Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

TINEA KRURIS

DISUSUN OLEH :
YO H A N A B R S I DA B A L O K 1 1 2 0 1 7 2 7 6
PENDAHULUAN

• Dermatofitosis  Penyakit jamur superfisial yang menyerang


jaringan dengan zat tanduk yang disebabkan oleh jamur golongan
dermatofita,
• Sinonim : Tinea, ringwoem, kurap, teigne, herpes sirsinata.
ETIOPATOGENESIS

• Dermatofita termasuk kelas Fungi imperfecti, yang terbagi 3 genus, yaitu


Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.
• Infeksi dermatofita melalui 3 proses:
– perlekatan ke keratinosit
– penetrasi melewati dan di antara sel
– perkembangan respon pejamu.
Melekatnya artrokonidia (spora aseksual
hasil fragmentasi hifa) ke permukaan
jaringan berkeratin melawati beberapa
pertahanan pejamu. Secara in vitro 2 jam
setelah kontak pertumnuhan dan invasi
spora mulai berlangsung.

Invasi spora ke lapisan yang lebih dalam.,


tahap ini dibantu oleh sekresi proteinase,
lipase dan enzim musinolitik, yang menjadi
nutrisi bagi jamur. Trauma dan maserasi
juga membantu penetrasi jamur ke
keratinosit.

Derajat inflamasi di pengaruhi oleh status


imun penderita dan organisme yang
terlibat. Reaksi hipersensitivitas tipe IV,
atau Delayed Type Hipersensitivity (DHT)
memegang peranan yang sangat penting
dalam melawan dermatofita
GAMBARAN KLINIS

• Polimorfik
• Tinea kruris  lesi khas: plak eritematosa berbatas tegas meluas dari
lipat paha hingga paha bagian dalam dan sering bilateral. Lesi disertai
dengan skuama selapis dengan tepi yang meninggi.
• Gejala yang umum : gatal, nyeri, central clearing, pada lesi kronis
dapat ditemukan likenifikasi disertai skuama dan hiperpigmentasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan KOH 10-20% spesimen kerokan kulit.
– didapatkan hifa (dua garis lurus sejajar transparan, bercabang
dua/dikotom dan bersepta) dengan atau tanpa artrospora (deretan spora
di ujung hifa) yang khas pada infeksi dermatofita
• Kultur jamur
– Kultur dilakukan untuk mengetahui golongan ataupun spesies dari jamur
penyebab tinea kruris. Kultur perlu dilakukan untuk menentukan
spesiesnya karena semua spesies dermatofita tampak identik pada
sediaan langsung.
• Histopatologi
DIAGNOSIS BANDING

• Kandidiosis  lesi satelit


• Eritrasma  lampu Wood yang akan memberikan warna merah bata
yang dihasilkan oleh bakteri Corynebacterium minutissimum
• Dermatitis seboroik  predileksi yang banyak mengandung kelenjar
sebasea
• Psoriasis intertriginosa  predileksi lesi ditempat lain (+)
• Dermatitis kontak (alergi/iritan)  dapat disebabkan oleh bahan
pakaian dan juga akibat pemakaian deodaran
DIAGNOSIS

• Penegakkan diagnosa  anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang.
• Anamnesis : keluhan gatal bersifat (akut/kronis), gatal meningkat saat
berkeringat,.
• Pemeriksaan fisik : dapat ditemukan lesi polisiklik/bulat berbatas tegas,
efloresensi polimorfik, dan tepi lebih aktif.
• Pemeriksaan penunjang : terdapatnya hifa pada sediaan mikroskopis
pemeriksaan elemen jamur dengan KOH. Dan pemeriksaan metode
kultur jamur dapat dilakukan, namun membutuhkan waktu yang lama.
PENATALAKSANAAN

• Non medikamentosa
– Daerah yang terinfeksi dijaga agar tetap kering dan terhindar dari sumber
infeksi serta mencegah pemakaian peralatan mandi bersama
– Pencucian rutin pakaian, sprei, handuk yang terkontaminasi dan
penurunan berat badan pada seorang dengan obesitas juga dapat
dilakukan.
– Infeksi berulang pada tinea kruris dapat terjadi melalui proses
autoinokulasi reservoir lain yang mungkin ada di tangan dan kaki (tinea
pedis, tinea unguium) sehingga penting untuk dilakukan eradikasi.
• Medikamentosa
– Topikal
– Sistemik
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. XY
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 35 tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Status Perkawinan : Menikah
• Alamat : Surabaya
ANAMNESIS
Keluhan Utama
– Bercak kecokelatan terasa gatal di lipat bokong sejak 2 bulan yang lalu.
Riwayat Perjalanan Penyakit
– Pasien datang dengan keluhan rasa gatal pada daerah sekitar lipat bokong
sejak 2 bulan sebelum datang ke poliklnik. Keluhan muncul rasa gatal yang
bertambah jika pasien berkeringat. Pasien juga mengatakan terdapat
bercak kecoklatan di lokasi gatalnya. Pada mulanya bercak kecokelatan
muncul dengan ukuran kecil di bokong sisi kanan, membesar dan meluas
ke sisi kiri. Keluhan serupa di bagian tubuh lain disangkal.
– Pasien mengatakan telah berobat ke puskesmas dan diberikan obat oles
oleh dokter puskesmas yaitu benoson yang dioleskan 2 kali sehari di
daerah bercak dan obat minum interhistin. Namun keluhan tidak
berkurang, bercak semakin melebar dan tetap gatal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Tidak ada penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit pasien saat
ini.
• DM (-)
• Hipertensi (-)
• Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga pasien yang sedang menderita penyakit yang sama
dengan pasien saat ini.
Riwayat Pribadi
• Pasien mengatakan mandi sebanyak 2 kali sehari, makan 2 kali sehari
dengan lauk yang beragam dan tidak ada riwayat bepergian ke luar kota.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
Status Dermatologikus
• Lokasi : regio gluteus dextra dan sinistra
• Efloresensi : plak hiperpigmentasi, berbatas tegas, tepi aktif
disertai papul ukuran miliar, dan skuama halus, tampak central healing
dan disertai erosi.
ANJURAN PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 20%
• Kultur jamur
RESUME
• Pasien datang dengan keluhan rasa gatal pada daerah sekitar lipat bokong
sejak 2 bulan sebelum datang ke poliklnik. Keluhan muncul rasa gatal yang
bertambah jika pasien berkeringat. Pasien juga mengatakan terdapat
bercak kecoklatan di lokasi gatalnya. Pada mulanya bercak kecokelatan
muncul dengan ukuran kecil di bokong sisi kanan, membesar dan meluas
ke sisi kiri. Keluhan serupa di bagian tubuh lain disangkal.
• Pasien mengatakan telah berobat ke puskesmas dan diberikan obat oles
oleh dokter puskesmas yaitu benoson yang dioleskan 2 kali sehari di
daerah bercak dan obat minum interhistin. Namun keluhan tidak
berkurang, bercak semakin melebar dan tetap gatal.
• Pada pemeriksaan dermatologis di peroleh : plak hiperpigmentasi berbatas
tegas, tepi aktif disertai papul ukuran miliar, dan skuama halus, tampak
central healing dan disertai erosi.
DIAGNOSIS KERJA

• Tinea kruris
DIAGNOSIS BANDING

• Eritrasma
• Kandidiasis Intertriginosa
• Dermatiti Kontak (Alergi/Iritan)
• Dermatitis Seboroik
• Psoriasis Intertriginosa
PENATALAKSANAAN

• Non-Medikamentosa
– Menjaga kebersihan badan
– Menggunakan celana dan baju yang menyerap keringat dan yang sudah
dicuci bersih
• Medikamentosa
– Ketokonazol krim 2%, dioles 2 x sehari setelah mandi pagi dan sore
selama 14 hari
– Loratadine tab 1 x 10mg (jika gatal sudah hilang, stop)
PROGNOSIS

• ad vitam : Bonam
• ad functionam : Bonam
• ad sanationam : Bonam

Anda mungkin juga menyukai