ataupun dukun
Derajat 1. Fraktur yang telah terjadi antara 3 hari-3 minggu
1. Trauma
2. Non trauma
3. Stress
2.4 Jenis dan klasifikasi fraktur
mekanisme trauma
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
Anamnesis
Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan feses, dapat
hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang
terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah.
Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna
dan hanya timbul pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis.
Pemeriksaan umum
Look
Deformitas
Penonjolan yang abnormal
Angulasi
Rotasi
Pemendekan
Hilangnya fungsi ; misalnya pada fraktur kruris tidak dapat
berjalan dan pada fraktur antebrakhii tidak dapat
menggunakan lengan.
Feel
Krepitasi
Nyeri
Terdapat gangguan-gangguan fungsi, gerakkan-
gerakkan yang tidak mampu
dilakukan,gangguan kekuatan otot.
Gerakan yang tidak normal
Pemeriksaan radiologis
1.Umur penderita
2.Lokalisasi dan konfigurasi fraktur
3.Pergeseran awal fraktur
4.Vaskularisasi pada kedua fragmen
5.Reduksi serta imobilisasi
6.Waktu imobilisasi tidak dilakukan sesuai
waktu penyembuhan sebelum terjadi
union, maka kemungkinan untuk
terjadinya nonunion sangat besar
7. Ruangan di antara kedua fragmen
serta interposisi oleh jaringan lunak
8. Faktor adanya infeksi
9. Cairan sinovia
10. Gerakan aktif dan pasif pada
anggota gerak
Perkiraan penyembuhan fraktur pada orang dewasa
1. Terapi konservatif
2.Terapi operatif
3.Terapi operatif dengan reposisi secara tertutup dengan melihat
foto radiologi
Reposisi tertutup – fiksasi eksterna
Reposisi tertutup dengan kontrol radiologis diikuti fiksasi internal
4. Terapi operatif dengan membuka frakurnya
Reposisi terbuka dan fiksasi interna
ORIF (Open Reduction and Internal Fixation)
Excisional Arthroplasty
Membuang fragmen yang patah yang membentuk sendi,
misalnya :
Excisi fragmen dan pemasangan endoprosthesis
Dilakukan excici caput femur dan pemasangan endoprosthesis
moore atau yang lainnya.
5. Terapi Rehabilitasi
•Komplikasi fraktur
Komplikasi fraktur terhadap organ: 1,2,4,8
•Komplikasi pada kulit
•Lesi akibat penekanan
•Ulserasi akibat dekubitus
•Ulserasi akibat pemasangan gips
•Komplikasi pada pembuluh darah
•Ulserasi akibat pemasangan gips
•Lesi akibat traksi dan penekanan
•Iskemik volkmann
•Gangren
•(osteomielitis).
Komplikasi pada saraf
trauma tertutup
Nama :Tn. HS
Umur :62 tahun
Jenis Kelamin :Pria
Alamat :DS. Salubomba Kabupaten
Donggala
Pekerjaan : Petani
Tgl masuk :14 Desember 2013
RM :24 04 02
Ruangan :Pav. Teratai Bangsal
Rumah sakit :RSUD UNDATA Palu
ANAMNESA (Autoanamnesis)
•DM (-)
•Hipertensi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital :
TD : 130/80 mmHg
Pernapasan : 18 x/menit torakoabdominal
Nadi : 80 kali/menit , reguler ,kuat angkat
Suhu aksilla : 36.2 °C
Kepala :Normocephal
Mata : Konjungtiva Anemis (-)/(-), Sklera Ikterik (-)/(-)
Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-), warna kulit sama dengan
daerah sekitar, nyeri tekan (-)
Thorax
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi :
Diskontuinitas os femur 1/3 tengah dekstra
Kallus (+)
Non Union
Operlepping (+) ± 5 cm
Bending (+)
Laboratorium
Darah Rutin (16 Desember 2013) : dalam batas normal
RBC : 4.71 x 1012/L (3.6 - 6.5) (N)
WBC : 7.01 x 109/L (5 - 10) (N)
Hb : 13.6 g/dL (12 - 18) (N)
Hct : 41.89 % (35 - 52) (N)
Plt : 306 x109/L (150 - 450) (N)
CT : 7’ 30 ” ( 4 – 10 menit) (N)
BT : 3 ‘ 30 “ ( 1 – 5 menit) (N)
Kimia Darah (16 Desember 2013)
GDS : 131 mg/dL (70 - 200) (N)
Ureum : 18 mg/dL (8 - 53) (N)
Kreatinin : 1.19 mg/dL (0.3 - 0.6) (N)
SOPT : 30 UI/L
SGPT : 16 UI/L
Resume
dan menabrak sapi. Tungkai kanan terhimpit motor kemudian tidak dapat
Palu namun pasien menolak. Pasien berobat ke 4 orang dukun namun tidak
mengalami perbaikan.
Didapatkan status generalisata adalah sakit sedang,kompos mentis, gizi baik.
Tanda vital dalam batas normal, thoraks dan abdomen dalam batas normal. Pada
pemeriksaan femur dekstra didapatkan jaringan parut, penonjolan abnormal pada 1/3
tengah, atrofi otot, tungkai pendek sebelah, eksorotasi, palse movement 1/3 tengah,
perbedaan true of leg lenght kanan dan kiri 5 cm, perbedaan appearance of leg lenght
5 cm, galleazi sign femur 5 cm, Range of movemnet pada hip joint eksorotasi kanan
lebih besar dibanding kiri, endorotasi kanan lebih kecil dibanding kiri, pada knee joint
ekstensi kanan lebih kecil dibanding kiri, fleksi kanan lebih kecil dibanding kiri . Foto
femur dektra didapatkan diskontuinitas femur 1/3 tengah dekstra , kallus (+),
Terapi
•Rekonstruksi femur
pada posisinya
buah screw
Prognosis
Dubia et bonam
DISKUSI
pada 1/3 tengah , atrofi otot , kaki tampak pendek sebelah kanan, posisi abnormal
(eksorotasi) . pada palpasi didapatkan palse movement 1/3 tengah , True of leg
5 cm dan pada foto rongen didapatka diskontuinitas femur 1/3 tengah dekstra,
1. Antibiotik
2. Analgetik
3. Antagonis H2 Reseptor
Terapi rehabilitasi
Thanks