Diky Hardiyansyah
09 777 019
Supervisor/Pembimbing
dr. Muhamad Ikhlas., Sp.B, M.Kes
Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran
Universitas Alkhairaat Palu
2016
Kasus
IDENTITAS
• Nama : An. Senal
• Umur : 16 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Tanggal masuk : 23 Februari 2016
• Ruangan : Garuda Bawah
• Rumah sakit : RSU Anutapura Palu
Primary Survey
• Airway :
▫ Jalan napas tidak ada hambatan
▫ Snoring (-), gurgling (-), stridor (-)
▫ Deviasi trakea (-), benda asing (-)
• Breathing :
▫ Diberikan O2 2 liter
▫ P : 22 x/m
▫ Thorakoabdominal
▫ Ekspansi dinding dada simetris, penggunaan otot
bantu napas, ketraksi (-), krepitasi (-)
▫ Bunyi napas vesikuler, tidak ada bunyi napas
tambahan
• Circulation
▫ Warna kulit normal, konjungtiva anemis (-/-),
racoon eyes (-), battle sign (-)
▫ Nadi : 90 x/menit, reguler, kuat angkat
▫ CRT < 2 dtk
▫ TD : 110/70 mmHg
▫ Epistaksis (+), kontrol perdarahan
▫ Diberikan IVFD RL
• Disability
▫ GCS: E4V5M6
▫ Pupil isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks
cahaya tidak langsung
• Exposure
▫ Jejas (-),
▫ Vulnus ekskoriatum
Pada regio nasalis lateralis dextra (ukuran ± 1 x 2 cm)
Regio genu joint anterior sinistra (ukuran ± 3 x 3 cm)
Secondary Survey
ANAMNESIS
• Keluhan utama: nyeri pada kepala
• Anamnesis terpimpin:
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada kepala.
Keluhan dirasakan sejak pasien mengalami kecelakaan motor ±
pukul 22.00 SMRS. Pasien tidak menggunakan helm. Saat itu
pasien sadar, sampai di bawa ke RS juga masih sadar. Mual dan
muntah (-). Keluhan lainnya pasien merasakan pusing, nyeri pada
hidung, keluar darah dari hidung. Nyeri pada dada (-), nyeri perut (-
), nyeri pada tangan (+), nyeri pada kaki (+).
Mekanisme trauma: saat sedang mengendarai sepeda motor, tiba-
tiba dari arah berlawanan muncul pengendara lainnya, kemudian
saling bertabrakan. Pasien terlempar dari motor yang dibawahnya
sejauh ± 1 m. Kepala pasien terbentur ke tanah, dan pasien
mengaku ada yang menindih hidung pasien, namun pasien tidak
mengetahuinya karena saat kejadian suasananya gelap.
• Kepala
▫ Rambut: Ikal, warna hitam distribusi padat
▫ Kulit kepala: jejas (-), vulnus (-)
▫ Wajah: Simetris, paralisis fasial (-), afek serasi, deformitas (-).
▫ Kulit: jejas (-), vulnus ekskoriatum regio nasalis (+), pucat (-), sianosis (-),
massa (-), turgor <2 detik
▫ Mata
Racoon eyes (-)
Pupil: Bentuk isokor, bulat, diameter ± 2mm/2mm, refleks cahaya langsung +/+
refleks cahaya tidak langsung +/+.
Konjungtiva: anemis -/-
Sklera: ikterik (-)
▫ Mulut
Bibir: sianosis (-), pucat (-)
Gusi: gingivitis (-)
Gigi: karies dentis (+)
Lidah: deviasi lidah (-), lidah kotor (-), tremor (-)
Tonsil: T1/T1 hiperemis (-)
▫ Telinga : battle sign (-)
• Leher
▫ Inspeksi: jaringan parut (-), massa (-)
▫ Palpasi:pembengkakan kelenjar limfe (-), pembesaran pada
kelenjar tiroid (-), nyeri tekan (-)
• Paru
▫ Inspeksi: pengembangan dinding dada simetris, jejas (-), retraksi
(-), massa (-), cicatrix (-)
▫ Palpasi: nyeri tekan (-), ekspansi paru simetris kiri dan kanan,
vocal fremitus kesan normal.
▫ Perkusi: sonor (+) diseluruh lapang paru, batas paru hepar SIC
VI dextra.
▫ Auskultasi: vesicular +/+, bunyi tambahan (-).
• Jantung
▫ Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
▫ Palpasi: ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula (s),
▫ Perkusi
Batas atas : SIC II linea parasternal dextra et sinistra
Batas kanan : SIC V linea parasternal dextra
Batas kiri : SIC V linea midclavicula sinistra
▫ Auskultasi: bunyi jantung I/II murnireguler, murmur (-), gallop (-).
• Abdomen
▫ Inspeksi: bentuk datar terhadap thorax & symphisis pubis, jejas (-),
massa (-), cicatrix (-).
▫ Auskultasi: peristaltik (+) kesan normal (± 20 kali/menit) diseluruh
kuadran abdomen , Bruit (-), friction rub (-)
▫ Perkusi: timpani (+) diseluruh kuadran abdomen
▫ Palpasi: hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (-), ginjal tidak teraba.
• Ekstremitas
▫ Atas: jejas (-), vulnus (-), edema (-), akral dingin (-
/-), ROM normal, refleks fisiologis normal, refleks
patologis (-), kekuatan 5/5, tonus normal.
▫ Bawah: jejas (-), vulnus (-), edema (-), akral
dingin (-/-), ROM normal, refleks fisiologis
normal, refleks patologis (-), kekuatan 5/5, tonus
normal.
RESUME
Pasien laki-laki, 16 tahun, masuk dengan keluhan nyeri pada
kepala, dirasakan sejak mengalami kecelakaan motor ± pukul
22.00 SMRS. Pasien tidak menggunakan helm. Pingsan (-).
Mual dan muntah (-). Pusing (+), nyeri pada hidung (+),
epistaksis (+). Keluhan lain nyeri pada tangan (+), nyeri pada
kaki (+).
Mekanisme trauma: pasien saling bertabrakan dengan
pengendara lainnya dan kepala pasien terbentur ke tanah,
hidung terkena benda yang keras. Tanda vital dalam bartas
normal. GCS 15 (E4V5M6)
Pemeriksaan:
Kepala: vulnus ekskoriatum regio nasalis (+), racoon eyes (-),
pupil isokor, konjungtiva anemis -/-, battle sign (-)
• RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
▫ Laboratorium : darah lengkap
▫ Foto polos kepala AP/Lateral
• DIAGNOSIS AWAL
▫ Cedera Kepala Ringan
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
▫ Laboratorium
WBC : 11,0 x 103 /ul
Hb : 12 g/dL
HCT : 36 %
PLT : 316 x 103 /uL
• DIAGNOSIS AKHIR
▫ Cedera Kepala Ringan
• PENATALAKSANAAN
▫ Medikamentosa:
Cairan IVFD
Analgetik IV
H2 reseptor IV
Antibiotik IV
• PROGNOSIS
▫ Bonam
PEMBAHASAN
Prinsip
• Cedera kepala penyebab hampir setengah dari
seluruh kematian akibat trauma bagian dari
kegawatdaruratan medik
• Pasien datang dengan cedera kepala primary survey
(ABCDE) secondary survey
• Penanganan cedera kepala menurut Prof.Satyanegara
6B
• Pada pasien ini tidak dilakukan primary survey,
karena diterima di ruang perawatan bedah.
• Jika melakukan primary survey
▫ A : airway
▫ B : breathing
▫ C : circulation
▫ D : disability
▫ E : exposure
Secondary survey Anamnesis, Pem. Fisik, Pem. Penunjang
Anamnesis
Anak, 16 tahun
KU : nyeri pada kepala akibat
kecelakaan
Pingsan (-)
Mual-muntah (-)
Keluar darah dari hidung (+)
Keluar cairan dari telinga (-)
Nyeri pada dada dan perut (-) Berdasar anamnesis yang
Nyeri pada ekstremitas (+) ada, tidak ada keluhan
Pasien masih mengingat kejadian pasien yang mengarah
Pandangan menurun (-), masih adanya fraktur tengkorak
mampu melihat dengan jarak 6/6 maupun lesi intrakranial
• Pada pemeriksaan fisik pasien ini
▫ Tingkat kesadaran : compos mentis (GCS
E4V5M6)
▫ Kepala
Jejas (-), vulnus (+) regio nasalis
Racoon eyes (-), Pupil isokor (+/+), konjungtiva
anemis (-/-)
Battle sign (-)
• Dari pemeriksaan GCS, hasilnya 15 E4V5M6
masuk dalam klasifikasi CEDERA KEPALA
RINGAN
• Pemeriksaan fisik lainnya, di dapatkan tidak ada
tanda-tanda adanya fraktur tengkorak maupun
lesi intrakranial
Klasifikasi Cedera Kepala
Beratnya
Sedang GCS 9-12
(severity)
Cedera kepala
Primer Sekunder
Akselerasi
Deselerasi
6B