Anda di halaman 1dari 23

DISASTER VICTIM

IDENTIFICATION (DVI)

‘A Team Approach to
Identification’
APA ITU DVI ?
• Adalah suatu terminologi yang merupakan prosedur2
yang digunakan untuk mengidentifikasi korban mati
akibat berbagai jenis kecelakaan masal

• Dapat juga digunakan untuk kejadian-kejadian kecil


(mis. kecelakaan pesawat ringan) dimana terdapat
kesulitan dalam proses identifikasi

• Berdasarkan Prosedur INTERPOL


MENGAPA DVI DIBUTUHKAN ?
• Mengidentifikasi korban mati atas
permintaan penyidik,
• Identifikasi Visual yang diragukan pada
kasus2 dengan berbagai macam sebab
• Untuk Kepentingan Peradilan, dan
• Pengembalian korban mati kepada
keluarganya
Siapa yang
Bertanggung
Jawab terhadap
DVI
Penyidik dan Dokter Pemeriksa bertanggungjawab
terhadap;

• Identifikasi personal korban mati


• Menentukan waktu, tanggal dan tempat kematian, dan
• Menentukan cara, sebab, dan keadaan2 yang berubungan
dengan kematian
• Coroner / Dokter Pemeriksa (ME) mendelegasikan kepada
Polisi untuk menetapkan identitas dari korban mati secara
bertanggung jawab
• Dalam proses DVI, Coroner / Dr Pemeriksa mempunyai
tanggung jawab luas untuk seluruh jalannya fungsi operasi
Pihak Yang
Terlibat dalam
Proses DVI
Dr Pemeriksa (ME) dan
Stafnya
Tugas Pelayanan Polisi
• Penyidik Forensik
– Tim Olah TKP
– Sidik Jari
• Sistem Komunikasi
– Tim Pelaksana DVI
• Pengamanan
• Penanganan Orang Hilang

• SAR
Tim Medis
• Dokter Forensik
• Dokter Gigi Forensik
• Ahli Radiologi
• Tekhnisi Forensik
• Ahli Biologi Forensik
Tim Bantuan Korban

• Konsultan Sukarela
• Psikolog
• Rohaniawan/ti
Tim Perantara
• Pelayanan Emergensi
• Palang Merah
• Perusahaan Pengangkutan
• Dinas Pemakaman Umum
• kontainer Pendingin
• Agen Pemerintah Terkait
• Agen Non Pemerintah Terkait
Kecelakaan Masal di Dunia
• 1961 Jatuhnya Pesawat Viscount - 15 korban mati
• 1971 All Nipon Airlines, Jepang – 163 korban
• 1974 Pan Am, Bali - 107
• 1983 Korean Airlines, USSR – 269
• 1991 Lauda Air, Thailand – 223
• 1997 Garuda Air, Sumatra, Indonesia – 234
• 2000 Air Philippines, Philippines - 131
• 2001 Serangan 11 September, USA – 2998 korban mati
• 2002 Bom Bali, Indonesia – 202 korban mati
• 2003 Bom hotel JW Marriott – 11 korban mati
Tahapan DVI
Phase I ‘The Scene’
(TKP)
Phase II ‘The Mortuary’
(Kamar Mayat)
Phase III ‘Ante Mortem Information Retrieval’
(Pengumpulan Data AM)
Phase IV ‘Reconciliation’
(Rekonsiliasi)
Phase V ‘Debriefing’
Fase I ‘TKP’
• Perlakukan sebagai TKP - Kejahatan
• Dokumentasi TKP dan korban mati serta Properti di
tempat
• Dokumentasi potongan2 tubuh, memeriksanya dan
ditulis dalam Formulir Pemeriksaan PM-DVI (pink)
• Pengangkutan Korban Mati ke Kamar Mayat RS/Tempat
Pengumpulan Sementara
• Selanjutnya diangkut ke Kamar Mayat kota setempat
Fase II ‘Kamar Mayat
• Korban mati disimpan dalam lemari
pendingin
• Diperiksa secara detail oleh dokter forensik,
drg forensik, ahli radiologi dan Tim DVI Polisi
• Perhiasan, Pakaian dan Dokumen yang
melekat di tubuh korban difoto,
dikumpulkan, diperiksa, dibersihkan, foto
ulang dan diamankan
• Mengisi dan melengkapi Formulir
Pemeriksaan PM-DVI (pink)
Fase III ‘Pengumpulan Data
Ante Mortem’
• Pengumpulan informasi yang berkaitan dengan kemungkinan
korban termasuk gambaran fisik, pakaian, perhiasan, dokumen
medis dan rekam gigi, rontgen, foto, sidik jari (record/laten),
sampel untuk pemeriksaan DNA (sisir, darah, dll)
• Data Daftar Orang Hilang dikumpulkan oleh Tim AM
• Proses ini menggunakan Formulir AM-DVI (kuning)
• Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan ketua tim AM
Fase IV ‘Rekonsiliasi’

Membandingkan
data AM dengan data PM

AM PM
Fase V ‘The Debrief’
• Memimpin pada saat dan
selama penyelesaian
tugas
• Termasuk memutuskan
keputusan akhir dari
kasus yang
diperdebatkan
Tim TKP dan
Post Mortem DVI
• Tim Pencari / Pemeriksa
• Perekam / Penulis
• Fotografer
• Tim DVI bekerja pada Fase
I dan II
Pokok Permasalahan dalam Operasi DVI

• Sistem Konunikasi
• Manajemen / Koordinasi
• “Kelenturan” Manajemen
• Tekanan2 dari Luar
• Ketegangan Manajemen
• Perencanaan
Kesimpulan
• 5 Fase DVI • Pokok Permasalahan
– Phase 1 ‘the scene’ – Sistem Konunikasi
– Phase 2 ‘the morgue’ – Manajemen / Koordinasi
– Phase 3 ‘Ante mortem – “Kelenturan” Manajemen
information retrieval’ – Tekanan2 dari Luar
– Phase 4 ‘reconciliation’ – Ketegangan Manajemen
– Phase 5 ‘debrief’ – Perencanaan
• Tim DVI
– Tim Pencari / Tim
Pemeriksa
– Perekam / Penulis
– Fotografer

Anda mungkin juga menyukai