Anda di halaman 1dari 40

ENEV 604002

Semester Genap 2016/2017

17.02.17
• Kehadiran: kedatangan
• Keseriusan: fokus
• Ketertiban: ketenangan
• Kejujuran: tanggung jawab
• Kedisiplinan: kebersihan
Review PR
Ketepatan waktu
Kesesuaian isi tugas
Kualitas tugas
Aliran pada Saluran Terbuka
Prinsip Aliran Saluran Terbuka
• Aliran dengan permukaan
bebas
• Mengalami tekanan
atmosfer
• Mengalir akibat gaya
gravitasi
• Mengalir karena adanya
slope dasar saluran
Karakteristik Saluran Terbuka
Kriteria Saluran Terbuka

Bentuk Segiempat, trapezium, segitiga, setengah


lingkaran, lingkaran
Dimensi Kecil, menengah, besar
Fungsi Drainase, irigasi, suplesi, diversion
Sumber energi Gravitasi, (pompa)
Kecepatan aliran Lambat, sedang, cepat
Tipe aliran Permukaan bebas
Apabila saluran terbuka terhadap atmosfer, seperti
sungai, kanal, gorong-gorong, maka alirannya
disebut aliran saluran terbuka (open channel flow)
atau aliran permukaan bebas (free surface flow).
Implikasinya:
• Tekanan konstan (p= 0)
• Hydraulic grade line (HGL) dan liquid free
surface berimpitan
 Kecepatan aliran (V) dari suatu penampang aliran
tidak sama di seluruh penampang aliran (bervariasi
menurut tempatnya)
 Apabila cairan bersentuhan dengan batasnya (di
dasar dan dinding saluran) kecepatan alirannya
akan mengecil atau nol
0.85
 Pembagian kecepatan arah
0.2
vertikal dengan kecepatan 0.6
maksimum di 0.2permukaan air
dan kecepatan nol pada dasar.
0.8
 Hal ini seringkali membuat
kompleksnya analisis, oleh
karena itu untuk keperluan
praktis biasanya digunakan harga V
rata-rata dari kecepatan di suatu
penampang aliran
 Dalam model satu dimensi, 1
kecepatan (v) diasumsikan sama V   v dA
dimanapun pada suatu AA
penampang
 Klasifikasi Aliran Permukaan Bebas
Aliran dalam saluran ditandai dengan kecepatan
rerata.
Aliran dapat digolongkan sebagai kombinasi dari
steady atau unsteady, dan uniform atau non-uniform.
Tipe Aliran Kecepatan rerata Kedalaman
Steady, uniform V = konstan y = konstan
Steady, non-uniform V = V(x) y = y(x)
Unsteady, uniform V = V(t) y = y(t)
Unsteady, non-uniform V = V(x, t) y = y(x, t)

 Aliran di sungai dan saluran buatan, umumnya diasumsikan


berupa aliran steady, non-uniform
 Aliran berubah cepat (rapidly varied flow)
pada suatu ruas yang pendek, terdapat “transisi”
perubahan cepat terhadap kedalaman dan
kecepatan.
o Loncat air (hydraulic jump)
o Aliran masuk ke saluran curam
o Aliran tertutup menuju terjunan bebas

 Aliran berubah lambat (gradually varied flow)


pada suatu ruas yang panjang, perubahan kedalaman
dan kecepatan terjadi secara perlahan.
o Aliran balik (backwater)
o Permukaan air drawdown ketika mendekati terjunan
 Aliran unsteady uniform, sangat jarang terjadi.
Sebaliknya, aliran unsteady non-uniform sangat
umum terjadi.
 Gelombang banjir di sungai
 Hydraulic bores
 Aliran terkontrol dalam saluran
 Froude Number
Mekanisme primer untuk mempertahankan aliran
dalam suatu saluran terbuka adalah gaya gravitasi.
contoh: aliran air dari suatu reservoir ke reservoir lain di
bawahnya akibat adanya perbedaan elevasi.

Parameter yang mewakili efek gravitasional ini


disebut sebagai Froude number; yaitu rasio dari
gaya inersia terhadap gravitasi.
V : kecepatan rerata penampang
V
Fr  L : parameter panjang (= kedalaman y, pada saluran
gL penampang persegi)
 Peran penting Froude Number
Mengetahui karakteristik regime aliran;
Nilai Fr Regime Aliran
Fr < 1 •Aliran memiliki kecepatan relatif rendah dan kedalaman relatif
dalam.
•Aliran berupa aliran sub-kritis, dimana gaya gravitasi lebih
berperan dalam mengalirkan air.

(sangat umum terjadi pada sungai cascade, terjunan)

Fr = 1 Aliran berupa aliran kritis, dimana v  gL


Fr > 1 •Aliran memiliki kecepatan relatif tinggi dan kedalaman dangkal.
•Aliran berupa aliran superkritis, dimana energi kinetik lebih
berperan dibanding energi potensial/gravitasi.
Suatu kombinasi dari efek gravitasi dan viskositas
menghasilkan salah satu dari empat regime aliran,
yang disebut:
Nilai Fr Regime Aliran
Fr < 1 ; Re <2000 subkritis-laminer (subcritical-laminar)
Fr > 1 ; Re <2000 superkritis-laminer (supercritical-laminar)
Fr < 1 ; Re >4000 subkritis-turbulen (subcritical-turbulent)
Fr > 1 ; Re >4000 superkritis-turbulen (supercritical-turbulent)
 Distribusi Tekanan Hidrostatis
Dalam suatu saluran terbuka umumnya aliran
mendekati horisontal (datar).
tidak terdapat percepatan vertikal (sangat kecil),
streamlines tetap mendekati parallel.
Distribusi tekanan
V2
hidrostatis
2g
Energy grade line (EGL)

Water surface (WS)

V
z

karena tidak ada percepatan vertikal, maka pada arah vertikal


distribusi tekanannya adalah hidrostatis.
 Akibatnya jumlah (p+gz) tetap konstan pada sembarang
kedalaman, dan hydraulic grade line berimpit dengan muka air.
 Geometri saluran (channel geometry)

Elemen geometri saluran


 Luas penampang (area)
 Lebar permukaan (top width)
 Keliling basah (wetted parimeter) dan
 Jari-jari hidraulik (hydraulic radius)
Unsur-unsur geometris penampang saluran
• Bentuk penampang segiempat, sangat lebar
Berlaku pendekatan khusus, dimana lebar jauh-lebih
besar daripada kedalaman aliran b >>> y, maka
keliling basah P disamakan dengan lebar saluran b,
sehingga:
A b y
R  y
P b

b
• Bentuk penampang trapesium
Dengan rasio horisontal terhadap vertikal (m) yang
berbeda di kedua sisi berlaku:
A  by  12 y 2 (m1  m2 )
P  b  y ( 1  m12  1  m22 )
B  b  y (m1  m2 )

1 y 1
m1 m2

b
Bentuk penampang lingkaran (y> ½ d)
Jika d adalah diameter pipa, maka luasan, keliling
basah, dan lebar permukaan bebas dirumuskan:
d2
A (a  sin a cos a )
4
P  ad
B
B  d sin a
Dimana:
 y d
a  cos 1  2 
1 +
 d y a
• Bentuk penampang lingkaran (y < ½ D)
Jika D adalah diameter pipa, maka luasan, keliling basah,
dan lebar permukaan bebas dirumuskan:

 y  A  r 2 (  sin  cos  )
  cos 1  
1

 r  P  2r
y  r (1  cos  ) T  2r sin 
A
Rh 
P

Dimana: D : diameter pipa, r : jari-jari pipa,


y : kedalaman air, P : keliling basah
T : lebar atas muka air, A : luas penampang aliran, Rh : jari-jari hidrolis
 Persamaan untuk aliran seragam
Aliran seragam terjadi ketika kedalaman dan
kecepatan tidak bervariasi sepanjang saluran.
 Kedudukan energy grade line, permukaan air, dan dasar
saluran sejajar.
 Kecepatan aliran seragam dapat diprediksi dengan
persamaan:
V  C RS 0

Dimana, s0 : kemiringan dasar saluran, c : koefisien chezy


Hubungan C dengan kekasaran saluran n dan jari-jari
hidrolis R menggunakan persamaan manning:
c1 1 6
C R
n

Dimana;
C1 = 1 untuk SI unit, dan c1 = 1,49 untuk english
unit.
V  C RS 0
c1
Q  AR 2 3 S 0
c1 1 6 n
C R
n
Nilai rata-rata koefisien n-Manning
Wall material Manning n
Planed wood 0.012
Unplaned wood 0.013
Finished concrete 0.012
Unfinished concrete 0.014
Sewer pipe 0.013
Brick 0.016
Cast iron, wrought iron 0.015
Concrete pipe 0.015
Riveted steel 0.017
Earth, straight 0.022
Corrugated metal flumes 0.025
Rubble 0.030
Earth with stones and weeds 0.035
Mountain streams 0.050
 Latihan-1
Air mengalir dengan laju aliran 4,5 m3/det dalam
suatu saluran trapesium dimana lebar dasar 2,4 m
dan kemiringan sisi saluran; 1 vertikal dan 2
horisontal. Hitunglah y0 jika n = 0,012 dan S0 =
0,0001.
 Penampang ekonomis (efficient section)
Penampang saluran dikatakan ekonomis apabila
pada debit aliran tertentu luas penampang saluran A
minimum dengan R maksimum atau P minimum.

Ukuran penampang optimum  kriteria hambatan


terhadap aliran minimum, karena
Hambatan aliran per satuan panjang = tegangan
geser permukaan × keliling basah

 0 P  AS0
 Penampang ekonomis (efficient section)

Sehingga persamaan;
c1
Q  AR 2 3 S 0
n Menjadi: P  cA52

Dimana: c : konstanta
R = A/P
Q, n, dan S0 diketahui
Penampang segi empat
y
Dimana:
A = by 2A b
P b
P = b+2y b

2A
P  cA5 2 b  cA5 2
b
Kemudian di-diferensial-kan sehingga dA/db = 0
0 0
2 dA 2 A 5 3 2 dA
1  2  cA b  2y
b db b 2 db
B
Penampang trapesium
Digunakan m1 = m2 = m 1 y 1
m1 m2

A
A  (b  my) y atau b   my A
y P  my  2 y 1  m 2
y
P  b  2 y 1  m2

Di-diferensial-kan terhadap y, dP/dy = 0

Substitusi nilai A = (b+my)y sehingga menjadi


Manipulasi dan tulis ulang: b  2my
 y 1  m2
2
Manipulasi sederhana;
b  2 y 1  m2  2my 
b  2 y 1  m2  m 
Substitusi nilai b ke dalam persamaan A dan P, sederhanakan;

A  (b  my) y ; P  b  2 y 1  m2

A y
R 
P 2


b  2 y 1  m2  m 
B  b  2my  
B  2 y 1  m2  m  2my B  2 y 1  m2
Untuk mencari sisi m efektif;

Persamaan dasar;

Di-diferensial-kan menjadi;
Beberapa tipe bentuk saluran ekonomis dan karakteristiknya
 Latihan-2
Hitung dimensi saluran ekonomis berbentuk
trapezium dengan kemiringan tebing 1 (horisontal), 2
(vertikal) untuk melewatkan debit 40 m3/det dengan
kecepatan rerata 0,8 m/det. Berapakah kemiringan
dasar saluran apabila koefisien Chezy C = 50 m1/2/det.
 Penentuan ukuran penampang
Tata cara untuk menentukan ukuran suatu penampang
saluran adalah sebagai berikut:
• Mengumpulkan segala informasi dan data yang tersedia.
• Menaksir nilai n dan nilai S berdasarkan kriteria material dinding
saluran dan kegunaan saluran serta kecepatan maks/min.
• Hitung faktor penampang AR(2/3)

• Menaksir nilai-nilai ukuran lain yang belum diketahui (misal b),


sehingga diperoleh kombinasi ukuran penampang.
• Memeriksa kecepatan minimum yang ditentukan, terutama untuk
air yang mengandung lanau.
• Menambahkan tinggi jagaan seperlunya terhadap kedalaman
penampang saluran
 Kecepatan maksimum yang diijinkan

• Adalah kecepatan yang tidak akan menimbulkan erosi


pada tubuh saluran (nonerodible velocity).
• Besarnya sangat tidak menentu dan bervariasi.

• Saluran lama akan mampu menerima kecepatan yang


lebih besar dibanding saluran baru (karena dasar
saluran lebih stabil).
• Saluran yang lebih dalam, akan mampu menahan
kecepatan rerata yang lebih besar tanpa menimbulkan
erosi.
Kecepatan maksimum yang diijinkan berdasarakan hasil
penelitian terdahulu (fortier dan scobey)

catatan: berlaku untuk saluran lama, lurus dengan kemiringan kecil

Anda mungkin juga menyukai