Anda di halaman 1dari 37

INFEKSI VIRUS

Tuti Kusumaningsih
ORAL VIRAL INFECTION
- Mayoritas inf virus di rongga
mulut
disebabkan oleh :
herpes group viruses, virus yg lain
coxsackieviruses, papillomaviruses
& paramyxoviruses.
- Human Immunodeficiency Virus
(HIV)
VIRUS
bersifat parasit (obligate intracellular
parasite).
Ukuran : 10 – 100 nm. (1 nm = 0,001
μ), diameter bakteri 0,7-1,3μ
1 μ = 0,001 mm)

Virion : satu kesatuan dari partikel


virus.

Mengandung satu macam asam


nukleat RNA/DNA sebagai materi
genetik.
Siklus hidup di dalam sel, tidak
punya aktifitas metabolisme di
luar sel.
Tidak memiliki perangkat
metabolisme → tergantung host

Host melaksanakan proses


metabolisme yg diperlukan utk
replikasi virus
Siklus hidup virus
AIDS
( Acquired Immune Deficiency Syndrome )
• Def : kuumpulan gejala penyakit yg disebabkan oleh
menurunnya daya tahan tubuh akibat infeksi virus HIV (
Human Immunodeficiency Virus ) yg potensial untuk menjadi
epidemi dan mematikan

• Prevalensi :
WHO ( 29 Nop 1996 ) → 1,5 juta kasus
AIDS dari 197 negara
- Africa : 553 291 kasus -Europa:179 339 kasus
- Amerika : 749 800 kasus - Oceania :7596 kasus
- Asia : 53.974 kasus
PENULARAN
Cairan tubuh yg dapat mengandung virus HIV:
1. Darah * 7. Cairan pleural
2. Air mani * 8. Cairan sendi/ sinovial
3. Sekrit vagina * 10.Air susu ibu
4. Cairan ketuban 11.Air liur/saliva
5. Cairan pericardial 12.Cairan tubuh yg
tercampur darah
6. Cairan peritoneal
Feces ,ingus , air mata dan muntahan
keringat tidak menularkan
** HIV tidak menular mel kontak biasa seperti duduk
diruang tunggu yg sama , kamar mandi , ruang makan
dan alat makan., kolam renang, jabat tangan dsb
• * Cara Penularan :
- Sexual : . Homo / biseksual
. Heteroseksual
• - Darah: Transfusi ……… Jarum
suntik ……
- transplantasi organ/jaringan atau
air mani
• - Perinatal : dari ibu ke bayi
• . Melalui jalan lahir
• . ASI
- Saliva, urin, air mata , cairan
Cerebrospinal tidak beresiko
kecuali kontak dg luka dan
masuk peredaran darah
Penularan melalui saliva ; ?
Kemungkinannya kecil, alasan :
1. Hanya sebagian kecil px HIV ditemukan virus HIV dlm saliva ( pd
su penelitian : ditemukan hny 5% dan 1 diantara 15 px ditemukan
pd saliva parotid)
2. Saliva mengandung IgA terhadap protein HIV
3. Mengandung faktor penghambat virus;
- mucin dg BM yg tinggi yg dpt menjebak virusHIV
- proline rich protein dan Serine protease inhibitor yg disebut
Salivary leucocyte proteaseinhibitor (SLPI) yg memblokir
reseptor permukaan sel yg diperlukan sbg jalan masuknya HIV ke
dalam sel
4. Virus kehilangan sifat infektifnya bila
berada dalam saliva selama 30 menit
5. Dosis virus HIV yg dibutuhkan untuk
dapat menyebabkan infeksi tinggi ( jauh
lebih tinggi dp virus hepatitis B)
• Stability of HIV
- Virus HIV rusak oleh pemanasan ( autoclave dan
hot air oven ), ,mati pd suhu 560C 30 mnt
- Dapat bertahan hidup dlm darah,cairan sperma,saliva,
air mata, otak, kel limfe selama 7 hari dalam suhu
kamar.
- Inaktivasi dalam desinfektan : 2%
glutaraldehide1%, Sodium hipoclorite 0,2%
ethanol 70%, 35% isopropanol, 0,3 % hydrogen
peroksida ,formalin: selama 10 menit pada
temperatur kamar
• MORFOLOGI VIRUS HIV
- Retrovirus… virus RNA
- Ukuran : 100 nm
- Ada 2 tipe : HIV -1 dan HIV- 2
- HIV-1 - >>
- HIV-2 – menimbulkan gejala klinik lebih lama
_ penyebaran terbatas di wilayah Afrika Barat
STRUKTUR :
-Envelope – protein gp41, gp120 sbg antigen
- 3 core protein, p24
Ab thdp protein ini utk HIV test
- Genom RNA - 2 molekul identik – rantai tunggal
- Enzim reverse transcriptase
Structure of HIV
Diagram of the HIV-virus
PATOGENESIS INFEKSI HIV

• MEKANISME UTAMA
• Melalui perlekatan selubung glikoprotein
virus gp 120 pada molekul CD4(merup
reseptor dng afinitas paling tinggi terhadap
selubung virus)  masuk kedlm sel host
melalui fusi ant memb virus memb sel host
dng bantuan gp 41 yg terapat pada membran
virus
Stages of the HIV life cycle
HIV
Normal T-
infected
cells
T-cells
Siklus hidup
- Virus masuk host → melalui peredaran
darah
reseptor : CD4.pada .sel Th,
makrofag,dendritic

Berikatan dg virus mell gp120 & gp41

fusi :envelope-membran sel masuk ke
sitoplasma host

• release capsid ( 2 untai RNA & enz.RT)

• Genom RNA→ oleh RT enz. diubah


menjadi DNA rantai ganda proviral →
nukleus – berintegrasi dg genom host→
replikasi & transkripsi mRNA→
meninggalk nukleus ditranslasi menjadi
protein virus

• Setelah itu virus dilepaskan.


• Virion baru bersifat infeksius ,dpt
menginfeksi sel T sekitarnya
• CD4 mati menyebabkan jumlah CD4
menurun
• Normal 500 sel/mm3
• Px HIV kurang dari 200 sel/mm3
• Sekali virus masuk ke dlm host akan
berada di tubuh host selamanya
HIV virus
replication
. Peranan CD4:
• * melepaskan limfokin dan gama
interferon untuk mengaktifkan makrofag,
sel T , sel B dan NK cell

# Makrofag dan neuron


tidak dimatikan tp merubah
fungsinya

Level CD4 menurun secara lambat


menyebabkan infeksi berjalan pada
periode yg lama
• Inkubasi 6 minggu sampai 6 tahun
• Setelah masa inf akut, tanpa gejala
berlangsung selama 5-10 th… viral load
meningkat, CD4 menurun
• Replikasi dimulai pd kel limfe regional …
virus pd plasma smp 1 juta sel/ ul ….
Menyebar ke organ lain, sal cerna dan sal
genitalia.. Virus menurun ( respons imun)
• Perkembangan infeksi dapat diketahui :
• - Penurunan jml CD4
• - Jumlah virus
Gejala infeksi HIV
1. Tahap infeksi akut / Primary HIV-infection
(PHI)
- 30-60% Px dg gejala tidak khas
- 6 minggu / 2-4 mg : demam,rash, letih,
sakit pd otot dan sendi, sakit menelan, kel
getah bening membesar ≈ influenza
- Kadang2 terjadi meningitis : sakit kepala,
kejang-kejang
- Gejala2 tsb bisa sembuh sendiri
- Replikasi >>, aktivasi respons imun>>
- Aktivasi CD4+ Th → efektif utk replikasi
→infeksi HIV
- Ab -
2. Tahap asimtomatik
- terjadi 6 mg-6bln setelah infeksi tidak
timbul gejala
- Replikasi ; rendah, non-progresif
- Defisiensi sel imun
- Lab : CD4 pd darah perifer
- Peka terhadap infeksi oportunistik
3. Tahap simtomatik ringan

- Beberapa tahun kemudian terjadi penurunan berat


badan 10%
- Infeksi jamur, sariawan, saluran pernafasan atas
- Diare dan panas kurang lebih 1 bulan
- Bercak putih (Leukoplakia)
- Tuberkulosis paru
- Px berbaring / tidur 12 jam / hari
4. TAHAP AIDS ( tahap lanjut )

Jumlah total T helper sangat menurun


- Second stage : AIDS related Complex (ARC) dg
gejala
. Chronic lymphadenopathy, recurrent
fever, berat badan menurun
Terjadi / beberapa infeksi oportunistik :
- Kandidosis, Toxoplasmosis otak, Herpes
simpleks, TBC, Hepatitis B
- Histoplasmosis, Pneumonia
- Beberapa kanker: Kaposi’s Sarcoma,
limfoma
- Pd RM :
. Candidosis, NUG (Necrotizing
Ulcerative Gingivitis): pembengkan dan
necrosis pada gingiva
. Hairy Leukoplakia; epitel lidah
hiperplasi,putih
- Oral Hairy Leukoplakia
- Infeksi microglial dan neuron pd otak
menyebabkan dimensia

Manifestasi oral
- Strong associated
Candidiasis
Erythematous
Pseudomembranous
Linear gingiva erhythema
• - Hairy Leukoplakia
• - Kaposi’s Sarcoma
• - Necrotizing gingivitis
• - Necrotizing (Ulcerative)
• - Periodontitis
• - Non-hodkin lymphoma
DIAGNOSIS AIDS

- Tes HIV positif


- 2 gejala mayor dan gejala minor

Gejala mayor
- berat badan ↓ lebih 10% dlm 1 bulan
- Diare kronis lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
GEJALA MINOR

- Batuk menetap lebih dari 1bulan


- Dermatitis generalisata yang gatal
- Herpes zoster berulang
- Kandidiasis orofaringeal
- Herpes simplex
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur pada kelamin wanita
Pengobatan HIV AIDS :
~ ada 2 tahap :

I. Kombinasi : Zidovudin, Lamiviaya udin, Nevirapin


Efaviren,Stavudin
II. Kombinasi : Didanosin , Tenovovir, dan Lopinavir/
Ritonavir
Pemakaian obat diminum seumur hidup.
Prinsip2pencegahan →“Universal precaution” adalah
kewaspadaan petugas untuk tidak kontak dg
darah / cairan tubuh Px dlm menjalankan pelayanan
sebagai upaya menekan penularan penyakit.

! Pokok-2 Universal precaution:


a. Pengelolaan alat2 tajam
b.Dekontaminasi peralatan
c.Pencucian tangan mencegah infeksi silang
d. Menggunakan pelindung untuk mencegah kontak
langsung dg darah / cairan tubuh
e. Pembuangan limbah.
Teknis pelaksanaan
1. Proteksi barrier→
- sarung tangan (vynil / latex)
- masker -tutup kepala -kacamata
- apron -tutup telinga -kantung resust
2.Modifikasi tehnik pelaksaaan

a. Hati-hati penanganan alat2 tajam


- Tidak memasang kembali penutup jarum suntik dg
tangan
- Tidak melepaskan / membengkokkan/
mematahkan jarum dg tangan
- Bila jarum jatuh ambil dg pinset
- Jauhkan arah ujung tajam
b. Buang jarum pada wadah yang aman dan
musnahkan.

Anda mungkin juga menyukai