Anda di halaman 1dari 10

Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi.

 Faktor diterminan kematian Ibu tidak hanya di


sektor kesehatan, namun justru yang lebih besar
(60 %) di sektor non kesehatan, Salah satu
diantaranya adalah pengetahuan ibu tentang
tanda tanda bahaya yang mungkin terjadi selama
kehamilan dan persalinan.
 Masih adanya perilaku-perilaku yang tidak
menguntungkan bagi kesehatan ibu hamil serta
ketidak berdayaan ibu dalam mengambil
keputusan terkait kehamilan yang dijalaninya.
Tujuan utama
Menurunkan angka kematian bayi, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
 Melakukan rekruitmen kader pendamping yang
berasal dari desa yang sama dengan ibu hamil.
 Mensosialisasi tentang program pendampingan ibu
hamil resiko tinggi terhadap petugas Puskesmas
dan calon kader pendamping.
 Melakukan kegiatan pendampingan terhadap ibu
hamil.
KELOMPOK FAKTOR RISIKO I
ADA- POTENSI- GAWAT- OBSTETRIK/ APGO
7 TERLALU DAN 3 PERNAH
IBU HAMIL SEHAT - PEDULI, WASPADA, SIAGA

7 TERLALU 3 PERNAH
1. Terlalu muda,hamil 2b. Terlalu tua hamil 4. Terlalu lama punya 6. Terlalu tua, hamil 8. Pernah gagal kehamilan 9. Pernah melahirkan
pertama umur 16 th pertama umur anak lagi, terkecil umur 35 Th / lebih Hamil ke-II yang I gagal dengan tarikan tang/
atau kurang 35 Th keatas 10 Th lebih Hamil ke III/ lebih gagal vakum
2 x/ terakhir lahir mati

UMUR 35 TH/ LEBIH Pernah melahirkan dg


PRIMI TUA SEKUNDER RIWAYAT OBSTETRIK - Uri dirogoh/ uri manuil
PRIMI MUDA PRIMI TUA Skor : 4 JELEK
Skor : 4 Skor : 4 - Perdarahan PP diberi
Skor : 4 Skor : 4
infus
2a. Terlalu lambat hamil I 3. Terlalu cepat punya 5. Terlalu banyak punya 7. Terlalu pendek : 10. Pernah melahirkan
setelah kawin 4 Th anak lagi, terkecil anak 4 atau lebih Hamil I, II atau lebih bayi dengan operasi
< 2 Th belum pernah mela-
lebih hirkan normal, cukup sesar sebelum ini
bulan, hidup

PERSALINAN YANG
LALU DENGAN
BEKAS OPERASI TINDAKAN BUKAN
TINGGI BADAN 145 SESAR OPERASI SESAR
PRIMI TUA ANAK TERKECIL<2 TH GRANDE MULTI CM ATAU KURANG
Skor : 4 Skor : 4 Skor : 4 Skor : 8 Skor : 4
Skor : 4

WASPADA: BAHAYA- KOMPLIKASI PERSALINAN DINI


Poedji Rochjati Pusat Safe Motherhood ~ SMF/Bag. ObGin RSU Dr. Soetomo / FK. UNAIR Surabaya
KELOMPOK FAKTOR RISIKO II
ADA – GAWAT- OBSTETRIK (AGO)
ADA KELUHAN DAN KELAINAN - TANDA BAHAYA
YANG HARUS SEGERA - DIKETAHUI/ DIKENALI/ DIOBATI

11. IBU HAMIL 13. HAMIL KEMBAR 15. JANIN MATI DLM 17. LETAK SUNGSANG
DENGAN PENYAKIT KANDUNGAN

a.Kurang darah b. Malaria


c.TBC Paru d.P.Jantung Perut ibu sangat membesar,
gerakan anak terasa Ibu Hamil merasa tidak ada
e.Kencing Manis (Diabetes) gerakan anak lagi
f. Peny. Menular Seksual dibanyak tempat
Skor 4 Skor 4
Skor 4

12. KERACUNAN 14. HYDRAMNION/ 16. HAMIL LEBIH BULAN 17. LETAK LINTANG
KEHAMILAN KEMBAR AIR (Post Date/ Serotinus)
PRE-EKLAMPSIA

Bengkak pada Muka dan


Tungkai: Tekanan Darah Perut ibu sangat membesar, Ibu Hamil 9 bulan
Tinggi, Albumin terdapat gerakan dari anak tidak lebih 2 minggu SKOR 8
dalam air sesi begitu terasa Belum melahirkan
Skor 4 Skor 4 Skor 4

WASPADA : KOMPLIKASI PERSALINAN DINI

Poedji Rochjati Pusat Safe Motherhood ~ SMF/Bag. ObGin RSU Dr. Soetomo / FK. UNAIR Surabaya
KELOMPOK FAKTOR RISIKO III
ADA-GAWAT– DARURAT - OBSTETRIK/ AGDO
IBU DAN JANIN DALAM BAHAYA

19. PERDARAHAN ANTEPARTUM 20. PREEKLAMPSIA BERAT/ EKLAMPSIA


Skor 8 Skor 8

Terjadi kejang-kejang pada hamil 7 bulan


Mengeluarkan darah pada waktu hamil ini lebih pada ibu dengan keracunan
kehamilan

BUTUH SEGERA: PENYELAMATAN NYAWA IBU DAN BAYI


RUJUKAN TEPAT WAKTU/ RTW KE RS.
Poedji Rochjati Pusat Safe Motherhood ~ SMF/Bag. ObGin RSU Dr. Soetomo / FK. UNAIR Surabaya
Kader dalam melaksanakan tugas pendampingan :
 Melapor pada bidan bila ditemukan ibu hamil baru
 Memotivasi ibu hamil, suami dan keluarga agar ibu hamil
melakukan pemeriksaan secara rutin dan tepat waktu
 Mengantar ibu hamil untuk periksa pada petugas (bila
diperlukan)
 Melakukan deteksi dini dan memantau perkembangan
resiko kehamilan
 Motivasi ibu agar bersedia dirujuk apabila diperlukan,
 Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan
keluarga terkait kehamilannya
 Memonitor kepatuhan ibu hamil minum tablet tambah
darah serta memberi penjelasan tentang buku KIA pada
ibu hamil.
Tugas kader saat mendampingi bumil dalam
mempersiapkan persalinan adalah:
 Memotivasi dan memastikan bumil hanya bersalin
pada petugas kesehatan
 Membantu mengkoordinir ambulans desa untuk
merujuk ibu hamil bila perlu rujukan
 Membantu ibu hamil dan keluarga dalam
mempersiapkan dana persalinan
 Kader juga bisa melakukan pendampingan bumil di
tempat persalinan (bila diperlukan)
 Memberikan laporan pada petugas terkait
perkembangan proses persalinan ibu hamil.
Tugas kader saat mendampingi ibu nifas adalah:
 Mencatat dan melaporkan pada petugas tentang
persalinan dan bayi lahir
 Memantau kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Memotivasi ibu, suami dan keluarga untuk melakukan
rujukan bila diperlukan
 Memotivasi ibu melakukan pelayanan nifas pada
petugas
 Memotivasi ibu dan suami untuk segera ber-KB
setelah melahirkan serta
 Membantu menyiapkan transportasi rujukan bila
diperlukan

Anda mungkin juga menyukai