Anda di halaman 1dari 31

Karya Tulis Ilmiah

2019
 Kebutaan termasuk ke dalam salah satu
masalah serius di dunia
 75% penyebab kebutaan dapat di cegah.
 48% kebutaan disebabkan oleh katarak
 Indonesia merupakan urutan ketiga
dengan penderita buta terbesar.
 51% kebutaan di Indonesia disebabkan
oleh katarak.
 Katarak adalah pengeruhan lensa mata
yang mengganggu aksis penglihatan
Identitas
 Nama : Ny. E
 Usia : 47 th
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Kp. Leles Cianjur
 Agama : Islam
Anamnesis
Keluhan utama
 Pasien mengeluh mata kiri buram sejak 1 tahun SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien mengeluhkan mata kiri menjadi buram sejak 1 tahun yang lalu. Pasien
mengeluhkan pandangan dirasakan seperti berkabut. Pasien juga merasakan
pandangan mata kanan menjadi kebiruan sejak menjalani operasi katarak 1
bulan yang lalu. Pasien tidak mengeluhkan silau, dan pndangan dobel. Pasien
tidak merasakan nyeri pada mata, dan tidak pernah terkena benturan pada
mata sebelumnya. Sakit kepala, mual, muntah tidak dirasakan pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien merupakan pengidap HT sejak 6 tahun dan tidak terkontrol. Hipertensi
(+) terkontrol
Riwayat Penyakit Keluarga
 DM (+) ayah pasien, HT (+) ayah pasien
Riwayat Pengobatan
 Pasien rutin meminum obat untuk mengkontrol hipertensi.
Pemeriksaan Status Oftalmologi
OD Pemeriksaan OS
12/60 tidak terkoreksi dengan 3/60 tidak terkoreksi dengan
AV
pinhole pinhole
Orthophoria Posisi Orthophoria
Tenang Palpebra Tenang
Tenang Konjungtiva Tenang
Simpul terbenam, 5 jahitan di Jernih
Kornea
superior, loose (-)
Dalam, cells (-), flares (-) BMD Dalam cells (-), flares (-)
Bulat, di tengah, refleks cahaya Iris Bulat, di tengah, refleks cahaya
langsung (+) Pupil langsung (+)
IOL Lensa Keruh No4Nc6C1P4
Jernih Vitreus Jernih
Papil bulat, batas tegas, CDR 0,3- Papil bulat, batas tegas, CDR 0,3-
0,4, aa/vv 2/3, reflex macula (+), 0,4, aa/vv 2/3, reflex macula (+),
retina: dot/blot (-), eksudat (-) Funduskopi retina: degenerasi macula,
dot/blot (-), eksudat (-)
Pemeriksaan Lab
 Hemoglobin : 11,2 g/dL
 Hematokrit : 33,3%
 Eritrosit : 3,5
 Leukosit : 8.620
 Trombosit : 273.000
 GDP : 170 mg/dL
 GD2PP : 174 mg/dL
Resume
 Perempuan, 47 tahun datang dengan keluhan utama
mata kiri buram perlahan sejak 1 tahun SMRS.
Pandangan berkabut (+), diplopia (-), silau(-), nyeri (-),
merah (-), riwayat trauma (-), sakit kepala (-), mual (-),
muntah (-). Pasien juga mengeluhkan pandangan mata
kanan menjadi kebiruan sejak menjalani operasi katarak 1
bulan yang lalu. Pasien mengidap DM sejak 6 tahun, tak
terkontrol dan tidak rutin minum obat, Pasien juga
memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan tidak
rutin minum obat.
 Pada pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus OD 12/60
dan OS 3/60, keduanya tidak terkoreksi dengan pinhole.
Lensa OS keruh No4Nc6C1P4. Pada funduskopi
ditemukan degenerasi macula pasa OS. Pemeriksaan lab
menunjukkan gula darah puasa dan gula darah 2 jam post
prandial tinggi.
Diagnosis
 Katarak senilis imatur OS
Tatalaksana
 ICCE dengan Phaco dan IOL OS
 Biometri OS
Prognosis
 Ad vitam : bonam
 Ad fungctionam : dubia
 Ad sanactionam : bonam
Anatomi dan Fisiologi Mata
3 Lapisan bola mata :
- Lapisan fibrosa : sklera, kornea
- Lapisan berpigmen dan vaskular :
koroid, korpus silliaris, iris
- Lapisan neural
Anatomi Bilik Depan
Media Refraksi
Anatomi dan Histologi Lensa
 Lensa : struktur transparan, bikonveks,
tersusun atas kristalin.
 Diameter : 9-10 mm
 Tebal 3,5-5 mm
 Memiliki indeks refraksi 1,39
 Berkekuatan 15-16 dioptri
 Struktur terdiri dari : kapsul, epitel
anterior, serat lensa, zona zinnii
Fisiologi Lensa
Untuk dapat merefraksi cahaya dengan
baik, dibutuhkan dua kemampuan
utama lensa yaitu:
1. Transparansi lensa
2. Akomodasi lensa
Pendahuluan Katarak
 Merupakan proses degeneratif
 Lebih sering ditemukan pada orang tua
 90% katarak merupakan katarak senilis
 Faktor risiko : merokok, paparan sinar
UV, radang kronis pada bola mata
 Faktor predisposisi : diabetes
 Dapat juga terjadi pada anak-anak :
katarak kongenital
Klasifikasi Katarak
Morfologi Maturitas Onset

Kapsular Insipien Kongenital

Subkapsular Intumesen Infantile

Kortikal Immatur Juvenile

Supranuklear Matur Presenile

Nuklear Hipermatur Senile

Polar Morgagni
Katarak Senilis
 Muncul karena ketidakmampuan orang
dewasa untuk mensintesis kristalin.
 Mekanisme terjadi kekeruhan dibagi
dua:
 Katarak senilis kortikal
 Katarak senilis nuklear
Derajat maturasi pada katarak senilis
kortikal:
- Derajat separasi lamelar
- Katarak insipien
- Katarak imatur
- Katarak matur
- Katarak hipermatur
- Katarak Morgagni
Manifestasi Klinis
Gejala
1. Penurunan visus
2. Silau
3. Perubahan miopik
4. Diplopia monocular
5. Halo bewarna
6. Bintik hitam di depan mata
Tanda:
1. Pemeriksaan visus berkisar antara 6/9 sampai hanya
persepsi cahaya
2. Pemeriksaan iluminasi oblik
3. Shadow test
4. Oftalmoskopi direk
5. Pemeriksaan sit lamp
Tatalaksana
 Ekstraksi Katarak Intra Kapsular (ICCE)
dengan teknik phacoemulsifikasi
 Ekstraksi Katarak Intrakapsular (ICCE)
 Keluhan termasuk mata tenang visus menurun
perlahan  dd/ glaucoma, katarak, retinopati.
 Anamnesis, PF, gejala  mengarah ke
katarak
 Jenis katarak adalah katarak senilis. Dilihat
dari umur pasien, dengan ditemukan
kekeruhan pada lensa yang belum menutupi
seluruh lensa
 Diagnosis akhir : katarak senilis imatur mata
kiri
 Tatalaksana : ICCE Phaco + IOL

Anda mungkin juga menyukai