S DENGAN
DIAGNOSA MEDIS TUMOR MEDIASTINUM
SUPERIOR POST OPERASI OPEN STERNOTOMY
DEBULKING TUMOR MEDIASTINUM
HARI PERAWATAN KE-24
Kelompok 2
ELNIWARI SYAM (R014172032)
LINDA TOLANDA (R014172051)
DIAN EKAWATI (R014181014)
YULIANI (R014181006)
Defenisi : Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat
didalam mediastinum. Rongga mediastinum memiliki ukuran
yang sempit dan tidak dapat diperluas sehingga pembesaran
tumor dapat menekan organ disekitarnya dan menimbulkan
kegawatan yang mengancam jiwa. Tumor mediastinum terbagi
menjadi 2, yaitu tumor mediastinum jinak dan ganas. (Hood &
Mukty, 2006)
Etiologi : Merokok, Zat kimia, Polusi udara, Faktor Genetic dan
Faktor hormonal
Tanda dan Gejala (Risnawati & Wulandari, 2016):
Batuk, sesak, atau stridor
Disfagia
Sindrom Vena Kava Superior (SVKS)
Suara serak dan batuk kering
Nyeri dinding dada
Pemeriksaan Penunjang :
Foto thoraks
Tomograf
CT-Scan Thoraks dengan kontras
Flouroskopi
Ekokardiograf
Angiograf
Esofagograf
USG, MRI, dan Kedokteran Nuklir
Pemeriksaan Laboratorium
KASUS
Pasien Ny. S umur 37 tahun BB 50 Kg, dengan diagnosa medis
Tumor Mediastinum Superior post Op Open Sternotomy
Debulking Tumor Mediastinum
Saat pengkajian : Pasien hari perawatan ke-24 di ICU,
kesadaran CM GCS 10x: E4 Vx M, tampak lemah dan toleransi
dengan ventilator mode SIMV via ETT, tampak sekret pada ETT
warna putih kekuningan, padat, refleks batuk (+) jika di suction,
tampak luka dekubitus pada sakrum luas ±5 cm dengan
kedalaman ±0,5 cm. Tampak edema pada kedua tungkai atas
dan bawah. Terdapat drain substernal dan drain pericard, urin
300cc/7 jam, BC: -540 cc/7 jam, AGD Alkalosis metabolik
terkompensasi sebagian, TTV : TD : 151/99 mmHG, HR :82x/i,
RR : 32x/i, SPO2 99%.
Keluhan Utama : Pasien tampak sesak, pasien tampak gelisah
dan meringis, serta mobilisasi dibantu, dan nyeri
Pemeriksaan lab tgl 4/07/2019 :
WBC 13.06
RBC 3.22
HGB 9.1
HCT 28.3
MCV 87.9
MCH 28.3
MCHC 32.2
MPV 9.8
PCT 0.24
PLT 242
Pemeriksaan Penunjang :
Tgl 23/05/2019 Foto thoraks lateral : Sub pulmonal
effusion dextra
Tgl 23/05/2019 Foto Lumbosakral AP + Lateral :
Tidak tampak kelainan radiologik pada foto
lumbosakral ini
Tgl 23/05/2019 Foto Thoraks PA/AP + Lateral : Tidak
tampak massa hepar, cytitis.
Tgl 27/05/2019 MSCT Thoraks (Dengan Kontras) :
Massa mediastinum superior suspek lymphoma,
Lymphadenopathy paratrachea dextra, EleBPSi
diafragma dextra (proses intraabdomen)
Tgl 29/05/2019 Foto Thoraks PA/AP : Pneumothorax
bilateral
Terapi (Obat, Cairan, Nutrisi) :
RL 500 cc/24 jam/IV
Dextrose 5% 500 cc/24 jam/IV
Susu + Bubur saring
Paracetamol 1gr/8 jam/IV
Fentanyl 25 mcg/jam/SP
Omeprazole 40 mg/24 jam/IV
Metilprednisolon 125 mg/8 jam/IV
Cefotaxin 1gr/12 jam/IV
Combiven 1 respul/8 jam/inhalasi
N-Ace 300 mg/8 jam/oral
Furosemide 400 mg/24 jam/IV
Amikacin 1 gr/24 jam/IV
Midazolan 2 gr/jam/SP
Oxycodon 0.6 cc/jam/SP
Diagnosis Keperawatan :
Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d mucus
berlebihan
Gangguan ventilasi spontan b/d gangguan
metabolisme
Kelebihan volume cairan b/d gangguan mekanisme
regulasi
Nyeri kronis b/d infltrasi tumor
Kerusakan integritas kulit b/d tekanan pada tonjolan
Hambatan mobilisasi fsik b/d kaku sendi
Defsit perawatan diri : mandi,makan,pakaian b/d
kelemahan
Resiko Infeksi
Rencana Keperawatan terlampir
Implementasi Keperawatan Terlampir
SOAP terlampir
Diagnosis keperawatan yang teratasi :
Resiko infeksi
JURNAL
SENSITIVITAS DAN SPESIFITAS CRITICAL CARE PAIN
OBSERVATIONAL TOOL (CPOOT) SEBAGAI INSTRUMEN NYERI PADA
PASIEN KRITIS DEWASA PASKA PEMBEDAHAN DENGAN
VENTILATOR