Oleh :
1. Desti Candraning Indah (P27820117001)
2. Eka Rahayu Fitriyanintyas (P27820117015)
3. Agung Setiyawan (P27820117032)
4. Dewi Novitasari (P27820117036)
Definisi
Pneumonia merupakan infeksi akut pada parenkim paru yang
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri,
mikobakteri, jamur dan virus. Pneumonia merupakan peradangan pada
parenzhim paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Etiologi
Bronkopneumonia memengaruhi satu atau lebih lobus paru,
dan yang sering ialah pada bilateral dan basal .Pneumonia dapat
diperoleh dari lingkungan di masyarakat (Community Acquired
Pneumonia [CAP]) dan juga karena infeksi nosokomial yang
diakibatkan setelah rawat inap (Hospital Acquired Pneumonia/
HAP). Pneumonia disebabkan oleh banyak kuman dan yang paling
umum ialah bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh melalui
udara.
Patofisiologi
Bakteri atau virus kedalam tubuh, akan menyebabkan
gangguan atau peradangan pada terminal jalan napas dan alveoli.
Proses tersebut akan menyebabkan infiltrate yang biasanya mengenai
pada multiple lobus, terjadi destruksi sel dengan menanggalkan debris
cellular ke dalam lumen yang mengakibatkan gangguan fungsi
alveolar dan jalan napas.
Harapan keluarga semoga anaknya bisa sembuh dan pulih seperti anak
anak sehat pada umumnya. Keluarga berharap allah memberikan
mukjizat kepada anaknya dengan mengangkat sakit yang diderita oleh
anaknya. Supaya anaknya bisa merasakan bagaimana rasanya bermain
diusia nya dan melihat indahnya dunia.
Analisa Data
Etiologi Masalah Keperawatan
DS. Sekresi yang tertahan Bersihan Jalan Napas Tidak
Keluarga mengatakan An.G Efektif (D.0001)
mengalami sesak nafas
DO.
- Pasien tampak sesak nafas
- RR : 66x/menit
- Terdapat suara nafas tambahan
ronchi basah
- Paru-paru tampak infiltrat
di kedua lapang paru (Hasil foto
thorax)
Analisa Data
Etiologi Masalah Keperawatan
DS. Hiperventilasi Pola Napas Tidak Efektif
Keluarga pasien mengatakan (D.0005)
anaknya sesak nafas
DO.
• Pasien tampak sesak nafas
• RR : 66x/menit
• Pasien terpasang kanul O₂ 3 lpm
• Menggunakan otot bantu
pernapasan
Analisa Data
Etiologi Masalah Keperawatan
DS. Penyakit Hipertermia (D.0130)
Ibu pasien mengatakan anaknya
demam ± 4 hari yang lalu
DO.
- Badan pasien panas
- Suhu badan : 38,6°c
- Leukosit : 20.9 ribu/ul
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada keluarga Tn.W khususnya pada
An.G b.d Sekresi yang tertahan ditandai dengan adanya suara tambahan(
ronchi, sesak, gelisah)
2. Pola Napas Tidak Efektif pada keluarga Tn.W khususnya pada An. G b.d
Hiperventilasi ditandai dengan menggunakan otot bantu pernapasan
3. Hipertermia pada keluarga Tn.W khususnya An.G b.d penyakit ditandai
dengan suhu tubuh diatas nilai normal.
• Diagnosa 1: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada keluarga Tn.W
khususnya pada An.G b.d Sekresi yang tertahan ditandai dengan adanya
suara tambahan( ronchi, sesak, gelisah).
TOTAL 22/3
Perencanaan Keperawatan
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
Efektif pada keluarga Tn.W keperawatan selama 3x24 jam - Monitor status pernafasan
khususnya pada An.G b.d diharapkan jalan nafas paten dengan - Observasi sumbatan jalan nafas
Sekresi yang tertahan ditandai kriteria hasil : - Auskultasi suara nafas
dengan adanya suara tambahan ( - Anak tidak sesak nafas - Lakukan fisioterapi dada
ronchi, sesak, gelisah) - Frekuensi nafas normal - Lakukan suction
- Tidak dyspnea - Ajarkan ibu untuk memposisikan
- Bunyi nafas normal pasien untuk meringankan sesak
- Tidak ada penumpukan sekret nafas
Terapi Oksigen
- Kolaborasi dengan tim kesehatan
lain dalam pemberian oksigen
Terapi Intravena
- Berikan pengobatan IV sesuai
yang diresepkan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Perencanaan
Pola Napas Tidak Efektif pada Setelah dilakukan tindakan Monitor Pernafasan
keluarga Tn.W khususnya pada An. G keperawatan selama 3x24 jam - Observasi pergerakan dinding
b.d Hiperventilasi ditandai dengan diharapkan pola nafas teratur dada
menggunakan otot bantu pernapasan dengan kriteria hasil:
- Pasien tidak sesak nafas Manajemen jalan nafas
- Frekuensi pernafasan normal - Posisikan kepala ekstensi untuk
- Tidak terdapat retraksi dinding meringankan sesak nafas
dada
- Tidak menggunakan alat bantu Pemberian obat oral
pernafasan - Anjurkan anggota keluarga
mengenai pemberian obat
Terapi Oksigen
- Kolaborasi dengan tim kesehatan
lain dalam pemberian oksigen
Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Perencanaan
Pengaturan Suhu :
- Berikan pengobatan antipiretik
Implementasi
26 mei 2017
No Diagnosa Implementasi
12.00
Implementasi
26 mei 2017
No Diagnosa Implementasi
3 Hipertermia b.d penyakit 13.40 - Memonitor tanda- tanda vital
ditandai dengan suhu - Melembabkan bibir dan hidung yang kering
tubuh diatas nilai normal 11.40 - Memberikan obat anti piretik
- Memonitor suhu tiap 2 jam
12.00
11.20
Implementasi
27 Mei 2017
No Diagnosa Implementasi
1 Bersihan Jalan Napas Tidak 08.00 - Mengobservasi sumbatan jalan nafas
Efektif b.d Sekresi yang - Melakukan fisioterapi dada
tertahan ditandai dengan 09.00 - Melakukan suction
adanya suara tambahan - Mengauskultasi suara nafas
09.30 - Memberikan obat sesuai indikasi Amphicilin Sulbactam 150
09.50 mg/6 jam
- Gentamicin 500mg/24 jam
12.00 - Berkolaborasi pemberian oksigen
2 Pola Napas Tidak Efektif b.d 11.30 - Memonitor keluhan sesak nafas pasien
Hiperventilasi ditandai dengan - Memposisikan ekstensi untuk meringankan sesak
menggunakan otot bantu 13.00 nafas
pernapasan - Menganjurkan anggota keluarga dalam pemberian
obat
- Berkolaborasi pemberian oksigen
12.00
Implementasi
27 Mei 2017
No Diagnosa Implementasi
3 Hipertermia b.d penyakit 10.30 - Memonitor tanda- tanda vital
ditandai dengan suhu - Melembabkan bibir dan hidung yang kering
tubuh diatas nilai normal 11.00 - Memberikan obat anti piretik
- Memonitor suhu tiap 2 jam
12.00
14.00
Implementasi
28 Mei 2017
No Diagnosa Implementasi
1 Bersihan Jalan Napas Tidak 08.00 - Mengobservasi sumbatan jalan nafas
Efektif b.d Sekresi yang - Melakukan fisioterapi dada
tertahan ditandai dengan adanya 09.00 - Melakukan suction
suara tambahan - Mengauskultasi suara nafas
09.30 - Memberikan obat sesuai indikasi Amphicilin Sulbactam 150
09.45 mg/6 jam
- Gentamicin 500mg/24jam
12.00 - Berkolaborasi pemberian oksigen
2 Pola Napas Tidak Efektif b.d 13.30 - Mengobservasi pergerakan dinding dada
Hiperventilasi ditandai dengan - Memposisikan kepala ekstensi untuk meringankan sesak
menggunakan otot bantu nafas
pernafasan 13.00
3 Hipertermia b.d penyakit 11.00 - Memonitor suhu
ditandai dengan suhu tubuh
diatas nilai normal
Evaluasi Keperawatan
26 mei 2017
Diagnosa Evaluasi
Bersihan Jalan Napas Tidak S : Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas
Efektif b.d Sekresi yang O:
tertahan ditandai dengan - Pasien tampak masih sesak nafas
adanya suara tambahan - RR : 60x/menit
- SpO2 : 97 %
- Sekret keluar berwarna putih kekuningan
- Terdapat suara nafas tambahan berupa ronchi basah
- Obat masuk Ampicillin sulbactam 180mg/6jam
- Gentamicin 530mg/24 jam
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Evaluasi Keperawatan
26 mei 2017
Diagnosa Evaluasi
Pola Napas Tidak Efektif b.d S: Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas
Hiperventilasi ditandai dengan O:
menggunakan otot bantu - Pasien tampak masih sesak nafas
pernapasan - RR : 60x/menit
- Terdapat retraksi dinding dada
- Terdapat suara nafas tambahan ronchi basah
- Terpasang O₂ : 3 lpm
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Hipertermia b.d penyakit ditandai S: Ibu pasien mengatakan demam anaknya naik turun
dengan suhu tubuh diatas nilai O:
normal - Suhu tubuh 38°c
- Badan teraba panas
- Obat Paracetamol syrup150mg/6jam peroral
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Evaluasi Keperawatan
27 Mei 2017
Diagnosa Evaluasi
Bersihan Jalan Napas Tidak S: Ibu pasien mengatakan anaknya masih sesak nafas
Efektif b.d Sekresi yang tertahan O:
ditandai dengan adanya suara - Pasien masih tampak sesak nafas
tambahan - RR : 52x/menit
- SpO2 : 98 %
- sekret keluar berwarna putih kekuningan
- masih terdapat suara nafas tambahan berupa ronchi basah
- Obat masuk Ampicillin sulbactam 180mg/6jam
- Gentamicin 530mg/24 jam
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Evaluasi Keperawatan
27 Mei 2017
Diagnosa Evaluasi
Pola Napas Tidak Efektif b.d S: Ibu pasien mengatakan anaknya masih sesak nafas
Hiperventilasi ditandai dengan O:
menggunakan otot bantu - Pasien tampak masih sesak nafas
pernapasan - RR : 52x/menit
- Masih terdapat retraksi dinding dada
- Masih terdapat suara nafas tambahan ronchi basah
- Terpasang O₂ : 3 lpm
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Hipertermia b.d penyakit ditandai S: Ibu pasien mengatakan demam anaknya turun
dengan suhu tubuh diatas nilai O:
normal - Suhu tubuh 37,7°c
- Badan teraba hangat
- Obat Paracetamol syrup 150mg/6jam peroral
A: Masalah belum terasi
P: Intervensi dilanjutkan
Evaluasi Keperawatan
28 Mei 2017
Diagnosa Evaluasi
Pola Napas Tidak Efektif b.d S: Ibu pasien mengatakan sesak nafas anaknya berkurang
Hiperventilasi ditandai dengan O:
menggunakan otot bantu
Pasien tampak sesak nafas berkurang
Sesak nafas berkurang
pernapasan
RR : 46 x/menit
Terlihat retraksi dinding dada berkurang
Masih terdengar suara nafas ronchi basah
Terpasang O₂ : 3 lpm
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Hipertermia b.d penyakit ditandai S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam
dengan suhu tubuh diatas nilai O:
normal
Suhu tubuh 37,0°c
Badan tidak panas
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Evaluasi Keperawatan
28 Mei 2017
Diagnosa Evaluasi
Bersihan Jalan Napas Tidak S : Ibu pasien mengatakan sesak nafas anaknya
Efektif b.d Sekresi yang tertahan berkurang
ditandai dengan adanya suara
O:
- Pasien tampak sesak nafas berkurang
tambahan
- RR: 46x/menit
- SpO2 : 99%
- Sekret keluar berwarna putih encer
- Masih terdapat suara nafas tambahan berupa ronchi
basah
- Obat masuk Ampicillin sulbactam 180mg/6jam
Gentamicin 530mg/24 jam
A : Masalah belum terasi
P : Intervensi dilanjutkan