KELOMPOK: A2
TUTOR : dr. Achmad Ridwan Mo, M.Sc
Anggota:
IzzyVikrat 04011181419001
Muhammad RizkiDarmawan 04011181419003
Rona Hawa Kamilah 04011181419031
Rini Astika 04011181419035
Dika Dwiyasa 04011181419049
Bella Safira Alisa 04011181419053
Sy. Maryam Hanina 04011181419057
Alvinnata 04011181419063
Nyayu Firda 04011281419127
Afkara Husna F 04011281419031
Kamila Rahmah 04011281419135
POKOK BAHASAN
1. SKENARIO
2. KLARIFIKASI ISTILAH
3. IDENTIFIKASI MASALAH
4. ANALISIS MASALAH
5. KERANGKA KONSEP
6. LEARNING ISSUE
7. KESIMPULAN
SKENARIO A BLOK 26 TAHUN 2017
Puskesmas Sibuk adalah salah satu Puskesmas kawasan perkotaan yang telah
menjalankan surveilans penyakit berpotensi KLB/Wabah.Setiap penyakit
dihitung distribusi frekuensi menurut variable epidemiologi dan
disajikan mingguan dan bulanan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota.
Dalam dua bulan terakhir ini di Puskesmas Sibuk, juga banyak pasien yang
dating dengan keluhan suspek Demam Berdarah Dengue (DBD).Usia
pasien anak-anak sampai usia remaja.
Dari data yang disajikan dan besarnya masalah, Dokter Budi yang bertugas
di Puskesmas Sibuk beranggapan bahwa DBD berhubungan secara
bermakna dengan rendahnya angka bebas jentik nyamuk (ABJ). Sebagai
dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut, dr Budi dan tim bermaksud
membuktikan hipotesisnya apakah ada hubungan sebab akibat antara
DBD dengan rendahnya ABJ.
Dua minggu lalu pada suatu pesta yang dikunjungi 100 orang, mengalami kejadian
gastroenteritis, daftar undangan tersedia lengkap, 90 orang dapat diwawancarai
apakah makan atau tidak makan di pesta tersebut, 80 orang sesuai dengan definisi
kasus.Tim puskesmas melakukan investigasi, hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Jumlah yang makan dan tidak makan menurut jenis makanan di Pesta X, Maret
2017
KLARIFIKASI ISTILAH
IDENTIFIKASI MASALAH
NO MASALAH O-E CONCERN
1 Puskesmas Sibuk adalah salah satu Puskesmas kawasan
perkotaan yang telah menjalankan surveilans penyakit
berpotensi KLB/Wabah. Setiap penyakit dihitung
distribusi frekuensi menurut variable epidemiologi dan
disajikan mingguan dan bulanan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota
2 Dalam dua bulan terakhir ini di Puskesmas Sibuk, juga + V
banyak pasien yang datang dengan keluhan suspek
Demam Berdarah Dengue (DBD). Usia pasien anak-
anak sampai usia remaja.
3. Dari data yang disajikan dan besarnya masalah, Dokter + VV
Budi yang bertugas di Puskesmas Sibuk beranggapan
bahwa DBD berhubungan secara bermakna dengan
rendahnya angka bebas jentik nyamuk (ABJ). Sebagai
dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut, dr Budi
dan tim bermaksud membuktikan hipotesisnya apakah
ada hubungan sebab akibat antara DBD dengan
NO MASALAH O-E CONCERN
4 Dua minggu lalu pada suatu pesta yang dikunjungi + VVV
100 orang, mengalami kejadian gastroenteritis,
daftar undangan tersedia lengkap, 90 orang dapat
diwawancarai apakah makan atau tidak makan di
pesta tersebut, 80 orang sesuai dengan definisi
kasus. Tim puskesmas melakukan investigasi,
hasilnya dapat dilihat pada table 1.
ANALISIS MASALAH
I. Puskesmas Sibuk adalah salah satu Puskesmas kawasan perkotaan yang
telah menjalankan surveilans penyakit berpotensi KLB/Wabah. Setiap
penyakit dihitung distribusi frekuensi menurut variable epidemiologi
dan disajikan mingguan dan bulanan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kota.
1. Bagaimana langkah surveilans?
2. Apa tujuan dari sureilans?
Surveilans bertujuan untuk mengurai dan memantau suatu peristiwa kesehatan agara
dilakukan penaggulangan yang efektif dan efisien terhadap suatu masalah kesehatan
masyarakat.
Tujuan Surveilans menurut Depkes RI (2004a) adalah untuk pencegahan dan pengendalian
penyakit dalam masyarakat, sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya
kejadian luar biasa (KLB), memperoleh informasi yang diperlukan bagi perencanaan dalam
hal pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasannya pada berbagai tingkat
administrasi.
III. Dari data yang disajikan dan besarnya masalah, Dokter Budi yang bertugas
di Puskesmas Sibuk beranggapan bahwa DBD berhubungan secara
bermakna dengan rendahnya angka bebas jentik nyamuk (ABJ). Sebagai
dokter yang bertugas di Puskesmas tersebut, dr Budi dan tim bermaksud
membuktikan hipotesisnya apakah ada hubungan sebab akibat antara
DBD dengan rendahnya ABJ.
1. Bagaimana hubungan DBD yang secara bermakna dengan rendahnya angka bebas jentik
nyamuk (ABJ)?
ABJ (angka bebas jentik) adalah persentase rumah dan/atau tempat umum yang tidak
ditemukan jentik, pada pemeriksaan jentik berkala.
Jumlah rumah/bangunan yang tidak ditemukan jentik x 100%
Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa
2. Bagimana cara uji hipotesis?
Dalam penyelidikan lapangan, mengevaluasi hipotesis dengan salah satu dari dua cara berikut:
Membandingkan hipotesis dengan fakta yang sudah mapan, atau
Dengan menggunakan analytic epidemiology untuk mengukur hubungan dan mengeksplorasi
peluang.
IV. Dua minggu lalu pada suatu pesta yang dikunjungi 100 orang, mengalami
kejadian gastroenteritis, daftar undangan tersedia lengkap, 90 orang dapat
diwawancarai apakah makan atau tidak makan di pesta tersebut, 80 orang
sesuai dengan definisi kasus. Tim puskesmas melakukan investigasi, hasilnya
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Jumlah yang makan dan tidak makan menurut jenis makanan di Pesta
X, Maret 2017
1. Bagaimana langkah investigas KLB?
•Mempersiapkan kerja lapangan
•Pemastian Adanya KLB/wabah.
•Verifikasi/ Pemastian Diagnosis
•Mendefinisikan dan mengidentifikasi kasus
•Memantapkan definisi kasus
•Mengidentifikasi dan menghitung jumlah kasus.
•Sajikan dalam bentuk epidemiologi deskriptif.
•Mengembangkan hipotesis
•Evaluasi/ uji hipotesis
•Perbaikan hipotesis dan penelitian tambahan, jika hipotesis yang sebelumnya tidak terbukti.
•Penambahan study epidemiologi
•environmental Jenis study-laboratorium, lingkungan yg lainnya.
•Implement control and prevention measures Tindakan pencegahan dan pengendalian.
•Komunikasikan temuan penyelidikan.
2. Bagaimana interpretasi dari Attack Rate dan Relative Risk:
a. Kerecek
b. Daging
RR = 0,42/0,5 = 0,84
RR < 1 = nasi sebagai factor protektif atau menurunkan resiko gastroenteritis.
d. Saus
RR = 0,627/0,625 = 1,0032
RR > 1 = Undangan yang menkonsumsi saus selama pesta memilki peluang 1,0032 kali
untuk menderita gastroenteritis dibandingkan yang tidak makan.
3. Apa jenis makanan yang dapat menyebabkan gastroenteritis berdasarkan table di atas?