LUKA BAKAR
DEFINISI LUKA BAKAR
Cairan tinggi
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN PADA
LUKA BAKAR
Diet Luka Bakar I
Diet Luka Bakar I diberikan pada pasien luka bakar berupa
cairan Air Gula Garam Soda (AGGS) dan Makanan Cair Penuh
dengan pengaturan sebagai berikut :
0-8 jam pertama sampai residu lambung kosong diberi AGGS
dan Makanan Cair Penuh ½ kkal/ml, dengan cara drip (tetes)
dengan kecepatan 50 ml/jam.
8-16 jam kemudian, jumlah energi per ml ditingkatkan menjadi
1 kkal/ml dengan kecepatan yang sama.
16-24 jam kemudian, apabila tidak kembung dan muntah,
energi ditingkatkan menjadi 1 kkal/ml dengan kecepatan 50-75
ml/menit. Diatas 24 jam bila tidak ada keluhan kecepatan
pemberian makanan dinaikkan sampai dengan 100 ml/menit.
Apabila ada keluhan kembung dan mual, AAGS dan Makanan
Cair Penuh diberikan dalam keadaan dingin. Apabila muntah,
pemberian makanan dihentikan selama 2 jam.
Diet Luka Bakar II
Diet Luka Bakar II merupakan perpindahan dari Diet
Luka Bakar I, yaitu diberikan segera setelah pasien
mampu menerima cairan AGGS dan Makanan Cair Penuh
dengan nilai energi 1 kkal/ml, serta sirkulasi cairan tubuh
normal.
Cara pemberiannya sebagai berikut :
Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien,
dapat berbentuk cair, saring, lumat, lunak, atau biasa.
CairanAGGS, tidak terbatas.
Bila diberikan dalam bentuk cair, frekuensi pemberian 8
kali sehari. Volume setiap kali pemberian disesuaikan
dengan kemampuan pasien, maksimal 300 ml.
Bila diberikan dalam bentuk saring, frekuensi pemberian
3-4 kali sehari dan dapat dikombinasikan dengan Makanan
Cair Penuh untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Bila diberikan dalam bentuk lunak atau biasa, frekuensi
pemberian disesuaikan dengan kemampuan pasien
sehingga asupan zat gizi terpenuhi.
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN
DAN TIDAK DIANJURKAN