SISTEM SERTIFIKASI
MUTU PELAYANAN
MUTU PELAYANAN
KAN
INDUSTRI ISO...............
MUTU
MUTU
PRODUCT PERSON
SNI BNSP
23/2006
33PILAR
PILARUTAMA
UTAMA
PENGEMBANGANSDM
PENGEMBANGAN SDM BERBASIS
BERBASISKOMPETENSI
KOMPETENSI
INDUSTRI
KKNI
SKKNI
DIKLAT SERTIFIKASI
LDP PROFESI KOMPETENSI BNSP/LSP
(CBT) (CBA)
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
(UU.20/2004, UU. 12/2012, PERPRES.8/2012, PP.23/2004)
S PROGRAM T NAKER
E U SERTIFI-
SERTIFI- NAKER
CALON PESERTA L KBK LULUSAN
LULUSAN
K KASI
KASI
KOMPETEN
KOMPETEN
DIDIK E
K
S
I
Sarana/Prasarana
Tenaga Pendidik UU
Biaya 20 NAKER
NAKER
Manajemen /2 PENGLAMAN
PENGLAMAN
00
4
PENDIDIKAN VOKASI
BAN-PT AKRIDITASI
KETERKAITAN SISTEM
KETERKAITAN SISTEM SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
SKEMA
SERTIFIKASI
(PBNSP 210)
BNSP
LSP
Pedoman
SDM
Pembelajaran
KOMPETENSI
TUK
SISTEM SISTEM
ASESOR PELATIHAN
ASESMEN
Strategi
Pembelajaran
MENTORING
MUK
Acuan Normatif
Regulasi teknis:
UU No. 13/2003 tentang KETENAGAKERJAAN
UU No. 20/2003 tentang SISDIKNAS
UU No. 12/2012 tentang PENDIDIKAN TINGGI
PP 23/2004 tentang BNSP
PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS
PERPRES 8/2012 tentang KKNI
PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang SKKNI
diperbaharui dengan PERMENAKER No.03 Thun 2016
Standar:
Unit Kompetensi Asesmen
Pedoman-pedoman BNSP terkait.
SRN - IMT2015
PP NO. 23 TAHUN 2004 tentang BNSP
(atas amanat UU no 13 tahun 2003 tentang KETENAGAKERJAAN)
Guna terlaksananya tugas tersebut BNSP dapat memberikan lisensi kepada LSP
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan BNSP.
KEBERTERIMAAN
Dapat diterima semua
(ACCEPTABLE)
stakeholders
ACCOUNTABLE Tanggung jawab dan tanggung
gugat
KETELUSURAN SISTEM SERTIFIKASI
BNSP Koordinasi Instansi Teknis,
(INDONESIAN
PROFESSIONAL
Fasilitasi KADIN, BKSP dll
CERTIFICATION
AUTHORITY)
Licensing PP, ISO 17011, BNSP
Asesor Lisensi
Accreditation Guidelines ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011
BNSP Guidelines 201 & 202
LSP
(PROFESSIONAL CERTIFICATION BODY)
ISO 17024, BNSP Guidelines
Verification
Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, Specific Standard
BNSP Guidelines
TUK
BNSP Guidelines, QMS
L i s e n s i
S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i
Pemberlakuan:
Wajib (Compulsary):
Pemerintah boleh mewajibkan sertifikasi bila
berkaitan dengan sefety, security, dan mempunyai
potensi perselisihan besar dimasyarakat.
Disarankan (advisory):
Biasanya diterapkan untuk mendorong penerapan
untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
pengembangan SDM, atau transisi menuju wajib.
Sukarela (Voluntary)
SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI
PENGERTIAN DASAR SERTIFIKASI
Sertifikasi merupakan suatu proses untuk
mendapatkan pengakuan resmi
(keabsahan) atas produk, proses,
keterangan, kepemilikian barang, atau
orang
SERTIFIKASI dan SERTIFIKAT
• SERTIFIKASI kepemilikan, misalnya untuk
mendapatkan bukti pengakuan kepemilikan atas
sebidang tanah. Bila pengakuan ini didapatkan,
maka keluarlah SERTIFIKAT TANAH tersebut.
• SERTIFIKASI produk, misalnya untuk
mendapatkan pengakuan HALAL atas produk
makanan tertentu. Bila pengakuan ini didapatkan,
maka keluarlah SERTIFIKAT HALAL atas produk
makanan tersebut.
Lanjutan ….
Sertifikasi dan Sertifikat
• SERTIFIKASI keterangan , misalnya untuk
mendapatkan pengakuan atas tanggal kelahiran.
Bila pengakuan ini didapatkan, maka keluarlah
SERTIFIKAT (Akte) KELAHIRAN.
• Selain dari itu, sertifikasi keterangan bisa juga
untuk mendapatkan pengakuan atas adopsi anak.
Bila pengakuan ini didapatkan, maka keluarlah
SERTIFIKAT Adopsi Anak.
Lanjutan ….
Sertifikasi dan Sertifikat
• SERTIFIKASI untuk orang diberikan karena yang
bersangkutan mempunyai KOMPETENSI atas suatu
tugas/pekerjaan/jabatan.
SRN - IMT2015
KOMPETENSI
TASK MANAGEMENT SKILLS
TASK SKILLS
SKILL
WORK PLACE
JOB ROLE /
ENVIRONMENT SKILLS
ATTITUDE KNOWLEDGE
TRANSFER SKILLS
CONTINGENCY
MANAGEMENT SKILLS
SRN - IMT2015
DIMENSI KOMPETENSI
Melaksanakan tugas individu
TASK SKILL (TS)
TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang
baru
SRN - IMT2015
DIMENSI SDM Kompeten
A STANDAR
STANDAR
S K KOMPETENSI
KOMPETENSI
A = ATTITUDE
PENERAPAN
SDM S = SKILL
PENERAPAN
EFEKTIF
EFEKTIF DI
DI
KOMPETEN K = KNOWLEDGE TEMPAT
TEMPAT KERJA
KERJA
STANDAR
STANDAR
E R A KINERJA
KINERJA
K A
Suatu Unit Standar Kompetensi terdiri dari
Spesifikasi Sikap, Pengetahuan dan
Keterampilan
S serta Penerapan yang Efektif dari
A Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan tersebut
terhadap Standar – standar yang
dipersyaratkan di Tempat Kerja
E (workplace)
K
S
APA ITU
STANDAR
KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI dari PERSPEKTIF BAHASA
Kompetensi
Apa yang dimaksud Standar Kompetensi
Kerja
1. SKKNI
2. STANDAR INTERNASIONAL
3. STANDAR KHUSUS
SRN - IMT2015
KETELUSURAN STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI DENGAN SISTEM INDUSTRI
Aktifitas
Pekerjaan/fungsi
dasar Instruksi Kerja pada
Industri yang Terukur
Rincian
Langkah – langkah dan dapat
Unit
Unit –– unit
unit Dapat berupa proses diobservasi
kompetensi
kompetensi manajemen atau proses
produksi
Produk / Jasa
Elemen
Elemen
Kompetensi
Kompetensi Kontekstual di
tempat kerja
Kriteria
Kriteria Unjuk
Unjuk
Kerja
Kerja Deskripsi aspek kritis
pengetahuan dan
ketrampilan penting
untuk asesmen
Batasan
Batasan
Variabel
Variabel
Panduan
Panduan
Penilaian
Penilaian
SRN - IMT2015
FORMAT SKKNI
KODEUNIT :
JUDUL UNIT :
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
2. 2.1
2.2
BATASAN VARIABEL
(Konteks variabel, Peralatan dan perlengkapan, Peraturan yang diperlukan, Norma dan
Standar)
PANDUAN PENILAIAN
(Konteks penilaian, Persyaratan kompetensi, Pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan, Sikap kerja yang diperlukan, Aspek kritis
SKEMA SERTIFIKASI & STANDAR KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI DIKEMAS /
STANDAR DIPAKETKAN
UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI SKEMA SERTIFIKASI
SKEMA SERTIFIKASI
DARI PERSPEKTIF BAHASA
SKEMA POLA/BENTUK/CARA
SERTIFIKASI
PEMAHAMAN SKKNI- BT-SK-001 44
SKEMA SERTIFIKASI
SRN - IMT2015
Jenis-jenis Skema Sertifkasi
SRN - IMT2015
Skema sertifikasi KKNI dan kesetaraan dgn DikLat dan jenjang tempat kerja
JENJANG PENDIDIKAN NONFORMAL,
JENJANG PENDIDIKAN FORMAL INFORMAL, PELATIHAN, PENGALAMAN
S3 Subspesialis
9
AHLI
S2 Spesialis 8
Profesi 7
S1 6
D IV
TEKNISI/ANALIS
D III 5
D II 4
DI 3
OPERATOR
Sekolah Sekolah 2
Menengah Menegah
Umum Kejuruan 1
ASESMEN
KOMPETENSI ??
SERTIFIKASI KOMPETENSI
Kegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan
bahwa seseorang memenuhi persyaratan sertifikasi,
yang mencakup (Istilah Klausal 3.6):
- pendaftaran,
- Penilaian/asesmen, TUGAS
- keputusan sertifikasi, ASESOR
- pemeliharaan sertifikasi,
- sertifikasi ulang, dan
- penggunaan sertifikat
PROSES SERTIFIKASI ( PBNSP 201)
Sesuai dengan Pedoman BNSP Klausal 9
1.Pendaftaran,
2.asesmen TUGAS
3.Proses Uji Kompetensi
4.Keputusan Sertifikasi,
ASESOR
5. Survailen (Pembekuan dan Pencabutan Sertifikasi, Penambahan
dan Pengurangan Lingkup Sertifikasi )
6.Sertifikasi ulang
7.Penggunaan sertifikat.
8.Banding atas keputusan Sertifikasi
9.Keluhan
• MENGUMPULKAN BUKTI-BUKTI,
• kemudian MEMBANDINGKAN BUKTI
dengan STANDAR KOMPETENSI/ ACUAN
PEMBANDING
EVIDENCE (Bukti)
EVIDENCES, e.g.:
• 3rd party workplace
report
• Review portfolios
evidences MEASURABLE
• Observation CRITERIA
• Interviews, etc
CRITERIA, e.g.:
•Competency
ASSESSOR Standards
•SOP
•Work Instructions
ASPEK KUNCI ASESMEN :
TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang
baru
SRN - IMT2015
BAGAIMANA
BUKTI
DIKUMPULKAN ?
BUKTI DIKUMPULKAN
BUKTI DIKUMPULKAN
PESERTA
JENIS M
BUKTI
BERKUALITAS
BUK ET
TI OD
BUKTI
DIKUMPULKAN A
ASESOR
BUKTI DIKUMPULKAN
• Adalah bukti kompetensi
diperoleh/dikumpulkan oleh
peserta dari laporan pihak
ketiga. JENIS BUKTI :
• Contohnya :
BUKTI DIKUMPULKAN – Pengalaman kerja
BUKTI TIDAK
PESERTA – Sertifikat pelatihan
– Sertifikat/surat keterangan
LANGSUNG
pengalaman kerja
• Bukti diluar yang tercantum (TL)
pada dokumen skema sertifikasi
Klausul 6 Persyaratan Peserta.
PELAKSANAAN
ASESMEN
• Contohnya :
Mengkaji laporan pihak ketiga dari
sejumlah sumber
Jenis Bukti Langsung ( L )
• BUKTI LANGSUNG
Bukti yang diperoleh /dikumpulkan
dari hasil pengamatan/observasi
langsung selama asesi melakukan
aktifitas kerja baik pada saat sedang
bekerja di tempat kerja yang
sebenarnya ataupun yang
disimulasikan.
Contoh :
Pengamatan pada saat Asesi bekerja di
tempat kerjanya. Pengamatan pada saat
asesi mendemontrasikan,
mempraktekan,
mensimulasikan.Pengamatan terhadap
hasil kerja yang sedang dilakukannya.
BUKTI LANGSUNG (LANJUTAN)
Simulasi, Bermain Peran, Demonstrasi
Praktek, Project Work Project Work
• BUKTI TAMBAHAN
– Bukti yang diperoleh/dikumpulkan sebagai bukti
pendukung dari kinerja yang telah ditunjukkan
oleh asesi .
– Contohnya :
– Hasil tanya jawab yang dikembangkan
berdasarkan pengetahuan kompetensi yang
digali dari :
• Kriteria unjuk kerjanya
• Kompetensi terkait dari pengalaman asesi baik
pengalaman pendidikan/pelatihan, pengalaman
kerja dan pengalaman hidup
KEBIJAKAN SISTEM EVALUASI KOMPETENSI 201 (9.)
Berkas permohonan
SKEMA
Verifikasi permohonan berdasarkan
persyaratan skema sertifikasi (9.1)
SKKNI
1. VALID
VALID Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang
diperlukan untuk dinilai.
2. RELIABLE
RELIABLE Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan
secara konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang.
3.
3. FLEXIBLE
FLEXIBLE Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan
serangkaian konteks. Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal
itu menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberi kesempatan
seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk diases.
4.
4. FAIR
FAIR Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu,
terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta.
TERIMA KASIH