Anda di halaman 1dari 16

TOKSISITAS

HIDROKARBON

KELOMPOK 7
EGA RINA ( F1F1 12096 )
SELVI RATMI K ( F1F1 12122 )
PENGERTIAN HIDROKARBON

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa


yang terdiri dari unsur atom karbon (C)
dan atom hidrogen (H). Seluruh
hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan
dengan rantai tersebut.
PENGELOMPOKKAN HIDROKARBON
Senyawa hidrokarbon
alifatik adalah senyawa
karbon yang rantai C
nya terbuka dan rantai C
Hidrokarbon Alifatik itu memungkinkan
(rantai lurus) bercabang. Berdasarkan
jumlah ikatannya,
senyawa hidrokarbon
alifatik terbagi menjadi
senyawa alifatik jenuh
dan tidak jenuh

Senyawa aromatik yaitu


Hidrokarbon Aromatik senyawa karbon yang
(cincin benzene) terdiri dari 6 atom C yang
membentuk rantai
benzene.
KERACUNAN HIDROKARBON

Keracunan hidrokarbon biasa ditemui pada


keracunan akut terdiri dari campuran jenuh dan
tak jenuh, alifatik, alisiklik, atau senyawa
aromatik dan biasanya sulingan minyak
mentah, disttilatar batu bara, dan sulingan kayu
pinus.
CONTOH MASING-MASING KELOMPOK :

Alifatik
Gas metana---, propana, butana
Cairan---heksana, oktan, dll
Lilin parafin
Aromatics
Benzena, toluena, xilena, styrene, vinylchloride
Halogenasi
Alifatik---kloroform, karbon tetraklorida, metilenklorida
Aromatik---DDT, chlordane, lindane, p-dichlorobenzene
Sulingan minyak bumi
Petroleum eter(benzena), bensin, nafta minyak tanah, minyak bakar,
minyak pelumas,aspalparafin
Sulingan kayu pinus
Terpenten
Distilattar batu bara
Benzene, kumena, toluena, xilena
LANJUTAN....

Intoksikasi hidrokarbon biasanya terjadi


karena anak menelan hasil penyulingan minyak
bumi, seperti bensin, minyak tanah, pengencer cat
dan hidrokarbon terhalogenasi (misalnya karbon
tetraklorida yang banyak ditemukan di dalam
larutan dan pencair dry-cleaning atau etilen
diklorida). Kematian banyak terjadi pada remaja
yang dengan sengaja menghirup atsiri.
MEKANISME TOKSISITAS
Paparan hidrokarbon umumnya melalui dua
rute yaitu inhalasi dan oral. Oral adalah rute yang
paling sering dijumpai pada keracunan
hidrokarbon disengaja. Bila tertelan, hidrokarbon
menghasilkan efektoksik pada beberapa jaringan
termasuk paru, SSP, gastro interltinal, hati, dan
sistem kardiovaskular. Di antaranya, kerusakan
yang paling serius terjadi pada sistem paru.
GEJALA KERACUNAN
 Kulit Kemerahan, berkeringat, kering,
purpura.
 Sistem saraf pusat Kelesuhan, kelemahan,
pusing, kebingungan mental, mudah marah,
kejang, dan koma.
 Selaput lendir Kering, salivasi, lakrimasi.
 Sistem paru Depressi, Tachipnea,
kussmaull, dan oedema paru.
 Saluran pencernaan Muntah dan diare.
PENGELOLAAN KERACUNAN HIDROKARBON

Banyak pengelolaan keracunan


hidrokarbon. Salah satu penentuan awal yang
harus dilakukan adalah mengidentifikasi
hidrokarbon spesifik tertelan dan menentukan
potensi untuk aspirasi dan toksisitas sistemik.
Untuk mengurangi penyerapan tertelan
hidrokarbon dengan memberikan dosis pasien
arang aktif atau berbagai zat berminyak,
glukokortikoid serta pemberian antibiotik.
CONTOH STUDI KASUS
Mabuk Hidrokarbon
Anak lak-laki berumur 19 bulan dirawat darurat dengan
fasilitas 24 jam setelah menelan kuantitas yang tidak diketahui dari
minyak tanah. Bayi diberi minyak jarak dirumah sebelum
kehilangan kesadaran.
Saat penerimaan, anak tersebut mengalami lavage lambung,
respirasi yang cepat (tingkat tidak dilaporkan), tetapi tidak
mendengus. Suhu tubuhnya 101OF dan denyut nadinya adalah 104
denyut/menit. Dia segera sadar kembali. Pada pemeriksaan
roentgenographic, aspek medial dari kedua bidang paru-paru yang
lebih rendah menunjukkan banyak yang kasar, kepadatan berbintik-
bintik. Sel darah putih (WBC) berjumlah sebanyak 11.500, dan
diferensial yang normal. Anak tersebut sembuh beberapa hari
tanpa pengobatan tambahan dan tanpa sisa gejala yang jelas.
LANJUTAN.........
Tabel : klinis arang pasien pada cairan beracun ringan

Rumah sakit 24 jam kemudian

Suhu: 38.1oC Suhu : 38.1oC


Tekanan darah: 100/58 mm Hg Laju respirasi: 30-60 / juta
Tingkat pernapasan: 32 / juta Berdarah sputum: pewarnaan
Denyut nadi: 100 denyut / juta gram, banyak polip
Dada pemeriksaan: takipnea, Pengobatan: methylprednisolone
rales bibasilar
Dada pemeriksaan radiologis:
difus infiltrat berbulu
DISKUSI
1. Apa arti dari pneumonitis aspirasi? Akan jenis yang
sama dari kelainan paru yang diamati jika hidrokarbon
itu tertelan (dengan asumsi lebih besar jumlah yang
tertelan, tentunya)?
2. Kedua kasus terlibat produksi demam kelas rendah.
Adakah antibiotik yang ditunjukkan. Mengapa atau
mengapa tidak?
3. Dalam kasus 1, bayi diberi minyak jarak di rumah. Apa
alasan yang Anda pikirkan? Apa bahaya yang terkait
dengan menelan minyak hidrokarbon?
PEMBAHASAN
1. Pneumonitis adalah peradangan paru-paru yang disebabkan
oleh masuknya atau terhirupnya bahan-bahan kedalam saluran
pernafasan. Pneumonitis aspirasi juga merupakan salah satu
efek toksik terpenting dari minyak tanah.
Aspirasi darah dapat menimbulkan pengisian alveoli (yaitu
“pneumonitis darah”) yang bisa menghamburkan etiologi
hemoptisis pada rontgenogram toraks yang pertama.
Pneumonitis darah biasanya hilang dalam waktu seminggu dan
setelah gambaran ini lenyap, rontgenogram-ulang toraks dapat
memperlihatkan asak hemoptisis tersebut. Jenis kelainan paru
yang diamati berbeda, dimana kelainan paru tersebut adalah
hemoptisis dimana pada hasil pemeriksaan roentgenogram
toraks memperlihatkan adanya bayangan bulatan kecil-kecil pada
foto toraks.
2. Tidak ada ditunjukkan penggunaan antibiotik. Dimana seperti
yang kita ketahui bahwa tidak dianjurkan adanya pengobatan
untuk pasien demam kelas rendah. Selain itu, mengingat
bahwa kebanyakan demam disebabkan oleh inflamasi,
sehingga antibiotik tidak perlu digunakan untuk mengatasi
demam kelas rendah.
Selain itu, karena hemoptisis merupakan gejala
peringatan, tidak diperlukan antibiotic untuk mengobati pasien
karena cara tersebut cukup berlebihan. Hemoptisis biasanya
terjadi dengan jumlah darah yang sedikit dan akan berhenti
secara spontan tanpa terapi yang khusus. Kelainan yang
medasari gejala tersebut kemudian harus diatasi apabila
cukup berat dengan menenangkan pasien dan menyingkirkan
prosedur diagnostic yang tidak diperlukan hingga hemoptisis
mulai mereda. Gejala batuk dapat ditekan apabila gejala in
terdapat serta memperberat hemoptisis.
3. Alasan diberikan minyak jarak mungkin saja dengan
tujuan agar pasien dapat muntah. Akan tetapi, jika
pasien mengalami muntah maka akan menyebabkan
aspirat dapat segera menyebar secara luas pada paru-
paru sehingga mengakibatkan pasien mengalami
pneumonitis aspirasi.
TERIMA KASIH...........

Anda mungkin juga menyukai