LATAR BELAKANG
Perubahan Paradigma pembangunan nasional dari sistem sentralisasi
menjadi desentralisasi menyebabkan setiap daerah memaksimalkan
potensi yang ada didaerah mereka
Masyarakat setempat harus mengawasi atau mengontrol pembangunan pariwisata dengan ikut terlibat dalam
Partisipasi menentukan visi pariwisata, mengidentifikasi sumber-sumber daya yang akan dipelihara dan ditingkatkan, serta
mengembangkan tujuan-tujuan dan strategi-strategi untuk pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata.
Para pelaku yang ikut serta dalam pembangunan pariwisata meliputi kelompok dan institusi LSM (Lembaga Swadaya
Stakeholders Masyarakat), kelompok sukarelawan, pemerintah daerah, asosiasi wisata, asosiasi bisnis, dan pihak-pihak lain yang
Involvement berpengaruh dan berkepentingan serta yang akan menerima dampak dari kegiatan pariwisata.
Kepemilikan Pembangunan pariwisata harus menawarkan lapangan pekerjaan yang berkualitas untuk masyarakat setempat.
Fasilitas penunjang kepariwisataan, seperti hotel, restoran, dan sebagainya. seharusnya dapat dikembangkan dan
Lokal dipelihara oleh masyarakat setempat.
Sumber Daya Kegiatan Pariwisata harus menghindari penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (irreversible) secara
Berkelanjutan berlebihan.
Tujuan-tujuan masyarakat hendaknya dapat diwadahi dalam kegiatan pariwisata agar kondisi yang harmonis antara
Mewadahi Tujuan pengunjung/wisatawan, tempat, dan masyarakat setempat dapat terwujud. Misalnya, kerja sama dalam wisata budaya
Masyarakat atau cultural tourism partnershipdapat dilakukan mulai dari tahap perencanaan, manajemen, sampai pada pemasaran.
Daya dukung atau kapasitas lahan yang harus dipertimbangkan, meliputi daya dukung fisik, alami, sosial, dan budaya.
Daya Dukung Pembangunan dan pengembangan harus sesuai dan serasi dengan batas-batas lokal dan lingkungan. Skala dan tipe
fasilitas wisata harus mencerminkan batas penggunaan yang dapat ditoleransi (limits of acceptable use).
Monitor dan Kegiatan monitor dan evaluasi pembangunan pariwisata berkelanjutan mencakup penyusunan pedoman, evaluasi dampak
Evaluasi kegiatan wisata serta pengembangan indikator-indikator dan batasan-batasan untuk mengukur dampak pariwisata. Pedoman
atau alat-alat bantu yang dikembangkan tersebut harus mecakup skala nasional, regional, dan lokal.
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN PARIWISATA YANG
BERKELANJUTAN
Perencanaan pariwisata harus memberi perhatian yang besar pada kesempatan mendapatkan pekerjaan, pendapatan,
dan perbaikan kesehatan masyarakat lokal yang tercermin dalam kebijakan-kebijakan pembangunan. Pengelolaan dan
Akuntabilitas pemanfaatan sumber daya alam seperti tanah, air, dan udara harus menjamin akuntabilitas serta memastikan bahwa
sumber-sumber yang ada tidak dieksploitasi secara berlebihan.
Pembangunan pariwisata berkelanjutan membutuhkan pelaksanaan program-program pendidikan dan pelatihan untuk
Pelatihan membekali pengetahuan masyarakat dan meningkatkan keterampilan bisnis, vocational, dan profesional. Pelatihan
sebaiknya meliputi topik tentang pariwisata berkelanjutan, manajemen perhotelan, serta topik-topik lain yang relevan.
Pembangunan pariwisata berkelanjutan juga meliputi promosi penggunaan lahan dan kegiatan yang memperkuat
Promosi karakter lansekap, sense of place, dan identitas masyarakat setempat.
KONSEP EKOWISATA KAWASAN PESISIR
KOTA PASURUAN
Wisatawan dituntut untuk tidak hanya mempunyai kesadaran lingkungan dan kepekaan sosial
Pendekatan budaya yang tinggi, tetapi mereka harus mampu melakukannya dalam kegiatan wisata melalui
Lingkungan sifat-sifat empati wisatawan, digugah untuk mengeluarkan pengeluaran ekstra untuk
pelestarian alam.
Pendekatan Partisipasi masyarakat setempat dilibatkan dalam penyusunan perencanaan sejak awal, dimana
partisipasi masyarakat dapat menyampaikan gagasan-gagasan yang dapat memberikan nuansa
dan Participatory Planning, dan mendorong mereka mengembangkan gagasan murni tanpa
pengendalian dan pengarahan terkendali dari pihak-pihak berkepentingan.
pemberdayaan
Pendekatan Jalan, jembatan, air bersih, jaringan telekomunikasi, listrik dan sistem pengendalian dan
pemeliharaan lingkungan, merupakan unsur-unsur fisik yang dibangun dengan cara
pengembangan menghindari perusakan lingkungan atau menghilangkan ranah keindahan pada lokasi
infrastruktur ekowisata.
Wisata Penelitian yang berbasis ekowisata ini memberikan peluang dan manfaat untuk masyarakat
setempat, yaitu:
1.Digunakannya tenaga, kemampuan dan informasi dari masyarakat setempat dan peserta
ekowisata sebagai bagian dari suatu team penelitian.
2.Terawasi dan diakui serta dihargainya peran masyarakat setempat didalam kegiatan penelitian
dan pengetahuan.
3.Mempersempit peluang penyimpangan didalam kegiatan penelitain karena aktifnya peran
masyarakat setempat.
Terima Kasiih.