tubuh dan infeksi menurun
 Butuh nutrisi dan protein tinggi
C. Penanganan LB di UGD  24 jam
pertama
PENGKAJIAN
 Penilaian keadaan umum :

 Airway: Kaji adanya kesulitan menelan /


bicara, edema sal.nafas
 Breathing: kaji frek.nafas, keteraturan

 Circulation: Penilaian luas & dalam LB 


prediksi kehilangan cairan
 Kaji faktor penyebab & faktor yg
memperberat
C. Penanganan LB di UGD  24 jam
pertama
 Pasang infus, Pasang kateter, Berikan O2
 Pasang NGT, bila perlu
 Periksa lab.drh : Hb,Ht,trombo…
 Beri suntikan ATS
 Resusitasi cairan  24 jam I
- tujuan : normalkan curah jantung
- gunakan rumus tertentu
- observasi ketat : tk.kesadaran, status
hemodinamik, haluaran urin
Matrik Resusitasi Cairan

Rentang pemberian cairan 8 jam pertama sesuai Bexter Pemberian cairan 16 jam berikutnya

Jam Jam 1 Jam


kejadian Dtg di RS berikutnya

Perhatian :
Loading cairan bila - Pemberian cairan dihitung / jam, jadi bila pasien datang lebih
waktu dtg di RS dari 1 jam setelah kejadian, artinya kebutuhan cairan per jamnya telah
sudah lebih dari 1 jam Terlewati, jadi lakukan loading / guyur cairan sesuai perhitungan
(sesui bexter formula) Kebutuhannya yang didasarkan pada formula Bexter.
- Pasang Foley Chateter urine untuk monitoring, urine awal di buang dan
catat, selanjutnya monitor keluaran urine 1 – 2 cc/kg BB/jam
Resusitasi cairan :
1. Metode baxter : RL 4 cc x Kg BB x % luka bakar.
Pemberian dihitung sejak kejadian
Contoh :
Pria 30 tahun, BB 60 kg, luka bakar seluas 40%,
kejadian jam 8 pagi, datang ke RS. PMI jam 12 siang.
Buat dalam bagan cairan.
2. Anak-anak : Modifikasi
Kebutuhan cairan :
a. 2 cc x Kg BB x % luka bakar
b. Kebutuhan cairan faali :
1. Umur 0 s/d 1 tahun : 100 cc / Kg BB
2. Umur 1 s/d 5 tahun : 75 cc / Kg BB
3. Umur 5 s/d 15 tahun : 50cc / Kg BB
 Perawatan Luka :
- cuci tangan dg cairan desinfeksi
- biarkan bullae utuh
- selimuti klien  pindah R.rawat
 Pemberian terapi sesuai program
 Mobilisasi dini (ROM)
 Perubahan posisi
 Nutrisi : oral/ premteral
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Fase Akut
Masalah keperawatan :
1. Defisit volume cairan
2. Kerusakan pertukaran gas
3. Inefektif bersihan jalan nafas
4. Perubahan perfusi jaringan perifer
5. Nyeri akut
6. Resiko infeksi
Masalah kolaboratif :
1. Resiko terhadap gagal ginjal akut
2. Gagal nafas akut / ARDS
3. Gagal jantung kongestif & edema
pulmonal
4. Syock hipovolemik
5. Resiko sepsis
6. Hipotermi

Anda mungkin juga menyukai