Anda di halaman 1dari 20

Aljabar Linier

Pertemuan 1
 Jadwal Kuliah
 Hari : Rabo jam : 15.30

 Sistem Penilaian
 UTS 30 %
 UAS 30 %
 Tugas 40 %
Silabus
• Bab I Matriks dan Operasinya
• Bab II Determinan Matriks
• Bab III Invers Matriks
• Bab IV Sistem Persamaan Linear
• Bab V Sistem Persamaan Linear Homogen
• Bab VI Matlab (SPL)
• Bab VII Vektor
• Bab VIII Perkalian Vektor
• Bab IX Ruang Vektor
• Bab X Proses Gram Schmidt
• Bab XI Transformasi Linier Kernel
• Bab XII Nilai Eigen ,Vektor Eigen
• Bab XIII MATLAB
Sub Pokok Bahasan 1
1. Matriks dan Operasinya
Sub Pokok Bahasan
– Matriks dan Jenisnya
– OperasiMatriks
– Operasi Baris Elementer
–Sifat OperasiMatriks
Beberapa Aplikasi Matriks
– Representasi image (citra)
– Chanel/Frequency assignment
– Operation Research
dan lain-lain.
Pengertian Matrix
Beberapa pengertian tentang matriks :
1. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun atau
dijajarkan secara empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-kolom.
2. Matriks adalah jajaran elemen (berupa bilangan) berbentuk empat persegi panjang.
3. Matriks adalah suatu himpunan kuantitas-kuantitas (yang disebut elemen), disusun
dalam bentuk persegi panjang yang memuat baris-baris dan kolom-kolom.

Notasi yang digunakan

Atau Atau
Matriks
 Notasi Matriks

A =  a11 a12 ..... a1n 



Baris ke -1
 a21 a22 .... a2 n 
 : : : : 
 
a .... amn 
 m1 am 2 Unsur / entri /elemen ke-
mn (baris m kolom n)

Kolom ke -2

Matrix A berukuran (ordo) m x n

Misalkan A dan B adalah matriks berukura sama, A dan B dikatakan


sama (notasi A = B)
Jika aij  bij untuk setiap i dan j
Jenis Matriks

(i) MATRIKS NOL, adalah matriks yang semua elemennya nol


Sifat-sifat :
 A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0
 A*0=0, begitu juga 0*A=0.
(ii) MATRIKS BUJURSANGKAR, adalah matriks yang jumlah baris
dan jumlah kolomnya sama. Barisan elemen a11, a22, a33,
….ann disebut diagonal utama dari matriks bujursangkar A
tersebut.
 Contoh : Matriks berukuran 2x2

1 4
A =  
 2 3
Jenis Matriks

(iii) MATRIKS DIAGONAL, adalah matriks bujursangkar yang


semua elemen diluar diagonal utamanya nol.
Contoh :  2 0 0
 
 0 5 0
 0 0 3
 
(iv) MATRIKS SATUAN/IDENTITY, adalah matriks diagonal yang
semua elemen diagonalnya adalah 1.
 Contoh :  1 0 0 
 
 0 1 0
0 0 1
 
 Sifat-sifat matriks identitas : A*I=A , I*A=A
Jenis Matriks
(v) MATRIKS SKALAR, adalah matriks diagonal yang semua
elemennya sama tetapi bukan nol atau satu.
Contoh :
A=  4 0 0 
 
 0 4 0
(vi) MATRIKS 0SEGITIGA
0 4  ATAS (UPPER TRIANGULAR), adalah
matriks bujursangkar yang semua elemen dibawah diagonal
elemennya = 0.

A =  3 2 1 
0 4 5
 0 0 4
 
(Vii) MATRIKS SEGITIGA BAWAH (LOWER TRIANGULAR),
adalah matriks bujursangkar yang semua elemen diatas
diagonal elemennya = 0.
 3 0 0
A=  1 4 0 
 
 6 9 4
 
(viii) MATRIKS SIMETRIS, adalah matriks bujursangkar yang
elemennya simetris secara diagonal. Dapat juga dikatakan
bahwa matriks simetris adalah matriks yang transposenya sama
dengan dirinya sendiri. A  AT
Contoh :  1 2 0  1 2 0
   
A =  2 3 1 A =  2 3 1
T

 0 1 1  0 1 1
   
(ix) MATRIKS ANTISIMETRIS, adalah matriks yang trnsposenya
adalah negatif dari matriks tersebut. Maka AT=-A dan aij=-aij,
elemen diagonal utamanya = 0
Contoh :

0 1 3 0   0 1 3 0 
A   A  
T

 1 0 4 2  1 0  4  2
 3  4 0  1 3 4 0 1 
   
0   0  2 1 0 
 2 1 0   
TRANSPOSE MATRIKS

 Jika diketahui suatu matriks A=aij berukuran mxn maka


transpose dari A adalah matriks AT =nxm yang didapat dari A
dengan menuliskan baris ke-i dari A sebagai kolom ke-i dari AT.

 Beberapa Sifat Matriks Transpose :


 (A+B)T = AT + BT
 (AT) T = A
 k(AT) = (kA)T
 (AB)T = BT AT
Operasi Matrix
• Penjumlahan Matriks
Syarat : Dua matriks berordo sama dapat dijumlahkan
Contoh =

a.
a b   e f  ae b f 
       
c d  g h  c  g d  h
b.
 1 6   3 1  4 7 
       
 3 5   4 1  7 6 
Operasi Matrix
• Pengurangan Matriks
Syarat : Dua matriks berordo sama dapat dkurangkan
Contoh =

a.
a b   e f  ae b f 
       
c d  g h  c  g d  h
b.
 1 6   3 1   2 5 
       
 3 5   4 1   1 4 
Operasi Matrix
Perkalian Matriks
• Perkalian Skalar dengan Matriks
Contoh :
 p q   kp kq 
k     
• Perkalian Matriks dengan Matriks  r s   kr ks 
Misalkan A berordo pxq dan B berordo mxn
Syarat : A X B haruslah q = m , hasil perkalian AB , berordo pxn

 p q
a b d  
A    ,B  r s
e f g  ( 2 x 3)  t u
 (3 x 2)

 p q
a b d    ap  br  dt aq  bs  du 
A.B   ( 2 x 3) . r s    
e f g  t u  ep  fr  gt eq  fs  gu  ( 2 x 2)
 (3 x 2)
Hukum Perkalian Matriks :

 Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC


 Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C
 Tidak Komutatif, A*B  B*A
 Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan
 (i) A=0 dan B=0
 (ii) A=0 atau B=0
 (iii) A0 dan B0
 Bila A*B = A*C, belum tentu B = C
Operasi Baris Elementer (OBE)
Operasi baris elementer meliputi :
1. Pertukaran Baris
2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol
3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol (seperti butir 2)
dengan baris yang lain.
Contoh : OBE 1

  3  2  1  1 2 3
   
A 1 2 3 b1  b2   3  2  1
 0   0 
 2 4   2 4 
OBE2

 4  4 0  4  1  1 0  1
   
A   0 2 1 7  b1  0 2 1 7 
1
4
 2  1 1 3    2  1 1 3 
   
OBE3

 1  1 0  1  1  1 0  1
  b1 b3  
A   0 2 1 7   0 2 1 7 
 2 1 1 3  0 1 1 5 
   
Definisi yang perlu diketahui :

 1 1 1 3
 
B  0 0 3 1
 0 0 0 0
 

– Baris pertama dan ke-2 dinamakan baris tak nol, karena pada
kedua baris tersebut memuat unsur tak nol.
– Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris ke-2
dinamakan unsur pertama tak nol pada baris masing-masing.
– Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama) dinamakan
satu utama.
– Baris ke-3 dinamakan baris nol, karena setiap unsur pada baris
ke-3 adalah nol.
OBE
 Sifat matriks hasil OBE :
1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1 (dinamakan satu utama).
2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih ke
kanan.
3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol), maka ia diletakkan pada baris
paling bawah.
4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya adalah nol.

Matriks dinamakan esilon baris jika dipenuhi sifat 1, 2, dan 3 (Proses Eliminasi
Gauss)
Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika dipenuhi semua sifat (Proses
Eliminasi Gauss-Jordan)

Anda mungkin juga menyukai