Anda di halaman 1dari 20

NAMA:

ARYANI SAFITRI
EVI SUSILAWATI. P
YULI LESTARI
Asam Amino Mempunyai
Ciri Struktur Umum

Asam amino yaitu kecuali glisin mempunyai empat


gugus substituen yang berbeda dan karenanya
merupakan karbon asimetrik atau khiral
COOH COOH

NH2 C H
NH2 C H

H
CH3
Glisin (tidak khiral) Alanin (khiral)
SIFAT
• SIFAT-SIFAT ASAM AMINO

1. Larut dalam air dan pelarut polar lain.

2. Tidak larut dalam pelarut nonpolar, seperti benzena dan dietil eter.

3. Berwujud padat pada suhu kamar. Titik leleh di atas


200OC serta mempunyai titik lebur lebih besar dibanding senyawa

karboksilat dan amina.

4. Mempunyai momen dipol besar.

5. Bersifat elektrolit:

a. kurang basa dibanding amina

b. kurang asam dibanding karboksilat


6. Bersifat amfoter
Karena mempunyai gugus asam dan gugus basa. Jika asam amino
direaksikan dengan asam maka asam amino akan menjadi suatu anion, dan
sebaliknya jika direaksikan dengan basa maka akan menjadi kation.

7. Dalam larutan dapat membentuk ion zwitter

Karena asam amino memiliki gugus karboksil (–COOH) yang bersifat


asam dan gugus amino (–NH2) yang bersifat basa, maka asam amino dapat
mengalami reaksi asam-basa intramolekul membentuk suatu ion dipolar yang
disebut ion zwitter.
8. Mempunyai kurva titrasi yang khas.

9. Mempunyai pH isoelektrik, yaitu pH pada saat asam amino


tidak bermuatan.

Di bawah titik isoelektriknya, asam amino bermuatan


positif dan sebaliknya di atasnya bermuatan negative

10. Sifat optis aktif

Semua senyawa asam amino mempunyai atom C


asimetris (spiral) sehingga bersifat optis aktif, artinya
dapat memutar bidang polarisasi kecuali glisin. Glisin adalah
satu-satunya asam amino yang tidak bersifat optis aktif.
11. Asam amino dapat bergabung dengan asam amino lain membentuk
suatu polimer yang disebut peptida
12. Asam amino merupakan kristal putih yang larut dalam air (kecuali
sistin dan tirosin)dan dalam asam /alkali kuat dan amonium sulfat
atau natrium klorida.
13. Beberapa asam amino seperti glisin, alanin, serin dan prolin
rasanya manis; triptofan dan leusin rasanya tawar, sedangkan
arginin rasanya pahit.
14. Semua asam amino kecuali glisin mengandung atom C asimetris,
keaktifan optis,  memutar bidang cahaya polarisasi ke kiri (-)
atau ke kanan (+).
PENGGOLONGAN ASAM
AMINO
Ditinjau dari Segi Pembentukannya
1. Asam Amino Esensial
Asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh
disebut asam amino esensial.

2. Asam Amino Nonesensial


Asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh disebut
asam amino nonesensial.
Menurut Strukturnya
1. Merupakan rantai karbon yang alifatik

2. Mengandung gugus hidroksil

3. Mengandung atom belerang

4. Mengandung gugus asam atau amidanya

5. Mengandung gugus basah

6. Mengandung cincin aromatik

7. Membentuk ikatan dengan atom N pada gugus amino


Tabel L-asam-α Amino yang Terdapat
dalam Protein
Lanjutan..
Lanjutan..
Beberapa Asam Amino yang Tidak
Terdapat dalam Protein
• Dalam suatu sistem elektroforesis
yang mempunyai elektroda positif
dan negatif, asam amino akan
begerak menuju elektroda yang
berlawanan dengan muatan ion
asam amino yang terdapat dalam
larutan. Oleh karena muatan ion
itu tergantung pada pHlarutan,
maka pHlarutan dapat diatur
sedemikian rupa, sehingga ion
asam amino tidak bergerak ke
• pH yang demikian ini disebut titik
isolistrik.
• Pada titik isolistrik terdapat keseimbangan
antara bentuk-bentuk asam amino sebagai
ion amfoter, anion dan kation. Tetapi
sebagian besar molekul asam amino
terdapat dalam bentuk ion amfoter dan
hanya sedikit sekali yang terdapat dalam
bentuk kation dan anion dalam jumlah yang
sama.
• Apabila bentuk kation diberi simbol
A+bentuk amfoter A dan bentuk anion
A- maka keseimbangan di dapat ditulis
sebagai berikut
Dengan menggunakan rumus diatas kita dapat menghitung pH
pada titk isolistrik dari harga K1 dan K2 yaitu masing-masing
konstanta atau tetapan keasaman gugus –COOH pada dalam
bentuk kation dan gugus -NH3+
Pada ion amfoter
Elektroforesis Kertas Memisahkan Asam-Amino
Berdasarkan Muatan Listrik

• Metoda yang paling sederhana untuk


memisahkan asam amino adalah
elektroforesis kertas. Setetes larutan
dari campuran asam amino
ditempatkan pada selembar kertas
filter yang sudah dibasahi oleh buffer
pada pH tertentu. Medan listrik
dengan tegangan tinggi diberikan
pada kertas tersebut. Karena
Kromatografi Penukar Ion Merupakan Proses
Pemisahan yang Lebih Berguna
• Kromatografi penukar ion merupakan
metoda yang paling banyak
dipergunakan untuk memisahkan,
mengidentifikasi, dan menghitung
jumlah tiap-tiap asam amino di dalam
suatu campuran. Kolom kromatografi
terdiri dari tabung panjang yang diisi
oleh granula resin sintetik yang
mengandung gugus yang bermuatan

Anda mungkin juga menyukai