Anda di halaman 1dari 12

Konseptual model dalam keperawatan

Jiwa
Oleh:
Kelompok 1
Agustin kasim
Aldi idrus
Anisa botutihe
Avriliani sagita molou
Cicin kodu
Elsilawati yunus
Faiga mokodompit
Dwi febrianto engahu
Winda baliu
A.Model konseptual keperawatan jiwa

Definisi
1. Model adalah cara mengorganisasi pokok pengetahuan yang kompleks. Model
konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan sindividu,
kelompok, situasi, atau kejadian terhadap suatu ilmu dan perkembangannya
(Brockopp, 1999).
2. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat
mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat
dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat
kerjakan (Brockopp, 1999 : 73).
2.Peran Perawat Dalam Keperawatan Jiwa

Seiring dengan perubahan jaman, peran perawat kesehatan jiwa mulai


muncul pada tahun 1950 an. Weiss (1947) yang dikutip oleh Stuart
Sundeen (1995) peran perawat adalah sebagai Attitude Therapy, yakni :
1 .Mengobservasi perubahan, baik perubahan kecil atau menetap yang terjadi
pada klien.
2. Mendemonstrasi penerimaan.
3. Respek
4. Memahami klien.
5. Mempromosikan ketertarikan klien dan berpartisipasi dalam interaksi.
3.Macam –macam model konseptual keperawatan
jiwa
Menurut Yosep (2009 : 12), konseptual model keperawatan, dapat
dikelompokkan menjadi beberapa model yaitu :
a.Model psikoanalisa ( Freud, Erickson )
Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada
seseorang apabila ego (akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id
(kehendak nafsu atau insting)
b.Model interpersonal
Teori ini dikemukakan oleh Harri Stack Sullivan. Dia menganggap
perilaku itu merupakan bentukan karena adanya interaksi dengan orang
lain atau lingkungan sosia
c. Model sosial
Konsep ini dikemukan oleh Gerard Caplan, yang menyatakan bahwa
perilaku dipengaruhi lingkungan sosial dan budaya.
d. Model eksistensi
Konsep ini didasarkan teori dari Sartre, Heidegger dan Keirkegaard.
Fokus teori berdasarkan pengalaman kllien disini dan saat ini, tidak
memperhitungkan masa lalu klien.
e. Model komunikasi
Konsep ini dikemukan oleh Eric Berne. Dia mengatakan bahwa setiap
perilaku, baik verbal maupun nonverbal adalah bentuk komunikasi.
Ketidakmampuan komunikasi mengakibatkan kecemasan dan frustasi.
f. Model behavioral
Konsep ini berdasarkan teori belajar. dan mengatakan bahawa semua
perilaku itu dipelajari
g. Model medikal
Konsep ini dikemukan oleh Siglar and Osmond. Fokusnya pada
diagnosis penyakit mental dan proses pengobatan berdasarkan diagnosis
h. Model keperawatan
Konsep ini dikemukan oleh Dorethea, Orem, Joan Richi, Roy dan Martha
Rogers. Konsep ini berdasarkan teori sistem, teori perkembangan dan teori
interaksi yang bersifat holistik : bio-psiko-sosial spiritual. Perawat
mengarah pada perubahan perilaku, menyediakan waktu
B.Model konseptual psikoanalisa
Definisi
Psikoanalisa adalah pandangan evolusionistis-naturalistis: pada
hakikatnya manusia itu adalah makhluk dorongan nafsu. Yang asli adalah
Das Es, sedangkan yang lebih tinggi (Das Ich dan Ueber Ich) hanyalah
timbul dari das Es.
Semua adalah alam dan perkembangan timbul dari alam yang tinggi
yang rohaniah tidak berdiri sendiri dan diterangkan dari sudut lapisan
bawah, dari alam. Tetapi setelah orang menerima bahwa rohaniah itu berdiri
sendiri dan bahwa ada norma-norma kebenaran, kebaikan, kemurnian dan
yang umum serta abadi, maka orang tidak dapat menerima ajaran
psikoanalisa ( Kohnstamn & Palland, 1984 : 66 ).
2. Prinsip-prinsip model psikoanalisa

Menurut Stuart (1995), prinsip-prinsip psikoanalisa dikelompokkan menjadi :


a. Prinsip konstansi
artinya bahwa kehidupan psikis manusia cenderung untuk
mempertahankan kuantitas konflik psikis pada taraf yang serendah mungkin,
atau setidak-tidaknya taraf yang stabil. Dengan perkataan lain bahwa kondisi
psikis manusia cenderung dalam keadaan konflik yang permanen (tetap).
b. Prinsip kesenangan
artinya kehidupan psikis manusia cenderung menghindarkan
ketidaksenangan dan sebanyak mungkin memperoleh kesenangan (pleasure
principle).
c. Prinsip realitas
yaitu prinsip kesenangan yang disesuaikan dengan keadaan nyata.
3.Proses terapi model psikoanalisa
Proses terapi pada model ini adalah menggunakan metode asosiasi bebas
dan analisa mimpi, transferen,interpretasi serta analisa resistensi untuk
memperbaiki traumatik masa lalu ( Yosep, 2009 : 13 ).
a.Asosiasi bebas
Pada teknik terapi ini, penderita didorong untuk membebaskan pikiran dan
perasaan dan mengucapkan apa saja yang ada dalam pikirannnya tanpa
penyuntingan atau penyensoran (Akinson, 1991).
b.Analisa mimpi
• Terapi dilakukan dengan mengkaji mimpi – mimpi pasien, karena mimpi timbul
akibat respon/memori bawah sadarnya
c.Transferen
Untuk memperbaiki traumatik masa lalu Peran pasien dan perawat Klien
mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya Perawat melakukan assessment atau
pengkajian tentang keadaan traumatic atau stressor yang dianggap bermakna pada
masa lalu (pernah disiksa orang tua, diperkosa pada masa kanak – kanak,
ditelantarkan dll) dengan pendekatan komunikasi traumatic setelah terjalin trust
d.Interpretasi
Adalah prosedur dasar yang digunakan dalam analisis asosiasi bebas, analisi
mimpi, analisis resistensi dan analisis transparansi .
e.Analisa resistensi
Freud memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang
mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan.
4.Peran perawat dan klien dalam model psikoanalisa
Stuart (1995) mengatakan peran perawat dan klien dalam model psikoanalisa adalah
sebagai berikut:

a. Peran perawat adalah berupaya melakukan assessment atau pengkajian mengenai


keadaan-keadaan traumatic atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu
misalnya ( pernah disiksa orang tua, pernah disodomi, diperlakukan secara kasar,
diterlantarkan, diasuh dengan kekerasan, diperkosa pada masa anak), dengan
menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik setelah terjalin trust (saling percaya).

b.Peran klien dalam model psikoanalisa


Peran yang dapat dilakukan oleh klien meliputi :
1)Mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya agar bisa diartikan
therapistnya.
2)Mengkuti perjanjian jangka panjang atau kontrak yang telah disepakati.
3)Mendorong transfer, menginterprestasi pikiran dan mimpi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai