Hiperlipidemia
Aterosklerosis
Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri karotis
Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya
penyakit jantung. Kolestero yang di bawa oleh :
1. Kilomikron
Lipoprotein yang paling besar
3. LDL
Kolesterol total
< 200 mg/dL diinginkan
200-239 mg/dL cukup tinggi
≥ 240 mg/dL tinggi
Kolesterol LDL
< 100 mg/dL optimal
100-129 mg/dL jauh atau di atas optimal
130-159 mg/dL cukup tinggi
160-189 mg/dL tinggi
≥ 190 mg/dL sangat tinggi
Kolesterol HDL
< 40 mg/dL rendah
≥ 60 mg/dL tinggi
Kolesterol Trigliserida
< 150 mg/dL normal
150-199 mg/dL cukup tinggi
200-499 mg/dL tinggi
≥ 500 mg/dL sangat tinggi
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
2. Sasaran terapi
Pengurangan LDL-C menjdi dibawah 130 mg/dl pada pasien
PJK atau dua atau lebih faktor resiko. Atau dibawah 160
mg/dl pada pasien tanpa PJK.
3. Terapi diet
Terapi diet dianjurkan meskipun telah diberikan terapi obat-
obatan.
4. Obat-obat pilihan pertama
Adalah resin penghancur asam empedu, kolestiramin,
kolestipol dan asam nikotinat. Obat ini terbukti aman untuk
menurunkan kadar kolesterol dan resiko PJK. Lovastatin,
suatu HMG CoA reduktase inhibitor, efektif dalam
menurunkan LDL-C.
6. Hypertrigliseridemia
Memerlukan terapi obat dapat diobati dengan asam nikotinat
dan gemfibrozil.
b. Indikasi
Hiperkolesterolemia primer, detoksifikasi keracunan digitalis
c. Efek samping
Keluhan gastrointestinal : konstipasi, mulas, penuhnya
epigastrik, mual dan kembung.
d. Kontraindikasi
Penyumbatan saluran empedu
e. Interaksi
Mempengaruhi obat-obat oral yang lain. Waktu minum obat
agar diberi sela yang pantas, obat yang mengalami sirkulasi
enterohepatik, sebagian luput dari absorpsi (misal : kumarin,
digitalis).
f. Sediaan beredar
Cholestiramin (Falterol®), Colestipol (Colestid®)
NIASIN
a. Mekanisme kerja
Mengurangi sintesis hepatik VLDL yang akan mengarah pada
pengurangan sintesis LDL. Niasin juga meningkatkan HDL
dengan mengurangi katabolismenya.
b. Indikasi
Untuk hiperlipidemia campuran atau agen sekunder dalam
terapi kombinasi untuk hiperkolesterolemia. Obat ini
merupakan agen primer atau alternatif untuk pengobatan
hipertrigliserida dan dislipidemia diabetik
c. Efek samping
Kemerahan pada kulitdan gatal tampak karena mediasi
prostaglandin dan padat dikurangi dengan aspirin 325 mg
sebelum konsumsi niacin.
Inhibitor HMG CoA Reduktase
Atorvastatin, Risuvastatin, Fluvastatin,Pravastatin,
Simvastatin, Lovastatin
a. Mekaniske kerja
Statin menghambat 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A
(HMG-CoA) reduktase, mengganggu konversi HMG CoA
reduktase menjadi asam mevalonat. Pengurangan sintesis
LDL dan peningkatan katabolisme LDL dimediasi melalui
reseptor LDL menjadi prinsip kerja untuk penurunan lipid.
b. Indikasi
Ketika digunakan sebagai terapi tunggal, statin merupakan
agen penurun kolesterol total dan LDL yang paling poten dan
ditoleransi paling baik. Kolesterol total dan LDL direduksi
hingga 30% atau lebih dalam dosis yang berhubungan dengan
penggunaan ketika ditambahkan terapi makanan.
c. Efek samping
Konstipasi tejadi dalam kurang dari 10% pasien, peningkatan
kadar aminotrasferase dalam serum (alanin
aminotrasferase), peningkatan kadar kreatin kinase,
miopati, dan jarang rabdomiolisis.
f. Kontraindikasi
Penyakit hati, kolestasis, miopati, kehamilan dan masa
menyusui.
g. Interaksi
Peningkatan efek antikoagulan oral, digoksin.
Peningkatan resiko suatu miopati atau rhabdomiolisis
pada pemberian bersama-sama dengan imunosupresan,
fibrat, asam nikotinat, eritromisin.
f. Sediaan Beredar
Atorvastatin : Lipitor®
Risuvastatin : Crestor®
Fluvastatin : Lescol®
Pravastatin : Pravastatin (generik), Mevalotin ®,
Pravachol®
Simvastatin : Simfastatin (generik), Detrovel®,
Nofet®
Lovastatin : Belvas®, Cholestra®, Kolvastin®
ASAM FIBRAT
a. Mekanisme kerja
Mengurangi sintesis VLDL dan khususnya apolipoprotein B
yang berkelanjutan dengan meningkatnya kecepatan
pemindahan lipoprotein kaya trigliserida dari plasma.
Clofibrate kurang efektif dibandingkan gemfibrozil atau
niacin dalam penurunan produksi VLDL.
b. Indikasi
Berguna untuk hepertrigliseridamia yang didominasi VLDL
dan untuk disbetalipoproteinemia.
c. Efek samping
Keluhan gastrointestinal terjadi dalam 3-5% pasien,
kemerahan pada kulit 2%, pusing 2,4% dan peningkatan
sementara kadar transaminase dan alkalin fosfatase dalam
4,5% dan 1,3%.
d. Kontraindikasi
e. Interaksi
Klofibrat : arterol®
Ezetimibe